Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG DITINJAU DARI ASPEK KEPEMILIKAN LAHAN DI DESA RADA KECAMATAN BOLO KABUPATEN BIMA Nasyiatul Aisyah; Fatahullah Fatahullah
JURNAL PENA Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produksi dan pendapatan petani jagung ditinjau dari aspek kepemilikan lahan dan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan lahan terhadap produksi dan pendapatan petani jagung. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode stratificated random Sampling dengan persentase pengambilan sampel penelitian masingmasing 15%, sehingga diperoleh sampel petani pemilik 24 orang, petani penyewa 8 orang dan petani penyakap 2 orang. Dengan demikian jumlah sampel adalah 34 orang. Analisi data yang digunakan yaitu analisis pendapatan dan uji t (One Sample T test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi dan pendapatan ditinjau dari aspek kepemilikan lahan dimana, Produksi petani pemilik sebesar 1825,7 Kg/Ha, petani penyewa sebesar 2612,5 Kg/Ha dan petani penyakap sebesar 1325 Kg/Ha. Dan pendapatan petani pemilik sebesar Rp. 2.986.808, petani penyewa sebesar Rp. 2.400.522 dan petani penyakap sebesar Rp.1.253.400. Berdasarkan hasil analisis uji t (One Sample T test) uji rata-rata produksi dengan nilai t hitung 5,127 ≥ dari t tabel 1,695 dengan nilai signifikansinya 0,03 dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemilikan lahan berpengaruh nyata terhadap produksi. Dan uji t rata-rata pendapatan nilai t hitung 4,348 ≥ dari t tabel 1,695 dengan nilai signifikansinya 0.04 dari hasil tersebut dapat disimpilkan bahwa kepemilikan lahan berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani jagung.
ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG DITINJAU DARI ASPEK KEPEMILIKAN LAHAN DI DESA RADA KECAMATAN BOLO KABUPATEN BIMA Nasyiatul Aisyah; Fatahullah Fatahullah
JURNAL PENA Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produksi dan pendapatan petani jagung ditinjau dari aspek kepemilikan lahan dan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan lahan terhadap produksi dan pendapatan petani jagung. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode stratificated random Sampling dengan persentase pengambilan sampel penelitian masingmasing 15%, sehingga diperoleh sampel petani pemilik 24 orang, petani penyewa 8 orang dan petani penyakap 2 orang. Dengan demikian jumlah sampel adalah 34 orang. Analisi data yang digunakan yaitu analisis pendapatan dan uji t (One Sample T test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi dan pendapatan ditinjau dari aspek kepemilikan lahan dimana, Produksi petani pemilik sebesar 1825,7 Kg/Ha, petani penyewa sebesar 2612,5 Kg/Ha dan petani penyakap sebesar 1325 Kg/Ha. Dan pendapatan petani pemilik sebesar Rp. 2.986.808, petani penyewa sebesar Rp. 2.400.522 dan petani penyakap sebesar Rp.1.253.400. Berdasarkan hasil analisis uji t (One Sample T test) uji rata-rata produksi dengan nilai t hitung 5,127 ≥ dari t tabel 1,695 dengan nilai signifikansinya 0,03 dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemilikan lahan berpengaruh nyata terhadap produksi. Dan uji t rata-rata pendapatan nilai t hitung 4,348 ≥ dari t tabel 1,695 dengan nilai signifikansinya 0.04 dari hasil tersebut dapat disimpilkan bahwa kepemilikan lahan berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani jagung.
PERAKUS (PENGENDALI HAMA SERANGGA DAN TIKUS) ALAT TEPAT GUNA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER SEBAGAI SOLUSI PANGAN TANPA PESTISIDA KIMIA Fatahullah Fatahullah; Rudi Rudi; Jusriana H
JURNAL PENA Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hama tanaman padi merupakan salah satu musuh terbesar bagi masyarakat petani, selain sifatnya yang menggaggu tanaman, juga merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan produksi usaha tani masyarakat, atau dikenal sebagai kegagalan dalam melakukan usaha tani. Keberadaan serangga hama dalam suatu ekosistem pertanian akan mempengaruhi kegiatan budidaya karena secara langsung akan menurunkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan dan jika kegiatan pengendalian tidak dilakukan maka kegiatan budidaya akan mengalami kerugian. Salah satu cara untuk mengendalikan hama pada tanaman ialah dengan menggunakan pestisida sintetik (pestisida kimia). Hama serangga merupakan salah satu faktor kendala yang dapat menjadi faktor rusaknya tanaman padi terutama