Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA Syamsinar Syamsinar; Gusnia K; Asmawati Asmawati; Andi Kamal Ahmad
Al-Irsyad Journal of Mathematics Education Vol 2 No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Darud Da'wah Wal Irsyad Pinrang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58917/ijme.v2i2.71

Abstract

Tujuan dari penulisan kajian ini adalah untuk memaparkan kaitan antara model pembelajaran Problem Based learning (PBL) dalam pembelajaran matematika dengan kemampuan pemecahan masalah siswa. Metode yang digunakan dalam kajian ini yaitu Studi literature.Studi literatur yang dilakukan yaitu dengan melakukan pencarian terhadap berbagai sumber tertulis, baik berupa buku-buku, arsip, majalah, artikel, dan jurnal, atau dokumen-dokumen yang relevan dengan permasalahan yang dikaji.Pembelajaran yang bermutu memberikan fasilitas bagi anak didik dalam mengembangkan kecakapan, keterampilan dan kemampuan sebagai modal untuk menghadapi tantangan di kehidupan global. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran abad 21 yang harus digunakan para pendidik dalam menghadapi era persaingan global. Model Problem Based Learning (PBL) merupakan satu model pembelajaran inovatif yang memberikan kondisi belajar aktif pada peserta didik dalam kondisi dunia nyata. Kemampuan pemecahan masalah merupakan suatu proses untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi untuk mencapai suatu tujuan yang hendak dicapai. Seseorang dapat dikatakan mampu menyelesaikan suatu masalah apabila mampu menelaah suatu pemasalahan dan mampu menggunakan pengetahuannya ke dalam situasi baru.
Orientasi Kurikulum Merdeka: Hambatan Belajar Matematika dalam Capaian Pembelajaran Berpusat pada Peserta Didik Nidya Nina Ichiana; Abdul Razzaq; Andi Kamal Ahmad
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v13i4.1389

Abstract

Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui (1) Hambatan belajar matematika dalam implementasi kurikulum merdeka, (2) Capaian pembelajaran matematika dalam implementasi kurikulum merdeka, dan (3) Pembelajaran berpusat pada peserta didik dalam orientasi kurikulum merdeka. Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini yaitu kesulitan guru dalam melakukan orientasi kurikulum merdeka khususnya pada tiga variabel yaitu: hambatan belajar matematika, capaian pembelajaran, dan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Kontribusi masing-masing dalam orientasi kurikulum merdeka dilakukan analisis indeksasi dengan muatan tiga variabel tersebut diturunkan sebanyak 10 aspek dengan jumlah 33 indikator dan 79 butir pertanyaan dikemas dalam bentuk angket sebagai insturmen untuk mengumpulkan data yang dibagikan kepada peserta didik sebagyak 54 sebagai sampel dalam penelitian. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan mix methods yang merupakan metode gabungan antara desian penelitian kualitatif dan desain penelitian kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) mengenai hambatan belajar matematika berdasarkan kontribusi terbesar adalah kontribusi mengajar guru sebesar, kemampuan kognisi peserta didik, pengaruh eksternal sebesar, dan pengaruh internal sebesar; (2) capaian pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan capaian pembelajaran; (3) pembelajaran berpusat pada peserta didik pemecahan masalah, kerja sama sebesar, dan membuat proyek. Pembahasan hasil penelitian orientasi kurikulum merdeka pada aspek-aspek yang memiliki kontribusi terbesar dalam pelaksanaan kurikulum merdeka pada peserta didik di SMPN 3 Patampanua yaitu pemecahan masalah, alur tujuan pembelajaran, tujuan pembelajaran, kerja sama, membuat proyek, capaian pembelajaran, kontribusi mengajar guru, kemampuan kognisi peserta didik, eksternal, dan internal. Variabel dalam pelaksanaan kurikulum merdeka pada peserta didik berdasarkan kontribusi terbesar adalah variabel capaian pembelajaran sebesar 37%, variabel pembelajaran berpusat pada peserta didik sebesar 36% kemudian yang terakhir hambatan belajar matematika sebesar 27% sebagai kundisi yang terjadi di SMPN 3 Patampanua. Orientasi kurikulum merdeka belajar dilakukan pertimbangan tiga orientasi kurikulum merdeka yaitu: 1) orientasi kurikulum merdeka pada Orientasi Tujuan (Goal Centered), 2) kurikulum dengan beorientasi kepada peserta didik (Student Centered), 3) kurikulum dengan beorientasi pada mata pelajaran (Subject Centered) di SMPN 3 Patampanua.
Penguatan Pondasi Matematika dan Sains Anak Pendidikan Dasar Rosita Rosita; Ayu Zulpiah Sulaiman; Jumrah Jumrah; Andi Kamal Ahmad
Jurnal Pengabdian Masyarakat Disiplin Ilmu (JPMASDI) Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Multi Dispilin Ilmu
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jpmasdi.v1i2.2468

Abstract

Latar belakang: Keberhasilan suatu pembelajaran dimulai dengan memperkuat dasar pemahaman atau pondasi, terutama pondasi matematika dan sains anak pendidikan dasar sehingga melalui kegiatan ini disarankan agar proses pembelajaran diciptakan suasana belajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak, serta mengembangkan sikap dan perilaku kreatif dan inovatif mereka. Suasana belajar yang demikian hanya dapat diperoleh melalui penggunaan metode mengajar yang tepat disertai dengan alat peraga matematika dan sains yang ada dikesehariannya. Metode penelitian: Metode yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan cara menganalisa data dari hasil catatan di lapangan atau kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pendampingan terhadap anak usia pendidikan dasar selama kurun waktu dua bulan. Hasil penelitian: 70% kemampuan dasar/pondasi matematika membutuhkan penguatan pada perkalian dan pembagian. 70% kemampuan dasar/pondasi sains membutuhkan penguatan merumuskan masalah sehingga dapat memperoleh kesimpulan. Kesimpulan: Memahami permasalahan yang di hadapi setiap anak adalah hal yang harus di perhatikan terlebih dahulu, karena setiap anak memiliki tingkatan pemahaman yang berbeda dalam menerima setiap informasi yang diberikan, setiap pengajar harus memiliki strategi yang baik untuk menciptakan pengalaman pertama yang berbeda. Berupaya menghubungkan materi matematika dan sains dengan keseharian mereka karena pengalaman pertama yang diterima anak-anak akan menentukan hasil dan pembelajaran yang baik untuknya.