Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Karakteristik Mineralisasi Endapan Epitermal Pada Prospek Arinem Di Kabupaten Garut, Jawa Barat Arif Arif; Syafrizal Syafrizal; Teti Indriati
Jurnal Geomine Vol 8, No 3 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v8i3.614

Abstract

Daerah Arinem berada dalam wilayah Kabupaten Garut. Termasuk dalam endapan epitermal karena berada pada daerah busur kepulauan Sunda (Sunda Arc) yang terletak di kepulauan Indonesia di sisi selatan dari Sundaland dan lempeng Eurasia. Dalam kegiatan eksplorasi endapan mineral bijih, penting adanya pemahaman tentang mineral. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik mineralisasi endapan epitermal prospek Arinem berupa tekstur, morfologi, ukuran dan kehadiran mineral bijih yang nantinya dapat membantu untuk interpretasi paragenesanya. Studi dilakukan dengan mengamati 16 sampel hand speciment yang ditemukan dipermukaan serta 12 sampel yang berasal dari 1 lubang bor level 170-210 meter. Sampel-sampel tersebut diamati menggunakan mikroskop polarisasi refraksi-refleksi. Sementara 4 sampel terpilih digerus menjadi fraksi berukuran lempung dan dianalisis dengan menggunakan metode X-ray Diffraction (XRD) untuk mendeteksi mineral-mineral lempung dan asosiasi mineral ubahan lainnya. Tekstur kuarsa yang hadir pada lokasi penelitian berdasarkan pengamatan megaskopis, umumnya didominasi oleh tekstur saccharoidal, colloform, comb, zoned crystal, lattice bladed, banded, dan massif. Mineral bijih yang teridentifikasi umumnya didominasi oleh mineral base metal dengan paragenesa secara berurutan adalah pirit, sfalerit, kalkopirit, galena, limonit, jarosit dan malasit. Alterasi pada pada lokasi penelitian dicirikan oleh keberadaan kuarsa-kaolinit-illit, serta kuarsa-kaolinit-klorit-kalsit yang mencirikan zona propilitik. Hasil penelitian disimpulkan bahwa tipe mineralisasi pada prospek Arinem merupakan tipe epitermal sulfidasi rendah.
Sosialisasi Pembentukan Desa Binaan dan Program Kerja di Dusun IV Lanipa-nipa, Desa Sulaho, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara La Ode Dzakir; Rina Rembah; Sahrul Poalahi Salu; Arif Arif; Suwarto Suwarto; Rizki Kumalasari; Nurfasiha Nurfasiha; Hasriyanti Hasriyanti; Syahrul Syahrul; Isram Yano Yatjong
ANOA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT FAKULTAS TEKNIK Vol 1 No 02 (2023): Edisi Juni Tahun 2023 ANOA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik
Publisher : FAKULTAS TEKNIK UMKENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51454/anoa.v1i02.226

Abstract

Masyarakat dusun IV Lanipa-nipa, desa Sulaho, kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara berpendapat bahwa kegiatan penambangan yang berlangsung disekitar desa tersebut tidak memberikan dampak positif terhadap pendapatan masyarakat desa. Olehnya itu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan pembentukan desa binaan dan program kerja agar masyarakat dapat memperoleh sumber pendapatan dari aktivitas kegiatan penambangan yang berlangsung di desa Sulaho. Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam pembentukan desa binaan pada dusun IV Lanipa-nipa, akan melaksanakan program kerja yang akan memberikan sumber pendapatan lebih bagi masyarakat antara lain adalah pembentukan karang taruna dan bumdes, pembuatan pupuk organik, penyediaan bibit tanaman lokal, penataan lahan reklamasi dan pasca tambang dan pembentukan sentra industri kreatif.
Penanaman Mangrove di Pesisir Pantai yang Terdampak Kegiatan Penambangan Nikel di Desa Sopura, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka La Ode Dzakir; Rina Rembah; Sahrul Poalahi Salu; Suwarto Sunandar; Arif Arif; Syahrul Syahrul; Isramyano Yatjong; Rizki Kumalasari; Nurfasiha Nurfasiha; Hasriyanti Hasriyanti
ANOA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT FAKULTAS TEKNIK Vol 2 No 01 (2023): Edisi Desember Tahun 2023 ANOA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik
Publisher : FAKULTAS TEKNIK UMKENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51454/anoa.v2i01.350

