Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Elevating Social Sciences Learning Outcomes: TGT Type Cooperative Learning Model Amir Pada; Faizal Amir
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Vol 6 No 4 (2022): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jisd.v6i4.54046

Abstract

Teachers are required to be able to master the right learning model in creating a conducive and enjoyable learning situation in order to enable students to be actively involved in discovering and exploring their knowledge. The TGT model is a type of cooperative learning model that collaborate three main activities, namely group learning, games, and matches between groups to achieve learning goals. The purpose of the research is to analyses student learning outcomes before and after the application of the TGT model and to find out the effect of using the TGT model on social studies learning outcomes. This research is quantitative research with the type of experiment. So the research design used is a quasi-experimental design with a non-equivalent control group design. Sampling in this study used purposive sampling, consisting of 20 students in each experimental and control class. The data needed, using data collection techniques, namely tests and documentation. The data analysis techniques used are descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis. The results showed that social studies learning outcomes increased after being given treatment in the form of using the TGT model and the learning mastery obtained was relatively high and there was an effect of applying the TGT cooperative learning model to student learning outcomes. So that with this research it is hoped that they can broaden their knowledge and skills so that they can update in developing this research so that it can be useful for improving the quality of education in Indonesia.
Pelatihan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berdiferensiasi pada Guru Madrasah Ibtidayah Andi Saddia; Nur Aisyah Humairah; Aulia Rahmadhani; Faizal Amir
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 3, No 1 (2023): Abdira, Januari
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v3i1.265

Abstract

Theoretical studies and empirical studies show that Differentiated Learning is effective in supporting the diverse needs of students in learning. However, only a few teachers can develop differentiated learning plans. Teachers in the Madrasah Ibtidaiyah Working Group (KKMI) in Mapilli District, Polewali Mandar Regency, West Sulawesi still need training and assistance in preparing Lesson Plans (RPP) according to the Differentiated Learning Concept. Therefore, this service activity aims to facilitate teachers at the KKMI in making lesson plans according to the concept of Differentiated Learning. This activity was carried out in the form of workshops and training as well as mentoring in preparing lesson plans, with a total of 21 teachers participating. The methods used are the method of lectures, discussions, questions and answers, and practice. The achievements in implementing this training and mentoring are increasing the knowledge and ability of teachers to prepare lesson plans according to the concept of Differentiated Learning.
Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman dan Pengetahuan Awal Terhadap Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA SMAN 2 Parepare Faizal Amir
Jurnal Fisika Papua Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Fisika Papua
Publisher : Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/jfp.v1i2.109

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis: (1) perbedaan pemahaman konsep fisika yang signifikan antara yang diajar menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan pengalaman dengan yang diajar secara konvensional pada peserta didik, (2) perbedaan pemahaman konsep fisika yang signifikan antara yang diajar menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan pengalaman dan yang diajar dengan pembelajaran konvensional pada peserta didik untuk kelompok yang memiliki pengetahuan awal tinggi, (3) perbedaan pemahaman konsep fisika yang signifikan antara yang diajar menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan pengalaman dan yang diajar dengan pembelajaran konvensional pada peserta didik untuk kelompok yang memiliki pengetahuan awal rendah, (4) interaksi antara pendekatan pembelajaran berdasarkan pengalaman dengan pengetahuan awal dalam mempengaruhi pemahaman konsep fisika. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi experimental dengan menggunakan desain non randomized pretest-posttets control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA SMAN 2 Parepare yang berjumlah 210 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 3 dengan jumlah peserta didik 35 orang dan XI IPA 4 dengan jumlah peserta didik 35 orang. Berdasarkan analisis deskriptif didapatkan bahwa skor rata-rata pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan pengalaman adalah sebesar 21,40 dan standar deviasinya 3,34, sedangkan skor rata-rata pemahaman konsep fisika yang diajar secara konvensional adalah sebesar 18,80 dan standar deviasinya 2,36. Pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika yang signifikan antara yang diajar menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan pengalaman dengan yang diajar secara konvensional pada peserta didik, (2) terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika yang signifikan antara yang diajar menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan pengalaman dan yang diajar dengan pembelajaran konvensional pada peserta didik untuk kelompok yang memiliki pengetahuan awal tinggi, (3) tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika yang signifikan antara yang diajar menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan pengalaman dan yang diajar dengan pembelajaran konvensional pada peserta didik untuk kelompok yang memiliki pengetahuan awal rendah, (4) terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran berdasarkan pengalaman dengan pengetahuan awal dalam mempengaruhi pemahaman konsep fisika.
Peranan Strategi Advance Organizer dalam Bentuk Film pada Model Pengajaran Langsung terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Faizal Amir Faiz
Jurnal Pendidikan Sains dan Komputer Vol. 3 No. 01 (2023): Artikel Riset Periode Februari 2023
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jpsk.v3i01.2825

