Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Komunikasi Positif Dalam Pengasuhan Anak Prasekolah Sri Lestari; Fiska Aprilia Rahayu; Elisa Nur Yashinta; Annisa Dianesti Dewi; Kurnia Bella Alvianti; Aris Purwanto
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v4i2.2076

Abstract

Pengasuhan anak usia dini berperan penting dalam pembentukan kepribadian anak. Tugas pengasuhan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik apabila memiliki bekal pengetahuan tentang tumbuh kembang anak dan keterampilan yang memadai. Namun dalam realitasnya, belum semua orang tua/wali siswa di Bustanul Athfal Asyiyah Luwang 01 memiliki keterampilan pengasuhan yang memadai untuk menjalankan peran pengasuhan anak usia dini. Oleh karena itu pembekalan tentang pengasuhan anak (parenting) menjadi penting untuk dilakukan. Sebanyak 36 orang tua dan wali siswa terlibat dalam kegiatan parenting yang difokuskan pada komunikasi orang tua dengan anak usia dini. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan komunikasi pada orang tua. Metode yang digunakan mencakup: pemaparan materi tentang tumbuh kembang anak usia dini, komunikasi orang-tua anak yang positif, dan praktek komunikasi positif. Melalui kegiatan ini, orang tua/wali menyadari perilaku yang kurang tepat dalam berkomunikasi dengan anak prasekolah, dan memeroleh pengetahuan tentang cara berkomunikasi yang tepat dengan anak prasekolah. Perubahan yang terjadi masih dalam tataran kognitif dan perlu pemantauan lebih lanjut untuk mengetahui dampaknya terhadap perilaku dalam pengasuhan anak, khususnya materi komunikasi positif. Selanjutnya orang tua/wali diharapkan terus berupaya  untuk menerapkan ketrampilan komunikasi yang telah dilatihkan  dalam  interaksinya dengan anak dalam kehidupan sehari-hari.
Social Adaptation of Adolescents Who Have Faced the Law Annisa Dianesti Dewi; Nur Ramadhani; Sri Lestari
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 11, No 1 (2022): Volume 11, Issue 1, March 2022
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v11i1.6196

Abstract

The experience of being a child in conflict with the law affects teenagers to adapt to their environment. The purpose of this study is to understand and describe social adaptation strategies that occur in adolescents who have been conflicted with the law. The research method used is qualitative-descriptive. This study involved two teenagers who had conflicted with the law at the Class IA Kutoarjo Child Correctional Institution, aged 17 and 19 years. The results showed that one of the two informants still felt social anxiety when returning to the community. In contrast, the other informant believed adapting to their environment. The informants' social adaptation strategy consisted of three kinds, namely behavioral adaptation, tactical adaptation, and process adaptation. The strategy for social adaptation of adolescents who have conflicted with the law is to begin to involve themselves in the community by establishing adequate communication with those around them, participating in community activities, and reversing the negative stigma of others against them. Pengalaman menjadi anak yang berhadapan dengan hukum mempengaruhi remaja beradaptasi dengan lingkungannya. Tujuan penelitian ini adalah maemahami dan mendeskripsikan strategi adaptasi sosial yang terjadi pada remaja yang pernah berhadapan dengan hukum. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif-deskriptif. Penelitian ini melibatkan dua orang remaja yang pernah berhadapan dengan hukum di Lembaga Permasyarakatan Khusus Anak Kelas IA Kutoarjo yang berusia 17 dan 19 tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa satu informan masih merasakan kecemasan sosial ketika kembali ke masyarakat, sementara informan lainnya yakin dirinya mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.  Strategi adaptasi sosial yang dilakukan oleh informan terdiri dari tiga macam, yaitu adaptasi perilaku, adaptasi siasat, dan adaptasi proses. Strategi adaptasi sosial remaja yang pernah berhadapan dengan hukum adalah mulai melibatkan diri dalam masyarakat dengan menjalin komunikasi yang baik dengan orang di sekitarnya, mengikuti kegiatan dalam masyarakat, serta berusaha memperbaiki stigma negatif orang lain terhadap dirinya.
Miopia pada Anak Kembar Penyandang Low vision Annisa Dianesti Dewi; Wiwien Dinar Pratisti
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 5 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i5.2477

