Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

COMPARISON OF THERMAL CONDUCTIVITY OF SPOON MATERIALS USING CONSTANT TEMPERATURE HEATING METHOD Syahriani Nurfadilah; Putri Nur Fathiyah; Lastri Dewi Tamala; Naila Zakiyah Fanani; Fuji Hernawati Kusumah
Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 3 (2023): Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi
Publisher : Komunitas Menulis dan Meneliti (Kolibi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/scientica.v1i3.501

Abstract

Perbandingan Konduktivitas Termal Bahan Sendok Menggunakan Metode Pemanasan Suhu Konstan Sendok merupakan peralatan dapur yang penting untuk memasak, namun penggunaannya yang tidak tepat sesuai dengan sifat bahannya dapat menimbulkan masalah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konduktivitas termal berbagai bahan sendok, yaitu kayu, baja tahan karat, plastik, dan keramik, serta untuk mengidentifikasi konduktivitas termal tertinggi dan paling efisien untuk penggunaan sehari-hari. Pada penelitian ini, semua jenis bahan sendok ditempatkan pada panci listrik yang berisi air. Durasi penggunaan bervariasi yaitu 1 menit, 3 menit, dan 5 menit. Nilai rata-rata suhu yang diperoleh dari sendok kayu, plastik, stainless steel, dan keramik berturut-turut adalah 29˚C, 29,75˚C, 32,75˚C, dan 31,75˚C dengan nilai suhu yang terus meningkat setiap menitnya. Dari hasil tersebut diperoleh konduktivitas termal tertinggi hingga terendah berturut-turut adalah baja tahan karat, keramik, plastik, dan kayu. Oleh karena itu, sendok kayu bisa menjadi pilihan yang cocok untuk keperluan memasak sehari-hari.
RANCANGAN THREE-O DENGAN SUMBER DAYA ENERGI KINETIK SEBAGAI INOVASI PENENTU ARAH DAN WAKTU SALAT Aulliyah, Uunwanah Agustin; Melati, Bunga Chinta; Prasettia, Sukma; Kusumah, Fuji Hernawati
ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak Vol 8 No 1 (2024): Juni
Publisher : UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ifk.v8i1.48534

Abstract

Every Muslim in the world has an obligation to perform prayers, and one of the two valid conditions for prayer is facing the Qibla (the direction of the Ka’bah in Mecca) and praying at the designated times. The challenge arises when someone is in an unfamiliar place where the Qibla direction is unknown. Additionally, prayer times continuously change based on the position of the sun. To address these challenges, the goal of this research is to design a device that can determine the Qibla direction without relying on electricity, signals, internet, or specialized knowledge. This renewable solution aligns with the Sustainable Development Goals (SDGs). The conclusion from this design is successful, resulting in a practical and efficient product for the community, with an average score of 71.4% based on the questionnaire.
Optimasi Serat Selulosa Asetat/Gelatin/Ekstrak Bajakah (Spatholobus littoralis Hassk) menggunakan Pemintalan Elektrik (Electrospinning) Kusumah, Fuji Hernawati; Hartati, Sri; Aramel, Aramel; Noviyanto, Alvian; Zulfi, Akmal; Rochman, Nurul Taufiqu; Khairurrijal, Khairurrijal
Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapan Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/p-jpft.v8i2.15760

Abstract

Pemintalan elektrik (electrospinning) merupakan metode produksi serat yang efektif dan efisien, yang dapat menggunakan berbagai jenis material dan dimanfaatkan untuk beragam aplikasi, salah satunya sebagai media penghantar. Bajakah (Spatholobus littoralis Hassk) merupakan tanaman asli Indonesia yang tinggi akan zat antioksidan dan anti inflamasi. Pada penelitian ini, ekstrak etanolik bajakah diinkorporasikan ke dalam serat selulosa asetat (SA)/gelatin dengan memvariasikan perbandingan volume larutan polimer (SA/gelatin) terhadap larutan ekstrak bajakah (8:1, 6:1, 4:1, dan 2:1). Berdasarkan hasil electrospinning diperoleh bahwa hanya larutan prekursor SA/gelatin 2:1 yang tidak dapat menghasilkan serat. Hasil analisis data karakterisasi SEM menunjukkan bahwa larutan prekursor SA/gelatin dan SA/gelatin/bajakah 8:1, 6:1, 4:1 berturut-turut menghasilkan serat dengan ukuran rata-rata sebesar 1548, 1509, 1377, dan 1079 nm. Uji kadar ekstrak bajakah menggunakan UV-Vis menunjukkan bahwa ekstrak bajakah berhasil diinkorporasikan dalam serat SA/gelatin.
PERBANDINGAN GEOMETRI BILAH KINCIR AIR DALAM MEMANFAATKAN AIR SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK Safira, Ledya; Pangestuti, Anisa; Safna, Thasyara; Kusumah, Fuji Hernawati
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kincir Air adalah salah satu contoh alat energi terbarukan yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Namun, geometri bilah kincir air sederhana masih harus diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar arus dan tegangan listrik, menganalisis daya listrik, dan membandingkan nyala lampu yang dihasilkan dari 3 jenis geometri bilah kincir air. Pengukuran arus dan tegangan listrik dengan metode mengatur selektor multimeter sebesar 20mA dan 20V. Besar daya listrik yang dihasilkan menggunakan rumus . Menggunakan 3 jenis geometri bilah kincir air yang berbeda, yaitu kotak, datar dan lengkung. Geometri 1, 2 dan 3 menghasilkan arus listrik rata-rata sebesar 0,0088A; 0,0056A; dan 0,0096. Besar tegangan listrik rata-rata yang dihasilkan sebesar 1,327; 0,337 dan 0,827. Nyala lampu rata-rata yang dihasilkan dari 3 jenis geometri bilar kincir air yaitu mati dan redup. Serta besar daya listrik rata-rata yang dihasilkan dari 3 jenis geometri sebesar 0,0117; 0,0019 dan 0,0079. Berdasarkan hasil penelitian, geometri bilah kincir air yang menghasilkan daya listrik paling besar adalah kotak. Tetapi, geometri kincir air masih harus diteliti lebih lanjut menggunakan alat yang lebih canggih.
Analisis Pengaruh Diameter Kincir dan Ketinggian Sumber Air terhadap Tegangan dan Arus pada PLTA Sederhana Fikriyah Luthfiyani, Piyani; Affra Resnaulita; Haura Ratu Adzra; Fuji Hernawati Kusumah
Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER) Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jupiter.v6i1.16271

