Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KINERJA ANGKUTAN UMUM PENGUMPAN (FEEDER) LRT KOTA PALEMBANG (STUDI KASUS RUTE STASIUN DJKA – TERMINAL PLAJU) Zulkarnain, Yules Pramona; Asmawi, Bazar; Alzahri, Syahril; Oktaliani, Triana
LATERAL: Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil LATERAL
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tridinanti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/lateral.v2i1.412

Abstract

A feeder system is a transportation system that aims to serve parts of the city that are beyond the reach of the main modes of transportation. The feeder system is designed to be used in residential areas towards the main road corridor so as to create a better hierarchy of public transportation systems between the main mode, branch mode, feeder mode. With the holding of this feeder, one of them is a milestone to increase LRT (Light Rail Transit) occupancy. The purpose of this research is to find out how effective and efficient feeder public transportation is and to find out the characteristics of passengers using feeder services on corridor 5, the analysis method used in this study uses a mixed method between descriptive and quantitative. Based on the results of the analysis that has been done, it is known that the background of different passengers at each observation point and the results of the feeder performance with a vehicle density value of 0.322 vehicles / hour, waiting time of 6 minutes, vehicle frequency of 4 - 5 vehicles / km, speed of 17 km / hour, travel time of 0.8 hours, operational capacity of 11.4%, headway 12 minutes, load factor 96% and utility 230 km in one day of operation.
Pengaruh Penambahan Cangkang Telur Bebek Terhadap Kuat Tekan Beton K-250 Setiobudi, Agus; Kurniawan, Reffanda; Alzahri, Syahril
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 10 No. 1 (2024): Siklus: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v10i1.12666

Abstract

Penelitian bertujuan untuk memanfaatkan limbah cangkang telur bebek yang ditambahkan dengan persentase 0%, 2%, 4%, 6% dan 8% pada campuran beton K-250. Penelitian tergolong penelitian metode kuantitatif berupa kegiatan laboratorium yang dilaksanakan di Laboratorium AMP PT. Hakaaston Musi 2 Palembang dan di Workshop Fakultas Teknik Universitas PGRI Palembang dengan mengetahui hasil pengujian propertis karakteristik nilai-nilai kuat tekan beton. Hasil penelitian diperoleh kuat tekan beton K-250 normal 0% sebesar 255,27 kg/cm², penambahan serbuk cangkang telur bebek 2% nilai kuat tekan 218,82 kg/cm2 dengan penurunan sebesar 14,28%, untuk penambahan 4% nilai kuat tekannya sebesar 206,72 kg/cm² dengan penurunan sebesar 19,02%, untuk penambahan 6% nilai kuat tekan betonnya 160,21 kg/cm2 dengan penurunan sebesar 37,24%, sedangkan untuk penambahan 8% didapat nilai kuat tekannya 126,05 kg/cm2 dengan penurunan sebesar 50,62%. Namun pemanfaatan limbah cangkang telur bebek bisa dimaksimalkan untuk campuran beton pada variasi persentase 2% yang merupakan hasil tertinggi kuat tekan dibandingkan dengan variasi penambahan serbuk cangkang telur lainnya walaupun jika dibandingkan kuat tekan beton normal 0% mengalami penurunan 14,28% karena dengan memanfaatkan penambahan serbuk cangkang telur bebek pada campuran beton akan mengurangi limbah cangkang telur bebek, polusi dan menciptakan beton yang ramah lingkungan. Kesimpulan pada penelitian adalah hasil pengujian kuat tekan rata-rata beton K-250 pada umur 28 hari dengan variasi penambahan serbuk cangkang telur bebek 0%, 2%, 4%, 6% dan 8% mengalami penurunan, semakin bertambah banyak persentase penambahan serbuk cangkang telur bebek semakin menurun hasil kuat tekannya.
Rencana Aksi Mitigasi Emisi CO2 Dengan Skema Park And Ride Dan Lajur Khusus Trans Musi Di Kota Palembang Alzahri, Syahril; Buchari, Erika
Jurnal Deformasi Vol. 1 No. 1 (2016): JURNAL DEFORMASI
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/deformasi.v1i1.480

