Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengaruh Strategi Pembelajaran Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Syintia, Syintia; Akbar, Budhi; Safahi, Luthpi; Susilo, Susilo
Assimilation: Indonesian Journal of Biology Education Vol 1, No 2 (2018): September 2018
Publisher : Department of Biology Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/aijbe.v1i2.13052

Abstract

This study aims to determine the effect of Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) learning strategies on students' science process skills. This research was carried out in SMA Negeri 11 Bekasi City from April to May 2017. The method used in this study was Quasi Experiment, with the Posttest Only Control Design research design. The target population is all students of class X MIA totaling 240 students. The sampling technique used Cluster Random Sampling, and obtained the X MIA 2 class as the experimental class and X MIA 3 class as the control class. Data collection is done by using multiple choice tests to measure 9 indicators of student science process skills. Hypothesis testing using the t test at a significance level α = 1%, obtained tcount = 3.06 t0.99 = 2.38, which means that H0 is rejected, so there is a very significant effect on both groups. So, it can be concluded that the use of REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) learning strategies has an effect on students' science process skills.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma zanthorrhiza ROXB.) pada Tahap Pascaimplantasi Lanjut terhadap Fertilitas Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Betina Fazriany, Erie; Akbar, Budhi; Kartikawati, Eka
BIOEDUSCIENCE Vol 2 No 2 (2018): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.711 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/22140-1441337

Abstract

Background: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian ekstrak temulawak (Curcuma zanthorrhiza Roxb.) pada tahap pascaimplantasi lanjut terhadap fertilitas tikus putih (Rattus norvegicus L.) betina galur Sprague Dawley terhadap Kematian Pascaimplantasi (KPI). Metode: Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 6 ulangan. Penelitian menggunakan 24 ekor tikus betina yang dibagi dalam empat kelompok yang dibagi menjadi empat perlakuan, yaitu: P0 (kontrol), P1 (400 mg/kg bb), P2 (800 mg/kg bb), P3 (1200 mg/kg bb), perlakuan diberikan setiap hari pada hari ke 11-14 kebuntingan. Pada kebuntingan hari ke-15 tikus dibedah dan diamati jumlah implantasi, fetus hidup, fetus mati dan korpus luteum. Data diuji dengan menggunakan uji Chi kuadrat (X2) dan uji Kruskal Wallis. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P1 (400 mg/kg bb) menunjukkan persentase KPI sebesar 0%, perlakuan P2 (800 mg/kg bb) menunjukkan persentase KPI sebesar 5,27%, dan perlakuan P3 (1200 mg/kg bb) menunjukkan persentase KPI sebesar 14,65%. Dari hasil yang diperoleh. Kesimpulan: pemberian ekstrak rimpang temulawak pada tahap pascaimplantasi lanjut, cenderung menurunkan fertilitas tikus putih (Rattus norvegicus L.) betina galur Sprague Dawley.
ANALISIS KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA KELAS X IPA PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Hanifa, Nur Isnaini; Akbar, Budhi; Abdullah, Sahami; Susilo, Susilo
Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Vol 2, No 2 (2018): DIDAKTIKA BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/dikbio.v2i2.1895

Abstract

Kemampuan memecahkan masalah secara kompleks merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa pada tingkat SMA/MA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan memecahkan masalah siswa pada materi perubahan lingkungan dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan memecahkan masalah. Penelitian ini dilakukan di MAN 9 Jakarta pada bulan Mei 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dalam persentase. Populasi penelitian ini berjumlah 105 orang siswa dengan sampel sebanyak 35 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Instrumen penelitian ini adalah tes berupa pilihan ganda yang digunakan untuk mengukur kemampuan memecahkan masalah siswa, dan non tes berupa kuesioner untuk menggali faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan memecahkan masalah, lembar observasi dan daftar wawancara untuk menguatkan hasil kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan memecahkan masalah siswa kelas X IPA di MAN 9 Jakarta tergolong cukup dengan persentase 69,56%. Faktor yang menunjang kemampuan siswa memecahkan masalah adalah model/metode, media dan lingkungan belajar yang diciptakan oleh guru. Sedangkan faktor yang menjadi penghambat adalah pemberian motivasi dari guru, minat siswa dan kemampuan kognitif siswa yang rendah. The problem solving ability complexly is one of the competencies that students must have it at senior high school (SMA/MA) level. This study aimed to determine students’ problem solving ability on environmental change material and to describe the factors that affect the problem solving ability. This study was conducted at MAN 9 Jakarta on May 2017. The used study method was descriptive quantitative as a percentage. The population of this study was 105 students with a sample of 35 students. The used sampling technique used was cluster random sampling. The study instruments were a multiple-choice test that was used to measure students' problem solving ability, and non-tests in the form of a questionnaire to explore the factors that affect the the problem solving ability, observation sheet and interview list to strengthen the questionnaire results. The results showed students’ problem solving ability of class X IPA at MAN 9 Jakarta was sufficient with a percentage of 69.56%. The factors that support students' problem solving ability were learning model/method, learning media, and learning environment created by teacher. While the inhibiting factor were low motivation of teacher, student interest and cognitive abilities of students.
Hubungan antara Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Keterampilan Komputasional pada Siswa Kelas 5 SDN Jelambar 01 Pagi Nadidah, Nuha; Akbar, Budhi
PRISMA Vol 11, No 2 (2022): PRISMA Volume 11, No 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v11i2.2428