Abstract

Miopia merupakan salah satu gangguan penglihatan dengan prevalensi yang tinggi di Indonesia. Anak penyandang miopia memiliki potensi dalam pendidikan yang terlihat dari tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dari anak dengan penglihatan normal. Meskipun demikian, anak penyandang miopia memiliki kesulitan sendiri dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor penyebab miopia pada anak kembar penyandang low vision. Penelitian dilakukan dengan wawancara kepada ibu dari anak kembar penyandang low vision. Hasil penelitian menunjukan bahwa myopia pada anak kembar terjadi karena faktor genetik dan faktor pre natal. Miopia pada anak kembar sendiri mengganggu aktivitas belajar meskipun kedua anak kembar memiliki tingkat intelegensi rata-rata. Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan untuk pembuatan kurikulum pembelajaran yang cocok bagi anak penyandang low vision. Dengan demikian, sistem pendidikan inklusi di Indonesia berjalan efektif sesuai tujuannya.
RESILIENSI ANAK YANG PERNAH BERHADAPAN DENGAN HUKUM Annisa Dianesti Dewi; Taufik Taufik
Share : Social Work Journal Vol 12, No 1 (2022): Share : Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v12i1.35489

Abstract

Resiliensi individu yang pernah menjadi anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) dapat menentukan bagaimana mereka bangkit ketika mereka merasa terpuruk dengan keadaan-keadaan yang menekannya selama di penjara dan setelah bebas dari penjara. Tujuan dari penelitian ini untuk memahami lebih dalam bagaimana gambaran resiliensi pada individu yang pernah menjadi anak yang berhadapan dengan hukum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Karakteristik informan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah empat orang Anak yang pernah Berhadapan dengan Hukum, pernah menjalani kehidupan di Lembaga Permasyarakatan Khusus Anak (LPKA), dan pernah mendapatkan pendampingan dari Yayasan Sahabat Kapas. Dari hasil data yang diperoleh, kemampuan resilien yang dimiliki keempat informan dalam mengatasi situasi menekan yang bervariasi ketika di penjara, seperti informan MA introspeksi diri hingga menyadari susahnya orang tua dalam mencari rejeki sehingga MA kembali semangat dalam menjalani kehidupannya di penjara, SH mengembangkan bakatnya dalam bermain gitar, KA menyadari dirinya sudah dewasa sehingga lebih memikirkan masa depan, serta MSF belajar shalat dan mengaji untuk menenangkan dirinya.
Family Psychological Well-Being Is Reviewed From Gender And Education Level Annisa Dianesti Dewi; Hanum Midya Syahrina; Laksmy Dewi Sukmakarti; Ayu Tri Arti; Wahyu Hanan Hapsari,; Permata Ashfi Raihana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang MIPA dan SOSHUM
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.85 KB)

Abstract

The family is the first unit related to a person's physical and psychological development.Therefore, the psychological well-being of the family becomes one of the benchmarks forthe welfare of the individual in it. The purpose of this study was to determineKesejahteraan psikologis at the family level in terms of gender and education level in earlyadulthood. The method used in this research is comparative quantitative. The subjects ofthis study were selected by purposive sampling and revealed 122 early adults on the islandof Java. This study uses a two-way Anova test to test the hypothesis. The results obtainedare: 1) there is no difference in the Kesejahteraan psikologis chosen by the family in termsof gender and early adult education level with p=0.372; 2) there are differences in theKesejahteraan psikologis of families in terms of gender with a significance value of 0.046and; 3) there is no difference in family Kesejahteraan psikologis in terms of education levelwith a significance of 0.246.
Pengembangan Alat Ukur Kesejahteraan Psikologis Remaja dalam Lingkup Keluarga Raihana, Permata Ashfi; Dewi, Annisa Dianesti; Syahrina, Hanum Midya; Sukmakarti, Laksmy Dewi; Hapsari, Wahyu Hanan
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 4, No 3 (2023): Ketahanan Sosial dan Pemberdayaan Pendidikan
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/trilogi.v4i3.6282

