Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENINGKATAN LITERASI TEKNOLOGI CVT KENDARAAN RODA DUA PADA SEKEHA TERUNA TERUNI HITA SHANTI DI LINGKUNGAN GRIYA PAGUTAN INDAH MATARAM Mara, I Made; Allo Padang, Yesung; Wirawan, Made; Nuarsa, I Made; sinarep, Sinarep
Jurnal Bakti Nusa Vol. 6 No. 1 (2025): JURNAL BAKTI NUSA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/baktinusa.v6i1.140

Abstract

Continuously variable transmission (CVT) technology is currently something that is very commonly used in motorcycles for various reasons of practicality in use. This encourages the importance of CVT technology literacy in motorcycles to emerge in this context, because the CVT system has characteristics that inherently support fuel efficiency. CVT allows riders to enjoy smooth transmission ratio changes without the need for manual gear shifting. This is an advantage especially in urban traffic situations that often involve stop-and-go patterns, where the CVT system can keep the engine operating at an efficient speed. However, in order for the benefits of CVT to be felt to the maximum, riders need to understand how this technology works. CVT technology literacy includes knowledge of how to use the CVT system optimally, avoiding riding styles that can put excessive stress on the transmission, and understanding the maintenance needed to maintain CVT performance. Riders who are educated in CVT technology will apply fuel-efficient riding techniques, such as avoiding sudden acceleration or unnecessary braking, which will not only increase fuel efficiency but also extend the life of the CVT. In addition, regular maintenance, such as checking and replacing the CVT belt according to schedule, can prevent premature damage and ensure that the motorcycle continues to operate at its best performance. With adequate literacy, riders can not only save fuel and operational costs, but also support environmental sustainability by reducing emissions. Therefore, increasing public understanding of CVT technology is a strategic step to create more technologically aware and responsible motorcycle users.
Hubungan Occupational Skill dan Self-Perceived Employability Terhadap Kemampuan Adaptasi untuk Menghadapi Dunia Kerja Era Revolusi Industri 4.0 Siswa SMK Kopetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri Kabupaten Malang Saputro, Didi Aji; Putro, Setiadi Cahyono; Wirawan, Made
Journal of Electrical Vocational Education and Technology Vol. 8 No. 1 (2025): Journal of Electrical Vocational Education and Technology, Volume 8 Issue 1, Ju
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JEVET.0081.02

