Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGARUH DIAFRAGMA TERHADAP PERILAKU SISTEM STRUKTUR JEMBATAN Jeply Murdiaman Guci
Jurnal Teknik Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik FT UMT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jt.v6i2.450

Abstract

AbstrakPengaruh diafragma terhadap perilaku sistem struktur jembatan beton bertulang bertipe grid yang terbuat dari komponen balok gelagar dan pelat lantai. Untuk mendapatkan pengaruh diafragma terhadap perilaku struktur, dilakukan tiga macam analisis dan dua tahap pembebanan, yaitu struktur tanpa diafragma pada tahap beban mati dan tahap beban hidup, struktur tanpa diafragma pada tahap beban mati dan dengan diafragma pada tahap beban hidup, serta struktur dengan diafragma pada tahap beban mati dan tahap beban hidup. Analisis dilakukan dengan menggunakan metoda elemen hingga dalam formulasi matriks. Gelagar dimodelkan dengan elemen lentur-torsi dengan gaya prategang. Diafragma dimodelkan dengan elemen lentur-torsi tanpa gaya prategang. Pelat lentur dimodelkan dengan elemen pelat lentur menurut teori Kirchhoff. Analisis dituangkan dalam satu program paket komputer yang dituliskan dalam bahasa Fortran. Program yang khusus disusun untuk keperluan penelitian telah diuji kebenarannya dengan melakukan proses validasi, berupa perbandingan hasil yang diperoleh lewat penerapan program dengan solusi eksak. Terbukti bahwa program memberikan hasil yang cukup dekat dengan solusi eksak. Program diterapkan terhadap analisis jembatan berbentang 40 meter dengan lebar 18 meter. Jembatan dimodelkan dengan 16 gelagar, 16 diafragma dan 16 pelat lentur. Studi kasus terdiri atas perbandingan perilaku jembatan pada kasus tanpa diafragma dengan kasus dengan diafragma. Penggunaan diafragma ternyata sangat meredusir perpindahan dan momen baik pada gelagar maupun pada pelat.Kata kunci: Diafragma, Torsi, Lentur, Grid.
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA JALAN DESA KONDANGJAYA, PANDEGLANG – BANTEN Sugeng Purwanto; Jeply Murdiaman Guci; Nindi Handayani Putri
Structure Vol 1, No 2 (2019): Structure (Jurnal Sipil)
Publisher : University of Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.684 KB) | DOI: 10.31000/civil.v1i2.6931

Abstract

Jalan desa atau Country Lane merupakan sebuah jalan raya sempit di daerah desa yang dibangun sebagai jalan satu lajur tetapi karena semakin banyaknya pertumbuhan penduduk di desa ini diperlukan jalan desa yang dibangun sebagai jalan dua lajur untuk menampung kapasitas kendaraan yang lebih tinggi. Oleh karena itu jalan di desa Kondangjaya ini harus direncanakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada. Maka dengan didapatnya data mulai dari tingkat pertumbuhan lalu-lintas tahunan, beban sumbu standar kumulatif, penentuan tipe perkerasan dan juga data pendukung lainnya. Direncanakan umur rencana selama 40 tahun, maka direncanakan tebal perkerasan jalan menggunakan jalan kaku atau rigid. Kemudian dilakukan perhitungan dengan penentuan parameter yang akan didapat hasil tebal perkerasan kaku untuk jalan di desa Kondangjaya.  Perencanaan perkerasan kaku ini mengacu pada pedoman Manual Desain Perkerasan Kaku 2017. Dalam rancangan tebal perkerasan kaku jalan Desa Kondangjaya – Pandeglang, menggunakan Tebal pelat beton 180 mm, dengan ukuran panjang dowel 450 mm, diameter dan jarak dowel Ø25 mm – 300 mm, serta pelat memanjang dan melintang menggunakan ukuran Ø8 mm – 200 mm, dan menggunakan panjang tie bar 700 mm, diameter dan jarak tie bar D16 – 1020 mm didapatkan dari hasil perhitungan yang mengacu pada Manual Desain Perkerasan Kaku 2017 dengan mempertimbangkan kondisi dari jalan Desa Kondangjaya yang memiliki drainase yang buruk. Oleh karena itu perkerasan kaku lebih tepat digunakan untuk jalan Desa Kondangjaya.Kata Kunci : Jalan, Desa Kondangjaya, Konstruksi Perkerasan Kaku
ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI TERHADAP KUAT TEKAN BETON PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) Jeply Murdiaman; Basirun Basirun; Ana Farianti
Structure Vol 2, No 1 (2020): STRUCTURE (JURNAL SIPIL)
Publisher : University of Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.279 KB) | DOI: 10.31000/civil.v2i1.6986