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengkaji sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan menganalisis hasil tegangan dan arus saat diameter kincir air serta ketinggian antara sumber air dengan baling-baling kincir divariasikan. Pembangkit listrik tenaga air ini memanfaatkan aliran air yang mengalir dari ketinggian sebagai penggerak generator. Tegangan dan arus yang dihasilkan digunakan untuk menentukan pengaruh variasi diameter dan ketinggian terhadap efisiensi sistem PLTA mini serta implikasinya untuk aplikasi skala besar. Data diambil dengan mengalirkan air pada variasi ketinggian 15 cm, 30 cm, dan 45 cm. Terdapat hubungan yang berbanding lurus antara ketinggian sumber air dengan tegangan dan arus yang dihasilkan; peningkatan ketinggian sumber air menghasilkan tegangan dan arus yang lebih tinggi. Sebaliknya, hubungan antara diameter kincir air dan tegangan serta arus yang dihasilkan adalah berbanding terbalik; peningkatan diameter kincir mengakibatkan penurunan tegangan dan arus karena distribusi gaya air yang lebih luas mengurangi kecepatan rotasi kincir. Meskipun terdapat peningkatan tegangan dan arus seiring dengan perubahan ketinggian dan diameter, nilai yang dihasilkan belum cukup untuk menyalakan lampu bertegangan 2 volt, sehingga diperlukan optimalisasi lebih lanjut pada sistem PLTA.
PERBANDINGAN RADIUS TURBIN ANGIN SEDERHANA TERHADAP OPTIMASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN Silvi Soraya; Ayu Rozadien Junita Putri; Aghnia Ilmi Andini; Tiara Zahira; Fuji Hernawati Kusumah
Trigonometri: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 4 No. 1 (2024): Trigonometri: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3483/trigonometri.v4i1.4754

Abstract

Turbin angin merupakan komponen penting yang berguna untuk mengubah energi kinetik angin menjadi energi gerak poros pada generator hingga menjadi energi listrik dalam perancangan pembangkit listrik tenaga angin. Akan tetapi, penelitian mengenai optimasi kinerja turbin angin pada aspek perbandingan radius masih sangat terbatas. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbandingan radius turbin angin sederhana terhadap optimasi kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin. Penelitian ini dilakukan dengan cara menguji kinerja turbin angin pada perbandingan jarak radius yang berbeda yakni 9, 12, dan 15 cm. Pengujian dilakukan dengan mengukur tegangan dan arus yang dihasilkan oleh turbin angin menggunakan multimeter. Turbin angin dengan jarak radius 9, 12, dan 15 cm masing-masing menghasilkan rata-rata tegangan dan arus berturut-turut sebesar (0,01 mV dan 2,05 mA), (0,013 mV dan 2,26 mA), dan (0,013 mV dan 2,49 mA). Hasil ini menunjukan bahwa turbin angin dengan radius 15 cm menghasilkan nilai tegangan dan arus yang lebih besar dibandingkan dengan radius 9 cm dan 12 cm. Sehingga dapat dikatakan bahwa turbin angin dengan radius 15 cm memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan radius yang lainnya. Dengan begitu perbedaan radius turbin angin berpengaruh terhadap optimasi kinerja pembangkit listrik tenaga angin. Kata Kunci: Turbin angin, Optimasi, Kinerja, Radius.
Comparative Study of Light-Dark Patterns on CDs (Compact Disks) and Leek Stems as Simple Gratings in Diffraction Grating Practicals Farah Amara Valio; Annisa Nurul Amalia; Hilwa Syamila Haq; Ahmad Suryadi; Fuji Hernawati Kusumah
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1 No. 2 (2024): Januari
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v1i2.561

