Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

NILAI-NILAI SPIRITUALITAS DALAM PANCASILA: SEBUAH TINJAUAN TEORITIS M. Bahtiar Ubaidillah; Irwan Swandana; Titik Khusumawati; Derta Nur Anita
JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 7 No. 1 (2023): JURNAL JISIPOL VOL. 7. NO. 1, JANUARI 2023
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pluralitas masyarakat bangsa Indonesia yang tinggi penuh perbedaan dalam suku, agama, ras dan golongan memerlukan perekat yang dapat diterima oleh semua masyarakat. Pancasila merupakan perekat perbedaan yang dapat diterima oleh seluruh masyarakat sebagai ideologi pemersatu, dimana di dalam setiap silanya terkandung nilai-nilai spiritualitas. Spiritual mengandung makna rohaniah atau sesuatu yang berkenan dengan rohani, berada dalam hati manusia yang merupakan karunia Tuhan. Tulisan ini hendak menggali secara teoritis nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam sila-sila Pancasila yaitu nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Permusyawaratan dan Keadilan. Kelima nilai spiritual tersebut merupakan dasar-dasar kehidupan Bangsa Indonesia yang selaras dengan nilai-nilai universal dari semua agama. Nilai-nilai spiritual dalam Pancasila tidak dapat dipisahkan. Keduanya melekat dalam setiap aspek kehidupan, seperti kebangsaan, kesejahteraan, budaya, politik, dll. Pancasila menjadi ruh untuk mengaktifkan, membangkitkan, menjiwai, menggerakkan dan memberikan keberanian setiap manusia di Indonesia untuk mewujudukan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Inti dari nilai-nilai spiritual pada Pancasila merupakan penjelmaan yang sesuai dengan kepribadian manusia Indonesia. Akhirnya nilai-nilai spiritualitas dapat menjadi sumber keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia yang plural ini.
Hukum Perkawinan Pada Negara Hukum Berdasarkan Pancasila Derta Nur Anita; M. Bahtiar Ubaidillah; Irwan Swandana; Titik Khusumawati
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkawinan merupakan hal yang sakral, ditujukan untuk membangun keluarga dalam sebuah rumah tangga dengan bahagia dan kekal, berdasarkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan perkawinan merupakan kebutuhan dasar bagi seluruh umat manusia. Indonesia merupakan negara hukum yang mempunyai tatanan dan aturan dalam menjalankan negaranya, karena itulah terdapat beberapa aturan yang mengatur mengenai Perkawinan dan berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia, namun tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam sehingga terdapat aturan lain yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan termasuk pada urusan perkawinan.
Filsafat Hukum Islam dan Hikmah Derta Nur Anita; Sarbini Sarbini; M. Bahtiar Ubaidillah
As-Syar'i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga Vol 6 No 2 (2024): As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/as.v6i2.6460

Abstract

Philosophy of Islamic law is the knowledge of the nature, secret, and the goal of Islam both concerning the material and the process of its adoption. Philosophy of Islamic law will make Islamic law can adapt to the conditions and needs of its day. hikmah means wisdom or deep meaning. Wisdom also means knowing the superiority of something through knowledge. Tasawuf experts interpret wisdom as knowledge of God's secrets in creating something. Scientists of Islamic law define wisdom as a motivation in law reconciliation to achieve kemaslahatan and reject kemudharatan. Philosophy of Islamic law and hikmah have similiaritis in function and purpose, even most Muslim philosophers consider wisdom to be a synonym of philosophy.
Mewujudkan Lingkungan Belajar Yang Aman Dari Intoleransi, Kekerasan Seksual Dan Narkoba Di PKBM Mojopahit Kota Mojokerto M. Bahtiar Ubaidillah; Ragil Ira Mayasari; Irwan Swandana; Titik Khusumawati; Mohamad Johan Efendi; Khasbulloh Huda; Sugeng Eko Yuli Waluyo
ASPIRASI : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat Vol. 1 No. 6 (2023): November : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/aspirasi.v1i6.55

Abstract

Information about intolerance, sexual violence and drugs is very important material for every good citizen, especially for teenagers. Mojopahit PKBM students are very diverse, but the majority in terms of age, there are still many students who are of productive age (teenagers). In accordance with the Decree of the Minister of Religion of the Republic of Indonesia Number 01 of 2003 concerning Guidelines for Education and Training of Civil Servants in the Environment, the Department of Religion also integrates human rights and gender values ​​in its curriculum. The implementation of this service activity uses discussion/question and answer/introduction and empowerment methods. In order to obtain information and get closer to the service participants, the service team conducted brain storming with the socialization participants. This community service activity targets tutors and residents studying PKBM Mojopahit, Mojokerto City. This service activity was attended by 20 participants from students from package levels A, B and C and several PKBM Mojopahit Tutors from Mojokerto City took part in accompanying the students who attended.
The Effect of Hadith and Character Education Implementation on Student Discipline in Islamic Schools Muhammad Abdul Ilah; M. Bahtiar Ubaidillah; Muhammad Rizaq
West Science Social and Humanities Studies Vol. 2 No. 12 (2024): West Science Social and Humanities Studies
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/wsshs.v2i12.1531