Abstract

Penelitian ini mencoba menggunakan bahan tambah berupa abu sekam padi yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan dan kuat tekan beton. Pada penelitian ini menggunakan Abu Sekam Padi terdiri dari beberapa variasi yaitu 0%, 6% dan 10% dari berat semen. Dimensi benda uji silinder 15 x 30 cm. Rancangan campuran menggunakan metode SNI 03-2834-2000. Setiap variasi dibuat 4 benda uji, sehingga jumlah keseluruhannya 12 buah benda uji. Dilakukan pengetesan benda uji pada 14 hari dan 21 hari. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian kuat tekan beton. Untuk kuat tekan beton yang dihasilkan pada umur 14hari dan 21hari. Dari hasil data pengujian kuat tekan 14hari, 21 hari dan nilai kuat tekan rata - ratanya, bisa dilihat untuk presentase 0% penggunaan abu sekam padi kuat tekan mengalami kenaikan. Dan untuk penggunaan abu sekam padi dengan presentase 6% memiliki kuat tekan yang tinggi dibandingkan presentase abu sekam padi 10% yaitu dengan kuat tekan yang tinggi pada umur 14hari dan 21hari sebesar 22,64 Mpa dan 22.07 Mpa. Hasil kuat tekan optimum pada uji kuat tekan beton rata – rata pada beton campuran Abu Sekam Padi yaitu sebesar 21,51 Mpa.Kata Kunci: beton, ketahanan, abu sekam padi, kuat tekan
PERENCANAAN UPPER STRUCTURE PADA HIGH RISE BUILDING YANG BERLOKASI DI TEPI PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN DUAL SYSTEM Jeply Murdiaman Guci; Rully Angraeni Safitri; Sherena Donna Bella
Structure Vol 3, No 1 (2021): STRUCTURE (JURNAL SIPIL)
Publisher : University of Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1261.341 KB) | DOI: 10.31000/civil.v3i1.7159

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di Asia Tenggara yang sedang mengalami perkembangan pesat dalam bidang infrastruktur karena seiring bertambahnya pertumbuhan populasi di Indonesia. Indonesia sendiri berada pada wilayah yang dilewati oleh dua jalur Gunung Api yang membentang sepanjang Asia-Pasifik yang disebut dengan Ring of Fire, oleh karena itu pada saat ini Indonesia sering dilanda oleh bencana alam berupa Gempa Bumi disetiap wilayah dalam kurun waktu yang berdekatan yang mengakibatkan rusaknya beberapa infrastruktur yang ada. Karena hal itulah banyak perusahaan konstruksi sedang berlomba - lomba dalam membangun bangunan Horizontal atau High Rise Building. Oleh karena itu diperlukan standarisasi nasional disetiap perancangannya yaitu dengan menerapkan aturan pada SNI 1726-2019 yang merupakan pedoman standarisasi untuk bangunan tahan gempa. Untuk merencanakan suatu bangunan tinggi (High Rise Building) yang diperuntukkan pada strukur atas bangunan dengan 13 lantai yaitu menggunakan Dual System (Wall-Frame System). Dibutuhkan beberapa tahapan perencanaan struktur agar tercapainya bangunan yang aman dari bahaya akibat gempa.Kata Kunci: Struktur Bangunan Tinggi, Highrise Building, Dual System, Sistem Ganda, Gempa, Struktur Atas, Ring of Fire, Indonesia
PERENCANAAN STRUKTUR BAWAH DENGAN KOMBINASI PONDASI RAKIT DENGAN PILE CAP MENGGUNAKAN PONDASI TIANG BORED PILE PADA GEDUNG UMK 10 LANTAI WILAYAH KLATEN Jeply Murdiaman; Basirun Basirun; Guntur Aji Pangestu
Structure Vol 2, No 2 (2020): STRUCTURE (JURNAL SIPIL)
Publisher : University of Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5134.558 KB) | DOI: 10.31000/civil.v2i2.6999

