Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERANAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PENGUATAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMAN 111 JAKARTA Anastya Zalfa, Anastya Zalfa; Shobihah, Alya; Fadhil, Abdul
Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora Vol 13, No 2 (2022): Edisi Oktober 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j-psh.v13i2.54803

Abstract

This study aims to describe the role of the school environment in strengthening the environmental care character of students at SMA Negeri 111 Jakarta. This type of research is a qualitative approach with descriptive research methods. Data collection techniques in this study used interviews, observation, and documentation. The validity of the data in this study uses triangulation of sources and techniques. Data analysis used the interactive model of Miles and Huberman with three stages, namely data reduction, data display, decision making and verification which were presented in a qualitative descriptive manner. The results of this study prove that the role of the school environment in strengthening the character of caring for the environment is manifested in several ways including, (1) providing exemplary habituation, (2) habituation of maintaining cleanliness and environmental sustainability, (3) the availability of supporting facilities including the provision of cleaning equipment, garbage disposal sites. , toilets and clean water as well as slogans or posters caring for the environment in various corners of the school, and (4) support the Adiwiyata program by holding clean Fridays, a waste bank and making compost.
Desain Model Pembelajaran Micro Teaching Inklusif Bagi Mahasiswa Calon Guru Penyandang Disabilitas Nurpratiwi, Suci; Fadhil, Abdul; Farhan, Ahmad Ivan
Epistema Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ep.v5i1.71900

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain model pembelajaran micro teaching yang inklusif terhadap mahasiswa calon guru difabel dalam penguasaan empat aspek kompetensi guru dengan menyesuaikan terhadap kebutuhan dan karakteristik mahasiswa difabel. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) menggunakan model pengembangan pembelajaran Dick and Carrey. Subjek uji coba penelitian yaitu mahasiswa difabel pada Program Studi Pendidikan Agama Islam sejumlah dua orang. Langkah-langkah pengembangan model yaitu melalui tahapan identifikasi tujuan pembelajaran, analisis karakteristik mahasiswa, identifikasi tujuan dari masing-masing individu, asesmen dan revisi terhadap desain model pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran micro teaching inklusif berdasarkan uji kelayakan pada ahli memperoleh skor 81% dalam kategori sangat layak dalam rancangan perencanaan hingga evaluasi pembelajaran. Model pembelajaran diujicobakan kepada mahasiswa mendapat persentase 83% dengan keterangan model pembelajaran menyenangkan, memudahkan mahasiswa dalam memahami pembelajaran, dan tersedianya fasilitas yang memadai bagi mahasiswa disabilitas untuk memahami pembelajaran dan praktik. Respon positif pun ditunjukkan oleh mahasiswa disabilitas maupun mahasiswa non-disabilitas.
Gaya Dakwah Husein Ja'far Al-Hadar dalam Menyebarkan Islam kepada Generasi Z Khafi, Muhammad Abdul; Kaisan, Muhammad Zaidan; Zahwa, Raihanna; Anwar, Amanda Novia; Fadhil, Abdul
TSAQOFAH Vol 5 No 1 (2025): JANUARI
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/tsaqofah.v5i1.4299

Abstract

This research aims to analyze the style of Husein Ja'far Al-Hadar's da'wah in conveying the teachings of Islam to Generation Z. The research method used is qualitative with a literature study approach and netnography on digital platforms such as YouTube. The research findings show that Husein Ja'far succeeded in reaching Generation Z through an inclusive, relevant communication approach, and utilizing social media effectively. With a relaxed style, light-hearted narration, and a focus on contemporary issues, he is able to convey the message of Islam in a way that is easily accepted by the younger generation. The study also reveals challenges and opportunities in digital da'wah, such as the need for credible and innovative content in order to compete in the information age. The results of this study provide insight into the importance of adapting da'wah methods to meet the characteristics and needs of today's generation.
Peningkatan Kapasitas Majelis Ulama Indonesia dalam Dakwah Moderasi: Pendampingan Tokoh Agama Menghadapi Tantangan Globalisasi dan Disrupsi Teknologi Hadiyanto, Andy; Anggraeni, Dewi; Fadhil, Abdul; Amaliyah; Mia Hasanah Amanah Illahi; Halimatunnisa Asya’diyah Yusya; Melisa Kurniasari
Bahasa Indonesia Vol 22 No 02 (2025): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.222.4

