Rachmat Prijadi
Unknown Affiliation

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PANTI ASUHAN BERKONSEP ISLAMI. Arsitektur Kontemporer Sri M. Husnan; Rachmat Prijadi; Mardan Anasiru
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.18937

Abstract

Panti Asuhan atau Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak selama ini hanya berfungsi sebagai tempat untuk menampung atau memelihara anak-anak yatim, piatu, dan anak terlantar. Di sisi lain pembangunan Panti Asuhan yang bernuansa pendidikan masih jarang ditemukan. Meskipun ada beberapa Panti Asuhan yang sudah menerapkan sifat-sifat keagamaan, hal itu hanya sekedar didikan sehari-hari tanpa ada wadah untuk mengajarkannya dengan lebih spesifik lagi.Rancangan Panti Asuhan yang ada selama ini terkesan monoton, pemilihan Tema Kontemporer dapat menjadi sebuah hal yang bisa merubah persepsi tersebut sehingga terciptanya sebuah Panti Asuhan yang tidak hanya berguna, melainkan juga nyaman. Dengan hadirnya Panti Asuhan berkonsep Islami, anak-anak tersebut selain dibekali pendidikan formal, mereka juga dapat dibentuk kepribadiannya dan menerima pendidikan non-formal dalam suatu lingkup yang sama sehingga pengawasannya pun dapat lebih efektif.Hasil perancangan dibagi atas beberapa jenis, yakni Fasilitas Private, Fasilitas Semi Private, Fasilitas Publik, Fasilitas Service dan Halaman Terbuka dengan luas total  5029 m2.Kata kunci : Panti Asuhan, Islami, Kontemporer.
ISLAMIC FASHION COLLEGE DI MANADO. Kongruensi Islamic Fashion dalam Rancangan Arsitektur Widya C. P. Kurnia; Faizah Mastutie; Rachmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.19307

Abstract

Perkembangan Islamic fashion atau busana muslim saat ini berkembang sangat pesat. Beragam faktor yang membuat Islamic fashion terus berkembang. Mulai dari semakin banyaknya perempuan muslim yang memakai jilbab, munculnya banyak komunitas seperti Hijabers Community, semakin banyaknya Islamic fashion designer baru yang bermunculan sampai diselenggarakannya beragam bazar, dan peragaan busana muslim . perkembangan pesat itu tak lepas dari perhatian dan rencana pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai world Islamic fashion center di tahun 2020.Perkembangan Islamic fashion juga dirasakan di Kota Manado, walaupun Kota Manado bukan merupakan kota dengan mayoritas beragama muslim, tapi dampaknya kian terlihat. Melihat perkembangan minat dalam bidang fashion di Sulawesi Utara khususnya Kota Manado, hal itu mendorong penulis untuk dapat menghadirkan Islamic fashion college sebagai suatu sarana pendidikan dan pelatihan tata busana, sarana informasi, promosi dan sekaligus dapat menampung seluruh aktifitas dan kegiatan bagi para penggiat mode yang ada di Sulawesi Utara khususnya Kota Manado. Dengan tema “Kongruensi Islamic Fashion Metaphoric Dalam Rancangan Arsitektur” mencoba mendukung objek agar kehadirannya di Manado melalui Islamic Fashion College tidak hanya menghadirkan suatu bangunan yang hanya mengutamakan fungsinya saja namun juga dapat menggambarkan bangunan tersebut sebagai fasilitas yang ditujukan khusus untuk penggiat fashion, sehingga memberikan perasaan visual bagi yang menempati maupun yang hanya sekedar melihatnya.Kata Kunci: Islamic fashion, Manado, kongruensi Islamic fashion metaphoric
PASAR SENI TRADISIONAL DI TANA TORAJA. Etno Modern dalam Arsitektur Andi K. Sura; Raymond Ch. Tarore; Rachmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.20671

Abstract

Tana Toraja merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang menjadi salah satu daerah tujuan Wisata. Budaya yang dimiliki Tana Toraja merupakan aset penting dalam pengembangan pariwisata, dimana pariwisata sebagai pelestari kebudayaan, dapat berperan aktif melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan. Pembangunan industri pariwisata, khususnya berkaitan dengan perkembangan infrastruktur dan kehadiran wisatawan menimbulkan perubahan beberapa bidang di daerah bersangkutan. Pariwisata dapat menjadi sumber utama pendapatan masyarakat maupun pemerintah daerah, atau penggerak kegiatan dan menarik pengembang sektor lain.Perancangan Pasar Seni Tradisional di Tana Toraja ini menggunakan pendekatan tema perancangan “Konsep ‘Etno-Modern dalam Arsitektur”. Konsep utama perancangan ini adalah mentransformasikan kebudayaan mengikuti masa kini sehingga bentuk fisik bangunan selain modern juga memiliki kesan etnis. Dengan itu pesan kebudayaan dapat lebih dipahami dan menyatu sebab disampaikan dengan budaya masyarakat Toraja sekaligus menyimbolkan keterbukaan masyarakat Toraja kepada setiap para wisatawan dari segala penjuru daerah yang datang berkunjung ke Toraja Kata kunci      : Etno-Modern, Transformasi, Pasar Seni, Budaya Toraja
PUSAT PENELETIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT DI KEPUALAUAN SANGIHE. Architecture New Organic Chesneyglen Udang; Rachmat Prijadi; Leidy M. Rompas
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.20698

