Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI MELALUI PENERAPAN MODEL FAMILY CENTERED CARE DALAM PENDAMPINGAN ASI Susilowati, Erna; Irawan, Hengky
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 3 (2019): Juli
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.385 KB) | DOI: 10.32583/pskm.9.3.2019.213-218

Abstract

Status gizi seorang anak menggambarkan tingkat kesehatannya, hal tersebut menunjukkan keseimbangan dari kebutuhan dan asupan zat ? zat gizi. Mulai usia 6 bulan bayi umumnya tidak lagi mendapatkan cukup energy dan zat gizi dari ASI saja dalam proses pertumbuhannya. Tujuan penelitian untuk mengetahui perubahan berat badan sebelum dan sesudah penerapan model family Centered Care dalam penyediaan makanan pendamping ASI. Desain penelitian pra eksperimen dengan pendekatan one group pre-post test design. Responden 50 ibu yang mempunyai anak usia 6- 12 bulan di wilayah posyandu kelurahan Lirboyo Kota Kediri. Variabel bebas adalah penerapan Model Family Centered Care. Variabel terikat adalah peningkatan berat badan bayi usia 6 ? 12 bulan.  Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dengan T-Test dengan p<0,05 Terdapat perbedaan yang sigifikan berat badan sebelum dan sesudah penerapan model Family Centered Care dengan nilai p =0,00.   Kata kunci:  berat badan bayi, makanan  pendamping ASI   IMPROVEMENT OF BABY BODY THROUGH THE APPLICATION OF THE FAMILY CENTERED CARE MODEL IN ASI ASSEMBLY   ABSTRACT The nutritional status of a child describes the level of his health, it shows a balance of the needs and intake of nutrients. Starting at the age of 6 months babies generally no longer get enough energy and nutrients from breast milk alone in the process of growth. The aim of the study was to determine changes in body weight before and after the application of the family centered care model in the supply of complementary breast milk. Pre-experimental research design with one group pre-post test design approach. Respondents were 50 mothers who had children aged 6-12 months in the Posyandu area, Lirboyo village, Kediri City. The independent variable is the application of the Family Centered Care Model. The dependent variable is the increase in infant weight between the ages of 6-12 months. Data were analyzed using the Wilcoxon test with T-Test with p <0.05. There were significant differences in body weight before and after the application of the Family Centered Care model with a value of p = 0.00.    Keywords: infant weight, ASI complementary food
Pemberian Larutan Daun Pepaya (Carica papaya) yang Berbeda Terhadap Ektoparasit Lintah (Zeylanicobdella sp) Pada Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus fuscoguttatus X Epinephelus lanceolatus) Wandika, Wandika; Irawan, Hengky; Raza'i, Tengku Said
Lutjanus Vol 28 No 1 (2023): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v28i1.511

Abstract

Kesehatan ikan yang baik menjadi faktor penting dalam target produksi dan penjualan tercapai. Kesehatan ikan dipengaruhi oleh penyakit yang menyerang pada tubuh ikan salah satunya yaitu ektoparasit yang menempel pada tubuh ikan seperti lintah zeylanicobdella yang menyebabkan ikan luka bahkan mati sehingga sering dikeluhkan oleh pembudidaya kerapu Cantang. Upaya yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan ikan dari serangan lintah zeylanicobdella adalah dengan melakukan perendaman menggunakan larutan daun pepaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan daun pepaya terhadap pelepasan lintah pada ikan kerapu Cantang dan mengetahui konsentrasi yang optimal untuk pelepasan lintah pada tubuh ikan kerapu Cantang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Mei 2022 di bak pendederan D-Marine aquaculture, Kelurahan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau. Pelaksanaan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor, faktor pertama yaitu jenis air dan faktor kedua yaitu konsentrasi larutan daun pepaya. Parameter yang diamati yaitu intensitas lintah, lama waktu lintah lepas, kelangsungan hidup, perubahan tingkah laku ikan kerapu cantang dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian larutan daun pepaya berpengaruh terhadap pelepasan lintah pada tubuh ikan kerapu Cantang dan dosis optimal daun pepaya 54.545,45 ppm air tawar pada perlakuan (K) untuk perendaman.
PENGGUNAAN ALOE BERBADENIS MILLEER (ALOE VERA) DALAM PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU POSTPARTUM Miraturrofi'ah, Mira; Darwati, Rita; Irawan, Hengky
coba Vol 12 No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v12i2.570