Abstract

This community service activity aims to increase the capacity of the clerics of the Indonesian Ulema Council (MUI) East Jakarta in moderate preaching through mentoring religious leaders. In the context of globalization and technological disruption, ulama face increasingly complex challenges, both in conveying religious messages relevant to the times and maintaining religious moderation values. The method used in this service is Service Learning (SL) which refers to the Experiential Learning approach with intensive mentoring using the steps of iceberg analysis and U process. 50 Dai attended the participants of this activity and Daiyah MUI sub-districts in East Jakarta. The results of this activity provide a more comprehensive understanding related to religious moderation, both from theoretical and practical aspects. Development of moderate and contextual da'wah materials, as well as strengthening locality-based da'wah strategies that remain relevant in facing global challenges. Through this activity, MUI clerics will be able to become active agents of change in promoting religious moderation and addressing technological developments wisely and constructively.   Abstrak Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ulama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Timur dalam dakwah yang moderat melalui pendampingan kepada tokoh agama. Dalam konteks globalisasi dan disrupsi teknologi, ulama menghadapi tantangan yang semakin kompleks, baik dalam menyampaikan pesan-pesan agama yang relevan dengan perkembangan zaman maupun dalam menjaga nilai-nilai moderasi beragama. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah Service Learning (SL) yang mengacu kepada pendekatan Experiental Learning dengan pendampingan intensif menggunakan langkah-langkah iceberg analisis dan proses U. Peserta kegiatan ini dihadiri oleh 50 orang para Dai dan Daiyah MUI kecamatan di Jakarta Timur. Hasil kegiatan ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif terkait dengan moderasi beragama, baik dari aspek teoritis maupun praktis. Pengembangan materi dakwah yang moderat dan kontekstual, serta penguatan strategi dakwah berbasis lokalitas yang tetap relevan dalam menghadapi tantangan global. Diharapkan melalui kegiatan ini, ulama MUI mampu menjadi agen perubahan yang aktif dalam mempromosikan moderasi beragama serta menyikapi perkembangan teknologi secara bijak dan konstruktif.
Analisis Perkembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam: Dari KTSP 2006 Menjadi Kurikulum Merdeka Az Zahra, Annida Luthfiyah; Kholwa, Adzra; Al Fikri, Haydar; Fadhil, Abdul
Bestari Vol 19 No 2 (2022): Studi Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Darussalam (UID) | Islamic University of Darussalam, Ciamis, Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36667/bestari.v19i2.1271

Abstract

The curriculum is an essential part of the world of education. In general, a curriculum is an educational tool that has the function to achieve learning objectives as well as a guide in carrying out the teaching and learning process. The purpose of this research is to find out the development of Islamic Religious Education and Moral Education subjects in the curriculum that has been implemented in Indonesia (KTSP, K-13, and merdeka belajar curriculum). The research method used is qualitative with a library research approach. Data collection techniques using literature studies and document studies. The results of the study show that several significant differences in the curriculum that have been implemented in Indonesia affect the learning process of Islamic Religious Education. This can be seen in terms of time allocation, goals, learning approaches, etc.
Fenomena Hijrah Instan: Tantangan dan Peran Pendidikan Islam dalam Membentuk Pemahaman yang Kritis dan Mendalam Zakiyah, Afifah Nur; Laily, Annida Nur Alfi; Hanifah, Mila; Fadhil, Abdul
Al-Marsus : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 3 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/al-marsus.v3i1.9665