Abstract

Pusat Penelitian adalah suatu tempat yang melalukan kegiatan pengumpulan ,pengolahan, analisis, penyajian data,dan serta pemelihara serta pengembangan pembudidayaan laut yang ada di Kepulauan Sangihe.Keadaan saat ini memaksa bagi para dinas dan universitas  untuk melakukan aktivitas riset sekaligus pemeliharaan biota laut yang di tunjang dengan teknologi-teknologi tertentu sekaligus  pemeliharaan keanekaragaman hayati laut. Padahal keanekaragaman hayati laut yang ada di sangihe sangat memiliki  pontesi yang sangat besar.Untuk memenuhi tujuan di atas, dibutukan sebuah Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati laut, sebagai pendukung aktivitas objek untuk itu didalamnya menggunakan  Tema Arsitektur New Organik yang akan selalu mempesona menginspirasi dan bereinkarnasi sebagai sebuah gerakan internasional yang baru yang menggabungkan respek terhadap alam, keindahan dan keharmonisan bentuk alami.Selian itu Dengan menghasilkan rancangan yang memiliki representatif keuntungan yang ganda. Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati Laut yang bertemakan architecture New Organic ini dapat memberikan tidak hanya tempat penelitian bagi para peneliti, tapi juga dapat memberikan pendidikan dan edukasi tentang kelautan dan perikanan sendiri bagi setiap pengunjung yang datang. Sehingga yang datang baik sebagai wisatawan ataupun pelajar bisa sama-sama melestarikan lingkungan yang ada tanpa harus merusak ekosistem yang sudah ada dan tetap memberikan keuntungan bagi manusia.Kata Kunci : Pusat penelitian,architecture New Organic
KARATE MARTIAL ART CENTER IN MANADO. Analogi Direct Art in Defence Umberger D. M. Parauba; Rachmat Prijadi; Steven Lintong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.20824

Abstract

Bela diri merupakan seni yang sudah berkembang lama di indonesia. Keberadaan seni bela diri karate di indonesia berasal dari jepang, yang pada dasarnya mengandalkan kekuatan fisik. Indonesia merupakan negara yang memiliki budaya yang sangat beragam, masuknya seni bela diri karate di indonesia bisa dikatakan sangat menyebar luas. Salah satu provinsi yang menggemari seni bela diri karate tersebut adalah sulawesi utara yaitu kota manado. Kota manado merupakan kota dengan kemajemukan penduduknya yang beraneka ragam, dengan perkembangan perkotaan yang semakin meningkat kota manado belum memiliki fasilitas yang menjadi pusat atau tempat yang memfasilitasi masyarakatnya untuk mengapresiasikan seni bela diri karate di kota. Sebagai cabang olah raga yang diakui pemerintah, dalam hal ini dibawah tangan dari forki ( federasi karate-do indonesia ) yang mengatur semua aktifitas cabang karate, belum juga memiliki suatu fasilitas yang dapat digunakan untuk event – event nasional dan internasional dalam pertandingannya. Fasilitas yang kini ada hanya meminjam dari cabang olah raga lain dimana relatif tidak memiliki sarana yang memadai dan sebagai “icon” yang mampu menjadi perhatian khalayak ramai untuk dapat datang mengetahui, mempelajari, dan melihat para atlit kita bertanding. Searah dengan tujuan untuk memberikan fasilitas yang layak, maka didesainlah sebuah konsep bangunan seni bela diri yang bertemakan ‘art in defence’ atau seni dalam bertahan dengan pendekatan ‘direct analogy’. Pendekatan analogi bukan hanya sekedar menjiplak bentuk objek alam yang dianalogikan, tapi diperlukan proses-proses analisis dan merangkainya sehingga menghasilkan bentuk baru yang masih memeiliki kemiripan visual dengan objek yang dianalogikan. Keberadaa pusat seni bela diri karate ini diharapkan mampu menjadi  wadah untuk menampung aktifitas dan kegiatan, mulai dari pelatihan, pengetahuan hingga proses pengembangan bakat para atlitnya dalam bertanding dan juga menjadi semangat dan memasyarakatkan dunia karate khususnya di kota manado. Kata kunci : Karate Martial Art Center, Analogi Direct Art In Defence, Kota Manado
MANADO MAKERSPACE. Transformasi Wale sebagai Strategi Desain Gratia G. Mangusuhe; Herry Kapugu; Rachmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.20843

