Seri Warzukni
STIKES Payung Negeri Aceh Darussalam

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Ekonomi Orangtua dengan Perkembangan Motorik Kasar pada Anak Usia Pra Sekolah Irma Fitria; Seri Warzukni
Jurnal Bidan Komunitas Vol 5, No 3 (2022): Edisi September
Publisher : Departemen Kebidanan, vFakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jbk.v5i3.5214

Abstract

Latar Belakang : Data yang diperoleh dari UNICEF (United Nation Children Education and Fund) mengenai kemajuan dunia untuk gizi ibu dan anak tercatat bahwa Indonesia menempati urutan sebagai negara kelima didunia dengan jumlah terbesar balita pendek atau terhambat pertumbuhannya yaitu sebesar 7,8 juta anak balita. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan tingkat ekonomi orang tua terhadap perkembangan motorik kasar pada anak usia pra sekolah di TK Al Munira Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen.  Metode: Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 64 orang dengan tehnik samplingnya yaitu total populasi. Hasil : Mayoritas tingkat pengetahuan responden berada pada kategori baik, yaitu sebanyak 33 responden (52%). Tingkat ekonomi responden mayoritas berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 35 responden (55%). Perkembangan motorik kasar anak usia pra sekolah mayoritas berada pada kategori mampu, yaitu sebanyak 49 responden (77%). Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap perkembangan motorik kasar anak usia pra sekolah dan tidak ada hubungan tingkat ekonomi  orang tua terhadap perkembangan motorik kasar anak usia pra sekolah.
Analisis Hubungan Pengetahuan, Sumber Informasi dan Sikap Ibu dengan Asupan Gizi pada Masa Menyusui Seri Warzukni; Riska Nurrahmah
Jurnal Bidan Komunitas Vol 6, No 3 (2023): EDISI SEPTEMBER
Publisher : Departemen Kebidanan, vFakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jbk.v6i3.5829

Abstract

Pendahuluan: Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Setelah melahirkan kebutuhan gizi ibu menyusui lebih banyak karena selain untuk pembentukan ASI dalam proses menyusui juga berguna dalam pemulihan kondisi setelah melahirkan. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan, Sumber Informasi Dan Sikap Ibu Dengan Asupan Gizi Pada Masa Menyusui Di Desa Bale Atu Kabupaten Bener Meriah. Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang ada di Desa Bale Atu dengan sampel dalam penelitian ini adalah 46 sampel dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil: Berdasarkan analisis univariat didapatkan hasil bahwa mayoritas ibu berpengetahuan baik, asupan gizi ibu kurang, ibu hanya sebagian mendapatkan informasi, serta mayoritas sikap ibu adalah negatif. Hasil uji statistik Chi Square dan pada derajat kepercayaan 95% dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sumber informasi dan sikap dengan asupan gizi ibu pada masa menyusui, diperoleh nilai P-Value 0,000. Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, sumber informasi dan sikap ibu dengan asupan gizi ibu pada masa menyusui.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MINAT BIDAN DENGAN PELAKSANAAN KUNJUNGAN NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS BANDAR KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BENER MERIAH Seri Warzukni
Jurnal Maternitas Kebidanan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Maternitas Kebidanan
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jumkep.v9i1.4924