Abstract

Indonesia berada dilokasi zona yang rawan gempa karena Indonesia adalah tempat bertemunya 4 lempeng dunia yaitu, lempeng indo-australia, lempeng gurasia, lempeng filipina, dan lempeng pacific. Maka dari itu jika mendesain bangunan Gedung tinggi bangunan Gedung harus memperhatikan tentang ketahanan gempa terutama pada struktur bawah, pemilihan dan perencanaan jenis pondasi sangatlah penting untuk didesain mampu memikul beban diatasnya. Pondasi juga harus didesain memperhatikan penurunan pada pondasi (differential sertlement). Pada studi ini pondasi yang direncanakan adalah bangunan Gedung 10 lantai Universitas Muhammadiyah Klaten dengan menggunakan pondasi rakit dengan kombinasi pilecap menggunakan pondasi tiang bored pile D600 yang didesain melalui program ET4S85 v17, dengan mengetahui besaran daya dukung pondasi pada masing-masing group pondasi dan tiang pondasi yang kemudian di input pada program ETABS V17 dengan mengasumsikan pondasi sebagai tumpuan springs pada perencanaan ini pondasi rakit dan pile cap diasumsikan sebagai Area Springs dan pondasi tiang hored pile dimodelkan perletakan tumpuan Point Springs menggunakan nilai Kv dan Kh. Pada hasil perencanaan pondasi ini dapat diketahui kekuatan pondasi terhadap geser | arah dan geser 2 arah dan dimensi pondasi dengan jumlah tulangan yang yang dibutuhkan. Kata Kunci : Pondasi Rakit, Pilecap, Pondasi Tiang Bored Pile dan ETABS v17
ANALISIS STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH APARTMENT TOWER C TRANSPARK Jeply Murdiaman; Basirun Basirun; Agus Rahmat Salim
Structure Vol 1, No 1 (2019): Structure (Jurnal Sipil)
Publisher : University of Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1220.37 KB) | DOI: 10.31000/civil.v1i1.6805

Abstract

Indonesia berada dilokasi zona yang rawan gempa karena Indonesia adalah tempat bertemunya 4 lempeng dunia yaitu, lempeng indo-australia, lempeng eurasia, lempeng filipina, dan lempeng pacific. Maka dari itu jika mendesain bangunan Gedung tinggi bangunan Gedung harus memperhatikan tentang ketahanan gempa terutama pada struktur bawah, pemilihan dan perencanaan jenis pondasi sangatlah penting untuk didesain mampu memikul beban diatasnya. Pondasi juga harus didesain memperhatikan penurunan pada pondasi (differential settlement). Pada studi ini pondasi yang direncanakan adalah bangunan Gedung 10 lantai Universitas Muhammadiyah Klaten dengan menggunakan pondasi rakit dengan kombinasi pilecap menggunakan pondasi tiang bored pile D600 yang didesain melalui program ETABS v17, dengan mengetahui besaran daya dukung pondasi pada masing-masing group pondasi dan tiang pondasi yang kemudian di input pada program ETABS V17 dengan mengasumsikan pondasi sebagai tumpuan springs pada perencanaan ini pondasi rakit dan pile cap diasumsikan sebagai Area Springs dan pondasi tiang bored pile dimodelkan perletakan tumpuan Point Springs menggunakan nilai Kv dan Kh. Pada hasil perencanaan pondasi ini dapat diketahui kekuatan pondasi terhadap geser 1 arah dan geser 2 arah dan dimensi pondasi dengan jumlah tulangan yang yang dibutuhkan. Kata Kunci : Pondasi Rakit, Pilecap, Pondasi Tiang Bored Pile dan ETABS v17
PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG TAHAN GEMPA 11 LANTAI DENGAN SISTEM GANDA Jeply Murdiaman Guci; Rully Angraeni Safitri; Asep Nurjaen
Structure Vol 3, No 2 (2021): STRUCTURE (JURNAL SIPIL)
Publisher : University of Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.904 KB) | DOI: 10.31000/civil.v3i2.7162

