Rahmah Saniatuzzulfa, Rahmah
Unknown Affiliation

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Stereotype Threat ditinjau dari Self-Efficacy pada Resimen Mahasiswa (Menwa) Wanita di Universitas “X” saniatuzzulfa, rahmah; Nur Fitria, Julia
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 15, No 1 (2019): Insight : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.608 KB) | DOI: 10.32528/ins.v15i1.1700

Abstract

Resimen wanita merupakan kelompok minoritas dalam organisasi Menwa di Perguruan Tinggi. Kegiatan dalam Menwa yang tergolong lebih banyak melibatkan aktivitas fisik ini, seringkali dianggap bahwa kegiatan ini lebih layak diperuntukkan untuk kaum laki-laki. Hal tersebut menyebabkan resimen wanita banyak merasakan adanya ancaman stereotip (stereotype threat) dari masayarakat ketika mengikuti kegiatan ini. Ancaman stereotip yang dirasakan ini dapat menyebabkan beberapa dampak psikologis, seperti kecemasan atau bahkan penurunan semangat dalam melakukan kewajibannya sebagai anggota Menwa. Salah satu faktor yang berkaitan dengan stereotype threat adalah kepercayaan diri (self-efficacy). Self-efficacy yang tinggi mampu membuat individu percaya akan kemampuan dirinya, mampu menyesuaikan dirinya dengan ancaman yang mengintai dirinya, meningkatkan kreativitas dan kebebasan dalam memilih hal-hal yang dinilai baik untuk dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk meilhat hubungan antara self-efficacy dengan stereotype threat pada resimen wanita. Penelitian dilakukan pada 40 orang resimen wanita yang dipilih dengan menggunakan total populasi yang ada. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala self-efficacy dan skala stereotype threat. Analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana menghasilkan nilai p=0,000 (p<0,05) dengan nilai Fhitung>Ftabel (46,022>4,09). Artinya terdapat hubungan antara self-efficacy dengan stereotype threat. Nilai r2 sebesar 0,548, menunjukkan bahwa self-efficacy memberikan sumbangan efektif sebesar 54,8% pada stereotype threat.
Pengaruh Pendampingan Deteksi Dini Gangguan Psikologis Terhadap Kemampuan Regulasi Emosi Pada Caregiver Lansia Di Kelurahan Gonilan, Sukoharjo setyowati, rini; Saniatuzzulfa, Rahmah; Setyaningrum, Rohmaningtyas Hidayah
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 15, No 1 (2019): Insight : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.49 KB) | DOI: 10.32528/ins.v15i1.1595

Abstract

Penelitian  ini bertujuan  untuk  mengetahui pengaruh pendampingan deteksi dini gangguan psikologis terhadap kemampuan regulasi emosi pada  caregiver  lansia.  Penelitian   ini  mempergunakan  desain  non randomized one group pretest-post test design. Subjek dalam penelitian  ini adalah 16 orang caregiver lansia berjenis perempuan yang berasal dari posyandu lansia di Kelurahan Gonilan,  berusia  39-57 tahun.  Subjekyang tergabung menjadi satu kelompok menerima perlakuan berupa pendampingan deteksi dini gangguan psikologis.   Perlakuan  terdiri  dari  2  pertemuan diberikan  selama  2 minggu dengan  durasi antara 150 menit hingga 180 menit setiap pertemuan. Alat ukur yang digunakan adalah skala kemampuan regulasi emosi ( r=0,915), wawancara, observasi, evaluasi proses dan hasil.  Pretest disajikan  sebelum  perlakuan dan posttest  disajikan  setelah  perlakuan. Hasil  analisis uji beda menggunakan wilcoxon t (Zhitung=-2.463 dan p=0,0085<0,05) menunjukkan perbedaan signifikan antara sebelum dan setelah pemberian perlakuan.  Dengan   demikian   dapat disimpulkan  bahwa  pendampingan deteksi dini gangguan psikologis berpengaruh terhadap kemampuan regulasi emosi pada caregiver lansia.
PERAN DUKUNGAN SOSIAL PADA STRES AKULTURATIF MAHASISWA ASING DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET Ramania, Bernadeta Pramesi; Andayani, Tri Rejeki; Saniatuzzulfa, Rahmah
Indigenous Vol. 4 No. 2, 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v4i2.6530

