Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Penyuluhan tentang Pencegahan Penularan Covid-19 Noviani Prasetyaningsih; Monica Dwi Hartanti; Jihan Samira; Sisca; Parwanto Edy
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2022): April
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v4i3.1149

Abstract

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menjadi masalah kesehatan terbesar saat ini, termasuk di Jakarta pada khususnya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah Jakarta untuk menurunkan angka penularan Covid-19 termasuk dengan mengadakan pembatasan kegiatan masyarakat. Lingkungan sekolah dianggap sebagai tempat yang berpotensi menyebarkan Covid-19. Noble Academy Jakarta, terletak di dalam gedung perkantoran yang tertutup. Kurangnya ventilasi dipercaya sebagai factor yang meningkatkan angka penularan Covid-19. Untuk itu, pengetahuan tentang pola hidup bersih sehat dalam rangka pencegahan penularan Covid-19 harus terus diupayakan. Penyuluhan pencegahan penularan Covid-19 telah dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom, diikuti oleh guru, karyawan dan orangtua siswa. Tingkat pengetahuan peserta penyuluhan dinilai dari penilaian yang diadakan sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil penilaian menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan yang bermakna setelah dilakukan penyuluhan (p<0.05). Penyuluhan dapat dipergunakan sebagai cara untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan Covid-19.
PKM Pemanfaatan Ampas Tahu Diversifikasi Camilan Sehat Bernilai Jual Tinggi di Bojong Sempu, Bogor Monica Dwi Hartanti; Wegig Murwonugroho; Endang Djuana; Isa Bella; Noviani Prasetyaningsih
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 5 No 3 (2022): IKRAITH-ABDIMAS Vol 5 No 3 November 2022
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikra-ithabdimas.v5i3.2283

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Pemanfaatan Ampas Tahu Diversifikasi Camilan Sehat Bernilai Jual Tinggi di Bojong Sempu, Bogor memiliki sasaran ibu-ibu dasawisma untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Terdapat 6 kelompok sentra usaha tahu yang masing-masing beranggotakan lima pekerja di daerah ini. Di dalam proses produksi selalu dihasilkan limbah ampas tahu yang banyak namun belum dimanfaatkan secara optimal, terbuang dan menjadi sampah berbau busuk dan mencemari lingkungan. Permasalahan yang dihadapi adalah masyarakat belum mengolah ampas tahu menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Hal ini dikarenakan tidak diketahuinya proses produksi pengolahan ampas tahu serta belum dipahaminya proses produksi berstandar baku higienis. Metodologi yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan meliputiPelatihan dan Praktek Pengolahan camilan sehat berbahan dasar ampas tahu. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan tentang ampas tahu dan pemanfaatannya, maka dilakukan tes sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil yang dicapai adalah tercapainya peningkatan kompetensi produksi diverisfikasi produk yang baru dari ampas tahu; terciptanya 8 aneka camilan berbahan baku ampas yang hiegenis dan sehat; dan terciptanya 8 foto aneka camilan produk camilan dan 3 versi desain kemasan yang menarik. Kegiatan PKM ini merupakan bentuk dukungan terhadap fokus pemerintah menggalakkan green economy, yaitu pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai. Kegiatan ini juga mendukung tujuan nomor 1, 8 dan 17 dari 17 Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu menghapus kemiskinan, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta kemitraan untuk mencapai tujuan.
PENGGUNAAN SKOR KANDIDA UNTUK PEMBERIAN ANTIJAMUR RASIONAL PASA PASIEN ICU DENGAN RISIKO CANDIDIASIS INVASIF Isa Bella; Monica Dwi Hartanti; Noviani Prasetyaningsih; Husnun Amalia
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.15107

