Claim Missing Document
Check
Articles

Efektivitas Antilitiasis Ekstrak Etanol Daun Nusa Indah Putih (Mussaenda pubescens) Terhadap Kadar Kreatinin Serum Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) Christi Devita Laoh; Ferdy A. Karauwan; Vlagia I. Paat; Douglas N. Pareta
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.271 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v4i2.359

Abstract

Penelitian ini bertujuan : untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun nusa indah putih (Mussaenda pubescens) untuk menurunkan kadar kreatinin pada tikus urolitiasis pada tikus putih (Rattus norvegicus). Metode Penelitian yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 kali ulangan. Sebanyak 20 ekor tikus jantan dewasa dengan berat rata-rata 150-200 gram dibagi dalam 4 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol normal (P0), kelompok etilen glikol 0,75 % (P1), kelompok ekstrak daun nusa indah putih (Mussaenda pubescens) dosis 150 mg/kg BB (P2) dan kelompok ekstrak daun nusa indah putih (Mussaenda pubescens) dosis 300 mg/kg BB (P3) dengan parameter pengamatan kadar kreatinin serum darah tikus pada setiap kelompok perlakuan dengan pengujian selama 28 hari.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemberian etilen glikol selama 14 hari pada kelompok perlakuan (P1) nilai kreatinin serum mencapai 1.13 mg/dL (p<0.05) dibandingkan dengan konrol normal (P0) 0.66 mg/dL (p<0.05) dengan kreatinin normal tikus 0,2-0,8 mg/dL. Hal ini disebabkan karena etilen glikol merupakan agen nefrotoksik yang membantu pembentukkan batu kalsium oksalat diginjal sehingga tikus menjadi urolitiasis (batu ginjal). Kesimpulannya adalah bahwa ekstrak daun nusa indah putih (Mussaenda pubescens) memiliki efektivitas dalam menurunkan kadar kreatinin dalam darah pada tikus urolitiasis.
Formulasi Dan Pengujian Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Dengan Berbagai Variasi Basis Salep Stevanie elisabeth Davis; Selvana S. Tulandi; Olvie S. Datu; Franky Sangande; Douglas N. Pareta
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.747 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v4i2.362

Abstract

Salep merupakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar, akses langsung kejaringan dan memiliki nilai estetika lebih. Tujuan penelitian untuk mengetahui sediaan salep yang cocok untuk ekstrak etanol daun Hibiscus rosa-sinensis L. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan empat basis salep yaitu basis hidrokarbon, basis absorpsi, basis serap air dan basis tercuci air. Pengujian kestabilan dilakukan dalam dua kondisi yaitu kondisi sebelum dan setelah penyimpanan dipercepat pada suhu 5oC dan 35oC, pada masing-masing suhu selama 12 jam disimpan bergantian hingga 10 siklus, dengan parameter pengujian meliputi pemeriksaan organoleptik, daya sebar, homogenitas dan pH. Hasil pengujian dari basis hidrokarbon, basis absorpsi, basis serap air dan basis tercuci air dapat diformulasikan sebagai sediaan salep untuk ekstrak daun Hibiscus rosa-sinensis L. tetapi basis hidrokarbon dan basis absorpsi lebih cocok. Karena uji daya sebar lebih besar, derajat keasaman berada pada rentan pH kulit manusia, basis salep bercampur homogen dengan ekstrak daun Hibiscus rosa-sinensis L.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Akar Manukan (Rhinacanthus nasutus (L) Kurz) Indriani Maitulung; Wilmar Maarisit; Douglas N. Pareta; Yessie K. Lengkey
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 5 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jbt.v5i2.383

Abstract

Antioksidan merupakan zat yang menghambat atau mencegah kerusakan sel akibat oksidasi dari radikal bebas. Salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai alternatif pengobatan tradisional dan berpotensi sebagai antioksidan adalah tanaman R. nasutus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah akar R. nasutus memiliki aktivitas antioksidan menggunakan KLT Bioautografi dan Spektrofotometer UV-Vis. Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental di Laboratorium dengan menggunakan akar R. nasutus dan diekstraksi dengan etanol 95% dengan metode maserasi kemudian dilakukan fraksinasi menggunakan kromatografi kolom dengan fase diam ODS. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan secara kualitatif dengan KLT Bioautografi dan secara kuantitatif dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm dengan perbandingan vitamin C. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kasar etanol dan ekstrak yang dihasilkan dari fraksinasi kolom kromatografi dengan metanol 80% menunjukkan adanya aktivitas antioksidan secara kualitatif dan kuantitatif. Fraksi metanol 80% dan ekstrak kasar etanol akar R. nasutus memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 masing-masing 8.32ppm dan 36.77ppm.
Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Daun Epazote (Dysphania ambrosioides L.) Pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Yang Diinduksi Aloksan Christian J. A. Tapehe; Douglas N. Pareta; Selvana S. Tulandi; Nerni O. Potalangi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 5 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jbt.v5i2.392