Abstract

This study investigates the effect of Hadith and character education implementation on student discipline in Islamic schools. Using a quantitative approach, data were collected from 70 students through a structured questionnaire utilizing a 5-point Likert scale. The analysis, conducted with SPSS version 25, revealed significant positive relationships between Hadith education, character education, and student discipline. Regression analysis showed that both variables significantly predict student discipline, with character education demonstrating a slightly stronger effect. These findings highlight the importance of integrating religious teachings with structured character-building programs to foster disciplined behavior among students. The study provides valuable insights for educators and policymakers to enhance disciplinary practices in Islamic educational institutions.
Sosialisasi Hukum Terkait Pencegahan Perilaku Menyimpang dalam Perspektif Hukum Islam M. Bahtiar Ubaidillah; Sarbini Sarbini; Irwan Swandana; Derta Nur Anita; Ragil Ira Mayasari; Titik Khusumawati; Debrina Putri Buana; Kintan Puspita Wardani
Nusantara Mengabdi Kepada Negeri Vol. 2 No. 1 (2025): February: Nusantara Mengabdi Kepada Negeri
Publisher : Asosiasi Peneliti dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/numeken.v2i1.662

Abstract

Community Service Activities were carried out at Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Mojokerto with the target of understanding legal socialization related to preventing deviant behavior from an Islamic legal perspective. Implementation of community service The main aim of this activity is to increase insight and knowledge regarding the prevention of deviant behavior from an Islamic Law perspective at MAN 1 Mojokerto. In order to increase knowledge and insight regarding deviant behavior carried out by teenagers and how it is regulated in Islamic law. Therefore, the socialization carried out at MAN 1 Mojokerto, Mojosari District, Mojokerto Regency is very important to carry out. Where adolescence is a transition period from childhood to adulthood, where children are not yet fully able to be independent. At this time, teenagers are at the stage of searching for self-identity which is full of various problems. One of the problems experienced by teenagers in their lives is related to deviant behavior. Deviant behavior is chaotic behavior that causes a teenager to be nervous, nervous and act uncontrollably. This behavior is often a reflection of anti-social personality in teenagers, we can see this from behavior that does not heed religious and social norms. Trigger factors can come from the individual teenager himself (internal) or outside the teenager himself (external). As parents, educators (teachers) should naturally contribute to resolving deviant behavior in adolescents. Emotional development in adolescents has not yet reached stability, so to help solve the problem we must understand its characteristics.
Peningkatan Ketahanan Keluarga Melalui Optimalisasi Program Pemerintah M. Bahtiar Ubaidillah; Ragil Ira Mayasari; Ahmad Khamim Tohari; Laily Lailatul Fatma Rozyah; Akhmad Imam Muttakin; Laili Zamalikha; Christian Davi Kurniawan; Clarisa Herda Falevy; Vicky Vidiana Vici; Achmad Denny Nur Sanjaya; Adi Arif Wibowo; Amy Fatona; Arga Verdianto Muhamad; Deni Irawan; Denny Sukma Tri Prihatno; Dian Purna Irawan; Muhammad Dedy Alensa; Ullun Farohmah; Divania Sherylla Putri; Tofan Ade Irawan; Dwika Bagus Rusdyan Nugraha; Diah Ayu Widoretno; Leni Dwi Alfiana; Yesie Santa Charera
ABDIMAS TERAPAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Terapan Vol. 1 No. 2 (2023): Desember: ABDIMAS TERAPAN: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Terapan
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59061/abdimasterapan.v1i2.589

