Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Uji Aktivitas Antibakteri Obat Kumur Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Penyebab Karies Gigi Muhammad Nurul Fadel; Endang Setyowati; Yulis Trinovitawati; Wahid Sabaan
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12 No 1 (2021): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dental caries is a disease of the oral cavity caused by Streptococcus mutans bacteria. The mouthwash used continuously will cause side effects. So it is necessary to develop mouthwash preparations from natural ingredients, one of the plants is wuluh starfruit leaves (Averrhoa bilimbi L.) which contain flavonoids, tannins and saponins as antibacterial agents. The aim of this study was to determine the activity of the formulas for the mouthwash of wuluh starfruit leaves extract (Averrhoa bilimbi L.) which can affect the bacteria Streptococcus mutans. Research using the disc diffusion method, mouthwash made in 3 formulas, namely FI, FII, FIII with concentrations of 10%, 15% and 20%, which were placed on TSA media that had been overgrown with Streptococcus mutans bacteria incubated and the diameter of the inhibition zone (zone). clear). The results of the research on formula I (10%) on the first day get an average of 4.3 mm and day 14 get an average of 4 mm, this includes the classification of weak inhibition zones (less than 5 mm), formula II (15% ) get an average of 6.3 mm and day 14 get an average of 6 mm including the classification of moderate inhibition zone (5mm-10mm), formula III (20%) gets an average of 9.5mm and day 14 gets an average an average of 9.2 mm including the moderate inhibition zone classification (5mm-10mm), while the positive control (Povidone Iodine 1%) got an average of 13.8 mm and the 14th day got an average of 13.5 mm including the strong inhibition zone classification (more than 10mm) and negative control haven't drag zone. Based on the results of the data above, the formula of wuluh starfruit leaves mouthwash (Averrhoa bilimbi L.) can inhibit Streptococcus mutans bacteria.
Aktivitas Antibakteri Krim Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat Mega Putri Utami; Ahmad Kholis; Ika Mulyasari; Lathifatun Nida Noor; Muhammad Nurul Fadel
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.177 KB)

