Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

KAJIAN TATA NIAGA KARET ALAM: UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI Napitupulu, Dompak
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 29, Nomor 1, Tahun 2011
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v29i1.113

Abstract

Komoditas karet masih merupakan salah satu sumber pendapatan rumahtangga petani di Provinsi Jambi. Namun terlepas dari usaha perkebunan yang telah diwariskan secara turun temurun tersebut, secara umum dapat dikatakan bahwa petani karet rakyat identik dengan kemiskinan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari sistem pemasaran karet rakyat di Provinsi Jambi, serta mengkaji peluang peningkatan pendapatan petani karet rakyat melalui perbaikan sistem pemasaran karet rakyat di Provinsi Jambi. Terdapat sejumlah 5 (lima) lembaga yang membentuk 12 kombinasi saluran pemasaran yang terlibat dalam pengaliran bokar dari titik produsen sampai ke pabrik crumb rubber dengan  kualitas karet yang diperdagangkan masih rendah. Sementara itu, hasil analisis data menunjukkan bahwa pada dasarnya terdapat hubungan yang nyata antara kualitas bokar yang diperdagangkan dengan harga yang diterima oleh petani. Hal ini berarti seyogyanya petani menghasilkan bokar mutu baik agar pendapatan mereka dapat lebih tinggi.  How to Cite : Napitupulu, D. (2011). Kajian tata niaga karet alam: upaya peningkatan kesejahteraan petani. Jurnal Penelitian Karet, 29(1), 76-92. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/113
Rantai Pasok Beras di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Elwadinata, Frenco; Napitupulu, Dompak; HD, Ernawati
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 9, No 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/mea.v9i2.229

Abstract

East Tanjung Jabung District is one of the rice barns in Jambi Province, with rice production in 2022 reaching 24,562 tons of GKG, making it the 3rd largest district in rice production in Jambi Province. However, the district faces several problems related to the rice supply chain, such as long supply chains and poor information flow due to inadequate infrastructure. This study aims to understand the rice supply chain mechanism in East Tanjung Jabung Regency. A descriptive analysis method using the Food Supply Chain Network (FSCN) approach was used in this study. Farmers were randomly sampled to obtain 72 farmers, while traders were sampled using the snowball sampling method. The results show that the majority of rice production in this district is aimed at meeting local and out-of-region markets, with development targets including increased production and distribution. The supply chain structure involves farmers, village intermediaries, rice mills, district intermediaries, and retailers. They select partners based on price, experience, personal relationships, trust, and information disclosure. Agreements between farmers and traders are informal, while the government provides support through various programs and assistance. Transactions in the supply chain are conducted in cash. Farmers, rice millers, and traders have resources. There are six patterns of supply chain channels, with smooth financial flows, but barriers to product and information flows.
Analisis finansial peremajaan perkebunan sawit rakyat di Kabupaten Muaro Jambi Murdy, Saad; Nainggolan, Saidin; Napitupulu, Dompak
Jurnal Paradigma Ekonomika Vol. 16 No. 1 (2021): Jurnal Paradigma Ekonomika
Publisher : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpe.v16i1.12501

Abstract

This study aims to (1) determine the feasibility of smallholder oil palm plantations assessed from a financial perspective using investment criteria, (2) determine the sensitivity of smallholder oil palm plantations to changes in input and output prices. This research was conducted in Muaro Jambi Regency. The method of analysis used an analysis of investment criteria consisting of NPV, IRR, BCR, PBP, and BEP. The data used were primary data obtained through interviews using questionnaires. Samples were taken by snowball sampling of 40 small independent smallholders of Muaro Jambi Regency. The results showed that smallholder oil palm plantations, conventional rejuvenation, and underplanting rejuvenation were feasible to be cultivated. The results of the sensitivity analysis on the increase in the price of production factors by 15% and the selling price of FFB is considered constant, and the selling price of FFB has decreased by 15% and the price of production factors is fixed, both types of oil palm plantation rejuvenation are still feasible to carry out. Changes in FFB prices are more sensitive to changes in the value of investment criteria than changes in the price of production factors.  
ANALISIS KEBERLANJUTAN TANAMAN KELAPA SAWIT PADA LAHAN GAMBUT DI PROVINSI JAMBI Guna, Adi; Napitupulu, Dompak; Rosyani, Rosyani
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 28 No 01 (2025): Jurnal Ilmiah Sosio Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jiseb.v28i01.43706