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara hasil belajar matematika dan keterampilan komputasional di kelas 5 SDN Jelambar 01 Pagi. Metode korelasi yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu hasil belajar dan keterampilan komputasional. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai raport dan skor tes yang dilakukan dalam penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan analisis data korelasi pearson product moment nilai r hitung =  0,872, r tabel = 0,3172, dengan df = 26 dan hasil uji regresi menunjukkan setiap penambahan 1 nilai hasil belajar, maka nilai keterampilan komputasional bertambah 1, 425.
Efektivitas Model Pembelajaran Group Investigation (GI) terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kartikawati, Eka; Ningsih, Alviana; Akbar, Budhi
Jurnal Basicedu Vol. 4 No. 3 (2020)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i3.398

Abstract

Model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa. Model Group Investigation berpotensi dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa karena model ini menerapkan penyelidikan ilmiah yang dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Penelitian kami berusaha untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Group Investigation terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi jaringan tumbuhan. Metode: Digunakan sebanyak 74 siswa sebagai responden dalam penelitian ini. Soal tes keterampilan proses sains berupa pilihan ganda berjumlah 35 butir digunakan sebagai alat mengumpulkan data. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan rumus uji t yang sebelumnya diuji normalitas dan homogenitasnya. Hasil: Perhitungan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 75,5 lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol sebesar 67,4. Penelitian kami menginformasikan bahwa model pembelajaran Group Investigation (GI) diketahui dapat berpengaruh positif terhadap keterampilan proses sains (KPS) siswa (thitung = 5,01 > ttabel = 2,38) . Kesimpulan: Model pembelajaran Group Investigation memiliki potensi yang baik dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Muatan IPA Kurikulum 2013 Tingkat Sekolah Dasar Tadhkiroh, Tadhkiroh; Akbar, Budhi; Hartini, Tri Isti
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.4720

Abstract

Penilaian kurikulum 2013 menekankan terhadap penilaian autentik yang mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan sesuai dengan proses dan hasil. Penilaian kinerja (performance assessment) disertai rubrik penilaian  salah satu alternatif bentuknya, pada dasarnya guru mengalami kesulitan dalam menyusun rubrik. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)menganalisis pengembangan instrumen penilaian kinerja siswa; 2)menganalisis karakteristik (validitas) instrumen penilaian kinerja siswa; 3)menghasilkan  produk instrumen penilaian kinerja pada muatan IPA kurikulum 2013 tingkat sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan  (research and development) dengan model  4-D (Four D Models) yaitu define, design, develop, disseminate. Instrumen yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian  yaitu validasi instrumen penilaian kinerja, format angket dan wawancara  respon siswa dan guru. Uji coba validitas dilakukan oleh 2 ahli materi dengan hasil “sudah  layak” dengan persentase sebesar 98.79 %. Hasil validasi ahli evaluasi dinyatakan “sudah layak” dan persentase sebesar 95,05 %. Instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan telah memenuhi  ketentuan metode penelitian RnD model 4-D.  Produk dalam studi ini berupa instrumen penilaian kinerja siswa muatan IPA kurikulum 2013 mendapatkan kategori sangat layak setelah melalui uji coba instrumen dengan para pakar sehingga   siap digunakan  dan siap  direplikasi untuk materi atau muatan mata pelajaran yang lain. Produk instrumen secara lengkap pada link  https://bit.ly/3Gfy9qU
HUBUNGAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS DENGAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL PESERTA DIDIK KELAS V SDN CENGKARENG BARAT 03 PAGI Ali, Muhammad; Akbar, Budhi
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 12, No 3 (2023): PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v12i3.20319

Abstract

The purpose of this study was to analyze the relationship between scientific literacy skills and digital literacy skills of fifth grade students at SDN Cengkareng Barat 03 Pagi. The method used in this research is descriptive correlational with moment product correlation test. Researchers collected data through tests for scientific literacy and questionnaires for digital literacy. The results showed that out of 60 students, the highest score of Scientific Literacy was 90 and the lowest score was 65 with Minimum Completeness Criteria (KKM) of 75. The normality test shows that the significance value of scientific literacy and digital literacy is greater than 0.05 (0.200 > 0. 05, 0.200 > 0.05 and 0.132 > 0.05, 0.200 > 0.05). The result of the linearity test is that the significance value is greater than 0.05 (0.631 > 0.05). Based on the results of this study, it can be concluded that there is a relationship between scientific literacy skills and digital literacy abilities of fifth grade students at SDN Cengkareng Barat 03 Pagi in the high category with a value of r = 0.691.
Efektivitas Model Pembelajaran Group Investigation (GI) terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kartikawati, Eka; Ningsih, Alviana; Akbar, Budhi
Jurnal Basicedu Vol. 4 No. 3 (2020)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i3.398

