Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENENTUAN KOMODITI UNGGULAN DAN POTENSI DIVERSIFIKASI PRODUK SUB SEKTOR HORTIKULTURA DALAM PENGEMBANGAN PERTANIAN DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Siska Ita Selvia
Journal of Agri Rinjani: Social Agricultural Economics - Faculty of Agriculture, UGR Vol. 2 No. 2 (2022): Pengembangan Sektor Pertanian Di Pulau Lombok
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Gunung Rinjani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53952/jar.v2i2.199

Abstract

Berdasarkan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) dan Rencana Tata Ruang di Kabupaten Lombok Timur, sektor pertanian menjadi prioritas pengembangan sekaligus sebagai penggerak ekonomi lokal. Untuk itu, diperlukan penggalian potensi unggulan daerah melalui penentuan komoditi unggulan. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2012-2032, memliki kebijakan dan strategi berupa penetapan kawasan agropolitan di Kabupaten Lombok Timur dengan sektor unggulan hortikultura yang diarahkan di Sembalun. Namun belum ada penentuan komoditi unggulan Sub-Sektor hortikultura yang langsung merujuk kepada jenis-jenis komoditinya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi komoditas-komoditas di sub sektor hortikultura yang ada di Kabupaten Lombok Timur; 2) menganalisis komoditi unggulan sub sektor hortikultura dan 3) menganalisis potensi diversifikasi produk dari komoditi unggulan yang ada. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan didukung teknik analisis Location Quetient (LQ).
PELATIHAN PENGEMASAN MINYAK KELAPA PADA KELOMPOK WANITA TANI AL-UMMAHAT DI DESA LENDANG NANGKA Rina Heldiyanti; Idiatul Fitri Danasari; Siska Ita Selvia; Ni Made Wirastika Sari
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i1.930

Abstract

The Al-Ummahat Women Farmers Group is a group of productive women who produce various kinds of processed food products, but are still constrained by problems with product packaging. One of the superior products that need attention is coconut oil. The coconut oil produced by KWT has great potential to enter the modern market, but from a packaging point of view, it is still not feasible because it uses used plastic bottles and glass bottles. This service activity aims to provide traditional coconut oil packaging training to members of the KWT Al-Ummahat group, so as to create coconut oil that has selling value and attractiveness. The service method used is starting with a location survey to review the conditions and problems being faced by KWT. After getting the problem of community service activities, it is continued by providing socialization through presentations, demonstrations, packaging practices and evaluations. The output of this service activity is in the form of traditional coconut oil which has been packaged using polyethylene terephthalate (PET) bottles. Coconut oil that has been put into packaged bottles is then labeled with complete information such as brand, composition, manufacturer's address and contact, as well as the product's shelf life. Products that have been packaged and labeled are then ready to be marketed both offline in the modern market and online with a wider target market. Through packaging training, members are able to make products more attractive with proper packaging and product information, so they are ready to be marketed.
Gerakan Penghijauan Masyarakat Lokal Gili Air Sebagai Kontribusi Dalam Pengurangan Emisi Karbon Di Pulau-Pulau Kecil Siska Ita Selvia; Sukartono; Lalu Arifin Aria Bakti; Suwardji; Bambang Hari Kusumo
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v4i1.82

Abstract

Pulau-pulau Kecil seperti Gili Air merupakan kawasan yang rentan terhadap perubahan iklim. Tujuan dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Gili Air antara lain untuk mengedukasi masyarakat lokal mengenai jejak karbon, dampak beberapa aktivitas manusia terhadap peningkatan emisi karbon, dampak emisi karbon terhadap perubahan iklim dan dampak perubahan iklim khususnya di Pulau-pulau Kecil. Sasaran pengabdian kepada masyarakat ini adalah kelompok muda mudi Karang Taruna Gili Air (KTGA) dan Gili Care. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini berupa sosialisasi untuk membangkitkan kesadaran masyarakat tentang perlunya menjaga keberlanjutan lingkungan dan Gerakan penghijauan dengan melakukan penanaman 200 bibit pohon trembesi. Pohon trembesi merupakan salah satu pohon yang memiliki daya serab karbon sangat besar, yakni mencapai 28.488,39 kg CO2/pohon setiap tahunnya. Gerakan penghijauan ini diharapkan mampu berkontribusi dalam penurunan emisi karbon di Pulau Gili Air. Hal ini juga merupakan Langkah mitigasi perubahan iklim di Pulau-pulau Kecil untuk meminimalisir terjadinya beberapa bencana seperti abrasi pantai, kenaikan muka air laut dan cuaca ekstrim. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah pengetahuan masyarakat meningkat dari 24% menjadi 85% dengan jawaban “iya”, yang berarti bahwa masyarakat mengerti terkait 8 pertanyaan dalam kuesioner yang dibagikan sebelum dan setelah sosialisasi. Selain itu antusiasme masyarakat saat melakukan penanaman pohon sangat tinggi. Hal ini tercermin dari semangat berjalan kaki dengan rute yang cukup jauh berkeliling di Pulau Gili Air untuk menanam bibit pohon trembesi.
STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA MELALUI PHOTOMAPPING DAYA TARIK WISATA DAN ANALISIS SWOT DI DESA TETEBATU Siska Ita Selvia; Idiatul Fitri Danasari
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 33 No 1 (2023): Jurnal Agroteksos April 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v33i1.792