Abstract

Pasien yang dirawat di ICU memiliki risiko tinggi terserang kandidiasis invasive. Hal ini dikarenakan kondisi klinis dan tatalaksana pada pasien ICU yang menjadi faktor risiko terjadinya infeksi invasif oleh candida. Hal yang dapat menyebabkan adalah penggunaan antibiotik spektrum luas dalam jangka waktu lama, penyakit penyerta yang mengakibatkan kondisi imunokompromais, riwayat operasi abdomen, pemakaian obat-obat imunosupresan, pemberian nutrisi total parenteral, dan pemakaian alat-alat invasif antara lain central venous catheter (CVC) dan ventilator. Pemberian anti jamur empirik pada pasien sakit kritis dengan kolonisasi Candida sp. atau pasien dengan faktor risiko lainnya merupakan intervensi dini yang diperlukan. Pemberian antijamur sedini mungkin pada pasien sakit kritis terduga kandidiasis invasif di ICU dapat menurunkan angka kematian. Pada keadaan normal Candida dapat berkolonisasi di saluran cerna, saluran napas bagian atas, vagina dan kulit. Sehingga isolat Candida sp. yang didapat dari biakan sampel sputum, broncho-alveolar lavage (BAL), brush protected specimen (BPS), dan sekret endotrakeal, belum dapat disimpulkan sebagai etiologi penyebab infeksi, masih terdapat kemungkinan merupakan komensal. Klinisi membutuhkan tersedianya pedoman pemberian antijamur empirik untuk pasien ICU guna mencapai hasil klinis yang diharapkan dan menghindari penggunaan antijamur yang berlebihan. Skor kandida dari Leon menawarkan penggunaan yang mudah untuk membantu klinisi menggolongkan pasien sakit kritis ICU yang perlu mendapat terapi empirik anti jamur dan pasien yang kecil sekali kemungkinan menderita kandidiasis invasif. Peningkatan spesifisitas pemberian antijamur empirik untuk pasien yang memiliki risiko menderita kandidiasis invasif dapat mengurangi biaya pengobatan yang tidak diperlukan dan mengurangi laju timbulnya resistensi terhadap obat antijamur.
RADIKAL BEBAS SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYAKIT KATARAK TERKAIT UMUR Noviani Prasetyaningsih; Monica Dwi Hartanti; Isa Bella
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.15160

Abstract

Oksigen merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia. Sebagian besar oksigen akan digunakan sebagai energi, sedangkan sebagian kecil menjadi sisa metabolisme oksigen yang berdampak kurang baik bagi kesehatan tubuh manusia. Sisa metabolisme tersebut disebut radikal bebas atau Reactive Oxygen Species (ROS). Radikal bebas dapat dihasilkan oleh faktor endogen seperti produk metabolik didalam mitokondria, inflamasi atau infeksi, dan faktor eksogen seperti radiasi sinar UV, polusi, alkohol atau asap rokok. Radikal bebas mempunyai elektron yang tidak berpasangan, sangat tidak stabil, sangat reaktif, dan bila menumpuk didalam sel akan mengakibatkan kerusakan sel. Mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan radikal bebas dilakukan oleh antioksidan. Salah satu enzim antioksidan adalah Superoksida Dismutase (SOD). Kadar radikal bebas biasanya dilakukan dengan mengukur aktivitas antioksidan. Banyak penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas, salah satu penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas adalah katarak terkait umur. Penyakit katarak terkait umur merupakan penyakit degenerative yang menyerang usia diatas 50 tahun, ditandai dengan kekeruhan lensa yang makin parah sesuai bertambahnya umur. Katarak merupakan penyebab kebutaan terbanyak diseluruh dunia. Radikal bebas sebagai penyebab katarak terkait umur telah banyak diteliti, tetapi hal tersebut masih belum terbukti. Sulitnya mengukur kadar antioksidan di dalam lensa secara in vivo dan tidak memungkinkan didapatkan lensa normal sebagai kelompok kontrol merupakan penyebabnya. Beberapa peneliti mengukur aktivitas SOD di aqueous humor dan didalam darah untuk mengetahui hubungan antara radikal bebas dengan katarak terkait umur.
PENGGUNAAN SKOR KANDIDA UNTUK PEMBERIAN ANTIJAMUR RASIONAL PASA PASIEN ICU DENGAN RISIKO CANDIDIASIS INVASIF Isa Bella; Monica Dwi Hartanti; Noviani Prasetyaningsih; Husnun Amalia
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.15107