Abstract

ABSTRACT Postpartum visits are a process of decision making and actions carried out by midwives during the postpartum period in accordance with their authority and scope of practice based on midwifery knowledge and tips, services during the postpartum period through home visits at least 4 times, namely 6 - 8 hours after delivery, the 6th day after delivery, the 2nd week after delivery, and the 6th week after delivery, the implementation of postpartum visits carried out by midwives is also related to knowledge and interest. This is the main cause of not implementing postpartum visits well. Research Objective: to determine the relationship between midwives' knowledge and interest and the implementation of postpartum visits. This type of research is descriptive and analytical with a cross sectional approach. The sampling method was carried out with the total population, namely by taking the entire population of midwives in the Bandar Community Health Center working area as a sample of 36 respondents. This research was carried out on April 19 2024. The results showed that 9 people (25%) had poor knowledge of midwives, 11 people had sufficient knowledge (30.6%), and 16 people had good knowledge (44.4%). while the relationship between midwife's knowledge and the implementation of postpartum visits has a significant relationship with a P-Value of 0.003. Conclusions and Suggestions there is a relationship between midwife's knowledge and the implementation of postpartum visits. Midwives' positive interest in implementing postpartum visits. amounting to 27 people (75%), and negative amounting to 9 (25%), while the relationship between midwife interest and the implementation of postpartum visits. It has a significant relationship with a P-Value value of 0.032, so it can be concluded that there is a relationship between midwife interest and the implementation of postpartum visits. From this understanding, additional information has been provided so that midwives can understand and understand how to carry out postpartum visits well. Keywords: Knowledge, Interests, Midwives, Implementation of Postpartum Visits
HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP BERAT BADAN LAHIR BAYI DENGAN RUPTURE PERINEUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH Nurlaely HS; Seri Warzukni; Lia Muslima; Riska Nurrahmah
Jurnal Maternitas Kebidanan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Maternitas Kebidanan
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jumkep.v9i1.4952

Abstract

ABSTRACT Perineum rupture is a tear or tear of the tissue between the vulva and anus with an average length of 4 cm. Perineum rupture can occur due to spontaneous tears or episiotomy. Perineum rupture carried out by episiotomy it self must be carried out for indications including: large baby, stiff perineum, birth with abnormalities, delivery using either a porceps or vacuum. This study aims to determine the relationship between midwife knowledge of baby birth weight and the incidence of perineal tears in the Atu Lintang Community Health Center Working Area, Central Aceh Regency. Benefits of research: to increase midwife knowledge of birth weight of baby with perineum rupture. Research methodology: this research is analytical in nature, sampling used total sampling technique, the number of respondents was 30 midwife in the Atu Lintang Community Health Center Working Area. This research was carried out in the Atu Lintang Public Health Center Working Area, Central Aceh Regency. Time of research: Research was carried out on 01 to 09 March 2024. Research measuring tools: Questionnaire consisting of 20 questions about the respondent's knowledge, the data was processed by statistical analysis using the chi square test with the help of the SPSS program. Research results: Of the 19 respondents who experienced perineal rupture during delivery assistance due to the birth weight of the baby with good knowledge, 9 respondents (47.37%), 10 respondents (52.63%), enough 0 respondents (0% ) and 13 respondents who did not experience perineal rupture during delivery assistance due to the birth weight of the baby with good knowledge 7 respondents (63.64%), Fair 4 respondents (36.36%), less than 0 respondents (0%) and obtained a P value = 0.533. Conclusion: that there is no relationship between midwife knowledge of a baby birth weight and the incidence of perineal tears where the value obtained is P value = 0.533. Suggestion: It is hoped that relevant agencies can increase their knowledge and seek information by participating in more capacity building training. Keywords: Knowledge, Midwife, Baby Birth Weight, Perineum Rupture
Hubungan Pengetahuan Dan Genetik Dengan Kejadian Diabetes Melitus Di Puskesmas Lampahan Kabupaten Bener Meriah HS, Nurlaely; Muslima, Lia; Warzukni, Seri
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 11, No 1 (2024): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v11i1.8040