Abstract

Putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan salah satu jenis tanaman liar dan gulma yang memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid dan tanin yang bermanfaat sebagai antibakteri dan antijamur. Daun putri malu dapat menghambat pertumbuhan bakteri bakteri Pseudomonas aeruginosa yang berperan dalam pembentukan infeksi pada luka bakar dan dermatitis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri krim ekstrak daun putri malu (Mimosa pudica L.) terhadap bakteri Propionibacterium acnes dalam menghambat pertumbuhan jerawat pada berbagai konsentrasi. Metode penelitian ini menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi krim ekstrak daun putri malu yang digunakan yaitu 10%, 20% dan 30%, diletakkan pada media NA yang telah ditumbuhi oleh bakteri Propionibacterium acnes yang kemudian diinkubasi serta diukur diameter zona hambat (zona bening). Hasil penelitian pada konsentrasi 10% pada hari ke 1 dan hari ke 14 didapatkan diameter zona hambat sebesar 4,6 mm, hal ini termasuk dalam klasifikasi zona hambat lemah (kurang dari 5 mm). Konsentrasi 20% pada hari ke 1 sebesar 8 mm dan hari ke 14 sebesar 7 mm, hal ini termasuk dalam klasifikasi zona hambat sedang (5 mm sampai 10 mm), sedangkan konsentrasi 30% pada hari ke 1 sebesar 11,6 mm dan hari ke 14 sebesar 10,6 mm, hal ini termasuk dalam klasifikasi zona hambat kuat (lebih dari 10 mm). Kontrol positif didapatkan hasil sebesar 17 mm pada hari ke 1 dan pada hari ke 14 sebesar 18,3 mm. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa krim ekstrak daun putri malu (Mimosa pudica L.) dapat menghambat bakteri Propionibacterium acnes.
Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi n-Heksan, Etil Asetat dan Air Ektrak Etanol Daun Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) dengan Metode DPPH (1,1 dipheniyl-2- picrylhidrazyl) Muhammad Nurul Fadel; Emma Jayanti Besan; Fitri Apriliani; Julia Megawati Djamal; Nihayatus Sholekhah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai keragaman flora yang berpotensi besar untuk dikembangkan dalam pengobatan tradisional. Salah satu tumbuhan yang terdistribusi secara luas di Indonesia dan memiliki aktivitas antioksidan yaitu daun pisang kepok (Musa Paradisiaca L.). Daun pisang memiliki kandungan senyawa flavonoid, polifenol, tannin, alkoloid, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antipksidan dari fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air ekstrak etanol daun pisang kepok (Musa Paradisiaca L.) dengan metode DPPH. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental. Metode pembuatan ekstrak menggunakan maserasi dengan pelarut etanol 70%. Setelah didapatkan ekstrak dilanjutkan dengan proses fraksinasi dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air. Hasil dari fraksi diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH menggunakan alat spektrofotometri UV- Vis. Aktivitas antioksidan dari berbagai fraksi dinyatakan dalam bentuk nilai IC50. Hasil skrinning fitokimia ekstrak etanol 70% daun pisang kepok (Musa Paradisiaca L.) mengandung senyawa flavonoid, alkoloid, tanin, saponin, dan polifenol. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa uji aktivitas antioksidan yang dinyatakan dengan nilai IC50 pada fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, fraksi air ekstrak etanol daun pisang kepok (Musa Paradisiaca L.) berturut-turut yaitu: 53,87 ppm, 12,96 ppm, dan 34,11 ppm. Fraksi etil asetat, fraksi air, dan kontrol positif vitamin C memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat, sedangkan fraksi n-heksan memiliki aktivitas antioksidan kuat.
MEMILIH, MENGGUNAKAN DAN MENGOLAH OBAT TRADISIONAL DIKELURAHAN WERGU WETAN Irawati Indrianingrum; Muhammad Nurul Fadel; Muhammad Abdul Rozaq; Lailatul Farikah
Jurnal ABDIMAS Indonesia Vol 4, No 2 (2022): JURNAL ABDIMAS INDONESIA
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama ini perkembangan pelayanan kesehatan tradisional dan alternative tampak semakin pesat, sekitar 32 % masyarakat kita memakai pengobatan dan obat tradisional ketika sakit. Tak bisa dipungkiri bahwa minat masyarakat dalam menggunakan obat herbal dan pengobatan tradisional dalam mencari kesembuhan akan penyakit semakin tinggi. Anggapan masyarakat obat herbal dan pengobatan tradisional lebih aman dan tidak menggunakan bahan kimia yang membahayakan kesehatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan secara tatap muka atau luring di kelurahan wergu wetan untuk memberikan informasi tentang memilih, menggunakan serta mengolah obat tradisional. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warga kelurahan wergu wetan untuk melakukan pengobatan sendiri sebelum datang ke petugas kesehatan.
Aktivitas Antibakteri Krim Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat Mega Putri Utami; Ahmad Kholis; Ika Mulyasari; Lathifatun Nida Noor; Muhammad Nurul Fadel
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan salah satu jenis tanaman liar dan gulma yang memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid dan tanin yang bermanfaat sebagai antibakteri dan antijamur. Daun putri malu dapat menghambat pertumbuhan bakteri bakteri Pseudomonas aeruginosa yang berperan dalam pembentukan infeksi pada luka bakar dan dermatitis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri krim ekstrak daun putri malu (Mimosa pudica L.) terhadap bakteri Propionibacterium acnes dalam menghambat pertumbuhan jerawat pada berbagai konsentrasi. Metode penelitian ini menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi krim ekstrak daun putri malu yang digunakan yaitu 10%, 20% dan 30%, diletakkan pada media NA yang telah ditumbuhi oleh bakteri Propionibacterium acnes yang kemudian diinkubasi serta diukur diameter zona hambat (zona bening). Hasil penelitian pada konsentrasi 10% pada hari ke 1 dan hari ke 14 didapatkan diameter zona hambat sebesar 4,6 mm, hal ini termasuk dalam klasifikasi zona hambat lemah (kurang dari 5 mm). Konsentrasi 20% pada hari ke 1 sebesar 8 mm dan hari ke 14 sebesar 7 mm, hal ini termasuk dalam klasifikasi zona hambat sedang (5 mm sampai 10 mm), sedangkan konsentrasi 30% pada hari ke 1 sebesar 11,6 mm dan hari ke 14 sebesar 10,6 mm, hal ini termasuk dalam klasifikasi zona hambat kuat (lebih dari 10 mm). Kontrol positif didapatkan hasil sebesar 17 mm pada hari ke 1 dan pada hari ke 14 sebesar 18,3 mm. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa krim ekstrak daun putri malu (Mimosa pudica L.) dapat menghambat bakteri Propionibacterium acnes.
Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi n-Heksan, Etil Asetat dan Air Ektrak Etanol Daun Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) dengan Metode DPPH (1,1 dipheniyl-2- picrylhidrazyl) Muhammad Nurul Fadel; Emma Jayanti Besan; Fitri Apriliani; Julia Megawati Djamal; Nihayatus Sholekhah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai keragaman flora yang berpotensi besar untuk dikembangkan dalam pengobatan tradisional. Salah satu tumbuhan yang terdistribusi secara luas di Indonesia dan memiliki aktivitas antioksidan yaitu daun pisang kepok (Musa Paradisiaca L.). Daun pisang memiliki kandungan senyawa flavonoid, polifenol, tannin, alkoloid, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antipksidan dari fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air ekstrak etanol daun pisang kepok (Musa Paradisiaca L.) dengan metode DPPH. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental. Metode pembuatan ekstrak menggunakan maserasi dengan pelarut etanol 70%. Setelah didapatkan ekstrak dilanjutkan dengan proses fraksinasi dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air. Hasil dari fraksi diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH menggunakan alat spektrofotometri UV- Vis. Aktivitas antioksidan dari berbagai fraksi dinyatakan dalam bentuk nilai IC50. Hasil skrinning fitokimia ekstrak etanol 70% daun pisang kepok (Musa Paradisiaca L.) mengandung senyawa flavonoid, alkoloid, tanin, saponin, dan polifenol. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa uji aktivitas antioksidan yang dinyatakan dengan nilai IC50 pada fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, fraksi air ekstrak etanol daun pisang kepok (Musa Paradisiaca L.) berturut-turut yaitu: 53,87 ppm, 12,96 ppm, dan 34,11 ppm. Fraksi etil asetat, fraksi air, dan kontrol positif vitamin C memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat, sedangkan fraksi n-heksan memiliki aktivitas antioksidan kuat.
Uji Aktivitas Antibakteri Obat Kumur Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Penyebab Karies Gigi Muhammad Nurul Fadel; Endang Setyowati; Yulis Trinovitawati; Wahid Sabaan
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12 No 1 (2021): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v12i1.189

