Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Kualitas Semen Ayam Kampung Pada Suhu 3-5oc Pada Pengenceran Fosfat Kuning Telur Dengan Penambahan Laktosa Situmorang, Rahel; Bebas, Wayan; Trilaksana, I G. N. B.
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (4) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.822 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan laktosa pada pengenceran fosfat kuning telur terhadap motilitas dan daya hidup spermatozoa ayam kampung yang disimpan pada suhu 3-5º C. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat kelompok perlakuan yaitu: Kontrol yaitu pengencer tanpa penambahan laktosa (T1), pengencer + laktosa 0,3w/v % ( T2 ), pengencer + laktosa 0,6 w/v % ( T3 ), pengencer + laktosa 1,2 w/v % ( T4 ). Sumber semen berasal dari 2 ekor ayam kampung jantan sehat lalu dihomogenkan dan dilakukan pemeriksaan secara makroskopis dan mikroskopis. Pengenceran dilakukan dengan mencampurkan kuning telur terhadap larutan PBS dengan konsentrasi 20%. Pengenceran dilakukan dengan konsentrasi spermatozoa 150 x 106/ml pengencer. Semen yang telah diencerkan disimpan pada refrigerator dengan suhu 3-5oC. Pengamatan dilakukan setiap 12 jam terhadap motilitas progresif dan daya hidup spermatozoa sampai motilitas di bawah 40% dan daya hidup di bawah 45%, data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varians, selanjutnya dilakukan pengujian statistik dengan menggunakan General Linear Model (Multivariate). Apabila terdapat perbedaan yang nyata dilakukan uji lanjutan menggunakan uji Duncan, penghitungan statistik menggunakan SPSS 17.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan penambahan laktosa berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap motilitas dan daya hidup spermatozoa ayam kampung. Penambahan konsentrasi 0,6 w/v % memberikan hasil terbaik dan lama penyimpanan juga berpengaruh terhadap motilitas dan daya hidup spermatozoa, dimana semakin lama penyimpanan semen maka semakin rendah motilitas dan daya hidup spermatozoa.
Analisis Ketersediaan dan Keterjangkauan Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Sragen Pranowo, Kartiko Dhian; Situmorang, Rahel; Suharto, Benny Benyamin
REKA RUANG Vol 6 No 1 (2023): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v6i1.3582

Abstract

Penyediaan fasilitas pendidikan harus memenuhi standar pelayanan berdasarkan aturan SNI 03-1733-2004 dimana tingkat pelayanan didasari terkait kuantitas dan jangkauan pelayanan. Lokasi penyebaran dari fasilitas pendidikan di Kecamatan Sragen cenderung terkonsentrasi dipusat kota. Apabila ketersediaan fasilitas pendidikan sudah mampu memenuhi kebutuhan penduduk, maka harus dapat dipastikan juga bahwa setiap fasilitas tersebut terjangkau jarak optimalnya oleh setiap penduduk. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi kebutuhan dan ketersediaan fasilitas pendidikan serta menganalisis jangkauan pelayanan fasilitas pendidikan yang terdapat di Kecamatan Sragen. Metode penelitian yang digunakan dilakukan dengan dua metode analisis, yaitu analisis data deskriptif kuantitatif dan analisis spasial sehingga diharapkan mencapai tujuan yang ada. Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat fasilitas pendidikan di Kecamatan Sragen yang memiliki kuantitas pelayanan kurang baik yaitu fasilitas SD yang masih membutuhkan penambahan 3 unit SD sedangkan SMP dan SMA sudah terpenuhi sebanyak 14 unit. Sementara itu, jangkauan pelayanan fasilitas pendidikan menunjukkan bahwa beberapa jangkauan pelayanan fasilitas SMP dan SMA berada di kelurahan yang sama/tumpang tindih sehingga lokasi fasilitas tidak merata, sedangkan lokasi fasilitas SD sudah merata tetapi jangkauan pelayanannya secara tumpang tindih. 2. Perlu adanya penambahan fasilitas pendidikan di beberapa lokasi yang penyebarannya tidak secara merata demi terjangkaunya seluruh kawasan studi.
POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN BERBASIS TOD PADA KAWASAN STASIUN PASAR SENEN Faiza, Ananda Rizky Nur; Situmorang, Rahel; Adriana, Martina Cecilia
Jurnal Pengembangan Kota Vol 11, No 1: Juli 2023
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpk.11.1.26-36

