Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

TRANSFER TEKNOLOGI BUDIDAYA CABAI RAWIT DENGAN IRIGASI TETES DI LAHAN KERING KABUPATEN LOMBOK UTARA Susilowati, Lolita Endang; Arifin, Zaenal; Sukartono, Sukartono; Kusumo, Bambang Hari; Kisman, Kisman
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 5 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.361 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i5.2924

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mentransfer teknologi budidaya cabai yang ramah lingkungan pada saat off seasonkepada petani di lahan kering. Paket teknologi yang ditransfer adalah paket rekomendasi BALITSA, meliputi penggunaan varietas unggul, teknik budidaya cabai hemat air dengan irigasi tetes dan teknik penyemaian. Kegiatan dilaksanakan di lahan kering beririgasi tetes di Sambik Rindang, Desa Salut, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi NTB. Kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif kepada petani sasaran.Tahapan kegiatan pengabdian sebagai berikut : (1) membangun kesepakatan bersama antara petani dan tim pengabdiandalam pelaksanaan keiatan, (2) penyuluhan teori budidaya cabai yang ramah lingkungan, (3) pembuatan Demplot cabai; dan (4) evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan sebagai berikut (1) meningkatnya  pemahaman  teori petani terkait dengan budidaya cabai yang ramah lingkungan padasaat off season;(2) petani siap mengadopsi dan menerapkan teknologi budidaya cabai off season yang rekomendasi oleh BALITSA (Balai Penelitian Sayuran) di lahan kering yang berfasilitas perpipaan irigasi tetes. Bentuk pendampinganyang masih diperlukan oleh petani seperti :pendampingan pemupukan cabai spesifik lokasi, strategi pencegahan OPT , pemiliharaan jaringan irigasi tetes, penguatan kelembagaan dan permodalan serta pendampingan pengembangan jaringan pemasaran produk pertanian.Abstract: This service activity aims to transfer chili cultivation technology that is environmentally friendly in the off season to farmers on dry land.The technology package transferred is the BALITSA recommendation package, which includes the use of superior varieties, water-efficient chili cultivation techniques with drip irrigation and seeding techniques.  These activities carried out on dry land with drip irrigation in Sambik Rindang, Salut Village, Bayan District, North Lombok Regency, NTB Province.Activities carried out with a participatory approach to target farmers.Stages of service activities as follows: (1) establishing a joint agreement between farmers and service team in the implementation of activities, (2) extension chili cultivation theory in the off season, (3) making chili demontration plots and (4) evaluation of the activities. The results of the activities were as follows (1) increased understanding of farmers regarding the theory of environmentally friendly chili cultivation in the off season; (2) farmers are ready to adopt and apply the chili cultivation technology recommended by BALITSA (Balai penelitian sayuran) on dry land with drip irrigation piping facilities.  Furthermore, the form of assistance needed by farmer, such as: assistance for site specific chili fertilization, pest prevention strategies, drip irrigation network, institutional strengthening and capital and assistance in developing agricultural product marketing networks.
TEKNIK CEPAT UJI TANAH UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DI DESA SENTUL KECAMATAN KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA Arifin, Zaenal; Susilowati, Lolita Endang
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 3 (2021): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.837 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i3.4591

Abstract

Abstrak: Pupuk yang diberikan pada tanaman harus tepat sasaran, efektif dan efisien, maka rekomendasi pemupukan yang berimbang disusun berdasarkan status hara di dalam tanah yang diketahui melalui teknik uji tanah. Konsep rekomendasi pemupukan spesifik lokasi yang menunjang penerapan pemupukan berimbang berdasar uji tanah memerlukan data analisis tanah. Kegiatan ini bertujuan (1) memberikan pemahaman dan memperkaya pengetahuan petani terkait dengan aplikasi pupuk berimbang spesifik lokasi; (2) memperkenalkan dan mengajarkan teknik cepat uji tanah dengan cara sederhana dan dengan menggunakan PUTS/PUTK; dan (3) mempraktekkan pola pemupukan berimbang spesifik lokasi di lapangan. Kegiatan pengabdian ini berlangsung selama lima bulan di dusun Sentul desa Pendua, kecamatan Kayangan, kabupaten Lombok Utara. Metode pendekatan yang digunakan adalah partisipasif, dimana anggota sasaran dilibatkan seara aktif mulai dari perencanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan. Proses pemberdayaan kepada petani sasaran meliputi: (1) penyuluhan, (2) kegiatan  praktek tehnik uji tanah dan (3) kegiatan praktik penerapan pemupukan berimbang spesifik lokasi. Hasil kegiatan pengabdian adalah mendapatkan respon positif dari peserta penyuluhan dan penguasaan peserta yang cukup baik terhadap materi penyuluhan yang dapat dilihat dari meningkatnya keterampilan peserta penyuluhan dalam melakukan pengujian kesuburan tanah dengan menggunakan PUTK dan mengaplikasikan hasil pengukuran dalam menentukan rekomendasi pemupukan spesifik lokasi. Abstract: Fertilizer given to plants must be right on target, effective and efficient, so balanced fertilization recommendations are prepared based on the nutrient status in the soil which is known through soil testing techniques. The concept of site-specific fertilization recommendations that support the application of balanced fertilization based on soil tests requires soil analysis data. This activity aims (1) to provide understanding and enrich farmers' knowledge regarding the application of site-specific balanced fertilizers; (2) introduce and teach rapid soil testing techniques in a simple way and by using PUTS / PUTK; and (3) practicing a location specific balanced fertilization pattern in the field. The community service activity lasts for five months in Sentul hamlet, Pendua village, Kayangan sub-district, North Lombok district. The approach method used is participatory, where target members are actively involved starting from planning, monitoring and evaluating activities. The empowerment process for target farmers includes: (1) counseling, (2) soil testing technical practice activities and (3) site specific balanced fertilization application practice activities. The results of the service activities were getting a positive response from the extension participants and a fairly good mastery of the participants on the extension material which can be seen from the increased skills of the extension participants in conducting soil fertility testing using PUTK and applying the results of measurements in determining fertilizer recommendations for specific locations.
PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DENGAN DEKOMPOSER LOKAL DI DESA NARMADA, KABUPATEN LOMBOK BARAT Lolita Endang Susilowati; Zaenal Arifin; Bambang Hari Kusumo
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.272 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i1.3190

