Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Peran UMKM dalam Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Desa Kaloling Andi Arifuddin Mane; Syarifuddin Syarifuddin; Herman Loli; Firman Menne; Rahmat Pannyiwi; Saddam Hasan; Amiruddin Amiruddin; Abdul Karim
YUME : Journal of Management Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/yum.v5i3.2744

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran lembaga ekonomi desa dalam kontribusinya terhadap peningkatan pendapatan masyarakat desa. Era industri 4.0, pengetahuan teknologi, khususnya teknologi informasi sangat penting. BUMDes sebagai lembaga ekonomi desa sebagai ujung tombak peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Kaloling. UMKM adalah perusahaan mikro yang seharusnya menggunakan akses informasi untuk kesejahteraan ekonomi suatu daerah, hal ini terlihat saat masa Pandemic Covid-19. Masalah saat ini dengan UMKM termasuk kurangnya modal dan pengetahuan tentang teknologi informasi. Desa Kaloling merupakan desa di Kabupaten Bantaeng dengan ketersediaan sarana sangat minim dalam pemasaran produk unggulan desa secara digital. Membangun keunggulan bersaing potensi desa melalui rekayasa bisnis berkelanjutan dengan penerapan inovasi teknologi bisnis digital di Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng. Kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari pejabat desa, pelaku UMKM, dan Pengurus BUMDes.  Kata Kunci: Ekonomi, Digital, Peningkatan Pendapatan Desa
Analisis Faktor Level Kepuasan Pasien pada Apotek Klinik Ruang Farmasi Terhadap Mutu Pelayanan di Klinik Makassar Akbar; Rusnita; Arnianti; Rahmat Pannyiwi; Rezqiqah Aulia Rahmat; Djunaedi
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.2472

Abstract

Mutu pelayanan kefarmasian menjadi indikator utama dalam menentukan tingkat kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kepuasan pasien pada pelayanan ruang farmasi di salah satu klinik di Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif analitik. Sampel berjumlah 100 pasien yang menggunakan jasa apotek klinik. Hasil menunjukkan bahwa dimensi keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan bukti fisik (tangible) secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Temuan ini menunjukkan pentingnya peningkatan mutu pelayanan farmasi untuk meningkatkan kepuasan pasien secara menyeluruh.
Metode Promotif dan Preventif Dalam Penanggulangan Penyebaran dan Penyalahgunaan Narkoba Secara Represif dan Manusiawi Jukarnain; Suaib; Mukriani; Andi Kamal M. Sallo; M. Khalid Fredy Saputra; Rahmat Pannyiwi
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.2481

Abstract

Penyalahgunaan narkoba merupakan permasalahan serius yang berdampak luas terhadap kesehatan, sosial, ekonomi, dan keamanan negara. Penanggulangan narkoba tidak hanya dapat dilakukan secara represif, tetapi perlu pendekatan promotif dan preventif yang lebih manusiawi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi dan metode yang efektif dalam upaya penanggulangan penyebaran narkoba dengan pendekatan tersebut. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi literatur dan wawancara mendalam kepada beberapa narasumber dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan promotif dan preventif yang dilakukan secara terintegrasi melalui edukasi, sosialisasi, rehabilitasi, dan penguatan komunitas memberikan hasil yang lebih signifikan dalam menekan angka penyalahgunaan narkoba dibandingkan dengan penindakan hukum semata. Penanggulangan secara manusiawi, seperti rehabilitasi dibandingkan kriminalisasi pengguna, dinilai lebih efektif dalam jangka panjang.
Perilaku Merokok pada Pengunjung Warkop (Warung Kopi) terhadap Level Pengetahuan dan Sikap Sebagai Penikmat Kopi Rahmat Pannyiwi; Achmad Hilal; Yona Sahalessy; Tri Wahyuni; M. Khalid Fredy Saputra
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.2489

Abstract

Warung kopi (warkop) menjadi tempat yang sering dikunjungi masyarakat untuk bersosialisasi sambil menikmati kopi. Namun, perilaku merokok di warkop menjadi kebiasaan yang masih sulit dihindari oleh sebagian besar pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku merokok dengan level pengetahuan dan sikap pengunjung sebagai penikmat kopi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei deskriptif. Sampel terdiri dari 100 pengunjung warkop di kota X yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara perilaku merokok dengan pengetahuan dan sikap pengunjung terhadap kesehatan. Mayoritas responden memiliki pengetahuan sedang namun tetap melakukan perilaku merokok di warkop. Disarankan adanya edukasi lebih lanjut dan pembatasan area merokok di warkop.
Ketersediaan Air Bersih Dari Kontaminasi Sanitasi Yang Buruk dan Penularan Penyakit Dalam Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Lainungan, Kabupaten Sidenreng Rappang: Pengabdian Syaiful Bachri; Achmad Hilal; Rahmat Pannyiwi; Lorensius Lonik; Ismail
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.2255