Abstract

Mining activities that take place around Pomalaa District, Kolaka Regency, cause water pollution and sedimentation processes on the coast of Sopura village. Seeing these conditions, the mining engineering study program at Sembilanbelas November University aims to carry out mangrove planting activities on the coast in Sopura village which is affected by nickel mining activities. Based on the results of the activities carried out, it can be concluded that the mangrove planting activities carried out by the mining engineering study program are going well. This is proven by the success of the mining engineering study program in planting 200 mangrove trees on the coast in Sopura Village, Pomalaa District, Kolaka Regency.
Pengujian Kualitas Air Sumur Bor di Kelurahan Anaiwoi Dengan Menggunakan Parameter pH Dan TDS Muhammad Buttomi Masgode; Retno Puspaningtyas; Fathur Rahman Rustan; Arman Hidayat; Bagus Eko Prasetyo; Mursalim Ninoy La Ola; Al Tafakur La Ode; Mansyur Mansyur; Haerul Purnama; Arya Dirgantara; Rina Rembah; Sahrul Poalahi Salu; Arif Arif; Syahrul Syahrul; Nurfasiha Nurfasiha; Hasriyanti Hasriyanti; Isramyano Yatjong; La Ode Dzakir; Rizki Kumalasari; Suwarto Suwarto
ANOA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT FAKULTAS TEKNIK Vol 2 No 01 (2023): Edisi Desember Tahun 2023 ANOA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik
Publisher : FAKULTAS TEKNIK UMKENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51454/anoa.v2i01.355

Abstract

Water is a natural resource that is crucial for the survival of all living beings, including humans. The quality of water is an important factor that can have a significant impact on human health. To ensure the well-being of the community, water quality testing was conducted at 2 drilled wells that are being used by residents of Anaiwoi Village. Based on the water quality testing results, it was found that the pH value at point 1 was between 4,6-4,8, while at point 2, it was between 4.6 - 5.9. Unfortunately, the pH values at both points were below the Environmental Health Quality Standards. On the other hand, the Total Dissolved Solid (TDS) parameters at both points were found to be within the Environmental Health Quality Standards. This is because the TDS values obtained were less than 300 mg/L or less than 300 ppm.
Influence of Electrolyte Molarity and Applied Voltage on the Purification of Ferronickel by Electrolysis Method Astini, Vita; Meirawati, Selvia; Nengsih, Sulistia; -, Arif; -, Hasriyanti; Soedarsono, Johny Wahyuadi Mudaryoto; Zulfia, Anne
Metalurgi Vol 39, No 1 (2024): Metalurgi Vol. 39 No. 1 2024
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/metalurgi.2024.742

Abstract

The current advancements in the automotive industry highlight the critical need for electric vehicles, which require a reliable supply of nickel for battery production. A potential nickel source is Ferronickel's local content, which can be used as a secondary resource. However, research on converting smelted Ferronickel into electrolytic nickel is still limited. This study aims to examine the effects of electrolyte molarity and applied voltage during the electrolysis process for refining Ferronickel. The molarities of HCl employed in this research are 0.1, 0.25, 0.5, 0.75, and 1 M for 2 hours. Additionally, the molarities of HCl are set at 2, 3, and 4 M for 6 hours. Further experiments were performed using varying voltages of 1, 2, 4, 6, and 8 V while keeping the solution concentration constant at 1 M and maintaining an electrolysis duration of 2 hours. The electrolysis solution was subsequently analyzed using the AAS (atomic absorption spectrophotometry) test. The results indicated that higher molarity levels were associated with increased current, resulting in faster reaction rates and greater solubilization of nickel metal. The Ni concentration rose with higher molarity, increasing from 76.50 mg/L in .25 M HCl to 91.88 mg/L in 1 M HCl. In contrast, the Fe concentration remained nearly constant across various molarity levels, ranging from 11.81 mg/L in .25 M HCl to 11.95 mg/L in 1 M HCl, suggesting a minimal influence of molarity below 1 M. Fe exhibited a strong positive correlation with increasing electrolyte molarity, showing a significant rise in concentration from 49.06 g/L at 2 M to 90.17 g/L at 4 M. Ni showed a more modest response to elevated molarity, with concentrations increasing from 11.95 g/L at 2 M to 22.70 g/L at 4 M. The Ni concentration increased with the applied voltage up to 6 V, reaching 95.57 mg/L, but then decreased to 77.67 mg/L at 8 V, indicating that the optimum voltage is 6 V. The Fe concentration displayed slight fluctuations but remained relatively stable across different voltage levels, measuring 11.81 mg/L at 1 V and 12.28 mg/L at 8 V, indicating that the applied voltage does not significantly influence Fe concentration in the solution.
Penanaman Pohon Mangrove di Area Tepi Pantai dalam Rangka Meminimalisir Dampak Sedimentasi Air Laut Poalahi Salu, Sahrul; Rembah, Rina; A, Arif; H, Hasriyanti; N, Nurfasiha; Kumalasari, Rizky
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 01 (2024): January
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v4i01.222