Abstract

Trans musi merupakan transportasi publik di Palembang yang beroperasi layaknya Busway. Sejauh ini, trans musi mampu menarik minat para penumpang di kota Palembang. Namun, nampaknya trans musi diminati oleh masyarakat hanya karena adanya pendingin udara didalam bus, fungsinya sebagai transportasi umum belum mampu menarik minat pengendara kendaraan pribadi secara maksimal. Alasan mengapa trans musi belum terlalu menarik adalah susahnya akses transportasi publik ini. Belum ada hierarki jaringan dimana jaringan utama dan cabang lainnya sering kali tumpang tindih. Hal itu menyebabkan penurunan daya angkut angkot dan pada akhirnya angkot dapat bangkrut. Seharusnya, trans musi dan angkot harus saling menguatkan satu sama lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana respon minat masyarakat bila sistem Park and Ride dan lajur khusus diaplikasikan dalam sistem trans musi; untuk mengetahui seberapa banyak emisi gas CO2 di terminal alang-alang lebar palembang, dan untuk merencanakan serta memprediksi program mitigasi melalui sistem park and ride. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa emisi gas CO2 diterminal alang-alang lebar sebesar 18.526,86 ton per tahun. Jika sistem park and ride serta lajur khusus diterapkan dalam sistem trans musi pada tahun 2015 mendatang, diprediksi penurunan maksimal emisi CO2 pada koridor 1 adalah sebesar 43.98 ton per hari atau 16,052.7 ton per tahunnya,dengan target minimal sebesar 8.37 ton perhari atau 3,184.45 ton per tahunnya. Pada tahun 2020, target maksimal penurunan emisi di koridor 1 adalah sekitar 64.26 ton perharinya atau 23,454.9 tonper tahunnya, dan target minimal adalah sekitar 12.76 ton perharinya atau 4,657.4 ton per tahunnya.
Rencana Aksi Mitigasi Emisi CO2 Dengan Skema Park And Ride Dan Lajur Khusus Koridor 2 Trans Musi Di Kota Palembang Alzahri, Syahril; Buchari, Erika
Jurnal Deformasi Vol. 1 No. 2 (2016): JURNAL DEFORMASI
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/deformasi.v1i2.917

Abstract

Emisi CO2 dari transportasi penyumbang 15% emisi dunia, memprioritaskan angkutan umum merupakan salah satu cara mengurangi emisi CO2.. Kehadiran Trans Musi sejak 2010 sebagai angkutan umum yang nyaman dan aman di Kota Palembang belum mampu menarik minat pengguna kendaraan pribadi untuk pindah naik Trans Musi, sehingga diperlukan alternatif solusi lain diantaranya penerapan Park and Ride dan lajur khusus Trans Musi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi masyarakat jika di terapkan Park and Ride dan lajur khusus Trans Musi, mengetahui emisi CO2 yang dihasilkan dikawasan Terminal Sako Palembang dan memprediksi serta merencanakan mitigasi CO2 dengan menggunakan metode Naive untuk analisa survey stated preference. Hasil yang diperoleh, untuk Trans Musi yang dilengkapi fasilitas Park and Ride sekaligus Lajur Khusus (Dedicated Lane) lebih diminati dibanding Mobil Pribadi dengan persentase sebesar 82,62% dan lebih diminati dibanding Motor dengan persentase terbesar sebesar 61,41%, dengan biaya perjalanan lebih murah dan waktu perjalanan lebih cepat jika memakai Trans Musi. Untuk Park and Ride motor lebih diminati dibanding Park and Ride sepeda dengan rating terbesar 79,92%. Emisi CO2 dikawasan Sako dan Kenten Laut sebesar 21.741,63 ton/tahun.Dengan nilai keandalan potensi perpindahan moda (moda shift) sebesar 0,199 di Kota Palembang, jika diterapkan fasilitas Park and Ride dan Lajur Khusus Trans Musi maka pada tahun 2015, target optimis pengurangan emisi CO2 di sepanjang koridor 2 sebesar 59,11 ton/hari, target pesimisnya 11,73ton/hari, pada tahun 2020 target optimis pengurangan emisi CO2 di sepanjang koridor 2 sebesar 88,71ton/hari, target pesimisnya 17,61 ton/hari
Workshop penerapan K3 pada pembangunan rumah susun lanjutan Provinsi Sumatera Selatan Purwanto, Herri; Amiwarti, Amiwarti; Adiguna, Adiguna; Firdaus, Muhammad; Setiobudi, Agus; Alzahri, Syahril; Kurniawan, Reffanda
Kemas Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Kemas Journal - Januari - Juni
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kemas.v2i1.15559