Abstract

TOD merupakan perencanan kawasan berkelanjutan yang mengintegrasikan antara kebutuhan transportasi dengan efisiensi lahan perkotaan. Kawasan Senen merupakan salah satu kawasan strategis di Jakarta karena merupakan pusat kegiatan sekunder dan juga Pusat Pelayanan Kota. Melalui RDTR DKI Jakarta 2022 dan Perpres No 60 tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabekpunjur, Stasiun Pasar Senen ditetapkan sebagai TOD Kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi eksisting Kawasan Stasiun Pasar Senen sebagai kawasan TOD kota. Pengukuran dilakukan dengan menghitung TOD Indeks yang berasal dari indikator–indikator utama dalam perancangan kawasan TOD. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kawasan Stasiun Pasar Senen belum optimal sebagai TOD Kota. Nilai TOD indeks Kawasan Stasiun Pasar Senen adalah 0.63 yang tergolong cukup tinggi melebihi 0.5 namun masih jauh dari nilai optimal TOD.  Kondisi saat ini masih jauh dari prinsip-prinsip TOD, khususnya pada kepadatan kawasan serta infrastruktur pejalan kaki. Pengembangan TOD Kawasan Stasiun Pasar Senen perlu memaksimalkan fungsi lahan campuran dan penyediaan infrastruktur pejalan kaki.
Pengembangan Kawasan Pariwisata Kota Lama Tegal dengan Pendekatan Travel Cost Method Kusumaningtyas, Khairani; Situmorang, Rahel; Ramadhani, Anindita
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Volume 7, Nomor 1, Januari 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v7i1.10392

Abstract

Sektor pariwisata memiliki peranan penting terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang akan berdampak pada keberhasilan pembangunan daerah. Kawasan Pariwisata Kota Lama Tegal merupakan potensi kegiatan pariwisata kota yang seharusnya dapat berkontribusi pada pendapatan daerah sektor pariwisata. Pengelolaan Objek Daya Tarik Wisata seringkali mengalami keterbatasan dalam penyediaan sarana dan prasarana, sehingga dapat menyebabkan hambatan kontribusi kawasan wisata terhadap pendapatan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan arahan pengembangan kawasan pariwisata Kota Lama Tegal dengan menggunakan Travel Cost Method, yaitu dengan mengidentifikasi nilai ekonomi kawasan berdasarkan perhitungan total biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh wisatawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ekonomi kawasan pariwisata Kota Lama Tegal berasal dari dua kawasan yaitu  Kawasan Alun-Alun dan Kawasan Balaikota Lama. Kawasan Alun-Alun memiliki nilai ekonomi kawasan lebih unggul dibandingkan Kawasan Balaikota Lama, karena komponen pariwisata yang lebih memadai dan Kawasan Alun-Alun lebih dikenal oleh wisatawan sebagai destinasi untuk berwisata di Kota Tegal. Arahan pengembangan bagi Kawasan Alun-Alun adalah untuk tetap mempertahankan dan memaksimalkan implementasi rencana pengembangan sistem kepariwisataan, sedangkan untuk Kawasan Balaikota Lama diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan Objek Daya Tarik Wisata dan dapat menyediakan sarana penunjang pariwisata untuk meningkatkan minat wisatawan.
Peningkatan Ekonomi Warga Desa Pantai Mekar Sebagai Pengaruh Ekowisata Hutan Mangrove Di Kecamatan Muara Gembong, Bekasi Rahim, Fitri Mufliha; Situmorang, Rahel; Ramadhani, Anindita
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Volume 7, Nomor 1, Januari 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v7i1.10393

Abstract

Hutan mangrove merupakan sumber daya alam hayati yang memiliki keragaman potensi dan manfaat bagi kehidupan manusia. Pengembangan kawasan hutan mangrove, secara ekonomi, harus dapat meningkatkan ekonomi penduduk bersadarkan pemanfaatan beragam hasil/produk dan jasa ramah lingkungan yang bermuara pada kesejahteraan mereka. Ekowisata hutan mangrove ditujukan untuk meningkatkan perekonomian warga setempat, walaupun sampai saat ini belum dapat dikembangkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait manfaat ekowisata hutan mangrovevterhadap ekonomi masyarakat sekitarnya. Kawasan studi yang dipilih adalah Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, yang ditetapkan sebagai kawasan ekowisata pantai sejak 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis persepsi berdasarkan wawancara mendalam dengan 58 warga yang bertempat tinggal sekitar kawasan ekowisata hutan mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak penetapan lokasi studi sebagai kawasan ekowisata, terdapat jenis kegiatan ekonomi sekitar ekowisata hutan mangrove, yaitu: warung kelontong, warung makan, pedagang ikan,dan industri rumah tangga), yang dipersepsikan oleh warga sekitar memberikan  manfaat ekonomi. Hasil penelitian ini akan digunakan sebagai masukan bagi arahan pengembangan kawasan ekowisata hutan mangrove di kawasan studi.
ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM JALUR BLOK M – BUNDARAN HI Musthofawi, Alfath; Situmorang, Rahel; Adriana, Martina Cecilia
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Volume 8, Nomor 1, Januari 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.14712