Abstract

Dental caries is a disease of the oral cavity caused by Streptococcus mutans bacteria. The mouthwash used continuously will cause side effects. So it is necessary to develop mouthwash preparations from natural ingredients, one of the plants is wuluh starfruit leaves (Averrhoa bilimbi L.) which contain flavonoids, tannins and saponins as antibacterial agents. The aim of this study was to determine the activity of the formulas for the mouthwash of wuluh starfruit leaves extract (Averrhoa bilimbi L.) which can affect the bacteria Streptococcus mutans. Research using the disc diffusion method, mouthwash made in 3 formulas, namely FI, FII, FIII with concentrations of 10%, 15% and 20%, which were placed on TSA media that had been overgrown with Streptococcus mutans bacteria incubated and the diameter of the inhibition zone (zone). clear). The results of the research on formula I (10%) on the first day get an average of 4.3 mm and day 14 get an average of 4 mm, this includes the classification of weak inhibition zones (less than 5 mm), formula II (15% ) get an average of 6.3 mm and day 14 get an average of 6 mm including the classification of moderate inhibition zone (5mm-10mm), formula III (20%) gets an average of 9.5mm and day 14 gets an average an average of 9.2 mm including the moderate inhibition zone classification (5mm-10mm), while the positive control (Povidone Iodine 1%) got an average of 13.8 mm and the 14th day got an average of 13.5 mm including the strong inhibition zone classification (more than 10mm) and negative control haven't drag zone. Based on the results of the data above, the formula of wuluh starfruit leaves mouthwash (Averrhoa bilimbi L.) can inhibit Streptococcus mutans bacteria.
UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP Candida albicans Salsabila Khairunnisa; Endang Setyowati; Muhammad Nurul Fadel; Arif Fahrudin
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 6, No 2 (2021): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v6i2.1745