Abstract

Physics learning often faces a lack of available learning media because it is difficult to obtain or the price is expensive, one example is the diffraction grating practicum. This research tries to improve the limitations of physics learning media, especially in diffraction grating practicum. The use of materials that are more affordable and easy to find, namely leek stems and CD (Compact Disk) as diffraction gratings is an innovative effort for teachers and students to overcome the lack of availability and expensive practical equipment. This research uses experimental methods and aims to compare the light-dark patterns produced by by the two types of grid, namely the leek stem grid and the CD grid. The results of the research show that the light-dark pattern formed from the CD grid has a clearer pattern than the leek stem grid. The distance between the dark and light patterns produced by the CD grid is(15±0,05)×10^(-2)m, while the value for the leek grid is (7±0,05)×10^(-2)m. Thus, it can be concluded that the use of CD chips grid are more efficiently than the use of grids on leek stems as gratings in diffraction grating practice. This innovation provides a concrete solution to the constraints of availability and cost of practical equipment. This allows teachers and students to conduct experiments with more affordable resources. This research not only demonstrates the efficiency of CDs as diffraction gratings, but also contributes to the development of more practical and economical physics learning methods.
Comparative Analysis of Bias Index to Determine The Density of Pertalite and Pertamax Fuel Oil Using Snellius's Law Ramadhan, Purwo Harris; Dannial, Mohammad; Ulfa, Juliana; Nurhafifah, Zeinab; Kusumah, Fuji Hernawati
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1, No 12 (2024): Madani, Vol. 1 No. 12 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10420932

Abstract

The refractive index value can be determined using various methods, one of which is the principle of Snell's law. . This research aims to compare the refractive index of Pertalite and Pertamax fuel oil and prove Snell's law. This research was conducted at the Optical Laboratory of the Tadris Physics Study Program, Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta. The main materials used are Pertamax and Pertalite as the fluid, then laser, ruler, glass container, pen, protractor, HVS paper. The results obtained from this experiment, namely the refractive index value for Pertalite, obtained an average value of 1.36 and for the refractive index for Pertamax, the average value was 1.653, so it can be concluded that the refractive rays in Pertamax are greater than the refractive rays in Pertalite. So, for its use, Pertamax is more efficient compared to Pertalite.Keywords: Refractive index, refraction, pertalite, and Pertamax
Studi Perbandingan Kualitas Minyak Goreng Berdasarkan Viskositas dan Kandungan Asam Lemak Jenuh Minyak Goreng Amalia, Annisa Nurul; Valio, Farah Amara; Haq, Hilwa Syamila; Kusumah, Fuji Hernawati
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 7 (2024): Madani, Vol 2. No. 7, 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12724126

Abstract

Minyak goreng memiliki kandungan utama yaitu asam lemak, asam lemak memiliki dua jenis yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak yang terkandung dalam minyak inilah yang menentukan kualitasnya. Namun, kebanyakan minyak goreng yang dikonsumsi masyarakat tidak memiliki kualitas yang baik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu melakukan pengambilan data dengan membandingkan dua merek minyak goreng. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan viskositas dan kandungan asam lemak jenuh pada minyak goreng dengan merek berbeda guna mengetahui minyak goreng dengan kualitas lebih baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, viskositas minyak goreng Rizky lebih kecil, yaitu sebesar 0,15 Ns/m², sedangkan viskositas minyak goreng Bimoli sebesar 0,246 Ns/m². Adapun kadar lemak jenuh minyak goreng Rizky cenderung lebih besar yaitu 42 gram, sedangkan kadar lemak jenuh minyak goreng Bimoli yaitu 37 gram. Viskositas relatif lurus dengan kualitas minyak dan relatif terbalik dengan asam lemak jenuh. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa minyak goreng Bimoli lebih baik kualitasnya daripada minyak goreng Rizky. 
Paving Block Quality With Several Types of Plastic Waste on Compressive Strength Cahyani, Risti Indah; Irfaniyah, Dina; Alfarizki, Ahmad Fikri; Kusumah, Fuji Hernawati
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1, No 12 (2024): Madani, Vol. 1 No. 12 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10428700

Abstract

Pollution in Indonesia has increased over time due to the large amount of waste that is not managed properly, one of which is plastic waste which has a negative impact on the environment, where it can pollute oceans, rivers and other environmental areas. On the other hand, the increase in natural resources and community needs are also increasing rapidly. So, based on these problems, this research aims to utilize plastic waste as a mixture to form paving blocks and analyze the quality of paving blocks better. The method used in this research is experimental which is carried out by making paving blocks with different types of plastic, namely PET ( polyethylene ethylene terephalate ) , PP (polypropylene) and PS (polystyrene plastic) with a mixture of gravel with a weight volume ratio of 50: 50. Model The paving blocks studied were paving blocks in the form of blocks with object dimensions measuring 14.5 × 9.5 cm x 3.5 cm. The results of the research showed that the compressive strength of PP, PET and PS plastic types were 33.8 MPa, 18 MPa, and 9 MPa respectively. Thus, it can be concluded that the PP (polypropylene) plastic mixture has the best quality in handling quite heavy loads.