Abstract

Oil palm plantations in the peatlands of Jambi Province pose sustainability challenges due to their impact on the environment, especially groundwater depreciation and greenhouse gas emissions. This study aims to analyze the development, sustainability status, and key leverage factors that affect the sustainability of independent oil palm in peatlands. The research was carried out in three districts in Jambi Province using purposive and simple random samplingmethods, with 100 farmers as respondents. The data analysis method was carried out descriptively and quantitatively using the RAP-Palm Oiland Multidimensional Scaling(MDS) models. The results show that the average plant life is 20 years with a productivity of 930 Kg/Ha/Year. The sustainability of oil palm plantations is in the category of quite sustainable with a multidimensional index score of 60.18. The economic dimension recorded the highest score of 78.65, the technology dimension 47.07 and the institutional dimension 48.47. The main leverage factors include peat maturity, selling price of Fresh Fruit Bunches, land ownership status, use of superior seeds, and the existence of field companions. This research provides an important picture for policy-making in improving the sustainability of oil palm inpeatlands. From the results of this study, it gives implications that this research contributes to the achievement of SDG 2 (Zero Hunger), SDG 8 (Decent Work and Economic Growth), SDG 12 (Responsible Consumption and Production), and SDG 15 (Life on Land).However, the low score in institutional and technological aspects shows the need for an integrated strategy to truly support sustainable development so that it is important to strengthen farmer organizations, cooperatives, and the role of field assistantsso that the sustainability of oil palm plantations will be maintained.
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SIRUP KULIT MANIS DI KABUPATEN KERINCI Ismaya, Resti; Napitupulu, Dompak; Malik, Adlaida
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 18 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.731 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v18i1.2815

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan agroindustri sirup kulit manis di Kabupaten Kerinci. Metode yang digunakan adalah analisis SWOT melalui analisis deskriptif, matriks IFAS dan EFAS, serta matriks SWOT. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu Desa Siulak Deras Mudik. Responden yang digunakan adalah dari pihak pemerintahan (1 orang), pengusaha (4 orang), distributor (1 orang), dan pengrajin sirup kulit manis yang masih aktif (5 orang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa agroindustri sirup kulit manis terletak pada posisi kuadran 1 dengan faktor-faktor lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan, yaitu modal sendiri, jumlah modal yang terjangkau, lokasi yang strategis, tenaga kerja berpengalaman, harga produk lebih murah dibandingkan produk lain dan bahan baku yang tersedia, serta  kelemahan, yaitu masih menggunakan teknologi manual, jumlah tenaga kerja sedikit, sistem upah harian, tenaga kerja dalam keluarga, volume produksi yang berfluktuasi, dan kurangnya manajemen. Untuk lingkungan eksternal terdiri dari peluang, diantaranya tidak ada pesaing sejenis dan pesaing substitusi, jumlah konsumen pedagang stabil, harga pada konsumen akhir dan konsumen pedagang meningkat, ada kebijakan pemerintah, dan tersedianya 4 (empat) lembaga keuangan, serta ancaman terdiri dari jumlah konsumen akhir berfluktuasi, volume permintaan konsumen akhir dan konsumen pedagang berfluktuasi, akses bantuan dana yang sulit, dan kemasan belum memadai. Strategi yang dapat dilakukan untuk pengembangan usaha ini adalah strategi agresif (aggressive strategy) dengan beberapa alternatif strategi yang dapat dimanfaatkan, yaitu : 1). Pengembangan jumlah produksi dengan memanfaatkan ketersediaan bahan baku yang memenuhi kapasitas produksi, dan 2). Bermitra dengan pemerintah dalam misi mengembangkan usaha sirup kulit manis di Kabupaten Kerinci.   Kata Kunci : Pengembangan, Sirup Kulit Manis, SWOT, Strategi
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN DI KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI Siahaan, Randy Freddy; Napitupulu, Dompak; Elwamendri, .
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 18 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.475 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v18i2.2825