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran dukungan sosial pada stres akulturatif  mahasiswa asing di Universitas Sebelas Maret (UNS). Populasi dalam penelitian kuantitatif ini berjumlah 111 mahasiswa. Subyek dalam penelitian ini berjumlah dengan menggunakan teknik incidental sampling dan snowball sampling. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan skala stres akulturatif (reliabilitas 0,913) dan skala dukungan sosial (reliabilitas 0,855). Hasil teknik analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa dukungan sosial berperan pada stres akulturatif secara signifikan ditunjukkan dengan nilai Fhitung > Ftabel (8,451>4,05), nilai p 0,006 (p<0,05) dan koefisien korelasi (R) sebesar -0,394. Sumbangan efektif variabel prediktor terhadap variabel kriterium adalah -15,5%. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa, dukungan sosial memiliki peran negatif sebanyak 15,5% pada tingkat stres akulturatif pada mahasiswa asing yang sedang menempuh studi di UNS.
Emotion activity education assistance program for therapists and psychologists: Efforts to train emotional regulation skills in children with special needs Saniatuzzulfa, Rahmah; Hakim, Moh. A.; Wicaksono, Bagus; Nugroho, Arista Adi; Agustina, Laelatus Syifa Sari Agustina; Scarvanovi, Berliana Widi; Kusumawati, Rafika Nur; Mardhiyah, Zahrina
Cognicia Vol. 11 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/cognicia.v11i2.28868

Abstract

Abstrak. One of the problems Children with Special Needs that needs to be addressed is the ability of children with special needs to recognize various kinds of emotions as well as how to manage the emotions they are feeling so that children with special needs can adjust to all situations they face. This community service activity aims to provide educational assistance to therapists and psychologists for service partners how to train emotional regulation skills in children with special needs using emotional activity media. The goal is that therapists and psychologists can train emotional regulation skills in children with special needs using instruments that are easy to apply, interesting, and fun. This assistance is carried out by using socialization methods and simulating the practice of using emotional activity media to therapists and psychologists. The activity went smoothly and was full of enthusiasm from the participants. Therapists and psychologists are able to understand the importance of emotional regulation skills in children with special needs and know easy, interesting, and fun learning methods for children with special needs. Keywords : Children with special needs, emotional activities, emotional regulation
Peran Dukungan Sosial pada Stres Akulturatif Mahasiswa Asing di Universitas Sebelas Maret Ramania, Bernadeta Pramesi; Andayani, Tri Rejeki; Saniatuzzulfa, Rahmah
Indigenous Vol 4, No 2 (2019): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v4i2.6530

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran dukungan sosial pada stres akulturatif  mahasiswa asing di Universitas Sebelas Maret (UNS). Populasi dalam penelitian kuantitatif ini berjumlah 111 mahasiswa. Subyek dalam penelitian ini berjumlah dengan menggunakan teknik incidental sampling dan snowball sampling. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan skala stres akulturatif (reliabilitas 0,913) dan skala dukungan sosial (reliabilitas 0,855). Hasil teknik analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa dukungan sosial berperan pada stres akulturatif secara signifikan ditunjukkan dengan nilai Fhitung Ftabel (8,4514,05), nilai p 0,006 (p0,05) dan koefisien korelasi (R) sebesar -0,394. Sumbangan efektif variabel prediktor terhadap variabel kriterium adalah -15,5%. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa, dukungan sosial memiliki peran negatif sebanyak 15,5% pada tingkat stres akulturatif pada mahasiswa asing yang sedang menempuh studi di UNS.
Hubungan Resiliensi dan Perceived Social Support dengan Stres Akademik Saat Pembelajaran Daring pada Mahasiswa Ikhwaningrum, Annisa Rezky Surya; Yusuf, Munawir; Saniatuzzulfa, Rahmah
Jurnal Sains Psikologi Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v11i12022p50-61