Abstract

Angkutan merupakan alat penunjang yang begitu penting dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannya. Angkutan umum merupakan sarana yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas serta mobilitas masyarakat diperkotaan. Dalam angkutan umum juga diperlukannya kualitas pelayanan yang akan memberikan kepuasan terhadap pengguna angkutan tersebut. Kota Jakarta memiliki banyak jenis angkutan umum dengan berbagai rute atau trayek tujuan. Angkutan umum dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu angkutan trayek trunk (utama) dan trayek feeder (pengumpan). Transjakarta dan MRT merupakan angkutan umum trunk line, yang dimana Transjakarta merupakan angkutan umum berbasis jalan dan MRT berbasis rel, kedua moda tersebut memiliki jalur yang bertumpang tindih (overlapping) pada Jalur Blok M – Bundaran HI. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik pada pengguna moda MRT Lebak Bulus – Bundaran HI dan Transjakarta Blok M – Kota di Jalur Blok M – Bundaran HI. Teknik analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan crosstab. Pencarian data dilakukan dengan menyebar kuesioner pada penumpang kedua moda tersebut. Hasil penelitian yaitu diketahuinya karaktertistik penumpang dalam memilih moda MRT dan Transjakarta di Jalur Blok M – Bundaran HI, penumpang dengan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan, MRT (33,0%) dan Transjakarta (35,0%). Pada usia didominasi oleh penumpang berusia 21-29 tahun, MRT (37,0%) dan Transjakarta (42,0%). Untuk jenis pekerjaan, penumpang mayoritas memiliki pekerjaan sebagai karyawan yaitu MRT (27,5%) dan Transjakarta (25,0%) dengan maksud perjalanan terbanyak adalah untuk bekerja yaitu MRT (25,5%) dan Transjakarta (26,0%). Perlu adanya penelitian lebih lanjut pada penelitian ini serta ditambahkan variabel-variabel dan metode yang digunakan.
CHILD-FRIENDLY NEIGHBORHOOD PARKS AROUND INDUSTRIAL AREA IN CAKUNG SUB-DISTRICT, EAST JAKARTA, INDONESIA Nugraha, Ranuna Yonestra; Situmorang, Rahel; Yuslim, Silia
Journal of Synergy Landscape Vol. 4 No. 1 (2024): Vol. 4 No. 1 August 2024
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/tjsl.v4i1.21495

Abstract

Cakung sub-district in East Jakarta Indonesia has the largest child population aged 0–18 years compared to other sub-districts in East Jakarta. Children need space to play and important for their development. Neighborhood parks developed in residential areas are used as places for children to play. Empirical conditions show that neighborhood parks in the study area are not qualified for the standard of safe distance from industrial activities. The location of industrial activities and mobility poses many safety and health hazards for children. Neighborhood parks as open spaces closest to where children live, can still be a place for children to play. This study aims to identify the quality of neighborhood parks around industrial areas in the Cakung sub-district based on child-friendly criteria. The method used is scoring analysis with the main assessment parameters related to industrial areas and supporting assessment parameters related to the completeness of child-friendly parks, spatial analysis, and quantitative descriptive analysis. The results of this study show that 8 of 16 neighborhood parks do not qualify the criteria for being child-friendly using the main research parameters, the parks are Metland Menteng, PIK, Pulo Indah, Casia, Menteng Asri, Sangkuriang, Yukayuh Metland, and  Cakung Timur. Then the parks are already child-friendly are Buaran Indah,  RW 13 Penggilingan, Penggilingan,  Pulogebang Permai, Modernland,  Cikini Metland, Kenanga Berseri, and Versata Metland. Improving the quality of neighborhood parks around industrial areas can be done with a design approach even though the location of the park is affected by industrial activities
Selection of Student Housing Types for Universitas Trisakti in DKI Jakarta Adriana, Martina Cecilia; Situmorang, Rahel; Supriyatna, Yayat; Yahya, Wisely; Aprianto, Kezia Rianka Putri
SPECTA Journal of Technology Vol. 8 No. 3 (2024): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/specta.v8i3.1208

