Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Utilization of infrared radiation to human health Rianti, Emillia Devi Dwi
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma Vol 2, No 1 (2013): Edisi Mei 2013
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infrared radiation is an electromagnetic wave, which has a wavelength between 700 nm and 1 mm. Electromagnetic wave itself has a definition, is a wave that can propagate even if there is no medium. Infrared light has a longer wavelength than visible light, but shorter than radio waves radiation. It is known that the red (from the Latin infra, "below"), red is the color of visible light with the longest wavelength. Infrared light covers 1011 Hz frequency range up to 1014 Hz or a wavelength region 10-4 cm to 10-1 cm. Today the use of infrared is widely used in the health field. Because infrared characteristics can not be seen by humans, can not penetrate opaque materials, can be caused by components that generate heat, at infrared wavelengths have the opposite relationship or inversely proportional to temperature, and when the temperature increases, the decreasing wavelength. Infrared heat produced can be used to detect health problems in organs. The purpose of this paper is, provide information  regarding the relationship between infrared rays with health.
Efektivitas Paparan Sinar Inframerah dengan Variasi Waktu Paparan Terhadap Pertumbuhan Escherichia Coli Agusniar Furkani Listyawati; Emillia Devi Dwi Rianti; Putu Oky Ari Tania
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 7 No 4 (2022): Volume 7 Nomor 4, November 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.844 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v7i4.1112

Abstract

Paparan sinar inframerah Near Infra Red (NIR) mengandung efek panas dengan panjang gelombang 0.78 – 3 μm. Penelitian ini bertujuan melihat kemampuan NIR menghambat pertumbuhan Escherichia coli dengan menggunakan variasi waktu paparan terhadap hambatan pertumbuhan. Metode penelitian eksperimental acak lengkap digunakan dengan empat kelompok perlakuan dari biakan Escherichia coli, yaitu K0, K1, K2 dan K3. Kelompok dibedakan berdasarkan waktu paparan infra merah dalam menit. Pada perlakuan 1(K1) yaitu diberikan paparan selama 25 menit, K2 diberikan paparan 30 menit, dan K3 diberi paparan 35 menit, sedangkan kelompok kontrol (K0) tanpa diberikan paparan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan K3, jumlah bakteri Escherichia coli yang tumbuh lebih sedikit apabila dibandingkan dengan perlakuan lainnya, sebesar 131 koloni. Uji statistik dengan ANOVA didapatkan p value sebesar 0,000 yang berarti ada pemberian infra merah berbagai variasi waktu berpengaruh terhadap jumlah koloni Escherichia coli. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka waktu paparan terbaik yang diberikan paparan NIR adalah selama 35 menit.
Mapping Perubahan Anatomi Musculus Face Pada Pemberian Paparan Inframerah dengan Akupuntur Ayly Soekanto; Emillia Devi Dwi Rianti; Endrayana Putut Laksminto Emanuel; Hardiyono Hardiyono
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 7 No 3 (2022): Volume 7 Nomor 3, Agustus 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.835 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v7i3.990

Abstract

Relaksasi pada otot wajah dapat melancarkan metabolisme tubuh dan mekanisme otot serta dapat menghilangkan kelelahan. Adanya kelelahan pada wajah memunculkan pengaruh pada anatomi musculus face (otot wajah). Terapi untuk mengurangi kelelahan yang tampak pada musculus face dapat berupa terapi inframerah dan akupuntur. Penelitian ini membandingkan diantara kedua jenis terapi tersebut. Metode yang digunakan yaitu deskriptif analitik. Populasi terdiri dari pasien yang mengalami kelelahan. Sampel diperoleh dari 30 pasien, yaitu 15 orang terapi inframerah dan 15 akupuntur. Hasil data pasien menunjukkan terapi akupuntur seminggu 2 kali selama 30 menit, minimal 3 kali dan selama waktu 2 minggu menunjukkan hasil pada musculus face mengalami relaksasi dan terasa lebih elastis, gerakan motorik otot wajah terasa lebih lentur dan lebih sehat dibandingkan dengan terapi inframerah dengan penyinaran berjarak 50 cm, dalam seminggu 2-3 kali. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian paparan inframerah dengan akupuntur, pada musculus face lebih cepat mengalami relaksasi, otot lebih kenyal dan lentur dibandingkan yang mendapatkan terapi inframerah.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN ONLINE DAN OFFLINE PADA MAHASISWA UNIVERSITAS DI JALAN DUKUH KUPANG SURABAYA Emillia Devi Dwi Rianti; Harman Agusaputra; Fuad Ama; Meivy Isnoviana
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 6 No 12 (2022): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi Desember
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52160/e-jmp.v6i12.971