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Deskripsi tingkat kemampuan adaptasi untuk menghadapi dunia kerja di era revolusi industri 4.0; 2) Deskripsi tingkat Occupational Skill; 3) Deskripsi tingkat Self-Perceived Employability; 4) Signifikansi hubungan Occupational Skill dengan kemampuan adaptasi untuk menghadapi dunia kerja di era revolusi industri 4.0; 5) Signifikansi hubungan Self-Perceived Employability dengan kemampuan adaptasi untuk menghadapi dunia kerja di era revolusi industri 4.0; 6) Signifikansi hubungan Occupational Skill dan Self-Perceived Employability dengan kemampuan adaptasi untuk menghadapi dunia kerja di era revolusi industri 4.0 siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri di Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian adalah siswa SMK Negeri 1 Singosari dan SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen kelas 13 dengan sampel sebanyak 105 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket. Data dianalisis menggunakan uji korelasi parsial dan uji hipotesis untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial dan simultan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan adaptasi untuk menghadapi dunia kerja di era revolusi industri 4.0 masuk dalam kategori sangat tinggi, Occupational Skill masuk dalam kategori tinggi, dan Self-Perceived Employability masuk dalam kategori tinggi. Penelitian ini menunjukkan jika siswa mampu mengembangkan Occupational Skill yang sesuai dengan kurikulum SMK, maka mempengaruhi kemampuan adaptasi untuk menghadapi dunia kerja di era revolusi industri 4.0. Tingginya Self-Perceived Employability akan meningkatkan kemampuan adaptasi untuk menghadapi dunia kerja di era revolusi industri 4.0 pada siswa. Selain itu, jika tingkat Occupational Skill yang tinggi diikuti dengan tingginya Self-Perceived Employability, maka kemampuan adaptasi untuk menghadapi dunia kerja di era revolusi industri 4.0 akan meningkat. Abstract This study aims to determine: 1) Description of the level of adaptability to face the world of work in the era of the industrial revolution 4.0; 2) Description of Occupational Skill level; 3) Description of the level of Self-Perceived Employability; 4) The significance of the relationship between Occupational Skills and adaptability to face the world of work in the era of the industrial revolution 4.0; 5) The significance of the relationship between Self-Perceived Employability and adaptability to face the world of work in the era of the industrial revolution 4.0; 6) The significance of the relationship between Occupational Skill and Self-Perceived Employability with the ability to adapt to face the world of work in the industrial revolution 4.0 era for SMK students of Industrial Automation Engineering Expertise Competence in Malang Regency. This study uses a quantitative approach with a descriptive correlational design. The population in this study were students of SMK Negeri 1 Singosari and SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen class 13 with a sample of 105 students. Data collection techniques using questionnaires or questionnaires. Data were analyzed using partial correlation test and hypothesis testing to determine the relationship between the independent variable and the dependent variable partially and simultaneously. The results showed that the ability to adapt to the world of work in the era of the industrial revolution 4.0 was in the very high category, Occupational Skills were in the high category, and Self-Perceived Employability was in the high category. This study shows that if students are able to develop Occupational Skills in accordance with the SMK curriculum, it will affect their adaptability to face the world of work in the era of the industrial revolution 4.0. High Self-Perceived Employability will increase students' adaptability to face the world of work in the era of the industrial revolution 4.0. In addition, if a high level of Occupational Skill is followed by a high level of Self-Perceived Employability, then the ability to adapt to the world of work in the era of the industrial revolution 4.0 will increase.
Penerapan Mesin Penyedot Debu Model Sentrifugal Untuk Usaha Kreatif Kerajinan Kulit Kerang Mutiara “Concha” Handycraft Menunjang Pariwisata Berkelanjutan Di Desa Meninting Lombok Joniarta, I Wayan; Wirawan, Made; Adi Sayoga, I Made; Yudhyadi, I Gusti Ngurah Ketut; Mirmanto, Mirmanto
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 7 No. 1 (2025): JURNAL GEMA NGABDI
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v7i1.547

Abstract

The problem of dust pollution at the service partner "Concha Handycraft" is at the core of program activities. Controlling dust from its source is the main goal, namely replacing blower style vacuum cleaners with centrifugal type vacuum cleaners. The centrifugal type was chosen because it has a simple shape, the motor is separate from the fan, so the motor is protected from dust. The activity method begins with designing, purchasing materials, manufacturing in the workshop, testing, minor repairs, application and assistance. The results obtained are that the centifugal model vacuum cleaner that has been applied has advantages. The electrical power used from previously 260 watts to 120 watts. Working time can also increase because the motor used is a DC motor so it doesn't heat up quickly. If you use a blower model, the electric motor heats up quickly because it gets dust and needs to be cooled. The ability to suck up dust is also increased, with a fan at a 30 degree angle the ability to suck up and throw out is balanced. By using a centripugal model vacuum cleaner, 95% of the dust produced by the grinding machine can be sucked into the dust collection chamber.  Concha Handycraft partner SME owners and employees are very happy with the new machine, so they can be more productive at work, and stay protected from exposure to dust in the workplace.
PENYULUHAN TEKNIK BERKENDARA ECO RIDING SEPEDA MOTOR MATIC PADA REMAJA DI LINGKUNGAN GRIYA PAGUTAN INDAH MATARAM Mara, I Made; Padang, Yesung Allo; Sinarep, Sinarep; Wirawan, Made; Suteja, Suteja; Puad, Rae Nanda Azmi
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 4 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i4.2405