pada daun dan batang tanaman padi. Gejala kerusakan yang disebabkan oleh hama ini sangat khas, yaitu pada daun terbentuk suatu lubang dengan diameter 0,5 cm sehingga daun menjadi berlubang-lubang (Sembel dalam Setiawati, 2018). Penggunaan pestisida sintetik yang tidak bijaksana dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti merancang sebuah alat yaitu Perakus (Pengendali hama Serangga dan Tikus) sebagai Alat Tepat Guna Berbasis Mikrokontroler Arduino Mega 2560 Dan Sensor Ultrasonik. Alat ini menggunakan gelombang ultrasonik yang berfungsi sebagai pengusir hama predator dalam hal ini difokuskan pada hama tikus. Kemudian alat teknologi ini memiliki alat pengontrol yaitu mikrokontroler yang dapat mengontrol jalanya teknologi Perakus ketika digunakan. Kelebihan Alat ini sangat dibutuhkan oleh para petani saat ini, diantaranya adalah sebagai alat pengusir hama tikus, yang kedua sebagai alat pembasmi hama serangga. Hal ini karena adanya cairan mengkudu dan terasi yang diolah menjadi insektisida alami dalam megatasi serangan hama serangga Selain itu juga konsumsi penggunaan seperti pestisida kimia dapat dikurangi, karena akan berdampak pada penurunan biaya produksi petani dan meningkatkan produktivitas serta provitabilitas hasil pertanian sehingga dapat mewujudkan Indonesia food sovereignty yaitu sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan guna merespon peluang dan tantangan revolusi industri 4.0.
UPAYA PEMANFAATAN MOMENTUM BONUS EMOGRAFI MELALUI FLOATING BOAT CAFE SEBAGAI IKON WISATA BAHARI BERBUDAYA DI PANTAI LAREA-REA KECAMATAN PULAU SEMBILAN KABUPATEN SINJAI Isna Jumardi; Fatahullah Fatahullah
JURNAL PENA Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia mempunyai lingkungan alam yang lengkap dibandingkan dengan Negara lain dan selalu ditemukan tempat-tempat baru yang menarik bagi wisatawan, namun perkembangan tempat wisata khususnya di wisata bahari masih belum cukup karena kurangnya fasilitas, perhatian pemerintah dan masyarakat dalam mengelola Pantai Larea-Rea .Kabupaten Sinjai merupakan wilayah yang kaya akan keindahan alamnya. Salah satunya Pantai Larea-Rea yang memilki objek wisata yang indah dan unik. Namun, potensi yang belum dikembangkan dan dioptimalkan dengan baik, mengakibatkan daya tarik pengunjung masih minim, serta  fasilitas yang terdapat di Pantai Larea-Rea sangat terbatas, sehingga membuat pengunjung tidak berlama-lama di pulau tersebut. Pantai Larea-Rea merupakan Pulau kecil yang tidak berpenghuni dan sangat minim pengunjung tetapi memiliki keindahan dan keunikan tersendiri, Pulau ini perlu dioptimalkan dengan baik agar dapat menarik para wisatawan.Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut Peneliti memberikan sebuah solusi penerapan Floating Boat Café untuk mengoptimalkan Pantai Larea-Rea menjadi tempat wisata indah dan unik seperti pulau-pulau pada umumnya sekaligus memberikan pengajaran budaya kepada para pengunjung.Floating boat cafe dapat mengoptimalkan daerah pesisir dan laut sebagai ikon wisata budaya dan bahari serta dapat memperkenalkan budaya Sinjai sebagai salah satu ikon wisata.Jenis penelitian karya tulis Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut H. B. Sutopo, penelitian deskriptif kualitatif dilakukan dengan cara mengumpulkan data berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih daripada sekedar angka atau frekuensi, Pengoptimalan Pantai Larea-Rea agar dapat meningkatkan pengunjung, meningkatkan perekonomian bagi masyarakat pesisir, meningkatkan kreativitas dan inovasi pemerintah dalam kemajuan budaya lokal agar tidak terlupakan serta tercapainya hubungan antara wisatawan, masyarakat, dan pemerintah.Floating Boat Café jugadapat memberikan pembelajaran bagi para pengunjung mengenai budaya seperti kuliner khas Sinjai, Tari-tarian dan beberapa pajangan foto tokoh-tokoh penting terdahulu, agar masyarakat dapat mengingat dan mengenal kembali tokoh-tokoh terdahulu diSinjai. Sehingga para pengunjung dan masyarakat Sinjai merasa bangga akan budaya yang selama ini hampir tertutupi oleh budaya-budaya barat.
Shrimp Farmer’s Perceptions and Adaptation Strategies to the Threat of Climate Change in Bangil District, East Java Fatahullah, Fatahullah; Toiba, Hery; Sujarwo, Sujarwo
ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal) Vol 11, No 2 (2024): ECSOFiM April 2024
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ecsofim.2024.011.02.09