Abstract

Masa pandemik Covid-19 membuat mahasiswa dalam sistem perkuliahan menjadi dilema antara tatap muka atau dilakukan secara online. Pembelajaran online mahasiswa kurang dapat menerima materi, akan tetapi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa ada batasan ruang dan waktu, Sistem yang belajar yang paling efektif secara tatap muka atau offline adanya interaksi langsung tanpa ada batasan jarak.Tujuan penelitian mengetahui efektif pembelajaran online dan offline pada mahasiswa universitas di jalan Dukuh Kupang, Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, dengan populasi adalah mahasiswa Universitas di Dukuh Kupang, Surabaya yang mengikuti praktikum Patologi Anatomi kelas A dan B pada ajaran tahun 2021/2022 dengan jumlah 52 mahasiswa, sehingga sampel dalam penelitian sebanyak 52 mahasiswa atau menggunakan total sampling. Hasil penelitian, efektivitas dalam perkuliahan menunjukkan bahwa kualifikasi keefektifan responden lebih semangat dalam perkuliahan menggunakan sistem offline sebesar 67,3 % yang berarti cukup baik, 69,2 % dengan responden didalam pembelajaran offline lebih memahami materi yang diberikan oleh Dosen. Kesimpulan, pembelajaran masih efektif dengan sistem belajar secara offline lebih efektif dimasa new normal.
Dispersion of Carbon Monoxide Pollutant and The Effect of Health (Case Study on Frontage Road Surabaya by Gaussian Line Source Equation Model) Nurachmawati Meindah Sari; R. Azizah; Lilis Sulistyorini; Endrayana Putut Laksminto Emanuel; Emillia Devi Dwi Rianti; Fuad Ama; Sukma Sahadewa; Agusniar Furkani Listyawati; Ayly Soekanto; Hardiyono Hardiyono
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma Vol 11, No 2 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.797 KB) | DOI: 10.30742/jikw.v11i2.2416

Abstract

Air pollution was being a very important problem and danger for human life. This was related to diseases that arise due to motor vehicle emissions, especially carbon monoxide. Simulation of air dispersion models is the one way to study about air quality that is needed in this regard. This study aims to determine the distribution of carbon monoxide pollutants in Ahmad Yani's frontage and to anticipate the dangers of these pollutants to the health of the people living around the research location. This research discussed about the mathematical model of the dispersion of CO that emitted from cars that passed through the frontage road on the Ahmad Yani Street, Surabaya. The method used is direct observation in the field and numerical simulation using a mathematical model, Gaussian Line Source Equation Model (GLSEM). GLSEM had prepared based on the mechanism of transport of pollutants in dispersion, diffusion and advection. With GLSEM we calculated CO gas concentration values for certain heights downwind. We validated the model by comparing numerical results and measurements of CO concentration. We used the R2 test and we got an R2 close to one. We simulated GLSEM by used Fortran programming language and visualized it with Surfer. The results of the visualization in June showed that the pattern of CO gas dispersion was influenced by the direction and speed of the wind. The results obtained are that the distribution of CO pollutants in the Ahmad Yani frontage is horizontal/downwind. CO concentrations at night are higher than during the daytime. From the CO dispersion pattern, we had known that there were dangerous of air around the frontage for people health. We conclude that around the frontage road of the Ahmad Yani highway there is sufficient open air space so that the danger of CO pollutants being emitted can be minimized so that the health of the community, namely pedestrians, motorcycle drivers and the community around the location can be protected.
Korelasi Jumlah Penderita DIare dengan Meningkatnya Populasi E. coli di Kecamatan Asem rowo Emillia Devi Dwi Rianti
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma Vol 2, No 1 (2011): Volume II, Nomor 1, Januari 2011
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3388.107 KB) | DOI: 10.30742/jikw.v2i1.2190

Abstract

Pencemaran sungai adalah peristiwa nyata yang terjadi akibat banyaknyaaktivitas masyarakat di bantaran sungai.
Utilization of infrared radiation to human health Emillia Devi Dwi Rianti
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma Vol 2, No 1 (2013): Edisi Mei 2013
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.474 KB) | DOI: 10.30742/jikw.v2i1.27

Abstract

Infrared radiation is an electromagnetic wave, which has a wavelength between 700 nm and 1 mm. Electromagnetic wave itself has a definition, is a wave that can propagate even if there is no medium. Infrared light has a longer wavelength than visible light, but shorter than radio waves radiation. It is known that the red (from the Latin infra, "below"), red is the color of visible light with the longest wavelength. Infrared light covers 1011 Hz frequency range up to 1014 Hz or a wavelength region 10-4 cm to 10-1 cm. Today the use of infrared is widely used in the health field. Because infrared characteristics can not be seen by humans, can not penetrate opaque materials, can be caused by components that generate heat, at infrared wavelengths have the opposite relationship or inversely proportional to temperature, and when the temperature increases, the decreasing wavelength. Infrared heat produced can be used to detect health problems in organs. The purpose of this paper is, provide information  regarding the relationship between infrared rays with health.
STUDI KEPUASAN MODEL PEMBELAJARAN SISTIM BLOK PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DI SURABAYA BARAT Ayly Soekanto; Emillia Devi Dwi Rianti; Hardiyono Hardiyono; Fuad Ama
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi Februari
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52160/e-jmp.v7i2.981