Abstract

Implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah salah satu langkah untuk mencegah kecelakaan kerja di tempat kerja. Dalam praktiknya, prosedur K3, kesehatan, keselamatan kerja, dan perlindungan tenaga kerja adalah tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh pengguna jasa dan penyedia jasa sebagai syarat dalam kontrak penyelenggaraan jasa konstruksi. Tujuan kegiatan ini adalah agar pelaksana kegiatan dan pekerja pembangunan rumah susun lanjutan  Provinsi Sumatera Selatan dapat mengetahui betapa pentingnya penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada pembangunan suatu konstruksi sehingga dapat mengurangi kecelakaan kerja dan terwujud Zero Accident. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan tentang K3 dan bahaya serta resikonya yang berdampak, baik kepada diri sendiri atau kepada keluarga. Dari hasil evaluasi respon peserta pada workshop ini sangat antusias. Hal ini terlihat dari hasil kuesioner peserta sebanyak 18 orang dengan 55,6 % menyatakan  sangat setuju diadakan workshop tersebut dan 44,4% setuju. Sedangkan untuk materi yang disampaikan peserta menyatakan 67,4%  sangat baik, 31,9% baik dan hanya 0,7% cukup. Dari tanya jawab dan diskusi mengenai masalah K3 yang ada, diwacanakan perlunya pemberian reward and punishment, serta tindakan tegas terhadap pelanggar penerapan K3. Sehingga diharapkan hal ini dapat menumbuhkan rasa disiplin pekerja terhadap pentingnya penggunaan alat pelindung diri dan penerapan K3 pada pekerjaan.
ANALISA KINERJA DAN TINGKAT PELAYANAN SIMPANG BERSINYAL KAPTEN A. RIVAI DENGAN METODE PKJI 2023 Alzahri, Syahril; Zulkarnain, Yules Pramona; Misdalena, Felly; Fathurrahman, Muhammad
LATERAL: Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Teknik Sipil LATERAL
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tridinanti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/lateral.v3i1.909

Abstract

Palembang is one of the major cities in Indonesia that has undergone rapid growth, particularly in infrastructure and transportation. This development has led to a significant increase in vehicle numbers and heavy traffic flow, which is further worsened by side-friction activities that cause vehicle congestion, delays, and increase the risk of accidents. As a result, these traffic conditions reduce the comfort and safety of road users. The Kapten A. Rivai intersection, the focus of this study, serves as a key junction in Palembang, connecting office districts, shopping centers, and schools. The problem addressed in this research is how to analyze the performance and Level of Service (LOS) of the signalized intersection at Kapten A. Rivai using the PKJI 2023 method, with the goal of assessing the intersection’s overall performance and service quality. The findings show that during the evening peak hour on Tuesday (5:00 PM – 6:00 PM), the highest traffic volume at the Kapten A. Rivai intersection was recorded on the Jaksa Agung Soeprapto approach, with a capacity of 699 vehicles/hour and a saturation degree of 0.9. The average delay at the intersection was 49.57 seconds/vehicle, placing its Level of Service (LOS) in category E.
Sosialisasi Penggunaan Alat Bending Portabel Untuk Besi Begel Purwanto, Herri; Amiwarti, Amiwarti; Adiguna, Adiguna; Alzahri, Syahril; Firdaus, M.; Setiobudi, Agus; Kurniawan, Reffanda
Abditeknika Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Oktober
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/abditeknika.v5i2.7788

Abstract

Dalam konstruksi bangunan, begel merupakan komponen penting dalam struktur beton bertulang yang berfungsi menahan gaya geser. Pembuatan begel secara manual menggunakan metode tradisional dinilai kurang efisien dan sebagai solusi, alat tekuk besi portable hadir untuk meningkatkan efisiensi, dan produktivitas pekerjaan pembesian, terutama pada pembangunan rumah sederhana. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi alat tekuk besi portable kepada siswa dan guru SMA Negeri 2 Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin. Kegiatan dilaksanakan dalam beberapa tahapan, yaitu persiapan, sosialisasi dan penyuluhan, praktik penggunaan alat, serta evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 76,2% peserta merasa tujuan kegiatan telah tercapai dan materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan mereka. Sebanyak 98% peserta menyatakan kegiatan ini diterima dengan baik dan memberikan dampak positif dalam memahami teknik praktis pembuatan begel. Mayoritas peserta juga berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa depan untuk mendukung transfer teknologi yang bermanfaat. Dengan adanya alat tekuk besi portable, proses pembuatan begel menjadi lebih cepat, dan praktis, sehingga diharapkan dapat diterapkan secara luas untuk mendukung efisiensi pekerjaan konstruksi sederhana di masyarakat.   In building construction, stirrups are crucial components in reinforced concrete structures that resist shear forces. Traditional manual methods of making stirrups are considered inefficient, prompting the introduction of portable steel benders as a solution to enhance efficiency and productivity in reinforcement work, particularly for simple house construction. This Community Service Program (PKM) aims to introduce portable steel bending technology to students and teachers of SMA Negeri 2 Keluang, Musi Banyuasin Regency, selected for their strategic role in disseminating this innovation. Students can quickly grasp the new technology and share it with their communities, while teachers reinforce this knowledge by integrating it into lessons and facilitating training.  The location was chosen due to Keluang Village's growing construction sector alongside its oil-based economic development. The program was implemented in stages: preparation, socialization, hands-on training, and evaluation. Evaluation results showed 76.2% of participants felt the objectives were achieved, with the material meeting their needs—equipping students to share knowledge and empowering teachers as educators. Additionally, 98% of participants responded positively, noting improved understanding of practical stirrup-making techniques. Most participants also expressed hope for similar future initiatives to support beneficial technology transfer.  With portable steel benders, stirrup production becomes faster and more practical, enabling widespread adoption to improve efficiency in simple construction projects.