Abstract

Berbagai teori kesejahteraan psikologis telah berkembang namun instrument pengukurannya belum spesifik pada peran keluarga. Keluarga ini sangat penting karena keluarga adalah lingkungan terdekat anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen kesejahteraan psikologis di keluarga. Pengembangan instrumen ini menggunakan teori dari kesejahteraan psikologis Ryff. Skala kesejahteraan psikologis remaja di dalam keluarga ini diuji validitas dengan validitas isi menggunakan expert judgement dan dihitung CVI dengan rumus Aiken. Aitem yang valid Kemudian diuji-cobakan 138 responden dengan kriteria remaja akhir di daerah Surakarta. Pemilihan responden dengan purposive sampling. Data Kemudian dianalisis reliabilitasnya dengan Aiteman. Hasil perhitngan uji validitas dan reliabilitas didapatkan 50 aitem skala kesejahteraan psikologis remaja dalam keluarga ini valid, dengan nilai validitas 0,80-1,00; dan reliabel dengan nilai koefisien reliabilitas 0,965.
Family Psychological Well-Being Is Reviewed From Gender And Education Level Dewi, Annisa Dianesti; Syahrina, Hanum Midya; Sukmakarti, Laksmy Dewi; Arti, Ayu Tri; Hapsari,, Wahyu Hanan; Raihana, Permata Ashfi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang MIPA dan SOSHUM
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The family is the first unit related to a person's physical and psychological development.Therefore, the psychological well-being of the family becomes one of the benchmarks forthe welfare of the individual in it. The purpose of this study was to determineKesejahteraan psikologis at the family level in terms of gender and education level in earlyadulthood. The method used in this research is comparative quantitative. The subjects ofthis study were selected by purposive sampling and revealed 122 early adults on the islandof Java. This study uses a two-way Anova test to test the hypothesis. The results obtainedare: 1) there is no difference in the Kesejahteraan psikologis chosen by the family in termsof gender and early adult education level with p=0.372; 2) there are differences in theKesejahteraan psikologis of families in terms of gender with a significance value of 0.046and; 3) there is no difference in family Kesejahteraan psikologis in terms of education levelwith a significance of 0.246.
The Effects of Puppet Games from Cassava Leaves on the Self Efficacy of Elementary School Students Dewi, Annisa Dianesti; Nurchayati, Afiffa Halila; Firmansyah, Aditya Ilham; Hertinjung, Wisnu Sri
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2019: Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/iseth.1309

Abstract

This research was conducted to determine the effect of the puppet game from cassava leaves on the self-efficacy of elementary school students. The independent variable in this study was a game of puppets from cassava leaves. While the dependent variable of this study is self-efficacy. The design used in this study is the Pre-Post Test One Group Design. The subjects were 207 elementary school students in class V and class VI in Surakarta. The chronology of the study is a pre-test subject were given using a scale for ± 10 minutes. The next step is treatment in the form of puppet play from cassava leaves in the experimental group for ± 35 minutes. During the treatment, the researcher made observations with reference to the checklist observation sheet. The last plot is the post-test using the same scale as the pre-test, but the item number is random. The results of this study showed significant effect of the puppet game of cassava leaves cannot improving students’ self-efficacy. However, the results show the descriptive analysis of the puppet game cassava leaves can boost self-efficacy elementary school students who are in the low category as much as 86%, in the category of pretty much as 26%, and the high category as much as 5%.
KEHARMONISAN KELUARGA, INTEGRASI SOSIAL, LOKUS KENDALI, DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM: Family Harmony, Social Integration, Locus of Control, and Psychological Wellbeing of Children in Conflict With Law Dewi, Annisa Dianesti; Purwandari, Eny
Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen Vol. 17 No. 1 (2024): JURNAL ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN 17.1
Publisher : Department of Family and Consumer Sciences, Faculty of Human Ecology, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24156/jikk.2024.17.1.90

Abstract

Pembinaan Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) dilakukan untuk menjaga hak untuk mendapatkan kesejahteraan psikologis. Tujuan penelitian yang diangkat adalah untuk menganalisis hubungan antara keharmonisan keluarga, integrasi sosial, lokus kendali, dan kesejahteraan psikologis ABH di Lembaga Permasyarakatan Khusus Anak (LPKA). Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Sampel dipilih melalui teknik klaster acak dengan kriteria yakni ABH yang memiliki kemampuan membaca dan yang ditempatkan di LPKA Kelas I Tangerang, LPKA Kelas IA Kutoarjo, LPKA Kelas II Yogyakarta, LPKA Kelas II Jakarta, LPKA Kelas I Blitar, dan LPKA Kelas II Bandung. Responden penelitian sebanyak 260 ABH. Pengambilan data dilakukan menggunakan skala keharmonisan keluarga, integrasi sosial, lokus kendali, dan skala kesejahteraan psikologis. Data dianalisis menggunakan Moderate Regression Analysis (MRA). Hasil analisis data penelitian membuktikan semakin tinggi tingkat keharmonisan keluarga, semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis ABH. Selain itu, semakin tinggi tingkat integrasi sosial ABH, semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis ABH. Akan tetapi, lokus kendali tidak memperkuat hubungan antara keharmonisan keluarga dan kesejahteraan psikologis, serta antara integrasi sosial dan kesejahteraan psikologis ABH. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pijakan petugas kemasyarakatan dalam proses pembinaan ABH sesuai dengan tingkat kesejahteraan psikologis dengan mempertimbangkan tingkat keharmonisan keluarga serta integrasi sosial ABH.