Abstract

As one of the main stakeholders in the fishing industry, shrimp farmers are directly affected by climate change that causes changes in seawater temperature, rainfall, and unpredictable weather patterns. Related to the issue, the threat to income may be felt by shrimp farmers. Therefore, in this study, we highlight two objectives as a basis for drawing up this article, namely (1) to understand shrimp farmers’ perceptions of climate change, and (2) to identify factors that influence farmers’ decisions in implementing adaptation strategies. There are two types of analysis that we use, namely descriptive analysis and logit regression analysis. Our findings show that the majority of shrimp farmers consider climate change manifested in the form of changes in rainfall patterns (96.21%), increases in pond water temperatures (98.71%), decreases in yield production (95.41%), and increases in shrimp pests and diseases (96.23%). The results of our logit regression analysis show that the decision-making factors of shrimp farmers are significantly influenced. These results indicate that the implementation of adaptation strategies in the fisheries sector can generate significant growth and reduce the risks posed by climate change. As a result, the government needs to encourage the development of more suitable climate change adaptation strategies for small-scale shrimp farmers in Indonesia.
The Influence of Socio-Economic Factors and Farmer Participation in Institutional Capital on Farmers' Participation in the National Community Empowerment Program Fatahullah, Fatahullah; Shifwatun Aqiilah, Hana
International Journal of Agriculture System VOLUME 12 ISSUE 1, JUNE 2024
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ijas.v12i1.4762

Abstract

Community empowerment programs aim to empower farmers by providing them access to the resources, training, technology, and support needed to increase agricultural productivity, increase income, and achieve agricultural desires. However, the success of such programs highly depends on the active participation of farmers. Factors influencing farmer participation in the NCEP program were analyzed using a binary logistic regression approach using STATA (Statistics and Data). Several factors are thought to influence farmer participation in the NCEP program, namely age, education level, income level, community meetings, participation in cooperatives, and participation in savings and loans. The results of the analysis show that what is influential at the 1% error level are the variables education, community meetings, and participation in savings and loans. Meanwhile, the influence at the 5% error level is the cooperative variable. Further efforts are needed regarding outreach to farmers who have not participated in the program and the government is expected to create a special strategy to attract farmers' interest in joining and participating in the Community Empowerment National Program (NCEP), so that farmer welfare and productivity can be achieved. In addition, it is suggested that cooperatives and savings and loans actively provide easy access to information and capital as well as increase their activities to support farmers in implementing the NCEP program.
Food Estate: Ancaman Ataukah Peluang Bagi Ketahanan Pangan Indonesia? fatahullah, fatahullah; Muhammad Aldian Hilmi
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 8 No. 4 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Program Food estate merupakan inisiatif pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian pangan masyarakatnya melalui pengembangan sistem pertanian yang komprehensif dan terintegrasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari program food estate dalam mencapai tujuan kemandirian pangan. Metodologi penelitian yang digunakan adalah analisis data sekunder, meliputi tinjauan literatur, laporan pemerintah, dan data dampak program food estate. Analisis tersebut mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan yang terkait dengan program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Food estate memberikan dampak yang signifikan pada beberapa aspek. Ditingkat masyarakat, program ini dapat memberikan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat yang bergerak di bidang pertanian. Namun, terdapat juga potensi dampak negatif seperti konflik lahan dan perpindahan penduduk. Dari sisi ekonomi, program food estate berpotensi meningkatkan produksi pangan, mengurangi impor, dan meningkatkan pendapatan petani. Namun perlu diingat bahwa penerapan program ini juga memerlukan investasi besar dan dukungan keuangan berkelanjutan. Dari sudut pandang lingkungan, program  food estate mempunyai implikasi yang kompleks. Perkembangan kawasan pertanian yang luas dapat menyebabkan perubahan penggunaan lahan dan rusaknya habitat alami. Namun dampak negatif tersebut dapat dikelola secara efektif dengan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan dan perlindungan lingkungan yang tepat.
How Does the Shrimp Farmer Respond to The Threat of Climate Change? Fatahullah; Toiba, Hery; Sujarwo
HABITAT Vol. 35 No. 3 (2024): December
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.habitat.2024.035.3.21