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat besarnya pendapatan usahatani sayuran di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja atas dasar pertimbangan bahwa di Kecamatan Sungai Gelam merupakan salah satu daerah yang mengusahakan sayuran terbesar di Kabupaten Muaro Jambi.Sampel dalam penelitian ini adalah petani sayuran di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi.Penelitian dilakukan dari tanggal 10 September 2014 sampai dengan tanggal 10 Oktober 2014 dengan menggunakan metode simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rata – rata pendapatan usahatani sayuran petani responden di daerah penelitian yaitu Rp. 21.673.293,87 /Tahun dengan rata – rata luas lahan sebesar 0,26 ha. Data ini menunjukkan bahwa kegiatan usahatani sayuran yang dilakukan petani di Kecamatan Sungai Gelam Masih berskala kecil.Pendapatan usahatani sayuran di daerah penelitian secara nyata dipengaruhi oleh variabel luas lahan dan modal dengan nilai koefisien positif.Hal ini berarti semakin tinggi luas lahan dan modal yang digunakan, maka pendapatan usahatani sayuran tinggi.Sedangkan tenaga kerja tidak memberikan pengaruh secara nyata terhadap pendapatan usahatani sayuran. Kata Kunci : Petani Sayuran, Pendapatan, Usahatani.
DAMPAK KRISIS EKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS AGROINDUSTRI KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN TEBO Putra, Dhikdaya Manggala; Napitupulu, Dompak; elwamendri, elwamendri
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 19 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.966 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v19i1.4941

Abstract

Penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui seberapa besar pendapatan dan profitabilitas yang di peroleh agroindustri keripik tempe di Kabupaten Tebo sebelum dan saat krisis ekonomi. Pemilihan lokasi penelitian dengan dasar penetapan wilayah secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan lokasi penelitian merupakan daerah agroindustri keripik tempe dengan jumlah 32 unit yang terletak di Kabupaten Tebo. Penelitian dilakukan dari tanggal 16 Juni 2014 sampai tanggal 16 Juli 2014 dengan metode sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan pendapatan saat krisis ekonomi yang dimana sebelum krisis ekonomi rata-rata pendapatan agroindustri keripik tempe sebesar Rp. 55.697.106/tahun dan saat krisis ekonomi rata-rata pendapatan sebesar Rp. 32.694.808/tahun dengan perbedaan pendapatan sebelum dan saat krisis ekonomi sebesar Rp. 23.002.298/tahun. hal itu mengakibatkan ikut menurunnya profitabilitas saat krisis ekonomi dimana rata-rata profitabilitas sebelum krisis ekonomi sebesar 4,80% /tahun dan saat krisis ekonomi sebesar 3,01%/tahun dengan perbedaan profitabilitas sebelum dan saat krisis ekonomi sebesar 1,79%/tahun. Selain itu digunakan analisis uji beda dua rata-rata antara pendapatan dan profitabilitas sebelum krisis ekonomi dan saat krisis ekonomi yang dimana didapat hasil pendapatan dan profitabilitas agroindustri keripik tempe sebelum krisis ekonomi lebih besar dibandingkan dengan pendapatan dan profitabilitas agroindustri saat krisis ekonomi. Kata Kunci : Krisis Ekonomi, Profitabilitas, Agroindustri, Keripik Tempe
EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MANIS DI KECAMATAN KUMPEH ULU KABUPATEN MUARO JAMBI Gerhayana, Gerhayana; Napitupulu, Dompak; Nainggolan, Saidin
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 19 No 2 (2016): Jurnal Sosioekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.533 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v19i2.5026

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor produksi terhadap produksi jagung manis dan mengetahui tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi pada usahatani jagung manis di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi. Metode penelitian yang digunakan adalah obsevasi dan wawancara, dengan jumlah sampel 64 responden yang diambil secara acak sederhana (Simple Random Sampling). Hasil penelitian menunjukan penggunaan faktor-faktor produksi jagung dinyatakan dalam model fungsi produksi Cobb-Douglas, sebagai berikut: Y = 2,305. X10,124. X20,751 . X30,048. X40,072. Secara individual, faktor produksi tenaga kerja dan pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap produksi jagung sedangkan faktor produksi benih dan pupuk urea tidak berpengaruh nyata terhadap produksi jagung. Analisis usahatani jagung luas lahan sebesar 1.3828 Ha, biaya usahatani jagung Rp. 2723812.598/Ha, penerimaan usahatani Rp.13508593.75/Ha, dan pendapatan usahatani sebesar Rp. 19121675.47/Ha. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, kombinasi penggunaan faktor- faktor produksi pada usahatani jagung belum mencapai efisiensi ekonomi tertinggi. Maka untuk meningkatkan efisiensi ekonomi pada usahatani jagung , petani perlu mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja dan pupuk kandang. Kata Kunci: Usahatani Jagung Manis, Cobb-Douglas, Efisiensi Ekonomi.
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TEMPE DI KELURAHAN RAJAWALI DI KOTA JAMBI sopuwan, sopuwan; Napitupulu, Dompak; Elwamendri, Elwamendri
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 19 No 2 (2016): Jurnal Sosioekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.582 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v19i2.5027