Abstract

Perencanaan struktur bangunan, khususnya bangunan tinggi memerlukan suatu analisis struktur yang mengarah pada perencanaan bangunan yang tahan terhadap guncangan gempa. membutuhkan perhitungan yang tepat dan teliti. Tujuan dari tugas akhir ini adalah merencanakan struktur bangunan gedung tahan gempa sesuaiperaturan dalam Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung (SNI 1726-2019) dengan system ganda. Bagaimana perencanaan struktur kolom dan balok pada bangunan merupakan topik dasar perencanaan tugas akhir ini. Program ETABS merupakan salah satu program analisis struktur untuk perencanaan dengan bahan beton bertulang namun sangat mudah dioperasikan. ETABS digunakan untuk pemodelan struktur, analisis, desain, dan sekaligus menampilkan model struktur yang telah dibuat.Kata kunci : Struktur Gedung Tahan Gempa, Bangunan Bertingkat, SNI 1726-2019, Sistem Ganda, Program ETABS
ANALISIS BALOK PERANGKAI (COUPLING BEAMS) PADA APARTEMEN 15 LANTAI DI TIMIKA PAPUA Jeply Murdiaman Guci; Basirun Basirun; Primus Wistipin
Structure Vol 4, No 2 (2022): STRUCTURE (JURNAL SIPIL)
Publisher : University of Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/civil.v4i2.8063

Abstract

Dewasa ini, perencanaa struktur gedung tahan gempa merupakan hal yang mutlak. Agar mampu memikul beban gempa, para perancang dan ahli struktur merancang bangunan berdasarkan sistem struktur dan juga menambahkan dinding geser sehingga mampu menahan gaya lateral akibat angin dan gempa. Namun pada beberapa keadaan, dinding geser diberi bukaan karena adanya beberapa hal sehingga dapat mempengaruhi kekakuan struktur. Mengacu dari hal tersebut, maka digunakan dinding geser berpasangan (coupled shearwall) sehingga bukaan dapat ditempatkan dan kekakuan struktuk juga bertambah karena adanya dua dinding geser atau lebih yang saling terhubung dengan balok perangkai dalam menahan gaya lateral.Dalam penulisan ini, dirancang suatu bangunan apartemen 15 tingkat yang berfungsi sebagai tempat hunian dan terletak pada wilayah gempa 3. Bangunan ini mengunakan dinding geser berpasangan agar dapat menempatkan bukaan dan juga untuk menahan gaya gempa. Gedung ini direncanakan dengan mengunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dengan mutu beton f’c = 30 Mpa, 25 Mpa dan mutu baja 420 Mpa, 280 Mpa. Beban-beban yang dianalisis meliputi beban mati, beban hidup, dan beban gempa. Perencanaan yang dilakukan mengacu pada (SNI-1726-2019), (SNI-2847-2019), dan (SNI  1727-2020). Analisis struktur menggunakan softwere ETABS dengan tinjauan 3 dimensi. Pada penulisan tugas akhir ini, penulis merancang dinding geser berpasangan yang terdiri atas dua dinding geser yang saling terhubung dengan balok perangkai pada tiap tingkatnya.Kata kunci: dinding geser, dinding geser berpasangan, balok perangkai, tulangan diagonal.
ANALISA DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT ADANYA PASAR TRADISIONAL DIKAWASAN LEGOK KABUPATEN TANGERANG TERHADAP KINERJA RUAS JALAN Jeply Murdiaman; Siti Abadiyah; Adjie Maulana
Structure Vol 4, No 1 (2022): STRUCTURE (JURNAL SIPIL)
Publisher : University of Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/civil.v4i1.8042

