Pengelolaan sampah merupakan tantangan lingkungan yang semakin mendesak, terutama di wilayah pedesaan yang belum memiliki sistem pengolahan sampah terpadu. Desa mitra menghadapi permasalahan peningkatan volume sampah rumah tangga. Kurangnya pemilahan sampah dari sumbernya dan terbatasnya fasilitas pengolahan sampah menyebabkan sebagian besar sampah berakhir di TPA. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan warga dalam pemilahan sampah serta memperkenalkan teknologi pengolahan sampah terbarukan yang ramah lingkungan (RENGSE). Metode yang digunakan adalah PAR, yang melibatkan warga secara aktif melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan pengetahuan peserta, yang ditunjukkan oleh kenaikan rata-rata skor sebesar 60%. Selain itu, terjadi penurunan volume sampah yang dibuang ke TPA desa sebesar 32% dalam satu bulan setelah program berjalan. Kegiatan ini juga mendorong terbentuknya kelompok pengelola bank sampah di tingkat RT sampai dengan desa, yang memperkuat keberlanjutan program. Temuan ini menegaskan bahwa edukasi terpadu dan pemanfaatan teknologi tepat guna dapat menjadi strategi efektif untuk mengurangi beban TPA dan meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat desa.