Abstract

Pasien yang dirawat di ICU memiliki risiko tinggi terserang kandidiasis invasive. Hal ini dikarenakan kondisi klinis dan tatalaksana pada pasien ICU yang menjadi faktor risiko terjadinya infeksi invasif oleh candida. Hal yang dapat menyebabkan adalah penggunaan antibiotik spektrum luas dalam jangka waktu lama, penyakit penyerta yang mengakibatkan kondisi imunokompromais, riwayat operasi abdomen, pemakaian obat-obat imunosupresan, pemberian nutrisi total parenteral, dan pemakaian alat-alat invasif antara lain central venous catheter (CVC) dan ventilator. Pemberian anti jamur empirik pada pasien sakit kritis dengan kolonisasi Candida sp. atau pasien dengan faktor risiko lainnya merupakan intervensi dini yang diperlukan. Pemberian antijamur sedini mungkin pada pasien sakit kritis terduga kandidiasis invasif di ICU dapat menurunkan angka kematian. Pada keadaan normal Candida dapat berkolonisasi di saluran cerna, saluran napas bagian atas, vagina dan kulit. Sehingga isolat Candida sp. yang didapat dari biakan sampel sputum, broncho-alveolar lavage (BAL), brush protected specimen (BPS), dan sekret endotrakeal, belum dapat disimpulkan sebagai etiologi penyebab infeksi, masih terdapat kemungkinan merupakan komensal. Klinisi membutuhkan tersedianya pedoman pemberian antijamur empirik untuk pasien ICU guna mencapai hasil klinis yang diharapkan dan menghindari penggunaan antijamur yang berlebihan. Skor kandida dari Leon menawarkan penggunaan yang mudah untuk membantu klinisi menggolongkan pasien sakit kritis ICU yang perlu mendapat terapi empirik anti jamur dan pasien yang kecil sekali kemungkinan menderita kandidiasis invasif. Peningkatan spesifisitas pemberian antijamur empirik untuk pasien yang memiliki risiko menderita kandidiasis invasif dapat mengurangi biaya pengobatan yang tidak diperlukan dan mengurangi laju timbulnya resistensi terhadap obat antijamur.
RADIKAL BEBAS SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYAKIT KATARAK TERKAIT UMUR Noviani Prasetyaningsih; Monica Dwi Hartanti; Isa Bella
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.15160

Abstract

Oksigen merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia. Sebagian besar oksigen akan digunakan sebagai energi, sedangkan sebagian kecil menjadi sisa metabolisme oksigen yang berdampak kurang baik bagi kesehatan tubuh manusia. Sisa metabolisme tersebut disebut radikal bebas atau Reactive Oxygen Species (ROS). Radikal bebas dapat dihasilkan oleh faktor endogen seperti produk metabolik didalam mitokondria, inflamasi atau infeksi, dan faktor eksogen seperti radiasi sinar UV, polusi, alkohol atau asap rokok. Radikal bebas mempunyai elektron yang tidak berpasangan, sangat tidak stabil, sangat reaktif, dan bila menumpuk didalam sel akan mengakibatkan kerusakan sel. Mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan radikal bebas dilakukan oleh antioksidan. Salah satu enzim antioksidan adalah Superoksida Dismutase (SOD). Kadar radikal bebas biasanya dilakukan dengan mengukur aktivitas antioksidan. Banyak penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas, salah satu penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas adalah katarak terkait umur. Penyakit katarak terkait umur merupakan penyakit degenerative yang menyerang usia diatas 50 tahun, ditandai dengan kekeruhan lensa yang makin parah sesuai bertambahnya umur. Katarak merupakan penyebab kebutaan terbanyak diseluruh dunia. Radikal bebas sebagai penyebab katarak terkait umur telah banyak diteliti, tetapi hal tersebut masih belum terbukti. Sulitnya mengukur kadar antioksidan di dalam lensa secara in vivo dan tidak memungkinkan didapatkan lensa normal sebagai kelompok kontrol merupakan penyebabnya. Beberapa peneliti mengukur aktivitas SOD di aqueous humor dan didalam darah untuk mengetahui hubungan antara radikal bebas dengan katarak terkait umur.
PENGGUNAAN SKOR KANDIDA UNTUK PEMBERIAN ANTIJAMUR RASIONAL PASA PASIEN ICU DENGAN RISIKO CANDIDIASIS INVASIF Isa Bella; Monica Dwi Hartanti; Noviani Prasetyaningsih; Husnun Amalia
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.15107