Abstract

Abstrak: Sampah organic rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat Desa narmada belum dikelola menjadi suatu produk yang bernilai ekonomi. Produk sampah organik dibuang begitu saja di lahan terbuka, di sungai atau dibakar. Karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan sasaran penerima manfaat dalam rangka membangun motivasi masyarakat untuk mengelola sampah organic rumah tangga menjadi kompos yang bermanfaat. Kegiatan ini dilakukan di Desa Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Sebagai masyarakat penerima manfaat adalah ibu rumah tangga dari kelompok PaManSam “Pangolah dan Pemanfaat Sampah”. Aktivitas kegiatannya meliputi: 1) penyuluhan tentang peran dekomposer dan proses pengomposan; 2) pembelajaran teknis pembuatan dekomposer lokal dan pengomposan sampah organik. Hasil kegiatan tersebut menunjukkan bahwa 1) 60% dari peserta memberikan respon yang positif terhadap materi penyuluhan yang diberikan; 2) peserta menguasai materi penyuluhan dengan baik, sehingga diharapkan dapat memotivasi mereka untuk mengurangi volume sampah dengan program-3R (reduce, reuse, recycle) mulai dari sumbernya; 3) secara umum, peserta dapat membuat dekomposer lokal dan mengaplikasikannya dalam proses pengomposan.Abstract:  Household organic waste produced by the people of Narmada Village has not been managed into a product that has economic value. Organic waste products are simply dumped in open fields, in rivers or burned. Therefore, this service activity aims to enrich the knowledge of target partners, housewives, in order to build their motivation to manage household waste into useful compost. The activity was conducted in Narmada, west lombok regency. The beneficiary partners are housewives from the PaManSam“Pangolah dan Pemanfaat Sampah” group. Activities include: 1) counseling on the role of decomposers in composting 2) the practice of making local decomposers and composting organic waste. This result shows that 1) 60% of the participants gave a positive response to the extension materials provided; 2) 50% of the participants master the extension material well, so it is hoped that it can motivate them to reduce the volume of waste with the 3R program (reduce, reuse, recycle) starting from the source; 3) generally, the participants can make local decomposers and apply it in composting.
SOSIALISASI PEMUPUKAN TERPADU PUPUK BIO-ORGANIK FOSFAT DAN ANORGANIK PADA TANAMAN KEDELAI Zaenal Arifin; Lolita Endang Susilowati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 5 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.945 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i5.3091

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mensosialisasikan penggunaan pupuk bioorganik-P pada tanaman kedelai  guna  mengurangi ketergantungan petani pada penggunaan pupuk anorganik. Pupuk bioorganik-P merupakan  pupuk organik yang telah diperkaya  Rhizobacteria pelarut fosfat (PSR). Pada kegiatan ini digunakan  metode pendekatan partisipatif, dimana kelompok sasaran terlibat aktif pada semua tingkat kegiatan. Sebagai mitra sasaran adalah kelompok tani "Mele Maju" di Desa Selat, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini diawali dengan membangun kesepakatan antara tim pengabdian dengan kelompok sasaran melalui suatu kegiatan diskusi kelompok (FGD). Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan penyuluhan tentang  pupuk organik, pupuk bioorganik-P, perannya, dan manfaatnya untuk tanaman khususnya tanaman kedelai. Setelah itu dilakukan praktik pembuatan pupuk bioorganik-P.  Selanjutnya, pada lahan petani dilakukan kegiatan demplot percontohan pemupukan terpadu untuk menunjukkan perbedaan hasil dengan atau tanpa menggunakan kombinasi pupuk bioorganik-P dan pupuk anorganik. Hasil demplot pada tanaman kedelai menunjukkan bahwa pemupukan kombinasi bioorganik-P dan 75% dari dosis pupuk rekomendasi lebih tinggi dari 100% dosis yang direkomendasikan. Kegiatan pengabdian ini mendapat sambutan yang positi dari kelompok tani sasaran. Abstract: The purpose of this community service activity was to socialize the use of bioorganic fertilizer-P on soybean plants in order to reduce farmers' using inorganic fertilizers. Bioorganic-P fertilizer is an organic fertilizer that has been enriched with phosphate solvent Rhizobacteria (PSR). This activity uses a participatory approach method, in which the target group is actively involved at all levels of activity. The target partner is the "Mele Maju" farmer group in Selat Village, Narmada District, West Lombok Regency.The beginning of this activity was  building an agreement between the service team and the target group through a group discussion activity (FGD). The next activity was counseling about organic fertilizers, bioorganic-P fertilizers, their roles, and their benefits for plants, especially soybean plants. After that, the practice of making bioorganic –P fertilizer was carried out. Furthermore, a demonstration plot of integrated fertilization was carried out on farmers' land to show differences in yields with or without using a combination of bioorganic-P fertilizers and inorganic fertilizers. The results of the demonstration plot on soybean showed that the combination of bioorganic-P fertilization and 75% of the recommended fertilizer dose was higher than 100% of the recommended doses. This service activity received a positive response from the target farmer groups.