Abstract

Background : Infectious diseases are one of the problems that often occur in Indonesia. One of the most common infections is an infection caused by the fungus  Candida albicans. The incidence of antifungal resistance has become a problem so that new innovations are needed. One of them is the development of medicinal plants that have been studied to have antifungal properties. One of them is the Ciplukan plant (Physalis angulata L.). Ciplukan leaves contain active compounds in the form of alkaloids, saponins, tannins, and flavonoids which are biologically active compounds as antimicrobials. Objective: To determine the antifungal activity of the ethanol extract of Ciplukan leaf (Physalis angulata L.) cream against the fungus Candida albicans. Methods: This study used disc diffusion with concentrations of 5%, 10%, and 15% placed on SDA media that had been overgrown with Candida albicans which would then be incubated and the diameter of the inhibition zone was measured. Results: At a concentration of 5% on day 1 and day 21, the diameter of the inhibition zone was 15 mm and 14 mm, 10% concentration got results on day 1 18 mm and day 21 was 15 mm, then 15% concentration on day 1 1st and 21st got a result of 20 mm, and the positive control got a result of 34 mm on day 1 and on day 21 got 33 mm. Conclusion: Based on the data above, it can be concluded that the cream of ethanol extract of Ciplukan leaves (Physalis angulata L.) can inhibit the fungus Candida albicans. Keywords: Ciplukan Leaf, Candida albicans, Antifungal Activity
EFEKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) METODE INDUKSI ALOKSAN Muhammad Nurul Fadel; Endang Setyowati; Emma Jayanti Besan; Izda Rahmawati
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 8, No 2 (2023): INDONESIA JURNAL FARMASI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v8i2.2251

Abstract

Diabetes adalah permasalahan penting bagi kesehatan masyarakat. Selama beberapa dekade terakhir terjadi peningkatan prevalensi dan jumlah kasus diabetes. Beberapa obat golongan antidiabetes mempunyai efek samping dengan demikian dilaksanakan penelitian dengan menggunakan bahan alam sebagai obat tradisional seperti bunga telang. Penelitian dilaksanakan dengan tujuannya yakni mengetahui efektivitas antidiabetes ekstrak etanol bunga telang (Clitoria ternatea L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit jantan putih yang diinduksi aloksan. Metode ekstraksi pada penelitian ini dilaksanakan melalui cara maserasi. Kelompok dosis yang digunakan adalah 300 mg/KgBB, 400 mg/KgBB, dan 500 mg/KgBB, diberikan secara oral pada mencit jantan putih yang diinduksi aloksan secara intraperitoneal. Penurunan kadar glukosa darah diperhitungkan di hari ke 7 dan 14 sesudah perlakuan. Analisis data mempergunakan uji ANOVA dengan nilai signifikan (p0,05) dan diteruskan memakai uji post hoc LSD dengan nilai signifikan (p0,05). Hasil penelitian ditemukan rata-rata hasil penurunan yang diperoleh pada kelompok positif (glibenklamid) 90 mg/dL, pada kelompok dosis I (300 mg/KgBB) 182 mg/dL, pada kelompok dosis II (400 mg/KgBB) 168 mg/dL, pada kelompok dosis III (500 mg/KgBB) 96 mg/dL. Uji ANOVA dimunculkan nilai (p=0,043) 0,05. Ekstrak etanol bunga telang (Clitoria ternatea L.) yang mempunyai efektivitas dalam penurunan kadar glukosa darah pada mencit jantan putih dengan dosis paling efektif yakni pada dosis III (500 mg/KgBB).
PERBANDINGAN KADAR FLAVONOID SEBAGAI ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK BATANG PISANG KEPOK (MUSA BALBISIANA ) DAN EKSTRAK BATANG PISANG AMBON (MUSA ACUMINATA) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS Muhamad Khudzaifi; Nirmala Manik; Muhammad Nurul Fadel; Galih Kurniawan; Hardiyani Presticasari
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 8, No 2 (2023): INDONESIA JURNAL FARMASI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v8i2.2261