Abstract

Pasien yang dirawat di ICU memiliki risiko tinggi terserang kandidiasis invasive. Hal ini dikarenakan kondisi klinis dan tatalaksana pada pasien ICU yang menjadi faktor risiko terjadinya infeksi invasif oleh candida. Hal yang dapat menyebabkan adalah penggunaan antibiotik spektrum luas dalam jangka waktu lama, penyakit penyerta yang mengakibatkan kondisi imunokompromais, riwayat operasi abdomen, pemakaian obat-obat imunosupresan, pemberian nutrisi total parenteral, dan pemakaian alat-alat invasif antara lain central venous catheter (CVC) dan ventilator. Pemberian anti jamur empirik pada pasien sakit kritis dengan kolonisasi Candida sp. atau pasien dengan faktor risiko lainnya merupakan intervensi dini yang diperlukan. Pemberian antijamur sedini mungkin pada pasien sakit kritis terduga kandidiasis invasif di ICU dapat menurunkan angka kematian. Pada keadaan normal Candida dapat berkolonisasi di saluran cerna, saluran napas bagian atas, vagina dan kulit. Sehingga isolat Candida sp. yang didapat dari biakan sampel sputum, broncho-alveolar lavage (BAL), brush protected specimen (BPS), dan sekret endotrakeal, belum dapat disimpulkan sebagai etiologi penyebab infeksi, masih terdapat kemungkinan merupakan komensal. Klinisi membutuhkan tersedianya pedoman pemberian antijamur empirik untuk pasien ICU guna mencapai hasil klinis yang diharapkan dan menghindari penggunaan antijamur yang berlebihan. Skor kandida dari Leon menawarkan penggunaan yang mudah untuk membantu klinisi menggolongkan pasien sakit kritis ICU yang perlu mendapat terapi empirik anti jamur dan pasien yang kecil sekali kemungkinan menderita kandidiasis invasif. Peningkatan spesifisitas pemberian antijamur empirik untuk pasien yang memiliki risiko menderita kandidiasis invasif dapat mengurangi biaya pengobatan yang tidak diperlukan dan mengurangi laju timbulnya resistensi terhadap obat antijamur.
RADIKAL BEBAS SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYAKIT KATARAK TERKAIT UMUR Noviani Prasetyaningsih; Monica Dwi Hartanti; Isa Bella
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.15160