Abstract

Dalam proses kehidupan masyrakat Minahasa, konsep Wale memiliki hubungan erat dengan manusia dalam sebuah ruang hidup yang berbentuk “pendidikan” sehingga menciptakan manusia yang mengenal dirinya, budayannya dan kemampuannya, alamnya dan tanah tempat dia berpijak. Industri kreatif tidak lepas dari inovasi, di mana inovasi adalah sebuah proses  menciptakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada atau mengembangkan sesuatu yang telah ada menjadi produk terbarukan seperti proses hidup manusia yakni “hidup, bertumbuh dan menemukan jalannya“  di mulai dari sebuah rumah yang dalam Bahasa Minahasa disebut Wale. Presiden RI Joko Widodo pernah berkata “ Saya meyakini bahwa masa depan Indonesia akan ada di Industri Kreatif, Ini saya yakini”. Kota Manado dengan beragam industri kreatif yang berkembang secara pesat serta banyak pelaku industri kreatif yang berada didalamnya, tidak hanya disektor kuliner saja perkembangan industri kreatif dikota manado juga berkembang pada sektor kriya dimana hal ini didukung pula oleh ketersedian bahan baku yang melimpah. Akan tetapi dibalik perkembangan industri kreatif yang sangat pesat, masih banyak para pelaku industri kreatif yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan tempat pelatihan atau workshop sebagai sarana pengembangan ide dan produk yang dibuat. Manado Makerspace hadir sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Dengan konsep wale sebagai dasar pemikiran di mana Manado Makerspace ini diharapakan dapat menjadi wadah tumbuh dan berkembangnya produk-produk kreatif dimanado dengan pendekatan transformasi wale sebagai konsep tematik dapat menampilkan konsep wale itu sendiri secara nyata melalui bentuk bangunan secara arsitektural. Kata Kunci : Idustri Kreatif, Manado, Makerspace, Wale
REDESAIN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNATIONAL SAM RATULANGI DI MANADO. Blobitecture Lisa Runtunuwu; Rachmat Prijadi; Verry Lahamendu
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.21270

Abstract

Bandara Sam Ratulangi Manado merupakan sarana transportasi udara kelas 1B di Kota Manado yang telah melayani penerbangan skala internasional. Ini merupakan satu-satunya bandar udara internasional di provinsi Sulawesi Utara. Kebedaraannya sebagai “gerbang” dan sebagai enterprice kota Manado sangat penting dan perlu mendapat perhatian khusus. Terminal di dalam bandara perlu ditingkatkan kapasitas ruang serta fasilitas pendukung karena kondisi ruang dan fasilitas yang ada sekarang kurang memadai untuk digunakan beberapa tahun mendatang. Selain itu, pengembangan terminal  juga dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan para penumpang di masa depan yang terus menigkat jumlahnya. Konsep perancangan terminal ini menerapkan tema “Blobitecture” dimana Blobitecture sangat fleksibel, di mana salah satu kriteria bandara yang baik adalah bandara yang fleksibel, karena bandara merupakan objek yang padat sehingga sulit diprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya. Redesain dengan tema Blobitecture pula membuat terminal badara akan kontras dari lingkungannya. Diharapkan ini dapat meningkatkan sektor pariwisata di Sulawesi Utara terlebih lagi dapat menjawab permasalahan penumpang dalam memenuhi kebutuhan mereka dalam terminal. Kata Kunci : Terminal Penumpang, Bandara, Blobitecture
SPORT MALL DI MANADO. Hybrid . Ali; . Sangkertadi; Rachmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i1.23682

Abstract

Sulawesi Utara m erupakan salah satu daerah di Indonesia dengan berbagai latar belakang sosial, budaya, ekonom i, serta m em iliki m asyarakat yang m ajem uk. Sem akin beragam nya m asyarakat Sulawesi Utara, semakin beragam juga kebutuhan yang akan dipenuhi. Salah satunya kebutuhan akan perbelanjaan dan hiburan. Kota Manado m erupakan Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, dim ana Kota Manado mem iliki masyarakat yang sebagian adalah pem inat dan penikmat olahraga akan tetapi tidak m em iliki pusat perbelanjaan alat-alat olahraga yang lengkap sehingga sebagaian orang m em ilih untuk mem esan alat-alat olahraga diluar daerah Kota Manado. Melalui perancangan Sport Mall ini diharapkan dapat m em enuhi kebutuhan masyarakan akan  tem pat  perbelanjaan  dengan  fasilitas-fasilitas yang m enyediakan alat-alat pendukung kegiatan olahraga. Sport Mall di Kota Manado ini m engangkat tem a Hybrid Arsitektur, konsep Hybrid penggabungan enjadi langka dalam pengolahan bentuk yang diharapkan dapat m empunyai nilai lebih dan bisa m emberikan warna untuk bangunan-bangunan yang ada di Kota Manado.\ Kata kunci : Sport, Mall, Hybrid
TAMAN BACA DI MANADO. Green Architecture Design Archie G. Misman; Johannes Van Rate; Rachmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i1.23686