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi terhadap potensi dan permasalahan dalam pengembangan Desa Wisata Tetebatu yang kemudian dilakukan evaluasi terhadap komponen-komponen Desa Wisata dan penyusunan strategi pengembangannya. Metode penelitian yang digunakan melalui observasi, Forum Group Discussion untuk eksplorasi potensi masalah serta perumusan strategi menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil FGD diketahui bahwa Desa Tetebatu memiliki atraksi wisata, amenitas, aksesibilitas dan fasilitas penunjang lainnya yang dapat dikembangkan menjadi desa wisata. Kelemahan dan ancaman yang ada terkait dengan kurang optimalnya manajemen pengelolaan desa wisata, keterbatasan permodalan, minimnya kemampuan SDM dalam mengelola sumber daya alam. Strategi pengembangan yang digunakan berupa: 1) penyusunan masterplan pengembangan Desa Wisata dengan perencanaan tata ruang dan zonasi serta membangun brand image desa yang mempertimbangkan keberlanjutan; 2) pengembangan integrasi sektor pariwisata dengan sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan yang dapat menjadi daya tarik wisata sekaligus berpotensi untuk diversifikasi produk menjadi oleh-oleh khas Desa Tetebatu; 3) pengembangan manajemen pengelolaan desa wisata melalui penguatan kelembagaan; 4) pengembangan kerjasama Pemerintah Desa dengan Pemerintah Daerah, Provinsi, Pusat, Perguruan Tinggi hingga investor; 5) pengembangan metode pemasaran/promosi produk wisata.
ANALISIS NILAI TAMBAH PRODUK BLACK GARLIC INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KECAMATAN SEMBALUN (STUDI KASUS UD RINJANI SEJAHTERA DESA SEMBALUN BUMBUNG) Idiatul Fitri Danasari; Rini Endang Prasetyowati; Novita Isnaini; Siska Ita Selvia
JURNAL AGRIMANSION Vol 24 No 1 (2023): Jurnal Agrimansion April 2023
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v24i1.1368

Abstract

Black Garlic merupakan salah satu produk turunan dari bawang putih yang memiliki nilai jual tinggi. Kecamatan Sembalun yang diketahui sebagai sentra produksi bawang putih memiliki peluang dalam melakukan usaha dalam bidang pengolahan produk mentah hasil pertanian. Diketahui terdapat beberapa industri rumah tangga di Kecamatan Sembalun yang melakukan usaha pengolahan bawang putih seperti menjadi black garlic, minyak astiri, bawang goreng, dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah produk turunan bawang putih yaitu, black garlic. Penelitian dilakukan pada salah satu rumah industri yang memproduksi black garlic yaitu UD. Rinjani di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Metode analisis yang digunakan adalah metode Hayami. Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa usaha industri rumah tangga black garlic pada UD. Rinjani Sejahtera menghasilkan 100 kg bawang putih biasa menjadi black garlic biasa menghasilkan nilai tambah sebesar Rp. 29.412.584 dengan rasio nilai tambah 84% dan tingkat keuntungan sebesar 90%. Sedangkan 100 kg bawang putih nunggal menjadi black garlic nunggal menghasilkan nilai tambah sebesar Rp. 74.017.584 atau 85% dengan ingkat keuntungan sebesar 95%.
Desiminasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan Secara Vegetatif Dalam Upaya Konservasi Tanah di Desa Rembitan Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Lulus Ujiandri; Mulyati; Siska Ita Selvia; Arief Rachmadi
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v4i1.100