Abstract

Pendahuluan Luka perineum dialami oleh 75% ibu melahirkan pervaginam. Prevalensi wanita yang mengalami robekan perineum pada usia 25-30 tahun (24%) dan wanita usia 32-39 tahun (62%). 26% ibu dengan robekan perineum mengalami penyembuhan luka lambat lebih dari 7 hari. Sejak dahulu aloe vera teridentifikasi sebagai salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat. Aloe vera memiliki senyawa alkaloid, flavonoid, steroid dan saponin yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas aloe vera dalam penyembuhan luka perineum. Metodologi: Merupakan jenis penelitian Quasi Eksperimental dengan desain post test only design with control group, jumlah sampel sebanyak 40 kelompok intervensi aloe vera dan 40 kelompok kontrol perawatan perineum bersih kering. Hasil : Dari penelitian didapatkan penyembuhan luka perineum pada ibu nifas kelompok aloe vera sebagian besar cepat (75%) sedangkan ibu nifas dengan perawatan bersih kering memiliki penyembuhan luka cepat (55%). Dari hasil uji mann whitney rata-rata penyembuhan luka pada kelompok aloe vera adalah 4 hari sedangkan pada kelompok bersih kering 6 hari. Secara statistic nilai ρ-value 0,028 < 0,05 berarti ada pengaruh pemberian gel aloe vera terhadap lama kesembuhan luka perineum pada ibu nifas. Diskusi: Penggunaan aloe berbadenis milleer (aloe vera) lebih efektif dibandingkan dengan kelompok kontrol. Mempertimbangkan sifat aloe vera dan senyawanya, dapat digunakan untuk mempertahankan kelembaban dan regenerasi kulit. Penerapan Aloe Vera sebagai salah satu tata laksana dapat mempercepat penyembuhan luka sehingga meminimalisir ketidaknyamanan ibu postpartum akibat luka perineum. Kata Kunci: Luka Perineum, Aloe Berbadenis Milleer, Post Partum
Encapsulation of Ethanol Extract Perepat Leaves (Sonneratia alba) with Maltodextrin Coating as an Antioxidant Functional Food Candidate Heriyanti, Heriyanti; Putri, Yunika Eka; Irawan, Hengky; Raza'i, Tengku Said; Tarigan, Indra Lasmana; Kartika, Elis; Ichwan, Budiyati; Latief, Madyawati
Indonesian Food Science and Technology Journal Vol. 7 No. 2 (2024): Volume 7. Number 2, July 2024 |IFSTJ|
Publisher : Department of Technology of Agricultural product (THP) Jambi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/ifstj.v7i2.34013

Abstract

HUBUNGAN FAKTOR SOSIO-DEMOGRAFI DENGAN PENGETAHUAN TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) PADA PEREMPUAN DI INDONESIA: ANALISIS SURVEI DHS 2017 Asri, Yuni; Irawan, Hengky; Yunarsih, Yunarsih
coba Vol 13 No 1 (2024): November 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v13i1.759