Abstract

The large number of students has implications for the need for housing during their studies around the campus area. Students need temporary living conditions in a location as part of the life cycle of young people in the phase of leaving their parents for educational purposes. Many factors result in the diversity of housing typologies needed by students. Fulfilling students' expectations of housing will create comfort and will also affect the performance of the students' studies. Research related to student housing preferences in Jakarta, which is the most densely populated city in Indonesia, is still rare. This research method is quantitative using Questionnaire Technique as data collection. The number of respondents in this study based on the Slovin sampling method is 148 students. This study will be analyzed using statistical methods both descriptively and crosstab. The results of this study identified that most Trisakti students prefer to live in owned houses such as their parents' house, relatives' house, or apartments compared to renting a house close to campus. The crosstab results show that gender, distance from residence, reasons for choosing a residence, and student origin affect the distribution of housing type selection between rental or owned residences. In addition, based on the results of perception, pedestrian facilities, cycling facilities, the presence of green open space, and security are considered to be less in rental housing areas compared to owned housing.
KAJIAN PERKEMBANGAN WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT Wali, Aco Hasran; Situmorang, Rahel; Taki, Herika M.
Jurnal Lingkungan dan Kota VOLUME 5, NUMBER 1, MEI 20225
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/bhuwana.v5i1.22043

Abstract

Sulawesi Barat merupakan provinsi hasil pemekaran dari Provinsi Sulawesi Selatan dengan dasar Undang-Undang No 26 Tahun 2004 pada tanggal 5 Oktober 2004. Tujuan pemekaran Provinsi Sulawesi Barat adalah akselerasi pembangunan, walaupun sampai saat ini masih terlihat adanya ketimpangan antar-kabupaten. Setelah pemekaran Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi memiliki PDRB Per Kapita terendah dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah di Pulau Sulawesi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji perkembangan wilayah yang ada di Provinsi Sulawesi Barat dari tahun 2004-2024. Penelitian ini menggunakan metode campuran yaitu: pendekatan deskriptif kuantitatif, analisis spasial dan analisis indeks komposit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan lahan terbangun bertambah dari 7.860 Ha (0,5%) menjadi 35.256 % Ha (2,1%) pada tahun 2024. Kabupaten dengan perkembangan fisik terbesar adalah Polewali Mandar, diikuti oleh Majene, Mamuju, Mamuju Tengah, Pasangkayu dan Mamasa. Dalam perkembangan sosial, Kabupaten Polewali Mandar memiliki klasifikasi paling rendah, sedangkan Kabupaten Mamasa dengan klasifikasi tertinggi. Perkembangan ekonomi tertinggi berada di Kabupaten Pasangkayu, sedangkan Kabupaten Mamuju, Polewali Mandar dan Majene masuk dalam kategori sedang dan Mamasa dengan Mamuju tengah masuk dalam kategori rendah.
Pengukuran Layak Huni Kota Depok pada Tingkat Meso Dewi, Louisa Aninda Tungga; Yahya, Wisely; Situmorang, Rahel
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 21, No 3 (2025): JPWK Volume 21 No. 3 September 2025
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v21i3.67908

Abstract

Kota Depok menempati peringkat terakhir dari 52 kota dalam Most Livable City Index (MLCI) 2022 versi Ikatan Ahli Perencana (IAP). Meskipun telah terdapat penelitian terdahulu yang mengukur tingkat layak huni kota melalui pendekatan kuantitatif dan data primer, kajian pada tingkat meso dengan menggunakan data sekunder dan metode analisis yang berbeda di Kota Depok masih terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat layak huni Kota Depok pada tingkat meso dengan batas administrasi kecamatan. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode min-max normalization dan memetakan tingkat layak huni setiap kecamatan. Enam dimensi kota layak huni meliputi dimensi pendidikan, kesehatan, sosial kependudukan, ekonomi, transportasi dan lingkungan. Hasil menunjukkan bahwa dimensi pendidikan memiliki skor rata-rata tertinggi, sedangkan dimensi transportasi memiliki skor terendah. Kecamatan Sukmajaya dan Kecamatan Pancoran Mas tergolong sangat layak huni, relatif terhadap kecamatan lain di Kota Depok meskipun tidak berdekatan dengan PPK.  Sementara Kecamatan Limo, Cipayung, Bojongsari, dan Cinere tergolong sangat tidak layak huni dibandingkan kecamatan lainnya karena ketersediaan berbagai fasilitas seperti kesehatan, pendidikan dan transportasi masih belum merata pada kecamatan-kecamatan tersebut. Secara umum, Kota Depok tergolong cukup layak huni (skor rata-rata 0,4773) dengan pemetaan layak huni yang cenderung sejalan dengan pemetaan pada dimensi transportasi. Penelitian ini menekankan pentingnya optimalisasi setiap dimensi kota layak huni secara kontekstual di tingkat kecamatan sebagai strategi dalam mewujudkan Kota Depok sebagai kota layak huni. Pemerintah Kota Depok perlu memprioritaskan intervensi strategis pada kecamatan-kecamatan dengan tingkat layak huni yang rendah guna meningkatkan layak huni Kota Depok secara keseluruhan.