Abstract

Rehabilitasi hutan dan lahan merupakan suatu upaya memulihkan ekosistem yang rusak atau terdegradasi, baik akibat penebangan liar, kebakaran hutan, atau akibat aktivitas manusia lainnya. Salah satu upaya pemulihan ekosistem tersebut adalah menggunakan teknik konservasi secara vegetatif dengan memanfaatkan tanaman vegetasi maupun sisa-sisa tanaman sebagai media pelindung tanah dari bahaya erosi, peningkatan kandungan lengas tanah baik sifat fisik, kimia, maupun biologi dan penghambat laju aliran permukaan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melakukan rehabilitasi lahan dan hutan di area perbukitan di Desa Rembitan dengan melindungi tanah terhadap daya perusak aliran air di atas permukaan tanah. Kegiatan ini juga bermaksud memperbaiki kapasitas infiltrasi dan penahan air yang langsung mempengaruhi besarnya aliran permukaan. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Kota Mataram dan juga melibatkan masyarakat lokal Desa Rembitan. Teknik yang digunakan pada laporan ini berupa reboisasi yang dilakukan yaitu dengan menanam pohon kemiri dan kayu putih sejumlah 250 pohon. Hasil yang diperoleh yaitu masyarakat di Desa Rembitan dapat mengetahui cara rehabilitasi hutan dan lahan secara vegetatif untuk mengembalikan fungsi dan produktivitas hutan seperti semula. Kesadaran masyarakat pun meningkat, ditandai dengan tingkat partisipatif yang tinggi dalam keterlibatan dan antusias dalam kegiatan tersebut.
Perbandingan Stok Karbon Berbasis Penggunaan Lahan dan Rencana Pola Ruang pada Wilayah Perencanaan III Kota Singkawang: Comparison of Carbon Stock Based on Land Use and Spatial Pattern Plans in Planning Area III of Singkawang Siska Ita Selvia; Taufiqurrahman Taufiqurrahman; M. Irvan Kurnia
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 9 No. 2 (2023): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v9i2.417

Abstract

Climate change is a strategic global issue and its concern to many regions in Indonesia because it will impact the sustainability of many sectors. One of the causes of climate change is the existence of Green House Gases (GHG), especially carbon dioxide (CO2), which has the highest concentration in the atmosphere due to human activities. Massive development activities have caused the dynamics of changes in land use from undeveloped land to built-up land. Singkawang City Singkawang City has a population that continues to increase, namely in the period 2010-2020 it has a population growth rate of 2.27%. This of course can trigger a conflict of space requirements that are not proportional to the availability of existing land. Planning Area (WP) III of Singkawang City, which currently has a higher proportion of undeveloped land than built-up land, will faced challenges, due to the many development plans such as airports, industrial allotment areas and other supporting facilities. Of course, this will triggered changes in land use functions which can reduce carbon stocks. Therefore, the purpose of this study is to compare carbon stocks based on existing land use classes and the area of each type of money polar plan according to the Detailed Spatial Plan (RDTR) of WP III. The analytical method used is to analyze carbon stocks using conversions from the 2012 Directorate General of Forestry Planning standards and using the GHG calculator developed by ICLEI-Local Governments for Sustainability. The result of this study is that there is a decrease in carbon stocks in the spatial pattern plan (233.267,15 tons C) compared to carbon stocks based on the existing land use class in WP III (236.224,78 tons C). This shows that there is a difference of 2.957,63 tonnes C or a decrease in carbon stocks of 1,3%.
The Pendampingan Pengolahan Pare Bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngolang yang Terdampak Pembangunan KEK Mandalika: - Yuli Rahmawati; Siska Ita Selvia; Nur Shapna Dwiyanti; Mukminah; Nur Asri Shakila
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 2 (2023): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i2.4556

Abstract

The purpose of this community service activity is to introduce and open up the knowledge of the Ngolang Women Farmer Group (KWT) community about the great potential and opportunities of the region, increase local food processing capabilities and increase institutional capacity. This activity was carried out in Ngolang Sub-Village, Kuta Village, Pujut District, Central Lombok Regency, involving 20 Ngolang KWT members. The method used in this community service is lectures and training in the form of direct practice of food processing. The raw material that is processed is bitter melon, as well as an effort to integrate bitter melon cultivation, which is also being cultivated in the surrounding villages. As a result of this community service activity, the community can have information disclosure about the potential of the area where they live as a buffer zone for the KEK Mandalika, which has excellent potential for UMKM development. Community enthusiasm can be seen from the high participation and confidence in these service activities.
PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI PENDAMPINGAN PENGOLAHAN PANGAN KEPADA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) NGOLANG SEBAGAI SALAH SATU DESA PENYANGGA KEK MANDALIKA YANG TERDAMPAK PEMBANGUNAN SIRKUIT MANDALIKA Siska Ita Selvia; Lolita Endang Susilowati; Zuhdiyah Matienatul Iemaaniah
Jurnal Abdimas Sangkabira Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Abdimas Sangkabira, Juni 2023
Publisher : Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdimassangkabira.v3i2.454

