Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Relationships Between Adolescents’ Psychological Well-Being and Problem Behavior in Theft Cases in Youth Correctional Center Bandung Firdasannah, Astri; Ramanda Justice, Widi; Amanda Suherman, Nazwa
Psychosocia : Journal of Applied Psychology and Social Psychology Vol. 2 No. 1 (2024): January 2024
Publisher : Indonesian Scientific Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61978/psychosocia.v2i1.376

Abstract

This study aims to determine the relationship between adolescents’ psychological well-being and problem behavior in children in conflict with the law (ABH) in theft cases in the Youth Correctional Center (YCC) Bandung. This research is preliminary to the development of a family function therapy design. The quantitative correlational approach is the research methodology employed in this study. Quota sampling was the sampling method employed. In incidents of theft, the study's sample quota was 36 (ABH). The Difficulty and Strength Questionnaire (KKA) measuring instrument was used to determine the level of difficulty and strength they experienced. Adolescent psychological well-being was measured using the Brief Scale of Psychological Well-Being for Adolescents (BSPWB-A)—Indonesian Version. The method of analysis used for the product-moment Pearson correlation test is the source of the data. The result of this study shows a significant negative correlation between adolescents’ psychological well-being and problem behavior in children in conflict with the law (ABH) in theft cases in YCC Bandung (r = -0.200; p < 0.05). The hypothesis proposed is accepted. The implications of this study are the basis for the development of family functional therapy, which considers adolescents’ psychological well-being as part of family functional therapy to reduce their problematic behavior.
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS SEBAGAI MEDIATOR ANTARA OTONOMI TERHADAP KINERJA PADA GURU DALAM KURIKULUM MERDEKA BELAJAR Hastuti, Evi Srinur; Pratami, Dewi Arpi; Firdasannah, Astri
Psyche: Jurnal Psikologi Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36269/psyche.v6i1.2330

Abstract

Mitigasi ketertinggalan pembelajaran atau learning loss akibat pandemi dilakukan dengan menyederhanakan kurikulum berupa kurikulum merdeka belajar yang sudah mulai diimplementasikan pada tahun 2022. Melalui kurikulum merdeka belajar, diharapkan guru bisa memiliki otonomi dalam mendesain dan menentukan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kinerja seiring dengan meningkatnya kesejahteraan psikologis. Tujuan penelitian ini yaitu melihat pengaruh otonomi terhadap kinerja dengan melalui variabel mediasi yaitu kesejahteraan psikologis. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah Guru SMA yang menyelenggarakan kurikulum merdeka belajar di Kota Bandung diambil menggunakan teknik sampling yaitu proportional random sampling. Analisis data menggunakan metode deskriptif dan verifikatif menggunakan uji mediasi sobel test. Hasil analisis menunjukkan bahwa otonomi dapat berpengaruh langsung terhadap kinerja dan dapat juga berpengaruh tidak langsung melalui kesejahteraan psikologi sebagai mediasi dengan besar pengaruh langsung yaitu 0,010. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian t-hitung > t-tabel (3,149 > 1,984) maka H0 ditolak dan H1 diterima dengan koefisien mediasi sebesar 1,702 signifikan, artinya terdapat pengaruh signifikan antara otonomi (X) terhadap kinerja (Y) melalui mediasi kesejahteraan psikologi (Z).
Bagaimanakah Remaja Kasus Pencurian di LPKA Bandung Mempersepsikan Tipe Pola Asuh Orang Tuanya? Firdasannah, Astri
Inaba Journal Of Psychology Vol. 1 No. 1 (2023): Inaba Journal of Psychology, Vol. 1, Issue. 1, 2023
Publisher : Universitas Indonesia Membangun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56956/ijop.v1i01.186

Abstract

Perilaku delinkuen remaja merupakan salah satu masalah yang serius di Indonesia. Perilaku bermasalah yang terjadi pada remaja tidak lepas dari bagaimana remaja mempersepsikan tipe pola asuh orang tuanya terhadap mereka. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menggambarkan persepsi tipe pola asuh orang tua remaja kasus pencurian di LPKA Bandung. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling kuota. Jumlah kuota sampel yang ditentukan dalam penelitian ini ialah 20 orang remaja tahanan LPKA Bandung kasus pencurian. Alat ukur yang digunakan ialah Egna Minnen Beträffande Uppfostran-Childern (EMBU-C) yang diadaptasi dalam bahasa Indonesia untuk mengetahui tipe pola asuh yang dipersepsi oleh remaja terhadap ayah dan ibunya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja menilai pola pengasuhannya berada pada tipe anxious oleh ibu (anxious-mother). Tipe anxious paling banyak dipersepsikan dibanding empat tipe pola asuh lainnya, yaitu: overprotective, emotional-warmth, rejection, dan anxious. Sementara itu, persepsi tipe pola asuh dari ayah jauh lebih rendah dibandingkan ibu. Bagi peneliti selanjutnya disarankan dapat membuat perancangan intervensi untuk meningkatkan persepsi tipe pola asuh orang tuanya agar hal tersebut mempengaruhi juga pada penurunan tingkat perilaku bermasalah remaja.
Ketakutan Akan Kegagalan Dalam Olahraga : Tinjauan Literatur Muslih, Faizi; Firdasannah, Astri
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 3 No. 5: Agustus 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v3i5.4036

Abstract

Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. terdapat beberapa faktor penyebab atlet merasakan ketakutan akan kegagalan yang meliputi pengaruh orang tua, kepribadian, kontekstual individu/sosial (meliputi tujuan pencapaian, usia, jenis olahraga, kompetensi yang dirasakan, mengatasi rasa malu dan pengendalian). , peneliti ingin mengetahui secara pasti terdapat variabel apa saja yang dapat mempengaruhi, ketakutan akan kegagalan dalam olahraga? Penelitian ini disusun menggunakan metode tinjauan literatur naratif mengenai Ketakutan Akan Kegagalan Dalam Olahraga. Terdapat beberapa pembaruan penelitian mengenai penyebab terjadinya ketakutan akan kegagalan yaitu faktor gaya pembinaan pelatih, faktor kepribadian dan faktor sosial.