Abstract

Abstract                                                                                       The success of development is also followed by a shift in disease patterns in the community. The pattern of diseases that were originally dominated by infectious diseases and infections began to be shifted by degenerative diseases, and this is known as the epidemiological transition. The tendency to increase the prevalence of non-communicable diseases, one of which is Diabetes Mellitus. This study aims to find out the Relationship of Knowledge and Genetics with the Incidence of Diabetes Mellitus in Puskesmas Lampahan Bener Meriah District. This type of research is analytical with cross sectional design. The population in this study is all patients who have diabetes mellitus in 2021 as many as 246 people with samples using slovin formula numbered 71 respondents. Sampling techniques by means of accidental sampling is sampling by chance meet. Data collection was conducted from 09 to 20 October 2021 using questionnaires and data processing with steps of editing, coding, entry and tabulating as well as data analysis using frequency distribution tables, cross tables and narration. Based on the results of the Chi Square statistics test and at a degree of trust 95% was conducted to find out the relationship of knowledge with the incidence of diabetes mellitus, obtained Pvalue 0.000 (P ≤ 0.05). The conclusion of this study shows statically that there is a meaningful relationship between knowledge and the incidence of diabetes mellitus and the relationship between genetic and the incidence of diabetes mellitus, obtained Pvalue 0.004 (P ≤ 0.05). This shows statically that there is a meaningful relationship between genetics and the incidence of diabetes mellitus. It is recommended to the public to want to increase their knowledge about diabetes mellitus, this is in order to prevent the occurrence of diabetes mellitus in the community.Keywords: Diabetes Mellitus Disease; Knowledge; Genetics AbstrakKeberhasilan pembangunan diikuti pula oleh pergeseran pola penyakit yang ada di masyarakat. Pola penyakit yang semula didominasi penyakit-penyakit menular dan infeksi mulai digeser oleh penyakit-penyakit degeneratif, dan hal ini dikenal dengan transisi epidemiologi. Kecenderungan meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular salah satunya adalah Diabetes Mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Genetik dengan Kejadian Diabetes Melitus di Puskesmas Lampahan Kabupaten Bener Meriah. Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menderita diabetes mellitus pada tahun 2021 sebanyak 246 orang dengan sampel menggunakan rumus slovin berjumlah 71 responden. Teknik pengambilan sampel dengan cara accidental sampling yaitu pengambilan sampel secara kebetulan bertemu. Pengumpulan data dilakukan tanggal 09 sampai 20 Oktober 2021 dengan menggunakan kuisioner dan pengolahan data dengan langkah editing, coding, entry dan tabulating serta analisis data dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, tabel silang dan narasi. Berdasarkan hasil uji statistic Chi Square dan pada derajat kepercayaan 95% dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kejadian penyakit diabetes mellitus, diperoleh Pvalue 0,000 (P ≤ 0,05). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan secara statistis bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian diabetes mellitus dan hubungan antara genetik dengan kejadian penyakit diabetes mellitus, diperoleh Pvalue 0,004 (P ≤ 0,05). Hal ini menunjukkan secara statistis bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara genetik dengan kejadian diabetes mellitus. Disarankan kepada masyarakat untuk mau meningkatkan pengetahuannya tentang penyakit diabetes mellitus, hal ini agar dapat mencegah terjadinya diabetes mellitus pada masyarakat.Kata Kunci: Penyakit Diabetes Melitus; Pengetahuan; Genetik
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Dalam Pemberian Sarapan Pagi Pada Anak Di Sd Negeri Jadi Sepakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2021 Warzukni, Seri; Raodah, Raodah; Arami, Nova; Muslima, Lia; HS, Nurlaely
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 11, No 2 (2024): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v11i2.8200