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis dengan multietiologi yang sering ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi disertai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein. Faktor resiko terjadinya diabetes mellitus antara lain genetik, obesitas, serta usia dengan penyakit yang memerlukan pengelolaan untuk mencegah komplikasi. Daun Epazote Dysphania ambrosioides L.adalah jenis tumbuhan herbal yang memiliki kandungan tanin, alkaloid, saponin, steroid yang memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan meregenerasi sel ? pankreas serta menghambat peningkatan kadar gula darah. Penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan, masing – masing terdiri dari tiga ekor hewan uji sebagai ulangan.Perlakuan A ekstrak daun Epazote dengan dosis 75 mg/kgBB, Perlakuan B ekstrak daun Epazote 150 mg/kgBB, Perlakuan C Kontrol Negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun Epazote memiliki aktivitas untuk menurunkan kadar gula darah pada hewan percobaan. Pemberian dosis ekstrak 75 mg/kgBB memiliki rata - rata penurunan 64%, 150 mg/kgBB memiliki rata – rata penurunan 33%. Kesimpulan, daun Epazote memiliki aktivitas untuk menurunkan kadar gula darah.
Identifikasi Medication Error Fase Prescribing Resep Poli dan Resep Operasi di Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi Utara Bulan Januari Tahun 2022 Andhika Ratu; Jeane Mongi; Douglas N. Pareta; Hariyadi Hariyadi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 5 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jbt.v5i2.394

Abstract

Medication error adalah kejadian yang menyebabkan kerugian pasien akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan yang sebetulnya dapat dicegah. Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi Utara memiliki jumlah resep masuk yang banyak tetapi hanya sedikit tenaga dokter spesialis mata yang ada sehingga berpotensi terjadinya medication error. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang bisa menyebabkan medication error di RS Mata Provinsi Sulawesi Utara. Resep yang diambil adalah semua resep poli maupun operasi yang masuk selama bulan Januari tahun 2022. Pada hasil penelitian didapatkan bahwa medication error fase prescribing pada resep pasien poli tertinggi adalah kurangnya ketepatan identitas pasien sebesar 5.28%, kemudian kurang jelasnya tulisan dokter pada resep sebesar 2.35%, adanya duplikasi obat sebesar 1.47%, kurang tepatnya identitas dokter dan tidak ada tanggal pemberian resep masingmasing 1.17%, tidak ada bentuk sediaan dan tidak adanya rute pemberian obat sebesar 0.88%, tidak adanya dosis obat 0.59% dan tidak adanya jumlah obat 0.29%. Dan medication error fase prescribing pada resep pasien operasi tertinggi adalah tidak adanya rute pemberian obat sebesar 4.59%, kemudian kurangnya ketepatan identidas pasien 4.08%, kurangnya ketepatan identitas dokter, tidak adanya tanggal pemberian resep dan tidak adanya jumlah obat sebesar 3.06%, tidak adanya bentuk sediaan sebesar 2.04%, dan tidak adanya aturan pakai 1.02%.
Identifikasi Kadar Natrium Benzoat Pada Saus Tomat Yang Beredar Di Pasar Beriman Kota Tomohon Severalen E. Saruan; Douglas N. Pareta; Vlagia I. Paat; Jabes W. Kanter; Selvana S. Tulandi
Majalah INFO Sains Vol 3 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jis.v3i2.55

Abstract

Makanan dan minuman merupakan satu faktor yang cukup besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan masyarakat. Makanan dan minuman harus aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan termasuk bahan tambahan makanan berupa zat pengawet yang digunakan. Tujuan penilitian Menentukan apakah kadar natrium benzoat yang terkandung pada sampel saus tomat sudah memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan peraturan BPOM nomor 36 tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Kualitatif dan Kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel berupa random sampling. Dari perhitungan kadar natrium benzoat diperoleh sampel A sebesar 0,0002mg/kg, pada sampel B sebesar 0,003mg/kg, sampel C sebesar 0,002mg/kg, dan sampel D & E sebesar 0,004 mg/kg. Kesimpulannya bahwa kelima sampel saus tomat tersebut memenuhi batas ketentuan yang tertera pada Badan POM No. 36 Tahun 2013.
Pengabdian Kepada Masyarakat : Penyuluhan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Christel N. Sambou; Wilmar Maarisit; Douglas N. Pareta; Jabes W. Kanter
Majalah INFO Sains Vol 1 No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jis.v1i2.58