Abstract

Latar Belakang : Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan tantangan signifikan bagi kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Di Indonesia, kesenjangan pengetahuan tentang IMS di kalangan perempuan dipengaruhi oleh berbagai faktor sosiodemografi; namun, data komprehensif mengenai hubungan ini masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara karakteristik sosiodemografi dan pengetahuan tentang IMS di kalangan perempuan di Indonesia menggunakan data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Metode :Analisis cross-sectional dilakukan pada sampel 49.627 perempuan berusia ≥ 15 tahun. Variabel dependen adalah pengetahuan tentang IMS. Variabel independen meliputi usia, pendidikan, status perkawinan, indeks kekayaan, dan tempat tinggal. Uji chi-square bivariat dan regresi logistik multivariat digunakan untuk menilai hubungan dengan tingkat signifikansi P < 0,05. Hasil : Sebanyak 81,58% perempuan melaporkan memiliki pengetahuan tentang IMS. Pendidikan yang lebih tinggi (p < 0,001), tempat tinggal di perkotaan (p < 0,001), status menikah (p < 0,001), dan indeks kekayaan yang lebih tinggi (p < 0,001) memiliki hubungan yang signifikan dengan pengetahuan tentang IMS. Kesimpulan : Perempuan muda (15-24 tahun) menunjukkan kesadaran yang lebih tinggi dibandingkan perempuan yang lebih tua. Faktor sosiodemografi seperti pendidikan, kekayaan, dan tempat tinggal secara signifikan memengaruhi pengetahuan tentang IMS di kalangan perempuan Indonesia, menegaskan perlunya edukasi kesehatan masyarakat yang terarah, terutama bagi kelompok yang kurang beruntung Kata Kunci: Pengetahuan IMS, perempuan, Indonesia, faktor sosio-demografis, pendidikan, kesehatan masyarakat
HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI: RELATIONSHIP LEVELS OF DEPRESSION WITH QUALITY OF LIFE IN PULMONARY TB PATIENTS IN WORK AREABENDO HEALTH CENTER, PARE DISTRICT KEDIRI REGENCY Irawan, Hengky; Alise Kogoya; Hakim Tobroni HR
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Imiah Pamenang (JIP)
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v6i1.209

Abstract

Abstrak Pendahuluan :Infeksi menular yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis, suatu bakteri aerobik tahan asam, yang ditularkan melalui (airbon). Pengobatan penyakit TB membutuhkan waktu yang lama menyebabkan sering terjadinya kondisi stress atau depresi, sehingga tidak jarang pasien dengan penyakit TB mempunyai nilai kualitas hidup yang rendah dikarenakan depresi yang dialami pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat depresi dengan kualitas hidup pada pasien TB paru. Methode : Penelitian analitik korelasional  yang digunakan pendekatan cross sectional dengan Spearman Rank. teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh Pasien TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri sebanyak 30 responden. Instrument penelitian berupa kuesioner yang baku adalah. Zung Self-rating Depression Scale (ZSDS) dan World Health Organization Quality Of Life-BREF (WHOQOL-BREF). Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa p=0.001 (p<0.05 artinya  ada hubungan tingkat depresi dengan kualitas hidup pada pasien TB paru yang cukup kuat dengan nilai korelasi positive. Sebagian besar responden  tidak mengalami depresi yaitu sebanyak 18 responden (60,0%) dan sebagian besar responden memiliki kualitas hidup sedang yaitu sebanyak 18 responden (60,0%). Kesimpulan : Depresi dapat ditimbulkan karena rasa takut akan kesehatan yang semakin memburuk dari hari ke hari, serta pengobatan yang dijalani terlalu lama maka hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas  hidup pasien TB Paru Abstract Introduction : Pulmonary TB was a contagious infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis, an acid-fast aerobic bacteria, which was transmitted through (airborne). Treatment for TB disease takes a long time, caused stress or depression to often occur, so it was not uncommon for patients with tuberculosis disease to have a low quality of life due to the depression experienced by the patient. The aim of this study was to determine the relationship between levels of depression and quality of life in pulmonary TB patients.Methode : . Correlational analytical research used a cross sectional approach with Spearman Rank. The sampling technique used was total sampling. The sample in this study was all pulmonary TB patients in the Bendo Community Health Center Working Area, Pare District, Kediri Regency, totaling 30 respondents. The research instrument is a standard questionnaire. Zung Self-rating Depression Scale (ZSDS) and World Health Organization Quality Of Life-BREF (WHOQOL-BREF). Results: The results of this study show that p=0.001 (p<0.05 means there is a fairly strong relationship between the level of depression and the quality of life in pulmonary TB patients with a positive correlation value. The majority of respondents did not experience depression, namely 18 respondents (60.0%) and some Most of the respondents had a moderate quality of life, namely 18 respondents (60.0%). Conclusion : Depression can be caused by fear of health which gets worse day by day, and if treatment is taken for too long, this can affect the quality of life of
PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA KERACUNAN MAKANAN PADA SISWA SMA NURUL JADID : FOODBORNE DISEASE FIRST AID TRAINING FOR SMA NURUL JADID STUDENTS Sholehah, Baitus; Nailul Karomah; Irawan, Hengky
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i1.198