Abstract

Mining is one of the activities that use natural resources. Mining activities can have both positive and negative impacts on local governments and communities. The positive impacts can lead to an increase in regional income, while the negative impacts are reduced land activity, erosion, landslides and disturbance of flora and fauna. The knowledge of the people living around the mining area about the impact of mining activities has a major impact on environmental sustainability. This community service was conducted at Sulaho Village, IV Lanipa-nipa Hamlet, Lasusua District, North Kolaka Regency. The service method is carried out with lectures/socialization of the planting technique procedures as well as the direct planting of mangrove trees in the beach area. As a result of the engagement, the team received active responses from the community by asking questions, great enthusiasm for participating in direct field planting activities, and commitment to always protect the surrounding area from the negative impacts that mining activities could cause. All parties involved in mining activities are expected to participate in protecting the environment around the mining area  
OPTIMALISAI PEMANFAATAN BIJIH NIKEL KADAR RENDAH UNTUK PENENTUAN CUT OFF GRADE OPTIMAL PADA PIT 13B PT. CITRA SILIKA MALLAWA: OPTIMIZATION OF LOW-GRADE NICKEL ORE UTILIZATION FOR OPTIMAL COG DETERMINATION AT PIT 13B PT. CITRA SILIKA MALLAWA Mabruri, Ibnu; Hasriyanti; Nurfasiha; Poalahi Salu, Sahrul; Yatjong, Isramyano; Arif
JURNAL TEKNIK PERTAMBANGAN Vol. 24 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtp.v24i1.12832

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan bijih nikel kadar rendah dengan fokus pada penentuan COG yang optimal di Pit 13B PT. Citra Silika Mallawa, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini, dilakukan pengumpulan dan analisis data geologi, termasuk data Assay, Survey, collar, dan litologi. Data ini menjadi dasar untuk menghitung tonase bijih nikel menggunakan model blok 3D yang dibuat dengan software Surpac dan metode IDW. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tonase bijih nikel laterit di Pit 13B sebesar 56.940 ton, dengan volume mencapai 47.450 m3, dan rata-rata kadar nikel sebesar 1.83%. Selanjutnya, peneliti menganalisis skema COG yang berbeda, yaitu 1.80% dan 1.70%, untuk menentukan COG yang optimal. Darai hasil skema di dapatkan nilai tonase untuk COG 1.80% memiliki tonase sebesar 72.570 ton dengan volume sebesar 60.475 m3, sedangkan untuk COG 1.70% sebesar 142.530 ton dengan volume sebesar 118.775 m3, Dalam analisis ekonomi, COG 1.70% menjadi pilihan yang paling menguntungkan berdasarkan data yang ada. COG ini menghasilkan keuntungan sebesar 9.735.683 USD dengan biaya produksi sekitar 1.140.240 USD. Kesimpulan ini menegaskan bahwa COG 1.70% adalah pilihan optimal dalam konteks Pit 13B PT. CSM, dengan potensi untuk memberikan hasil yang optimal secara ekonomi. Kata kunci: Nikel, Cut Off Grade, Optimalisasi, Inverse Distance Weighted
EVALUATION OF EXISTING HAULING ROAD GEOMETRY TO INCREASE NICKEL LATERITE PRODUCTION AT PT. PUTRA MEKONGGA SEJAHTERA Aswar, Aidil; Salu, Sahrul Poalahi; Arif, Arif
Journal of Science and Engineering Vol 7, No 2 (2024): Journal of Science and Engineering (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v7i2.8170