Abstract

Latar Belakang: Indonesia mempunyai banyak jenis tanaman yang berpotensi sebagai antibiotik, Salah satunya adalah tanaman pisang, Indonesia merupakan habitat yang sesuai untuk tanaman pisang karena iklimnya yang tropis, tanaman pisang mempunyai bagian bagian diantaranya adalah akar, batang, pelepah daun, bunga, dan buah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antibakteri dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15% pada ekstrak batang pisang ambon (Musa balbisiana) dan ekstrak batang pisang kepok (Musa acuminate) dengan perbandingan klindamisin terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif menggunakan skrining fitokimia, sedangkan analisis kuantitatif adalah kadar total dari senyawa kimia yang diperoleh, sedangkan untuk uji antibakteri menggunakkan metode difusi. Hasil Penelitian: Hasil dari kadar total pada ekstrak pisang ambon sebesar 9,54% dan ekstrak pisang kepok sebesar 8,89%, dan uji antibakterinya didapatkan hasil untuk pisang ambon 5% rata rata 4,6mm, 10% rata rata 9,6mm, 15% rata rata 12mm. Pada ekstrak pisang kepok 5% rata rata 4 mm, 10% rata rata 7,6 mm, 15 % rata rata 9 mm. Simpulan: Hasil kadar flavonoid yang lebih tinggi terdapat pada ekstrak pisang ambon dan uji antibakteri pada pisang ambon memberikan nilai hambatan yang lebih tinggi.
Co-Authors Abd Rofiq ABDUL ROKHMAN Adhimi, Cici Sayyidatul Ahmad Kholis Akbar Seno Syafriansyah Akhyasin Akhyasin Alya Narulita Andriyani, Yunita Arif Fahrudin Arif, Fahrudin Astutik, Widhi Besan, Emma Jayanti Besan, Ulfa Nabila Bintari Tri Sukoharjanti Chandra Arifin Chandra Arifin Charliandri Saputra Wahab Eko Retnowati Ema Jayanti Besan Emma Jayanti Besan Emma Jayanti Besan Endang Setyowati Endang Setyowati Endang Setyowati Fahrudin Arif Faisal Akhmal Muslikh Faisal Akhmal Muslikh Febriana, Laela Fendy Prasetyawan Firdyansyah, Diah Aprilia Fitri Apriliani Fransisca Dita Mayangsari Galih Kurniawan Gempita Hutami Dameria Hamzah, Hasyrul Hardiyani Presticasari Hasriyani Hasriyani Ika Mulyasari Ilhawa Zahra Imtiyaaz, Moh Thaariq Zelda Intan Adevia Rosnarita Intansari Setyaningrum Irawati Indrianingrum Irvan Shahrul Hidayat Izda Rahmawati Julia Megawati Djamal Kadir, Mujtahid Bin And Khudzaifi, Muhamad Lailatul Farikah Lathifatun Nida Noor M. Wahyu Ariawan Mega Putri Utami Mildawati, Ratna Muhamad Khudzaifi Muhammad Abdul Rozaq Muhammad Alviyan Shutiawan Muhammad Khudzaifi Muhammad Lathoiful Minan Muhammad Ridwanto Muhammad Zielal Askari Mustaanah, Aulia Nur Nanda Ardianto Negara, Sri Bintang Sahara Mahaputra Kusuma Nihayatus Sholekhah Nirmala Manik Nura Ali Dahbul Nurin, Eka Filza Nurul Huda Oktadiana, Isma Rahma, Siti Sofia Ratna Mildawati Rhomah, Eka Hayati Rika Wahyu Pujiastini Rofiq, Abd Rosnarita, Intan Adevia Sabaan, Wahid Sabila Febrianisa Safitri Ayuningsih Sakti, Aditya Sindu Salmasfattah, Novyananda Salsabila Khairunnisa savitri, Lisa Setianingsih, Elfrida Rosselly Siti Mutamimah, Siti Ulviani Yulia Husna Ummi Nurus Salamah Viren Ramadhan Wijaya, Nadela Wahyu Yuliasari, Aulia Wahyu Yulis Trinovitawati Yuneka Saristiana Zuhri, Mukhammad Syaifuddin