Abstract

Oksigen merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia. Sebagian besar oksigen akan digunakan sebagai energi, sedangkan sebagian kecil menjadi sisa metabolisme oksigen yang berdampak kurang baik bagi kesehatan tubuh manusia. Sisa metabolisme tersebut disebut radikal bebas atau Reactive Oxygen Species (ROS). Radikal bebas dapat dihasilkan oleh faktor endogen seperti produk metabolik didalam mitokondria, inflamasi atau infeksi, dan faktor eksogen seperti radiasi sinar UV, polusi, alkohol atau asap rokok. Radikal bebas mempunyai elektron yang tidak berpasangan, sangat tidak stabil, sangat reaktif, dan bila menumpuk didalam sel akan mengakibatkan kerusakan sel. Mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan radikal bebas dilakukan oleh antioksidan. Salah satu enzim antioksidan adalah Superoksida Dismutase (SOD). Kadar radikal bebas biasanya dilakukan dengan mengukur aktivitas antioksidan. Banyak penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas, salah satu penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas adalah katarak terkait umur. Penyakit katarak terkait umur merupakan penyakit degenerative yang menyerang usia diatas 50 tahun, ditandai dengan kekeruhan lensa yang makin parah sesuai bertambahnya umur. Katarak merupakan penyebab kebutaan terbanyak diseluruh dunia. Radikal bebas sebagai penyebab katarak terkait umur telah banyak diteliti, tetapi hal tersebut masih belum terbukti. Sulitnya mengukur kadar antioksidan di dalam lensa secara in vivo dan tidak memungkinkan didapatkan lensa normal sebagai kelompok kontrol merupakan penyebabnya. Beberapa peneliti mengukur aktivitas SOD di aqueous humor dan didalam darah untuk mengetahui hubungan antara radikal bebas dengan katarak terkait umur.
Penyuluhan Manfaat Dan Keamanan Vaksin Covid-19 Di SMPIT Almadinah, Cibinong, Bogor Isa Bella; Jihan Samira Thabit; Noviani Prasetyaningsih; T Robertus; Monica Dwi Hartanti
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 7 : Agustus (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMPIT Almadinah is a private educational institution with 426 students, located on Jl. Sukahati No.36, Karadenan, Cibinong, Bogor, West Java 16913. In August 2021 the SMPIT Almadinah school in collaboration with the government held a Covid-19 vaccination for teachers and students in preparation for the start of offline learning. Some students missed the event due to a concern of benefits and safety of the Covid-19 vaccine. The purpose of this activity was to increase the understanding of SMPIT Almadinah Cibinong students about the importance of the Covid-19 vaccine and the safety of the Covid-19 vaccine. Counseling of the knowledge about SarsCov2 virus, the Covid-19 vaccine, and the human immune response was expected to increase the knowledge of SMPIT Almadinah students. When knowledge about the importance of the Covid-19 vaccine is better, it is hoped that it will be easier to accept recommendations to be willing to accept the Covid-19 vaccine. The indicator of the increase in knowledge about the SarsCov2 virus and the Covid-19 vaccine can be assessed by providing questionnaires at pre-counseling and post-counseling. The implementation of this outreach activity conducted online. This activity was preceded by a field survey and interviews with the school regarding the needs that could be facilitated by this activity. In conclusion, this activity was appreciated by students of SMPIT Almadinal school and future activities related to this topic should be conducted continously.
Exploring the Relationship Between Sod1, 2 And 3 Gene Polymorphisms With Post-Covid19 Symptoms Jihan Samira Thabit; Sisca Sisca; Monica Dwi Hartanti; Noviani Prasetyaningsih; Alvionita Kogoya; Arleen Devita; Isa Bela; Ida Effendi
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 5 No. 04 (2024): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v5i04.1097

Abstract

The coronavirus disease 19 (COVID-19) has become a challenge for the media world. Even though they have been declared cured, some Covid-19 survivors still have health complaints. Abnormal symptoms, signs, or clinical parameters that persist two weeks or more after the onset of COVID-19 and do not return to their initial healthy state are potentially considered long-term effects of the disease. Although such changes are primarily reported in people with severe and critical illness, lasting effects also occur in individuals with mild infections that do not require hospitalization. This study aims to explore the role of antioxidants on the pathogenesis of Covid19 and its relationship with SOD1, 2 and 3 genomic variations. Getting alternative biomarkers for long covid19 detection. Research Method: The research sample is blood and questionnaires that will be taken from respondents affected by Covid19 a maximum of 6 months before data collection is held. Furthermore, DNA isolation, DNA amplification, cutting with restriction enzymes, and DNA band documentation with gel electrophoresis will be carried out. Symptoms related to systemic are the most common symptoms found in respondents with Long Covid19. A total of 8 respondents had systemic related symptoms, namely weakness, lethargy and sweating, while skin-related complaints were found in three respondents and one respondent had lung-related complaints. The average SOD activity value of respondents was 2.19 U/ml. In this study, more symptoms of long COVID-19 were found associated with systemic and cardiovascular symptoms. The complaints were not differentiated by the sex of the respondents. The output draft will be processed immediately after getting other results.