Abstract

PT Putra Mekongga Sejahtera is a nickel laterite mining company located in Pomalaa District, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province. In a mining activity, many factors affect the aspects of production achievement, one of which is the haul road. Haul roads make a major contribution to smooth transportation operations if the road geometry is in accordance with the dimensions of the conveyance used, then the production target of 80,000 tons / month can be achieved. The current field conditions in terms of road geometry are considered unrepresentative for the movement of hauling equipment and can interfere with mining activities. Based on actual haul road geometric measurements between 5.41-16.98 meters while the theoretical road width for straight roads is 8.72 meters. The actual bend road width ranges from 5.50-15.10 meters while the theoretical bend road width is 14.32 meters. The actual road slope ranges from 0.35% to 17.30% while the maximum road slope is 12%. After evaluation, there are 4 straight road segments that need to be increased in width, namely segments AB, BC, CD and DE and 5 segments of bend road width, namely segments AB, BC, CD, DE and EF, as well as grade reduction in segments AB, BC, DE and EF. Hino FM 260 JD dump truck production before road geometry improvement is 3029 tons/day or 78761.75 tons/month. Hino FM 260 JD dump truck production after ideal road geometry improvement is 3143 tons/day or 81724.38 tons/month. 
Pengujian Kadar Bitumen Dan Kadar Air Aspal Buton Menggunakan Metode Sokhlet Pada PT. Wijaya Karya Bitumen Kecamatan Pawarwajo Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara Nurfasiha, Nurfasiha; Wahid, Wahid; Hasriyanti, Hasriyanti; Arif, Arif
Mining Science And Technology Journal Vol 2 No 1 (2023): Mining Science and Technology Journal
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.741 KB) | DOI: 10.54297/minetech-journal.v2i1.436

Abstract

Aspal merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, aspal dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembangunan diantaranya sebagai pelapis jalan/campuran perkerasan jalan. Indonesia adalah salah satu negara penghasil aspal yang terbesar di dunia dan PT. Wijaya Karya Bitumen adalah perusahaan yang melakukan kegiatan penambangan aspal di Pulau Buton dan Aspal yang berasal dari pulau buton dikenal dengan nama Asbuton. Untuk meningkatkan nilai tambah, faktor utama yang menjadi bahan pertimbangan konsumen adalah kandungan kadar bitumen dan kadar air pada aspal tersebut. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi dengan metode sokhlet untuk mengetahui kadar bitumen dan kadar air pada aspal. Pengujian kadar bitumen dilakukan dengan menggunakan bahan pelarut Trichloroethylene (TCE) dan pengujian kadar air menggunakan bahan pelarut Xilol. Dari hasil pengujian diperoleh kadar bitumen pada setiap sampel yaitu : 3,89 %, 19,57 %, 17,43 %, 24,1 %, 28,51 %, 26,58 %, 22,77 %, 17,89 %, 23,66 %, 25,38%, sedangkan kadar air dari setiap sampel yaitu : 19,9 %, 18,72 %, 14,42 %, 10,32 %, 8,63 %, 8,22 %, 6,82 %, 9,9 %, 7,35 %, 6,33%.
Analisis Perbandingan Metode Inverse Distance Weight (IDW) dan Kriging pada Estimasi Cadangan Nikel Larerit di PT. Karyatama Konawe Utara Desa Tambakua Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara Hamsir, La Ode; Rembah, Rina; Arif, Arif
Mining Science And Technology Journal Vol 2 No 3 (2023): Mining Science and Technology Journal
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/minetech-journal.v2i3.490

Abstract

PT. Karyatama konawe utara merupakan salah satu perusahaan pemilik IUP untuk komoditas mineral logam nikel yang berada di kabupaten konawe utara, provinsi sulawesi tenggara. IUP PT. Karyatama konawe utara memiliki total luasan IUP sebesar 3.119 ha yang terbentang dari kecanatan Asera hingga kecanatan Langgikima, kabupaten konawe utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui estimasi cadangan di blok A, berapa volume dan tonase endapan nikel laterit dan berapa selisih cadangan nikel laterit dengan menggunakan metode Inverse Distance Weight dan metode kriging. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data assay, collar, geology dan survey menggunakan Software Surpac 6.6. Dari data yang diperoleh yaitu estimasi cadangan dengan menggunakan metode Inverse Distance Weight adalah sebesar 371.280 ton dan volume 232.051 m3 dengan kadar 1,5% - 1,7% atau low grade ore 178.660 ton, kadar 1,7%-1,9% atau medium grade ore 143.670 ton, kadar >1,9% atau high grade ore 48.950 ton. Hasil estimasi cadangan menggunakan metode Kriging sebesar 685.425 ton dan volume 428.392 m3, dengan kadar 1,5%- 1,7% atau low grade ore 234.538 ton, kadar 1,7%-1,9% atau medium grade ore 110.394 ton dan kadar >1,9% atau high grade ore 83.460 ton. Berdasarkan hasil Estimasi cadangan terdapat perbedaan selisih cadangan antara metode IDW dan Kriging yaitu, untuk cadangan kadar 1,5% - 1,7% atau low grade ore sebesar 196.600 ton, 1,7%-1,9% atau medium grade ore sebesar 32.960 ton, dan kadar >1,9% atau high grade ore sebesar 84.585 ton.