Abstract

Abstrak Fenomena hijrah instan kini menjadi pembahasan penting dalam dinamika keagamaan kontemporer, terutama di kalangan generasi muda. Fenomena ini seringkali dipengaruhi oleh informasi di media sosial yang tidak disertai dengan pendalaman pemahaman keagamaan yang memadai. Akibatnya, muncul pola keberagamaan yang sekedar berfokus pada fisik dan simbolik  yang berisiko melahirkan sikap eksklusif atau bahkan intoleran. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis lebih mendalam fenomena hijrah instan serta peran pendidikan Islam dalam membentuk pemahaman keagamaan yang kritis dan mendalam, melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode kajian pustaka (library research). Hasil kajian menunjukkan bahwa pendidikan Islam perlu merevitalisasi kurikulum, memperkuat literasi keagamaan digital, meningkatkan kompetensi guru, serta membangun ekosistem belajar yang kolaboratif agar dapat menanamkan makna hijrah sebagai proses transformasi spiritual, intelektual, dan moral secara menyeluruh. Dengan pendekatan yang menyeluruh dan terintegrasi, pendidikan Islam diharapkan mampu menanamkan konsep hijrah sebagai proses transformasi jiwa dan akhlak yang mendalam dan berkelanjutan, bukan sekadar perubahan simbolik semata.   Abstract  The phenomenon of instant hijrah has now become an important discussion in contemporary religious dynamics, especially among the younger generation. This phenomenon is often influenced by information on social media that is not accompanied by adequate in-depth understanding of religion. As a result, a pattern of religiosity emerges that only focuses on the physical and symbolic which risks giving rise to exclusive or even intolerant attitudes. This article aims to analyze in more depth the phenomenon of instant hijrah and the role of Islamic education in forming a critical and in-depth understanding of religion, through a descriptive qualitative approach with a library research method. The results of the study indicate that Islamic education needs to revitalize the curriculum, strengthen digital religious literacy, improve teacher competence, and build a collaborative learning ecosystem in order to instill the meaning of hijrah as a process of spiritual, intellectual, and moral transformation as a whole. With a comprehensive and integrated approach, Islamic education is expected to be able to instill the concept of hijrah as a process of profound and sustainable transformation of the soul and morals, not just a mere symbolic change.
Gerakan Intifadhah dan Kemunculan Hamas (1987-1993) Humairah, Mahlil Idatul; Fadhil, Abdul
PERIODE: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol. 1 No. 1 (2019): PERIODE: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/periode.011.1

Abstract

The Six-Day War that took place in 1967 brought a great deal for the Palestinian people with the control of the West Bank of Palestine and the Gaza Strip. The conflict between Israel and Palestine is a problem about the occupation of the region. The real problem is the problem of occupation carried out by Israel which rejected the refugee boundaries of the Israeli community that were disseminated from all over the world in 1936-1939, the Jews tried to make illegal settlement projects. Israel's continued success caused a conflict with the intifada movement. This movement will create a more organized protest movement called Hamas. A movement born of the intifada movement as an effort to fight against Zionist Israel. Perang Enam Hari yang berlangsung pada tahun 1967 membawa dampak yang besar bagi bangsa Palestina yaitu dengan dikuasainya wilayah Tepi Barat Palestina dan Jalur Gaza. Konflik antara Israel dan Palestina merupakan masalah tentang pendudukan kawasan. Permasalahan sebenarnya adalah masalah pendudukan yang dilakukan oleh Israel yang melanggar batas wilayah daerah pengungsian masyarakat Israel yang tersebar dari seluruh dunia tahun 1936-1939, bangsa Yahudi berupaya untuk membuat proyek pemukiman ilegal. keberutalan yang terus dilakukan oleh Israel menimbulkan munculnya suatu perlawanan yakni dengan melakukan gerakan intifadhah. Gerakan ini nantinya akan memunculkan gerakan perlawana yang lebih terorganisir bernama Hamas. Sebuah gerakan yang lahir dari gerakan intifadhah sebagai upaya untuk melakukan perlawanan terhadap zionis Israel.