Abstract

Kabupaten Tangerang merupakan salah satu daerah di Banten yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup maju, dimana akan mengakibatkan kemacetan terutama didaerah perekonomian tersebut. Jalan Raya Legok merupakan salah satu jalan yang mempunyai peranan penting dalam mendukung perkembangan sector-sektor perdagangan. Namun Jalan Raya Legok juga tidak lepas dari masalah kemacetan yang diakibatkan oleh aktivitas pasar. Penelitian ini dilakukan pada Jalan Raya Legok dengan menggunakan metode PKJI (Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia) 2014. Dimana data yang diambil adalah data primer seperti geometri jalan, volume lalu lintas, serta hambatan samping jalan tersebut dan data sekunder seperti data jumlah penduduk Kabupaten Tangerang dan PKJI. Hasil Analisa volume lalu lintas bahwa volume lalu lintas tertinggi berada dipagi dan sore hari pada hari kerja.  Besar  nilai  volume  lalu  lintas  sebesar  2134  smp/jam,  dengan  nilai  hambatan  samping  sebesar 298/jam.  Kapasitas  (C)  yang  didapatkan  sebesar  2134  smp/jam  dan  didapatkan  tingkat  pelayanan jalan dipoin F dengan kondisi Arus terhambat, Kecepatan Rendah, Volume diatas Kapasitas, Banyak Berhenti dengan DS yang didapat yaitu 1,177.Kata Kunci : Volume lalu lintas, Kapasitas, Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014
EFISIENSI ELEMEN STRUKTUR ATAS PADA BANGUNAN WAREHOUSE DI KABUPATEN TANGERANG MENGGUNAKAN SOFTWARE ETABS Risnanto, Akhmad; Guci, Jeply Murdiaman
Structure Vol 5, No 2 (2023): STRUCTURE (JURNAL SIPIL)
Publisher : University of Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/civil.v5i2.10019

Abstract

Terintegrasinya sistem komputerisasi pada hampir keseluruhan tahapan pembangunan struktur menjadikan proses pembangunan struktur menjadi lebih praktis dan efisien, kini hampir setiap proses tahapan pembangunan gedung dapat dilakukan lebih cepat berkat banyaknya teknologi yang tersedia, sebagaimana dapat dilihat pada tahap perencanaan atau penggambaran struktur yang saat ini tidak lagi dilakukan dengan cara manual semenjak munculnya program komputer berbasis CAD Computer Aided Drawing. Hal serupa juga terjadi pada pekerjaan review struktur yang telah dipermudah dengan banyaknya program rekayasa struktur yang tersedia. Hadir nya program-program tersebut tentunya sangat membantu kerja engineer dalam melakukan proses review suatu rencana struktur, kecepatan dan keakuratan perhitungan serta kemampuan nya dalam menyimpan data dalam jumlah besar dapat menghemat waktu pekerjaan serta meminimalisir terjadinya human error yang kerap terjadi. Mengingat bangunan industri merupakan pusat produksi maka dirasa perlu dilakukan analisis terhadap desain struktur nya serta melakukan optimalisasi desain bila memungkinkan. Analisa dilakukan dengan menggunakan bantuan program ETABS yang merupakan salah satu program rekayasa struktur buatan CSI yang juga pengembang dari program SAP2000.