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tempe di Kelurahan Rajawali Kota Jambi. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah kedelai, ragi, curahan tenaga kerja, dan volume alat cetak. Penelitian ini menggunakan data primer, diperoleh dari pengrajin tempe melalui wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Pengrajin tempe responden ditentukan secara sensus sebanyak 38 orang. Untuk menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel independent pada agroindustri tempe digunakan model regresi linier berganda yaitu asumsi klasik dan uji statistik meliputi uji R2, uji F dan uji t. Berdasarkan uji asumsi klasik tidak ditemukan masalah pada Multikollinieritas, Autokorelasi, Heteroskesdastisitas, dan Normalitas. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai variabel jumlah kedelai (X1), ragi (X2),curahan tenaga kerja (X3) dan volume alat cetak (X4), secara bersama-sama mempengaruhi produksi tempe di Kelurahan Rajawali sebesar 83,8 persen. Secara parsial variabel jumlah kedelai (X1), ragi (X2),curahan tenaga kerja (X3) berpengaruh nyata sedangkan volume alat cetak (X4) tidak berpengaruh secara nyata dengan tingkat kepercayaan 0,05 (α = 5%). Kata Kunci : Faktor Produksi, Produksi, Kedelai
ANALISIS INTEGRASI HARGA TBS DINAS PERKEBUNAN DAN HARGA PEMBELIAN TBS PETANI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI Sitorus, Richi Rivay; Napitupulu, Dompak; Elwamendri, Elwamendri
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 20 No 1 (2017): Jurnal Sosioekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.161 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v20i1.5033

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan dan mengindentifikasi elastisitas transmisi antara harga TBS yang ditetapkan di Dinas Perkebunan dengan harga TBS yang diterima oleh petani di Kecamatan Sungai Bahar. Metode yang dapat digunakan untuk menjawab tujuan penelitian adalah dengan menggunakan analisis uji kointegrasi Johansen dan Vector Error Correction Model serta analisis elastisitas transmisi harga. Data yang digunakan adalah data sekunder. Data dihimpun meliputi data harga mingguan TBS petani selama periode tahun 2014 yang diperoleh dari KUD, Dinas Perkebunan dan lembaga – lembaga pemerintahan dan swasta terkait. Data harus distasionerkan terlebih dahulu menggunakan uji DF-ADF (Dickey Fuller-Augmented Dickey Fuller). Setelah itu dilakukan uji Kointegrasi Johansen dan uji kausalitas Granger untuk mengetahui hubungan kointegrasi dalam jangka panjang menggunakan lag optimal. Apabila terdapat hubungan jangka panjang, maka untuk menganalisis hubungan jangka pendek digunakan uji VECM. Hasil analisis mengenai integrasi harga TBS menunjukkan harga TBS yang ditetapkan di Dinas Perkebunan Provinsi Jambi dan petani di Kecamatan Sungai Bahar tidak terintegrasi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Analisis transmisi harga menyatakan bahwa harga TBS yang ditetapkan di Dinas Perkebunan Provinsi Jambi tidak ditransmisikan secara sempurna ke harga TBS petani di Kecamatan Sungai Bahar dengan nilai elastisitas sebesar 1,1 dalam arti bahwa perubahan harga sebesar TBS 1,1% di petani kecamatan Sungai Bahar diakibatkan karena adanya perubahan harga TBS sebesar satu persen yang ditetapkan di Dinas Perkebunan Provinsi Jambi. Kata Kunci : Elastisitas transmisi harga, Uji DF-ADF, Uji Kointegrasi Johansen