Abstract

Pandemi Covid-19 yang terjadi menyebabkan mahasiswa harus beradaptasi untuk melakukan pembelajaran secara daring dan menghadapi banyaknya kendala pembelajaran daring. Hal tersebut dapat menjadi stressor yang akan menghambat proses pembelajaran sehingga memengaruhi proses belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi hubungan antara resiliensi dan perceived social support dengan stres akademik saat pembelajaran daring; (2) mengidentifikasi hubungan resiliensi dengan stres akademik saat pembelajaran daring; dan (3) mengidentifikasi hubungan perceived social support dengan stres akademik saat pembelajaran daring. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan teknik pengambilan sampel disproportionate random sampling. Penelitian ini menggunakan sampel mahasiswa sebanyak 168 orang. Terdapat tiga skala yang digunakan, yaitu skala stres akademik (rx sama dengan 0,866), skala resiliensi (rx sama dengan 0,935), dan skala perceived social support (rx sama dengan 0,856). Data dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara resiliensi dan perceived social support dengan stres akademik pada mahasiswa (sig. sama dengan 0,000 kurang dari 0,05 dan R square sama dengan 0,102), dengan kekuatan hubungan yang rendah (R sama dengan 0,319). Selain itu, terdapat kontribusi resiliensi dan perceived social support dengan stres akademik sebesar 10,2 persen, terdapat hubungan yang signifikan antara resiliensi dengan stres akademik (sig. sama dengan 0,000 kurang dari 0,05) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perceived social support dengan stres akademik (sig. sama dengan 0,588 lebih besar dari 0,05). Resiliensi memberikan sumbangan efektif sebesar 10,2 persen.
Psikoedukasi Kesehatan Mental dan Praktik Self healing pada Remaja Kusumawati, Rafika Nur; Hakim, Moh. Abdul; Mardiyah, Zahrina; Wicaksono, Bagus; Saniatuzzulfa, Rahmah; Nugroho, Arista Adi; Agustina, Laelatus Syifa Sari; Scarvanovi, Berliana Widi; Kurnianingsih, Sri; Geraldina, Alma Marikka
Amal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): Edisi November 2024
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/amalilmiah.v6i1.233

Abstract

Survei Indonesia National Mental Health Survey (I-NAMHS) pada tahun 2022 menemukan sekitar satu dari tiga peserta didik berusia 10-17 tahun mengalami masalah kesehatan mental dalam setahun terakhir, dengan satu dari 20 peserta didik mengalami gangguan mental. Meskipun isu kesehatan mental menjadi perhatian, upaya pencegahan dan pengobatan tidak sejalan.  Tujuan dari kegiatan ini adalah upaya penurunan permasalahan kesehatan mental peserta didik melalui psikoedukasi dan praktik self-healing pada siswa. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini mencakup tiga tahap yaitu asesmen kesehatan mental, intervensi-pelatihan kesehatan mental, serta evaluasi dan tindak lanjut. Intervensi-pelatihan kesehatan mental yang diberikan di SMA X yang terbukti dapat memunculkan pengetahuan dan pemahaman baru pada siswa melalui esensi dan efektivitas pada setiap sesi. Metode self-healing dengan penulisan jurnal ini terbukti dapat menurunkan permasalahan Kesehatan mental pada remaja seperti kecemasan, kesepian dan berpengaruh pada perilaku positif lainnya. Kegiatan pengabdian yang bersisi praktik self-healing melalui beberapa metode ini dapat mendorong pihak sekolah untuk dapat menindaklanjuti guna meningkatkan kesehatan mental peserta didik dan menurunkan kasus atau permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan mental remaja.
PERAN SELF COMPASSION DALAM MEMEDIASI HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE DENGAN STUDENT ENGAGEMENT Priyaningtyas, Shafaa Hanuun; Saniatuzzulfa, Rahmah
Jurnal Psikologi Vol 17, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2024.v17i2.11165

