Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Polimer dan Peningkat Penetrasi Terhadap Karakter Penetrasi Matriks Sediaan Patch Transdermal Karvedilol Untia Kartika Sari Ramadhani; Joshita Djajadisastra; Iskandarsyah Iskandarsyah
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 15 No 2 (2017): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.545 KB) | DOI: 10.35814/jifi.v15i2.501

Abstract

Carvedilol is β-blocker antihypertensive drug with low oral bioavaibility and short half time which causes the frequency of oral drug used more often or the oral dose might be increased. Transdermal patch with the matrix system can deliver drug through skin in controlled within specifi c time period and hopefully it can improve carvedilol bioavaibility and convenience for patients.The aim of research was to fi nd out the effect of polymer and penetration enhancer toward penetration characteristic of carvedilol transdermal patch matrix seen from kinetics release data and penetration data of carvedilol. The polymer ratio of Polyvinyl Alcohol (PVA) : Ethyl cellulose (ES) polymers and Sorbitan Monolaurate (SM) as penetration enhancer concentrations used were F1 (1:1) / 8%, F2 (1: 1) /10%, F3 (2:1) /8%, F4 (2:1)/10%. Formula F1 did not pass in the organoleptictes so next test only carried out for formula F2, F3 and F4. The in vitro release of carvedilol showed formula F2, F3 and F4 lasted for 24 hours and the released kinetics of carvedilol followed the order of 0 and Higuchi. Carvedilol % cumulative from penetration test in vitro showed for F2, F3 and F4 formulas respectively were 15,384%, 16,495% and 18,287%.
Efek Pemberian Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa acuminata x balbisiana) Terhadap Kulit Mencit (Mus musculus) yang Terpapar Sinar Ultraviolet Gres Maretta; Ika Fitriya; Ramadhani Eka Putra; Untia Kartika Sari Ramadhani
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 16, No 2 (2023): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v16i2.24320

Abstract

 AbstrakPendedahan kulit secara langsung oleh sinar ultraviolet dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan pada kulit. Kerusakan kulit tersebut umumnya disebabkan oleh keberadaan radikal bebas dan hal ini dapat dicegah dengan antioksidan. Kulit pisang Kepok (Musa acuminata x balbisiana) mengandung senyawa flavonoid dapat bekerja sebagai antioksidan sehingga memberikan efek proteksi terhadap radiasi ultraviolet. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan ketebalan epidermis dan menghitung jumlah melanosit pada kulit mencit (Mus musculus) yang dipaparkan sinar ultraviolet selama 14 hari dengan dosis 60 menit per hari. Bagian kulit terpapar diolesi dengan sediaan ekstrak kulit pisang Kepok 1,5% (P1), ekstrak kulit pisang Kepok 5% (P2), ekstrak kulit pisang Kepok 10% (P3), ekstrak propolis 1,5 % sebagai kontrol positif (K+), dan kontrol negatif tanpa adanya penambahan sediaan ekstrak (K-). Pengamatan perubahan struktur kulit mencit dilakukan secara mikroskopik. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak kulit pisang Kepok 1,5% (P1) paling baik untuk menghambat penebalan epidermis dengan rata-rata ketebalan epidermis 98 μm dan produksi melanosit pada kulit mencit (Mus musculus), yaitu 8,3.AbstractExposure to the skin directly by ultraviolet rays in the long term can cause damage to the skin. The presence of free radicals generally causes skin damage, and antioxidants can prevent it. Kepok banana peel (Musa acuminata x balbisiana) contains flavonoid compounds that can work as antioxidants, protecting against ultraviolet radiation. This study observed the thickness of the epidermis and counted the number of melanocytes in the skin of mice (Mus musculus) exposed to ultraviolet light for 14 days at a dose of 60 minutes per day. The exposed skin was smeared with 1.5% Kepok banana peel extract (P1), 5% Kepok banana peel extract (P2), 10% Kepok banana peel extract (P3), 1.5% propolis extract as a positive control (K+), and negative control without adding extract preparations (K-). Observation of changes in the structure of the mice's skin was carried out microscopically. The results showed that administering 1.5% (P1) Kepok banana peel extract was the best for inhibiting epidermal thickening with an average epidermal thickness of 98 μm and melanocyte production in mouse skin (Mus musculus), namely 8.3.
Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Biskuit Pencegah Stunting Jamur Tiram Putih dan Labu Kuning di Posyandu Desa Banjar Agung Gayatri Simanullang; Untia Kartika Sari R; Riri Fauziyya; Annisa Maulidia Rahayyu
Innovation for Community Service Journal Vol 1 No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Department of Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/icsj.v1i2.10701

Abstract

Posyandu Balai Desa Banjar Agung merupakan posyandu yang berada di kecamatan jati agung dan terdapat kasus stunting pada balita. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kepada ibu-ibu yang memiliki bayi terkait stunting dan pencegahannya, manfaat jamur tiram putih dan labu kuning dalam sediaan nutrasetika biskuit serta meningkatkan keterampilan dalam membuat sediaan biskuit. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahapan pemaparan materi manfaat jamur tiram putih dan labu kuning, pelatihan pembuatan biskuit “J-Laning”, pelatihan pengemasan dan pemasaran produk biskuit “J-Laning”. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini antara lain terdapat peningkatan kemampuan dasar dalam soal pre-test dan post-test yang telah diberikan dan produk biskuit yang dibuat dapat dikonsumsi secara pribadi atau dapat dijual melalui pemasaran digital atau di BUMD (Badan Usaha Milik Desa).