Abstract

This research investigated how shrimp farmers perceive climate change and what factors influence their decision to implement adaptation strategies. Surveys were conducted with 150 households in Tambakan, Kalianyar, Raci 1, and Raci 2. Over the past five years, information about climate change has primarily reached farmers through radio and television (54%). The majority (96.21%) perceived climate change as manifested by altered rainfall patterns, rising pond water temperatures (98.71%), declining production yields (95.41%), and an increase in shrimp pests and diseases (96.23%). The researchers classified climate change adaptation strategies into four categories and used logit regression analysis to identify factors influencing their adoption. They found that the determinants of adoption varied across these categories. Based on these findings, the study concludes that raising awareness about the impact of climate change on shrimp farming is crucial for farmers to choose suitable adaptation strategies. Additionally, strengthening institutional support through improved access to association borrowing, markets, extension services, farm group activities, and use of climate-resistant shrimp varieties can contribute to increased farm production.
Praktik Ekonomi Mandiri Berbasis Agrofarming sebagai Upaya Meningkatkan Minat Bertani GenZ Fatahullah, Fatahullah; Rirahman, Fiqri
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan aplikasi Teknologi Vol. 4, No. 2: October 2025
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.adipati.2025.v4i2.7678

Abstract

Program pelatihan dan pendampingan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC), kompos, dan budidaya cabai di lahan demplot Desa Ncera dirancang untuk mengembangkan praktik ekonomi mandiri berbasis agrofarming, sekaligus menumbuhkan minat generasi muda, khususnya Gen Z, untuk terjun ke dunia pertanian. Peserta tidak hanya dibekali keterampilan mengolah limbah organik menjadi pupuk ramah lingkungan bernilai jual, tetapi juga diajarkan teknik budidaya cabai secara organik dan strategi pemasaran hasil panen. Hasil pendampingan menunjukkan terbentuknya Kelompok Wanita Tani (KWT) Lestari dan Komunitas Petani Gen Z (Kompeten) yang telah terverifikasi sebagai anggota Rumah Produksi. Kedua kelompok ini berhasil meningkatkan kapasitas produksi dan pemasaran POC, kompos, serta cabai secara mandiri, yang berdampak pada kenaikan pendapatan rumah tangga hingga 30% dan pengurangan ketergantungan terhadap pupuk kimia. Dengan melihat peluang bisnis yang nyata dan menjanjikan, para peserta berkomitmen melanjutkan kegiatan ini sebagai usaha berkelanjutan. Program ini membuktikan bahwa agrofarming bukan hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi strategi efektif untuk membangun kemandirian ekonomi dan mendorong regenerasi petani.Kata kunci: agrofarming, minat bertani, ekonomi mandiri, generasi muda, pemberdayaan
The Influence of Socio-Economic Factors and Farmer Participation in Institutional Capital on Farmers' Participation in the National Community Empowerment Program Fatahullah, Fatahullah; Shifwatun Aqiilah, Hana
International Journal of Agriculture System VOLUME 12 ISSUE 1, JUNE 2024
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ijas.v12i1.4762

Abstract

Community empowerment programs aim to empower farmers by providing them access to the resources, training, technology, and support needed to increase agricultural productivity, increase income, and achieve agricultural desires. However, the success of such programs highly depends on the active participation of farmers. Factors influencing farmer participation in the NCEP program were analyzed using a binary logistic regression approach using STATA (Statistics and Data). Several factors are thought to influence farmer participation in the NCEP program, namely age, education level, income level, community meetings, participation in cooperatives, and participation in savings and loans. The results of the analysis show that what is influential at the 1% error level are the variables education, community meetings, and participation in savings and loans. Meanwhile, the influence at the 5% error level is the cooperative variable. Further efforts are needed regarding outreach to farmers who have not participated in the program and the government is expected to create a special strategy to attract farmers' interest in joining and participating in the Community Empowerment National Program (NCEP), so that farmer welfare and productivity can be achieved. In addition, it is suggested that cooperatives and savings and loans actively provide easy access to information and capital as well as increase their activities to support farmers in implementing the NCEP program.