Abstract

Model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa. Model Group Investigation berpotensi dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa karena model ini menerapkan penyelidikan ilmiah yang dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Penelitian kami berusaha untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Group Investigation terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi jaringan tumbuhan. Metode: Digunakan sebanyak 74 siswa sebagai responden dalam penelitian ini. Soal tes keterampilan proses sains berupa pilihan ganda berjumlah 35 butir digunakan sebagai alat mengumpulkan data. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan rumus uji t yang sebelumnya diuji normalitas dan homogenitasnya. Hasil: Perhitungan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 75,5 lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol sebesar 67,4. Penelitian kami menginformasikan bahwa model pembelajaran Group Investigation (GI) diketahui dapat berpengaruh positif terhadap keterampilan proses sains (KPS) siswa (thitung = 5,01 > ttabel = 2,38) . Kesimpulan: Model pembelajaran Group Investigation memiliki potensi yang baik dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Muatan IPA Kurikulum 2013 Tingkat Sekolah Dasar Tadhkiroh, Tadhkiroh; Akbar, Budhi; Hartini, Tri Isti
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.4720

Abstract

Penilaian kurikulum 2013 menekankan terhadap penilaian autentik yang mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan sesuai dengan proses dan hasil. Penilaian kinerja (performance assessment) disertai rubrik penilaian  salah satu alternatif bentuknya, pada dasarnya guru mengalami kesulitan dalam menyusun rubrik. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)menganalisis pengembangan instrumen penilaian kinerja siswa; 2)menganalisis karakteristik (validitas) instrumen penilaian kinerja siswa; 3)menghasilkan  produk instrumen penilaian kinerja pada muatan IPA kurikulum 2013 tingkat sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan  (research and development) dengan model  4-D (Four D Models) yaitu define, design, develop, disseminate. Instrumen yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian  yaitu validasi instrumen penilaian kinerja, format angket dan wawancara  respon siswa dan guru. Uji coba validitas dilakukan oleh 2 ahli materi dengan hasil “sudah  layak” dengan persentase sebesar 98.79 %. Hasil validasi ahli evaluasi dinyatakan “sudah layak” dan persentase sebesar 95,05 %. Instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan telah memenuhi  ketentuan metode penelitian RnD model 4-D.  Produk dalam studi ini berupa instrumen penilaian kinerja siswa muatan IPA kurikulum 2013 mendapatkan kategori sangat layak setelah melalui uji coba instrumen dengan para pakar sehingga   siap digunakan  dan siap  direplikasi untuk materi atau muatan mata pelajaran yang lain. Produk instrumen secara lengkap pada link  https://bit.ly/3Gfy9qU
HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI SISTEM KOORDINASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) Aprilianti, Siska; Akbar, Budhi; Dharma, Agus Pambudi
Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2021): DIDAKTIKA BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/dikbio.v5i1.2463

Abstract

Model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) membangun pengetahuan siwa yang dilandasi struktur kognitif yang telah dimiliki serta didasarkan pada cara otak bekerja sehingga pembelajaran dapat diserap oleh otak secara maksimal. Penelitian bertujuan untuk  mengetahui pengaruh model BBL terhadap hasil belajar kognitif pada materi Sistem Koordinasi kelas XI MAN 8 Jakarta. Teknik sampling penelitian adalah cluster random sampling. Instrumen penelitian adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda sebanyak 30 soal untuk posttest. Indikator instrumen soal berupa C1-C4. Soal sebagai instrumen penelitian dianalisis terlebih dahulu untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Analisis data untuk menjawab tujuan penelitian menggunakan uji t, yang sebelumnya dilakukan uji normalitas dan homogenitas dengan ? 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran BBL berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa (thitung = 4,14 > ttabel = 2,65). Nilai rata-rata siswa pada kelompok eksperimen (84,29) lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (78,20) dengan selisih 6,09. Nilai rata-rata yang lebih tinggi ini didukung dengan adanya tujuh sintaks dari model pembelajaran BBL, yaitu pra-pemaparan, persiapan, inisiasi dan akuisisi, elaborasi, inkubasi dan pemasukkan memori, verifikasi dan pengecekan, serta selebrasi dan integrasi. The Brain Based Learning (BBL) learning model builds students' knowledge based on the cognitive structure they already have and is based on how the brain works so that learning can be absorbed by the brain optimally. This study aimed to determine the effect of the BBL model on cognitive learning outcome on Coordination System material for class XI MAN 8 Jakarta. The research sampling technique was cluster random sampling. The research instrument was a written test in the form of multiple choice with 30 questions for the posttest. The instrument indicators were in the form of C1-C4 of Bloom’s taxonomy. The questions were analyzed first to determine the validity, reliability, level of difficulty, and distinguishing power. Data analysis to answer the research aim used t-test, which was previously tested for normality and homogeneity with ? 1%. The result showed that the use of the BBL learning model had an effect on students' cognitive learning outcome (tcount = 4.14 > ttable = 2.65). The average score of students in the experimental group (84.29) was higher than the control group (78.20) with a difference of 6.09. This higher average score is supported by seven syntaxes of the BBL learning model, namely pre-exposure, preparation, initiation and acquisition, elaboration, incubation and memory coding, verification and checking, and celebration and integration.