Abstrak: Gangguan pendengaran merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, termasuk di Indonesia yang menempati peringkat keempat tertinggi di Asia Tenggara. Penumpukan serumen merupakan penyebab umum gangguan pendengaran tipe konduktif, yang sering kali dipicu oleh kebiasaan membersihkan telinga dengan cotton buds. Meskipun berisiko menimbulkan cedera, infeksi, dan gangguan pendengaran, kebiasaan ini masih banyak dilakukan oleh masyarakat. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kesadaran anggota Ranting “Aisyiyah Condongcatur Barat” sebagai mitra pengabdian masyarakat tentang pentingnya perawatan telinga yang aman dan benar. Metode penelitian yang digunakan mencakup diskusi kelompok terfokus (FGD), edukasi melalui media Power Point, serta evaluasi pengetahuan peserta menggunakan 10 pertanyaan dalam pre-test dan post-test. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, dengan rata-rata skor post-test lebih tinggi sebesar 0,8 poin dibandingkan pre-test. Temuan ini mengindikasikan bahwa edukasi kesehatan memiliki efektivitas dalam membentuk persepsi dan perilaku positif masyarakat terkait perawatan telinga. Program ini diharapkan dapat menjadi model edukasi promotif dan preventif yang berkelanjutan berbasis komunitas dalam upaya menjaga kesehatan telinga.Abstract: Hearing loss is a significant global health issue, with Indonesia ranking fourth highest in Southeast Asia. The habit of cleaning the ears with cotton buds often triggers earwax buildup, a common cause of conductive hearing loss. The community continues to widely practice this habit despite the risk of injury, infection, and hearing loss. The purpose of this community service activity is to increase awareness of members of the “Aisyiyah Condongcatur Barat” Branch as community service partners about the importance of safe and proper ear care. The research methods used include focus group discussion (FGD), education through PowerPoint media, and evaluation of participant knowledge using 10 questions in the pre- and post-tests. The evaluation results showed a significant increase in participants’ knowledge after the educational intervention, with post-test scores averaging 0.8 points higher than pre-test scores. These findings indicate that health education is effective in shaping positive perceptions and behaviours towards ear care. This program is expected to serve as a sustainable, community-based model for promotive and preventive ear health education.