Abstract

Kota Manado adalah salah satu kota pesat perkembangannya, mulai dari sektor pariwisata, industri, perdagangan dan jasa serta pembangunannya yang semakin maju, hal ini didukung oleh faktor letak geografis Kota Manado yang berada pada lingkaran pasifik menjadi lokasi strategis sebagai pintu masuk ke ekonomi global. Selain itu usaha Pemerintah Kota Manado untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat agar taraf kesejahteraan serta angka kemiskinan di Kota Manado menurun maka pengembangan pengetahuan harus ditingkatkan. Melihat peluang dan potensi yang dimiliki Kota Manado sangat besar dalam peningkatan mutu pendidikan maka hadirlah konsep perencanaan Taman Baca di Kota Manado, dalam rangka menunjang program pemerintah Kota Manado dalam mencerdaskan kehidupan (Manado Cerdas). Dalam perancangan objek Taman Baca di Kota Manado dengan tema “Green Architecture” konsep ini mencakup perubahan yang terjadi sehubungan Global Warming maka pada konsep desain bangunan diharapkan dapat mampu mengurangi tingkat emisi gas dan bahkan dapat memperbaiki lingkungan sekitar dengan penekanan trasformasi bentuk gubahan yang mempertimbangkan permodelan dalam bentuk bangunan yang dinamis, sehingga desain yang dihasilkan tidak hanya menjadi desain yang berkesan kaku dan monoton, tetapi dapat menjadi desain yang baik serta memperhatikan standar dan kebutuhan ruang yang ada. Kehadiran Taman Baca di Kota Manado diharapkan dapat memberikan fasilitas akomodasi yang baik dan lengkap bagi para tamu dengan tujuan untuk menambah pengetahuan maupun untuk rekreasi. Kata kunci : Kota Manado, Taman Baca, Green Architecture
ISLAMIC CENTER DI KOTA MANADO. Arsitektur Metafora Rafiq Adam; Rachmat Prijadi; Johansen C. Mandey
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i2.25055

Abstract

Islamic Center marupakan tempat atau wadah dimana seluruh kegiatan yang berlandaskan keislaman dilakukan dan dikembangkan. Banyaknya umat muslim yang ada  di Kota Manado, Sulawesi Utara. sehingga Masalah yang timbul adalah tidak adanya tempat yang sesuai guna mengakomodir fasilitas yang dibutuhkan dalam membantu perkembangan dari masyarakat muslim yang ada. Selain itu juga masalah yang timbul adalah bagaimana merancang bangunan Islam terpusat yang bisa menyatukan berbagai kegiatan dan silaturahmi antar sesama umat muslim dengan penerapan tema Arsitektur Metafora  pada perancangan. Islamic Center bukan hanya sekedar tempat berkumpulnya berbagai komunitas umat muslim, tetapi juga sebagai sarana yang bisa mempererat nilai ukhuwah dan merupakan bagian dari bentuk toleransi yang ada di kota Manado. Tujuan dan sasaran perancangan terciptanya Islamic Center di Kota manado dimana objek ini nantinya menjadi sarana masyarakat muslim kota Manado dalam mendukung dan mengembangkan  berbagai kegiatan Islam kedepannya dengan penerapan bangunan berdasarkan tema Arsitektur Metafora. Metode perancangan menggunakan metode Glass Box berdasarkan pendekatan tipologi objek, pendekatan tematik, dan pendekatan tapak dan lingkungan yang kemudian dilakukan pengambilan data, kemudian dianalisis, konsep, hasil perancangan.Hasil perancangan berupa desain Site Plan, Lay Out, Tampak Tapak, Potongan Tapak, Tampak Bangunan, Potongan Bangunan, Utilitas Bangunan, Utilitas Tapak, Perspektif, Interior dan eksterior bangunan, Struktur bangunan, detail Struktur dan Utilitas yang mengacu pada tema perancangan Arsitektur metafora.Kata kunci: Islamic Center Di Kota Manado, Arsitektur Metafora