Abstract

Student engagement involves student responsibility in the lecture process which can be influenced by fear of failure, in this relationship there is self-compassion that can bridge. Students with high fear of failure, but high self-compassion make it possible to manage the negative impact of fear of failure and ultimately student engagement increases. This study aimed to determine the role of self-compassion in mediating the relationship between fear of failure and student engagement. The sample in this study was 384 students who were taken using the convenience sampling technique. Data were collected using three scales, namely the student engagement scale, the self-compassion scale, and the fear of failure scale. Data analysis was conducted using mediation analysis with JASP to test the mediating role of self-compassion and PROCESS analysis to see the dynamics of the relationship between the three variables in more detail. The mediation analysis results showed a significant relationship between fear of failure and student engagement in Sebelas Maret University students through self-compassion. The mediating role of self-compassion provides a greater influence than the direct effect. Increasing fear of failure allows a decrease in self-compassion. Furthermore, an increase in self-compassion allows for an increase in student engagement.
Mental health literacy as a moderator relationship between self-diagnosis and help-seeking behavior in adolescent Posyandu Aufa, Nisaul; Saniatuzzulfa, Rahmah
Empathy : Jurnal Fakultas Psikologi Vol. 7 No. 2 (2024): [Edition December] EMPATHY Journal Faculty of Psychology
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/empathy.v7i2.29799

Abstract

In the context of rapid societal changes and the digital era, adolescents are increasingly vulnerable to mental health issues, which are often reflected in help-seeking behavior. A significant 34.9% of adolescents exhibit symptoms of mental disorders, yet only 2.6% seek professional help. The establishment of adolescent health posts (Posyandu) serves as a platform for monitoring adolescent health. However, challenges remain due to the low response rates in help-seeking behaviors and limited interest in Posyandu activities. This study aims to examine the relationship between self-diagnosis and help-seeking behavior, moderated by mental health literacy, among adolescents in Posyandu in the city of "Y." The research adopted a quantitative approach, targeting all members of adolescent Posyandu in the city. A purposive sampling method was employed, selecting adolescents aged 10-23 years who were active in the Posyandu, resulting in 114 respondents. Data were collected using scales for help-seeking behavior (α = 0.801), self-diagnosis (α = 0.795), and mental health literacy (α = 0.528). Data analysis was conducted using Chi-Square correlation and PROCESS Macro Hayes version 4.2. The correlation analysis revealed a significant positive relationship between self-diagnosis and help-seeking behavior. Meanwhile, the PROCESS analysis indicated that the interaction between self-diagnosis and mental health literacy negatively affected help-seeking behavior. It can be concluded that while mental health literacy moderates the relationship between self-diagnosis and help-seeking behavior, it does not strengthen this association among Posyandu adolescents in the city of "Y."
The Effectiveness of Reality Therapy in Reducing the Fear of Failure Among X University Students Nugroho, Syaqina; Saniatuzzulfa, Rahmah
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 30 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol30.iss1.art4

Abstract

In the emerging adulthood phase, parental psychological control can cause an increase in the fear of failure among students, as they are afraid of disappointing their parents or being perceived as less competent. Therefore, this research aimed to determine the effectiveness of reality therapy in reducing the fear of failure among students at X University in Indonesia. Using the WDEP (Wants, Doing & Direction, Evaluation, Planning) framework, reality therapy could make students develop strategies to pursue personal goals they are afraid of failing to achieve. A total of 24 students from X University were selected as participants through purposive sampling. An experimental design was used, incorporating a pretest-posttest control group framework. Data were collected using the Performance Failure Appraisal Inventory (PFAI). The collected data were analyzed using the nonparametric Wilcoxon Signed-Rank and Mann-Whitney U tests. The results showed that reality therapy effectively reduced the fear of failure among students, with the effect sustained for 15 days (p < .05). In addition, a significant difference was observed in the reduction of the fear of failure between the experimental and control groups (p < .05). In summary, this research suggested that reality therapy could be an effective intervention to reduce the fear of failure.