Abstract

Ketersediaan air bersih merupakan komponen vital dalam menunjang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Desa Lainungan di Kabupaten Sidenreng Rappang masih menghadapi permasalahan serius terkait pencemaran sumber air akibat praktik sanitasi yang buruk, seperti pembuangan limbah rumah tangga dan kotoran ternak secara sembarangan. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit berbasis lingkungan seperti diare, tifus, dan infeksi kulit yang berdampak pada kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan pendekatan edukasi dan aksi nyata berbasis partisipasi warga. Kegiatan dilakukan selama tiga bulan dengan beberapa tahapan, yaitu survei awal untuk mengidentifikasi sumber pencemaran dan kebiasaan masyarakat, penyuluhan mengenai pentingnya air bersih dan sanitasi sehat, serta pelatihan pembuatan biofilter dan pengelolaan limbah rumah tangga. Selain itu, tim bersama warga melakukan kerja bakti membersihkan sumber air, memperbaiki saluran pembuangan, dan membangun sarana sederhana untuk menjaga kualitas air.Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya sanitasi sehat, dari 30% sebelum program menjadi 85% setelah intervensi. Perubahan perilaku juga terlihat dari mulai diterapkannya kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi pembuangan limbah ke sumber air. Dua bulan setelah program, terjadi penurunan laporan kasus penyakit diare dan penyakit kulit di desa tersebut.Kesimpulannya, PkM ini membuktikan bahwa edukasi dan aksi kolaboratif mampu mengubah perilaku masyarakat, meningkatkan kualitas air bersih, dan menurunkan risiko penyakit. Keberlanjutan program serupa diharapkan dapat diperluas ke desa-desa lain di Kabupaten Sidenreng Rappang sebagai upaya jangka panjang dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pelaksanaan Pelatihan pada Masyarakat dalam Kegiatan Proses Pembuatan Larutan Lidah Buaya Sebagai Bahan Penghambat Mikroorganisme atau Mencegah Infeksi yang Membahayakan (Antiseptik) Pada Gigi Tiruan: Pengabdian Dwi Pratiwi Kasmara; Sri Wahyuni Sambo; Anik Nuryati; Rezqiqah Aulia Rahmat; Rahmat Pannyiwi
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.2273

Abstract

Infeksi pada pengguna gigi tiruan sering terjadi akibat akumulasi mikroorganisme, terutama Candida albicans dan bakteri patogen lain, yang menempel pada permukaan gigi tiruan. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai perawatan gigi tiruan menyebabkan tingginya risiko stomatitis, bau mulut, dan peradangan jaringan mulut. Penggunaan antiseptik berbahan kimia kadang menimbulkan efek samping seperti iritasi dan alergi, sehingga diperlukan alternatif alami yang aman dan mudah didapat. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan lidah buaya (Aloe vera) untuk membuat larutan antiseptik alami bagi perawatan gigi tiruan. Metode pelaksanaan meliputi penyuluhan mengenai manfaat lidah buaya, demonstrasi pembuatan larutan, dan praktik langsung oleh peserta. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan serta observasi keterampilan saat praktik.Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta dari 25% menjadi 85% setelah pelatihan. Peserta juga mampu membuat larutan lidah buaya secara mandiri dengan kualitas yang baik. Larutan ini dipandang lebih aman, murah, dan ramah lingkungan dibandingkan pembersih kimia yang biasa digunakan. Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam pemanfaatan bahan alam lokal untuk meningkatkan kesehatan mulut dan mencegah infeksi pada pengguna gigi tiruan.
Tuntas: dalam Pemeriksaan Kesehatan di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi Kabupaten Bogor Nurnainah; Markus Wibowo; Rahmat Pannyiwi; Rezqiqah Aulia Rahmat; Rizki Andita Noviar
Celebes Journal of Community Services Vol. 4 No. 2 (2025): June - November
Publisher : STIE Amkop Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/celeb.v4i2.3126

Abstract

Santri di pondok pesantren sering menghadapi keterbatasan akses layanan kesehatan dan kurangnya pengetahuan tentang pemeriksaan kesehatan dasar, yang dapat meningkatkan risiko penyakit menular maupun tidak menular. Oleh karena itu, diperlukan program pemeriksaan kesehatan yang komprehensif, cepat tanggap, dan berkesinambungan di lingkungan pesantren. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan program TUNTAS (Tanggap dan Utama dalam Pemeriksaan Kesehatan) yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Kabupaten Bogor, sebagai upaya peningkatan kesehatan santri secara preventif dan promotif. Kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan pengabdian kepada masyarakat melalui skrining kesehatan yang mencakup pemeriksaan tekanan darah, status gizi, kesehatan mulut dan gigi, serta pemeriksaan dasar lainnya, disertai dengan penyuluhan kesehatan dan pendampingan tindak lanjut. Peserta kegiatan adalah 80 santri putra dan putri berusia 12–20 tahun, dengan data dikumpulkan melalui hasil pemeriksaan kesehatan dan kuesioner pre-post edukasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 65% santri memiliki status kesehatan normal, 25% mengalami masalah ringan seperti karies gigi dan anemia, serta 10% ditemukan berisiko hipertensi ringan. Selain itu, penyuluhan kesehatan terbukti meningkatkan pengetahuan santri, ditunjukkan dengan kenaikan skor rata-rata dari 55,2 menjadi 81,6 (p<0,05). Dengan demikian, program TUNTAS terbukti efektif dalam mendeteksi dini masalah kesehatan, meningkatkan pengetahuan santri, serta mendorong perilaku hidup sehat di lingkungan pesantren. Keberlanjutan kegiatan ini sangat diperlukan melalui kerja sama antara pondok pesantren, puskesmas, dan pihak terkait guna memastikan kesehatan santri tetap terjaga.