Abstract

An important target of human resources is children who are the foundation of the future of the nation and the state, improving the quality of life of children means meeting all children's needs and not only clothing and food needs. One of the national development agendas is to realize the quality of healthy human resources (HR), intelligent, productive and independent. Good growth of children in a healthy environment is important for creating quality and potential future generations. Wrong eating habits that still often occur in school-age children are the habit of not having breakfast before going to school, the role of parents is very important to maintain the nutritional needs of breakfast. for children in a family. The purpose of this study was to determine the factors related to the behavior of mothers in giving breakfast to children in public elementary schools so that it was agreed that the Bandar Subdistrict, Benar Meriah Regency, in 2021. This type of research is analytic in nature, namely research that aims to find relationships between variables that are not causal relationships, while the sample used in this study was 85 guardians of SD Negeri Jadi Sepakat, Bandar District, Bener Meriah Regency in 2021. The results showed that the mother's knowledge about the meaning of breakfast was 53 people (62.4%) in the sufficient category, the mother's attitude towards breakfast was 72 people (84.7%) in the good category, the mother's actions in giving breakfast were 47 people ( 55.3%) in the sufficient category, the relationship between education and mother's actions obtained P value = 0.500 (p = 0.05), the relationship between work and mother's actions obtained P value = 0.908 > a (0.05), the relationship between knowledge and mother's actions obtained a value P value = 0.001 > a (0.05), the relationship between attitude and mother's actions obtained P value = 0.001 > a (0.05).Keywords: Knowledge, Attitude, Action, Behavior BreakfastAbstrak Sasaran penting sumber daya manusia adalah anak yang merupakan tumpuan masa depan bangsa dan Negara, meningkatkan kualitas hidup anak berarti memenuhi semua kebutuhan anak dan tidak hanya kebutuhan sandang, pangan.Salah satu agenda pembangunan Nasional adalah mewujudkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang sehat, cerdas, produktif dan mandiri. Pertumbuhan anak yang baik dalam lingkungan yang sehat penting untuk menciptakan generasi penerus yang berkualitas dan berpotensi.Kebiasaan makan yang salah yang masih sering terjadi pada anak usia sekolah yaitu kebiasaan tidak sarapan sebelum berangkat sekolah, peran orang tua sangatlah penting untuk mempertahankan kebutuhan gizi dari sarapan pagi untuk anak dalam suatu keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungandengan perilaku ibu dalam pemberian sarapan pagi pada anak di sd negeri jadi sepakat kecamatan bandar kabupaten bener meriah tahun 2021. Jenis penelitian ini bersifat analitik yaitu penelitian yang bertujuan mencari hubungan antarvariabel yang sifatnya bukan hubungan sebab akibat, adapun sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah 85 wali murid SD Negeri Jadi Sepakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwapengetahuan ibu tentang pengertian sarapan sebanyak 53 orang (62,4%) dalam kategori cukup, sikap ibu terhadap sarapan pagi sebanyak 72 orang (84,7%) dalam kategori baik, tindakan ibu dalam memberikan sarapan pagi sebanyak 47 orang (55,3%) dalam kategori cukup, hubungan pendidikan dengan tindakan ibu diperoleh nilai P value = 0.500 (p=0.05), hubungan pekerjaan dengan tindakan ibu diperoleh nilai P value = 0.908 > a (0.05), hubungan pengetahuan dengan tindakan ibu diperoleh nilai P value = 0.001 > a (0.05), hubungan sikap dengan tindakan ibu diperoleh nilai P value = 0.001> a (0.05).Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Prilaku Sarapan Pagi
Hubungan pengetahuan dan sikap dengan perawatan kehamilan dalam Budaya Aceh Mee Bu Gateng di Wilayah Kerja Puskesmas Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen Warzukni, Seri; Raudhati, Sri; Agustina, Agustina
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v3i02.723

Abstract

Latar Belakang: Mee Bu Gateng yaitu acara mengantar seperangkat kemasan nasi (Bu Kulah) yang dibungkus dengan menggunakan daun pisang muda yang telah didiang/dilayu dengan api lalu dibungkus berbentuk piramid, beserta lauk pauk yang terdiri dari ikan bakar, daging sapi, ketan, kue-kue dan bermacam buah-buahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perawatan ibu hamil dalam budaya Aceh Mee Bu Gateng di Wilayah Kerja Puskesmas Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen tahun 2022. Metode: Desain penelitian yang penulis gunakan pada penelitian analitik dengan pendekatan observasional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang ada di Wilayah kerja Puskesmas Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen yang berjumlah 297 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara.   Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan perawatan ibu hamil dalam budaya Aceh Mee Bu Gateng di Wilayah Kerja Puskesmas Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen, dengan nilai P value 0,000. Saran: Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada seluruh masyarakat khususnya ibu hamil untuk mempertahankan dan melestarikan perawatan kehamilan dalam budaya Aceh, seperti Mee Bu Gateng yang merupakan bagian budaya telah dilaksanakan secara turun temurun dalam perawatan kehamilan.
The Relationship Between Knowledge And Attitude Of Postpartum Mothers About The Correct Way To Breastfeed Infants With The Incidence Of Breast Milk Gain In The Work Area Of Jeunieb Community Health Center, Jeunieb District, Bireuen Regency Warzukni, Seri
Jurnal Maternitas Kebidanan Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Maternitas Kebidanan
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jumkep.v10i1.6630