Abstract

Tujuan dari peneltian ini adalah mengetahui studi kepuasan model pembelajaran sistim blok pada mahasiswa Fakultas Kedokteran di Surabaya Barat. Metode penelitian deskriptif kualitatif. Sebanyak 63 respoden, untuk menganalisis data dan mengetahui studi kepuasan model pembelajaran sistim blok pada mahasiswa Fakultas Kedokteran di Surabaya Barat. Penelitian dengan data primer yang bersumber langsung dari sumber responden atau subyek (orang). Dilakukan secara kelompok atau individu dengan memberikan kuesioner kepada responden dan dianalisis secara kuantitatif. Variabel penelitian secara deskriptif , presentase standar yang dicapai ditulis dalam tabel dan diperoleh hasil kemudian dideskripsikan, pendeskripsian data dilakukan dalam bentuk persen. Hasil penelitiann diperoleh sebanyak 57.1 % merasa puas dengan belajar lebih mudah pada sistim blok,47.6 % dengan sistim blok kesulitan untuk bersantai, 26 % merasa Tidak puas dengan hasil nilai yang diperoleh. Bagi mahasiswa yang rajin menilai manfaat sistim blok ini lebih mudah belajarnya sesuai dengan materi pertopik yang di ajarkan. Dengan sistim blok diharapkan mahasiswa bisa lebih cepat lulus menjadi dokter dengan lebih focus membagi waktu untuk belajar dan akan puas dengan hasil nilai yang didaptkan sesuai usaha belajar mahasiswa.
Edukasi dan Pembagian Vitamin C Untuk Peningkatan Sistem Imunitas Pada Masyarakat Desa Prambangan, Gresik Ayly Soekanto; Sukma Sahadewa; Emillia Devi Dwi Rianti; Erny Erny; Fuad Ama; Agusniar Furkani Listyani; Putu Oky Ari Tania; Endrayana Putut Laksminto Emanuel
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kedokteran Vol 2, No 3 (2023): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/abdimasku.2.3.120-127

Abstract

Pandemi yang berlangsung pada tahun 2020 sampai dengan 2023 yaitu terjadinya Covid-19 yaitu penyakit infeksi yang disebabkan virus corona. Pandemi ini menyebabkan jumlah penderita yang terus bertambah. Indonesia yang merupakan negara terdampak wabah saat ini. Penyakit infeksi sangat bergantung pada sistem imunitas dari masing-masing individu. Salah satu cara untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh dapat dilakukan dengan memberikan nutrisi dan bahan yang terdiri komplek dari senyawa enzim, mineral, senyawa fenolik , vitamin dan flavonoid yang dapat menghambat perlepasan histamin dengan cara stabilisasi selaput sel lipid. Vitamin C berfungsi membuang radikal bebas kuat dalam plasma, melindungi sel dari zat oksidatif yang merusak karena radikal bebas ROS (reactive oxygen species). Upaya ini dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh terutama imunitas selular. Oleh karena itu pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pemberian vitamin C dalam rangka meningkatkan sistem imunitas warga.
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Konsumsi Vitamin C Dan D Guna Meningkatkan Sistem Imunitasi Di Masa Pandemi Covid-19 Kadek Berlia Narayani; Ni Made Kharisma Triloka; Emillia Devi Dwi Rianti
BIOSAPPHIRE: Jurnal Biologi dan Diversitas Vol. 1 No. 2 (2022): BIOSAPPHIRE
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biosapphire.v1i2.687

Abstract

Virus Covid-19 yang berwujud sekelompok virus RNA (asam ribonukleat) strain tunggal positif yang terenkapsulasi dan memiliki banyak varian. Kesembuhan penderita Covid-19 dipengaruhi oleh sistem imun tubuhnya, tindakan pencegahan menjadi faktor utama. Tujuan yaitu, mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat mengenai konsumsi Vitamin C dan D guna meningkatkan sistem imunitas di masa pandemik. Metode penelitian deskriptif secara online dengan menggunakan googleform dengan total sampel penelitian sebanyak 103 sampel. Hasil data tingkat pengetahuan mengenai konsumsi vitamin C dan D sebesar 82,52% untuk vitamin C dan vitamin D sebesar 86,4%. Simpulan dari penelitian adalah responden sebagin besar tidak positive covid-19, dan telah melakukan Vaksin covid-19 dosis pertama dan kedua. Untuk tingkat pengetahuan masyarakat terhadap mengkonsumsi vitamin C dan D masuk dalam kategori Baik , artinya masyarakat banyak yang sudah paham manfaat dari mengkonsumsi vitamin C dan D bagi tubuh di masa pandemi.