Abstract

A prosperous family is a family that is formed based on a valid marriage, and that meets the spiritual and material needs of a decent life, has harmonious and harmonious, balanced relationships between family members and society and the environment. To improve family quality, there are 5 pillars in indicators of family resilience and welfare that must be met, namely indicators of legality, integrity and gender equality, physical resilience, economic resilience, psychological resilience, and socio-cultural resilience. Through the Unimas Village T/A 2023/2024 Thematic Science KKN program, group 3 seeks to provide education and optimize programs carried out by the government as an effort to increase family resilience. The programs that we are optimizing include the introduction of recycling used materials to create a clean and productive environment, besides that it can improve the family economy. Socialization regarding the impact of early marriage and reducing stunting rates. Socialization raises awareness of the law of criminal acts in the household and deviant behavior. Through these socialization activities, the aim is to foster understanding, awareness and discipline in following and implementing existing government programs. It is hoped that with understanding, discipline and community participation in government programs, stable and prosperous family resilience will be created.
Dispensasi Perkawinan dan Permasalahanya Desa Padusan Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto M Bahtiar Ubaidillah; Putut Hadi Suprayitno; Lucius Andik Rahmanto; Eny Nuraeni; Ratih Dwi Pangestu; Novellita Sicillia Anggraini; Lily Solichul Mukminah; Dedy Muharman
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.873 KB) | DOI: 10.56910/safari.v3i1.306

Abstract

Perkawinan di bawah umur merupakan masalah yang masih sering terjadi di Indonesia dan menimbulkan dampak negatif bagi remaja dan akan menyebabkan kekerasan, diskriminasi, konflik sosial. Peraturan perundang-undangan di Indonesia merumuskan berbagai ketentuan guna menekan angka perkawinan di bawah umur yang terjadi. Pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (selanjutnya disebut UUP) yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (selanjutnya disebut Revisi UUP) adalah berkaitan dengan usia perkawinan, calon mempelai, baik pria maupun wanita telah mencapai usia 19 (sembilan belas) tahun, usia tersebut dinilai telah matang jiwa raganya untuk dapat melangsungkan perkawinan agar dapat mewujudkan tujuan perkawinan secara baik sehingga tidak berakhir pada perceraian dan mendapat keturunan yang sehat dan berkualitas. Pada Pasal 7 ayat (2) UUP, jika terjadi penyimpangan dari persyaratan usia perkawinan tersebut di atas, maka perkawinan baru dapat dilangsungkan setelah mendapat dispensasi dari pengadilan.
Criticism of Islamic Feminism towards Patriarchy in Islamic Family Law in Indonesia Burhanuddin, Ahmad; Muhammadong, Muhammadong; Ubaidillah, M. Bahtiar; Swandana, Irwan
West Science Islamic Studies Vol. 3 No. 03 (2025): West Science Islamic Studies
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/wsiss.v3i03.2066

Abstract

This study critically examines the perspectives of Islamic feminists on patriarchal elements embedded in Islamic family law in Indonesia. Using a qualitative approach, the research draws insights from five key informants, including scholars, activists, and legal practitioners engaged in Islamic feminist discourse. The findings reveal that patriarchal interpretations—particularly regarding male guardianship, polygamy, divorce, and inheritance—are rooted in socio-cultural biases rather than Islamic theological principles. Islamic feminists advocate for contextual reinterpretation (ijtihad) of religious texts to restore the egalitarian spirit of Islam. Through public education, legal advocacy, and collaboration with religious leaders, they promote reform efforts that challenge institutional resistance and conservative narratives. This study contributes to the broader discourse on gender justice in Muslim-majority societies by highlighting the transformative potential of Islamic feminism in reimagining family law in alignment with Islamic ethical values and contemporary gender equality.
Pendidikan Hukum Islam sebagai Strategi Pencegahan Perilaku Menyimpang di Kalangan Remaja : Penelitian M.Bahtiar Ubaidillah
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.2113

Abstract

Tujuan pendidikan hukum Islam memberikan pemahaman hukum Islam yang mendalam sehingga dapat menjadi pelindung bagi remaja dalam menolak tindakan menyimpang yang bertentangan dengan norma yang ada. Metode penelitian yang digunakan di dalam menulis karya tulis ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka, atau disebut juga studi pustaka atau library research, yaitu jenis penelitian yang fokus pada pengumpulan dan analisis data dari berbagai sumber tertulis seperti buku, artikel ilmiah, jurnal, dan dokumen lainnya yang relevan dengan tema yang diangkat yaitu pendidikan hukum Islam sebagai strategi pencegahan perilaku menyimpang di kalangan remaja muslim. Pendidikan hukum Islam sebagai strategi pencegahan perilaku menyimpang di kalangan remaja dapat dilakukan dengan: Memperkuat pendidikan agama di sekolah dan di lingkungan keluarga. Menciptakan suasana yang mendukung penerapan nilai-nilai Islam. Memberikan contoh positif dari para tokoh agama, pendidik, dan orang tua. Meningkatkan pemahaman agama dan literasi mengenai hukum Islam. Memanfaatkan platform media sosial dan teknologi informasi untuk menyebarkan nilai-nilai islam. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan sosial dan keagamaan.