Abstract

Abstrak   Keracunan makanan merupakan keadaan gawat darurat yang memerlukan penanganan serius untuk mendapatkan pertolongan pertama segera secara tepat untuk menyelamatkan nyawa. Kasus keracunan makanan sering kali terjadi yang disebabkan faktor kurangnya kebersihan lingkungan dan pengelolaan makanan kurang tepat, serta bahan yang digunakan tidak diperhatikan kebersihannya. Kasus keracunan makanan harus mendapatkan perhatian khusus, terutama di kalangan siswa. Pelatihan pertolongan pertama pada kasus keracunan makanan bagi siswa sangat diperlukan mengingat pentingnya penangana awal pada kasus tersebut. Tujuan dilakukan pengabdian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebelum dan setelah diberikan pelatihan pertolongan pertama kasus keracunan makanan pada siswa Palang Merah Remaja (PMR) SMA Nurul Jadid. Metode yang digunakan berupa pelatihan yang melibatkan siswa PMR sebanyak 40 siswa dan di ukur tingkat pengetahuan sebelum dan setelah diberikan pelatihan menggunakan uji Wicoxon. Hasil  penelitian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan siswa antara sebelum dan setelah pelatihan pertolongan pertama dengan nilai sig. atau p value sebesar 0,000 (p<0,05). Kesimpulan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini mampu memberikan perubahan yang signifikan kepada siswa PMR dalam hal pengetahuan memberikan pertolongan pertama pada kasus keracunan makanan dan memberdayakan siswa PMR dalam kegiatan-kegitan yang berhubungan dengan masalah bantuan hidup dasar di lingkungan sekolah. Kata kunci: Pelatihan; Pertolongan Pertama; Keracunan Makanan; Siswa.   Abstract  Foodborne diseaseis an emergency situation that requires serious treatment to get immediate first aid appropriately to save lives. Cases of foodborne disease often occur due to lack of environmental cleanliness and improper food management, as well as the cleanliness of the ingredients used. Cases of foodborne disease must receive special attention, especially among students. First aid training in cases of foodborne disease for students is very necessary considering the importance of early treatment in these cases. The aim of this service was to determine the level of knowledge before and after being given first aid training for foodborne disease cases for students of Palang Merah Remaja (PMR) SMA Nurul Jadid. The method used was training involving 40 PMR students and the level of knowledge was measured before and after being given the training using the Wicoxon test. The research results showed that there was an increase in students' knowledge between before and after first aid training with a sig. or p value of 0.000 (p<0.05). Conclusion, Community service activities have been able to provide significant changes to PMR students in terms of knowledge of providing first aid in cases of food poisoning and empowering PMR students in activities related to basic life support issues in the school environment. Keywords: Training; First aid; Foodborne Disease ; Student.
PKM MENJAGA KESEHATAN FISIK DAN MENTAL PADA JURNALIS RADAR KEDIRI Rinawati, Fajar; Fawzi, Alfian; Kurniasari, Dhita; Irawan, Hengky
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Abdi Masyarakat Mei 2024
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v7i2.5542

Abstract

The life of a journalist is a life full of challenges, so it requires good physical and mental health. Therefore, there is a need for regular health checks and providing education, not only physical health but also mental health. The aim of this activity is to carry out community service activities for journalists regarding improving physical and mental health. The method used is the direct implementation method at the Radar Kediri Office. The number of participants was 31 people. The activities carried out consist of three stages, namely preparation, implementation and evaluation. The results obtained were that 36% had prehypertension, 26% had prediabetes and journalists were very enthusiastic about demonstrating again the stress management that was taught. This activity is really needed to improve the performance of journalists, because their lives require excellent health.