Abstract

Dusun Ngolang, Desa Kuta, Mandalika merupakan kawasan yang digunakan untuk bermukim sementara warga relokasi Ex-Sirkuit Mandalika. Sebelum menempati hunian yang telah dipersiapkan oleh PT Pengembang Pariwisata Nasional Indonesia atau Tourism Development Corporation (ITDC), masyarakat terdampak pembangunan Sirkuit Mandalika berkegiatan di Dusun Ngolang dengan beberapa keterbatasan, salah satunya tidak adanya pekerjaan khususnya bagi para ibu-ibu rumah tangga. Sebagian besar dari mereka menggantungkan hidupnya dari bantuan-bantuan yang datang, baik dari Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat dan swasta lainnya. Tujuan diadakannya pendampingan pengolahan pangan untuk masyarakat (khususnya ibu-ibu rumah tangga) antara lain: 1) menciptakan kompetensi dibidang pengolahan pangan; 2) melakukan diversifikasi produk dari hasil-hasil pertanian yang dikembangkan di desa-desa penyangga Mandalika; 3) meningkatkan peluang pengembangan produk untuk mendukung pariwisata di Mandalika 4) Berkontribusi terhadap UMKM di manajemen Bumdes Desa Kuta, Mandalika; 5) Menciptakan lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga dan 6) Membentuk kelembagaan Kelompok Wanita Tani (KWT)
Evaluasi Kapasitas Daya Tampung TPA Wonosari di Kota Singkawang Siska Ita Selvia; Lintang Suminar
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrh.v7i2.166-174

Abstract

ABSTRAKSampah menjadi permasalahan di hampir seluruh wilayah di Indonesia, termasuk di Kota Singkawang. Timbunan sampah di Kota Singkawang meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas perekonomian yang terus berkembang. Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Lingkungan Hidup telah melakukan banyak upaya mulau dari pengurangan dan pengelolaan sampah. Pengurangan dilakukan dengan menerapkan berbagai inovasi yang menerapkan teknologi dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Pengelolaan sampah di Kota Singkawang belum berjalan maksimal, dikarenakan daerah pelayanan pengelolaan sampah belum menyeluruh di Wilayah Kota Singkawang. Permasalahan sampah ini apabila tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Salah satu tahapan operasional yang paling penting adalah pengelolaan pada Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Wonosari. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan prediksi jumlah sampah dan kapasitas daya tampung TPA Wonosari. Hal ini dimaksudkan agar dapat diberikan rekomendasi kebijakan dalam mengurangi produksi sampah sampai dengan pembukaan lahan baru untuk TPA dan peningkatan pengawasan dan pengelolaan terhadap sarana prasarana TPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif evaluatif, dimana menggunakan pendekatan persamaan geometrik dalam melakukan prediksi timbulan sampah dan kapasitas daya tampung TPA.Kata kunci: sampah; tempat pemrosesan akhir; wonosari; daya tampung; sisa umur pakaiABSTRACTSolid Waste is a problem in almost all regions in Indonesia, including in Singkawang, West Kalimantan. Waste generation in Singkawang are increasing along with the increasing population and growing economic activity. The Government of Singkawang through the Environmental Service Department has made many efforts, starting from waste reduction and waste management. The reduction is carried out by implementing various innovations that apply technology and increase public awareness. Waste management in Singkawang has not run optimally, because the waste management service area is not comprehensive in the all sub district. This waste problem if not handled properly will cause pollution to the environment. One of the most important operational stages is management at the Wonosari Waste Final Disposal Site (TPA). The purpose of this study is to predict the amount of waste and the capacity of the Wonosari TPA. This is intended so that policy recommendations can be given in reducing waste production to opening new land for TPA and improving supervision and management of TPA infrastructure. The method used in this study is a descriptive evaluative method, which uses a geometric equation approach to predict waste generation and landfill capacity.Keywords: solid waste, final disposal, wonosari; carrying capacity; useful life