Abstract

Tanaman obat keluarga atau biasa disebut TOGA sebelumnya tanaman obat keluarga biasa disebut dengan nama apotek hidup. Kegiatan Pengabdian berupa Penyuluhan ini dilakukan di Jemaat GMIM Dalo Su Mawu Desa Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara pada tanggal 17 Februari 2020 dengan cara sosialisasi presentasi dan pembagian brosur mengenai pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) pada penyakit yang sering di alami ibu hamil dan menyusui, balita, remaja, dewasa dan lansia untuk bisa diterapkan pada masing-masing keluarga.
Pengabdian Kepada Masyarakat : Vaksinasi (Vaksin 1,2 dan Booster) FMIPA UKI-Tomohon Christel N. Sambou; Wilmar Maarisit; Jeane Mongi; Douglas N. Pareta; Jabes W. Kanter; Hanna M. Rumagit; Amal Ginting; Friska M. Montolalu; Silvana L. Tumbel; Rahmat S. Santoso
Majalah INFO Sains Vol 3 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jis.v3i2.59

Abstract

Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia dimulai pada tanggal 13 Januari 2021. Untuk memenuhi target yang telah ditetapkan, pemerintah Indonesia berusaha menjamin ketersediaan vaksin. Jenis vaksin yang telah dan akan digunakan di Indonesia. Untuk menyukseskan program pemerintah makan FMIPA UKIT melakukan Pengabdiam Kepada Masyarakat bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, Dinas Kesehatan Kota Tomohon dan TNI AD Sulawesi Utara dengan Jumlah peserta yang hadir 93 orang dengan rincian peserta terbanyak menerima vaksin booster yaitu 82 orang (88.17%) kemudian penerima vaksin 1 sebanyak 6 orang (6.46%) dan vaksin 2 sebanyak 5 orang (5.37%).
Pengaruh Pemberian Getah Batang Pisang Goroho Putih (Musa acuminafe L.) Terhadap Luka Sayat Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Rudy Pareda; Wilmar Maarisit; Douglas Pareta; Yessie K. Lengkey
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 5 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v5i1.324

Abstract

Tanaman pisang goroho putih (Musa acuminafe L.) merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di Sulawesi Utara. Secara tradisional getah batang pisang goroho putih sering digunakan oleh masyarakat untuk penyembuhan luka sayat. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh pemberian getah batang pisang goroho putih (Musa acuminafe L.) sebagai penyembuh luka sayat pada tikus putih (Rattus norvegicus). Jenis penelitian ini merupakan penelitian experimental dengan rancangan acak lengkap (RAL), pengujian dilakukan pada hewan tikus putih sebanyak 15 ekor menggunakan 5 perlakuan 3 kali ulangan dalam keadaan sehat dan memiliki berat rata-rata 200g. Dengan mencukur bulu bagian punggung tikus kemudian dilukai dangan benda tajam (pisau bedah) steril dengan kedalaman luka ± 2 mm dan panjang luka ± 1 cm. Kontrol negatif tidak diberi perlakuan, kontrol positif digunakan povidone iodine 10%, pada perlakuan diberikan variasi dosis getah batang pisang goroho putih (Musa acuminafe L.) 0,25 mL, 0,5 mL dan 1 mL, luka diolesi dua kali sehari lalu luka ditutup dengan kasa steril dan diplester selama 13 hari. Getah batang pisang goroho putih (Musa acuminafe L.) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu : alkaloid sebagai antibakteri, flavonoid dan saponin sebagai antibiotik, tanin sebagai antiseptik dan fenolik sebagai antioksidan. Getah batang pisang goroho (Musa acuminafe L.) pada dosis 0,25 mL, 0,5 mL dan 1mL mampu mempercepat dan memberikan pengaruh dalam penyembuhan luka sayat pada tikus putih (Rattus norvegicus).
Evaluasi Pengelolaan Psikotropika Di Apotek Mulia Farma Tomohon Reynald Repi; Douglas Pareta; Randy Tampa'i; Joke Tombuku
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 5 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v5i1.326

Abstract

  Kesehatan merupakan suatu hal yang penting bagi manusia. kesehatan merupakan bagian penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Maka tak sedikit orang yang akan mengeluarkan uang hanya untuk memperoleh kesehatan. Untuk itu di butuhkan sumber daya penunjang kesehatan, salah satunya adalah apotek sebagai sarana kesehatan. Menurut Permenkes Nomor 3 Tahun 2015 “Psikotropika adalah zat/bahan baku atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”. Menurut BNN (2020) diperkirakan jumlah penyalahgunan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan zat adiktif lainnya) oleh pasien sebanyak 4817. Salah satu efek samping dari pemakaian obat psikotropika yaitu di mana seseorang dapat mengalami ketergantungan berat terhadap obat jika digunakan secara tidak rasional (PerMenKes No 3, 2015). oleh karena itu pengelolaan obat golongan psikotropika memerlukan perhatian khusus.