Abstract

Breast engorgement is an inflammation of the breast that may or may not be accompanied by infection. Breast engorgement is a breast infection that occurs in 1-2% of breastfeeding women. To determine the relationship between knowledge and attitudes of postpartum mothers about the correct way to breastfeed with the incidence of breast engorgement in the Jeunieb Alue Health Center Work Area, Jeunieb District, Bireuen Regency in 2022. Analytical research design with a cross-sectional approach. The population in this study were all postpartum mothers in the Jeunieb Health Center Work Area, Jeunieb District, Bireuen Regency in 2022, totaling 223 people. Data collection using a questionnaire. The sampling technique used in this study was purposive sampling. To determine the sample size, this study used the Slovin formula so that 69 samples were obtained. The results of the study were that there was a relationship between postpartum mothers' knowledge and the incidence of breast engorgement where the p-value = 0.007 (p-value ≤ 0.05). There is a relationship between attitude and breast milk stagnation where the p-value = 0.000 (p-value ≤ 0.05). It is expected that health workers will increase health promotion to the community, especially counseling on how to breastfeed properly to avoid breast milk stagnation problems. Keywords: Knowledge, Attitude, Breastfeeding ASI
Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Pencegahan Stunting di Desa Matang Mesjid Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen Warzukni, Seri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2 (2025): Edisi Juli
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jpmik.v6i2.6514

Abstract

Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama, yang dapat berakibat fatal bagi perkembangan fisik dan kognitif mereka. Stunting dapat mengakibtakan perkembangan kognitif terhambat, peningkatan resiko penyakit bahkan dalam jangka panjang dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia karena anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki produktivitas yang lebih rendah saat dewasa. Masalah stunting masih menjadi tantangan serius dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa Matang Mesjid. Tingginya prevalensi balita yang mengalami gangguan pertumbuhan mencerminkan adanya permasalahan gizi kronis yang belum tertangani secara optimal. Untuk mengatasi permasalahan stunting di Desa Matang Mesjid, diperlukan upaya kolaboratif dan berkelanjutan dari berbagai pihak. Perlu dilakukan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khusunya Desa Matang Mesjid tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan sehat untuk mencegah terjadinya stunting pada anak. Melalui program edukasi dan pelatihan, diharapkan masyarakat dapat menerapkan praktik kesehatan yang baik, serta membangun kemitraan yang kuat antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan komunitas untuk menciptakan intervensi yang berkelanjutan dalam pencegahan stunting. Pemerintah Desa bersama petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan intensitas dan kualitas penyuluhan gizi dengan pendekatan yang lebih komunikatif, menggunakan media yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat. Selain itu, perlu adanya pelatihan rutin bagi kader posyandu agar mampu menyampaikan informasi secara efektif dan responsif terhadap kebutuhan warga. Diharapkan juga adanya peningkatan partisipasi masyarakat, khususnya ibu hamil dan ibu balita, melalui dukungan keluarga dan tokoh masyarakat setempat.
Analisis Faktor Determinan Stigma Masyarakat Pada Penderita HIV/AIDS Terhadap Terapi Antiretroviral (ART) Pasien di RSU Dr. Zainal Abidin Banda Aceh sari, Elvina; Raodah, Raodah; Mahdalena, Mahdalena; Warzukni, Seri
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.49980

Abstract

Stigma masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS dapat memengaruhi kualitas hidup dan kepatuhan terapi antiretroviral (ART). Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung stigma masyarakat terhadap efektivitas terapi ART pada pasien HIV/AIDS di RSU dr. Zainal Abidin Banda Aceh. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional dilakukan pada 104 pasien HIV/AIDS. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan metode Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan stigma diskriminatif dan sosial berpengaruh signifikan terhadap kualitas hidup pasien (p-value < 0,05), sedangkan stigma internal tidak signifikan (p-value = 0,977). Kualitas hidup pasien berpengaruh signifikan terhadap terapi ART (p-value = 0,000). Terdapat pengaruh tidak langsung yang signifikan dari stigma diskriminatif dan sosial terhadap terapi ART melalui kualitas hidup. Stigma masyarakat, terutama diskriminatif dan sosial, berpengaruh terhadap kualitas hidup dan efektivitas terapi ART. Program intervensi perlu fokus pada pengurangan stigma dan penguatan dukungan sosial.