Abstract

Teknik mengendarai sepeda motor memiliki dampak langsung pada tingkat konsumsi bahan bakar. Berbagai aspek dalam cara mengemudi sepeda motor dapat mempengaruhi sejauh mana kendaraan dapat memanfaatkan bahan bakar dengan efisien. Akselerasi yang lembut dan bertahap membantu menghindari beban berlebih pada mesin dapat mempengaruhi konsumsi bahan bakar kendaraan. Mesin sepeda motor memiliki titik efisiensi tertinggi pada kecepatan tertentu. Berkendara pada kecepatan yang konsisten dan optimal dapat membantu mesin bekerja pada titik efisiensi yang terbaik sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar. Selain itu, mesin yang terawat dengan baik akan memiliki efisiensi yang lebih baik. Dengan memahami dan menerapkan teknik berkendara yang hemat bahan bakar, pemilik sepeda motor dapat membantu mengoptimalkan efisiensi mesin dan mengurangi dampak lingkungan serta biaya operasional kendaraan. Secara umum, sepeda motor yang menggunakan sistem penggerak CVT cenderung memberikan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien, terutama dalam kondisi berkendara yang berhenti dan maju secara teratur atau saat berada di dalam lalu lintas dalam kota. Memberikan pelatihan kepada pengendara mengenai teknik berkendara yang efisien atau hemat bahan bakar, seperti menghindari akselerasi yang tidak perlu dan tidak melakukan pengereman yang tiba-tiba, dapat membantu mengurangi tekanan pada sistem transmisi dan meningkatkan efisiensi bahan bakar. Dengan menerapkan teknik-teknik perawatan yang baik, pengendara dapat memastikan bahwa sepeda motor berpenggerak CVT beroperasi pada performa terbaiknya, yang pada akhirnya dapat membantu menghemat konsumsi bahan bakar. Perawatan yang teratur dan praktek terbaik tidak hanya meningkatkan keandalan sepeda motor, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan dan kantong pengendara melalui pengurangan biaya operasional.
Pelatihan penggunaan mesin pencacah kotoran sapi dalam proses pembuatan pupuk organik di Desa Sesait Huda, Ahmad Akromul; Wirawan, Made; Sinarep, Sinarep; Setyawan, Paryanto Dwi; Pandiatmi, Pandri; Syahrul, Ahmad Ibrahim
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33449

Abstract

Abstrak Desa Sesait menghadapi permasalahan pengelolaan limbah peternakan, khususnya kotoran sapi yang berpotensi mencemari lingkungan serta belum dimanfaatkan secara optimal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra, yakni Kelompok Tani Ingin Maju, dalam mengolah limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik menggunakan teknologi tepat guna berupa mesin pencacah. Metode yang digunakan meliputi pelatihan partisipatif berbasis praktik langsung, dengan evaluasi melalui pretest dan posttest terhadap 20 peserta. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 52% dengan nilai rata-rata 91,50 dan keterampilan peserta yang mampu mengoperasikan mesin secara mandiri. Program ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan keterampilan teknis masyarakat, efisiensi proses pembuatan pupuk organik, serta membuka peluang diversifikasi usaha pertanian. Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mendorong pertanian berkelanjutan berbasis pemanfaatan limbah lokal. Kata kunci: limbah peternakan; pupuk organik; mesin pencacah; pelatihan. Abstract Desa Sesait menghadapi permasalahan pengelolaan limbah peternakan, khususnya kotoran sapi yang berpotensi mencemari lingkungan serta belum dimanfaatkan secara optimal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra, yakni Kelompok Tani Ingin Maju, dalam mengolah limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik menggunakan teknologi tepat guna berupa mesin pencacah. Metode yang digunakan meliputi pelatihan partisipatif berbasis praktik langsung, dengan evaluasi melalui pretest dan posttest terhadap 20 peserta. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 52% dengan nilai rata-rata 91,50 dan keterampilan peserta yang mampu mengoperasikan mesin secara mandiri. Program ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan keterampilan teknis masyarakat, efisiensi proses pembuatan pupuk organik, serta membuka peluang diversifikasi usaha pertanian. Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mendorong pertanian berkelanjutan berbasis pemanfaatan limbah lokal. Keywords: livestock waste; organic fertilizer; chopping machine; training.