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi pemahaman konsep peserta didik yang diajar dengan menggunakan strategi advance organizer dalam bentuk film pada model pengajaran langsung dan peserta didik yang diajar secara konvensional pada kelas X SMA Negeri 2 Parepare tahun ajaran 2022/2023. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen sesungguhnya (true experiment). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMAN 2 Parepare yang terdiri dari 7 kelas, dengan sampel adalah kelas X MIPA 3 sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas X MIPA 5 sebagai kelas kontrol. Analisis data hasil penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dari hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa skor rata-rata kelas eksperimen sebesar 14,9 dengan standar deviasi sebesar 1,79 dan pada kelas kontrol diperoleh skor rata-rata sebesar 6,89 dengan standar deviasi sebesar 2,29. Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas diperoleh bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan homogen, sehingga untuk pengujian hipotesis digunakan uji-t. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 17,03 sedangkan nilai ttabel = 1,67, oleh karena itu thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha teruji. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara pemahaman konsep peserta didik yang diajar dengan strategi advance organizer pada model pengajaran langsung dan peserta didik yang diajar secara konvensional.
Improving Social Skills Using Pop-Up Media for Elementary School Students Amir Pada; Faizal Amir
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 15, No 4 (2023): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v15i4.3521

Abstract

Students' social skills can be honed with various teaching techniques, including using learning media. The use of pop-up media is an option to help students develop social skills that are responsive to environmental issues. Thus, this study aims to analyze social skills using pop-up media in elementary schools. This study used a nonequivalent control group design and a quasi-experimental approach, treating the experimental and control groups differently. All 48 participants in this study were fourth graders, constituting the study population. The sample of this research is 48 people and based on the saturated sample technique. The data collection technique for this study used a closed questionnaire and observation. Descriptive and inferential data analysis methods include homogeneity, normality, and hypothesis analysis. Analysis of descriptive data on the influence of pop-up media on children's social skills development in social studies learning determined that the value of P = 0.005 is more diminutive than = 0.05. So, using pop-up media impacts how students build their social skills. Therefore, pop-up media can improve students' social skills in elementary schools, especially in responding to environmental issues and can be used as an alternative teaching technique for developing students' social skills.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 PAREPARE Amir, Faizal; Sutrisno
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 13 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v13i3.67358

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan keterampilan pemecahan masalah peserta didik setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kolaboratif sedangkan variabel terikat adalah keterampilan pemecahan masalah peserta didik pada materi pokok suhu dan kalor. Subjek penelitan adalah kelas X MIPA 1 dengan jumlah 39 peserta didik. Disain Penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design. Data hasil penelitian diperoleh dengan memberikan tes keterampilan pemecahan masalah pada materi pokok suhu dan kalor berupa pretest dan posttest. Teknik analisis data yaitu dengan analisis deskriptif. Hasil analisis deskriptif menunjukkan skor rata-rata keterampilan pemecahan masalah peserta didik kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Parepare sebelum diajar dengan model pembelajaran kolaboratif adalah 43,58 dengan standar deviasi sebesar 6,43 dan setelah diajar dengan model pembelajaran kolaboratif adalah 54,64 dengan standar deviasi 6,19. Berdasarkan hasil analisis N-Gain diperoleh peningkatan gain sebesar 0,44 dan berada pada kategori sedang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa keterampilan pemecahan masalah peserta didik kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Parepare setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif pada materi pokok suhu dan kalor mengalami peningkatan secara signifikan. . Kata Kunci : keterampilan pemecahan masalah, model pembelajaran kolaboratif
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN FISIKA Amir, Faizal; M, Musdar; Nur, Andi Asca Samastriani
PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Vol 6 No 2 (2024): Phydagogic : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/phy.v6i2.3653

Abstract

Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengembangkan instrumes tes High Order Thinking Skill yang ditinjau dari tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Developmemt (R&D) dengan menggunakan model Martin Tessmer yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap Preliminary, tahap Self Evaluation, tahap Prototyping (Validasi, Evaluasi, dan Revisi), dan tahap Field test. Adapun hasil pada kelompok kecil 100% soal valid, tingat reliabilitas sangat tinggi yaitu 1,03, tingkat kesukaran 80,00% sedang dan 20,00% mudah, daya beda 60,00% sangat tinggi, 25,00% rendah, dan jelek 15,00%. Sedangkan hasil pada kelompok besar 75,00% soal valid dan 25% soal tidak valid, tingkat reliabilitas tinggi yaitu 0,76, tingkat kesukaran 100% sedang, daya beda 45,00% rendah, 35,00% sedang, 15,00% sangat rendah, dan jelek 5%. Sebanyak 20 nomor soal yang dibuat dan diujicobakan, mengahasilkan 13 nomor soal yang layak untuk digunakan.
MODEL PEMBELAJARAN OE3C BERBASIS ETHNO-SCIENTIFIC ISSUE (ESI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI FISIKA DAN BERPIKIR KRITIS SISWA Andi Saddia; Faizal Amir; Bilferi Hutapea
JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) FKIP UM Metro Vol 12, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jpf.v12i2.11004

Abstract

Keterampilan berpikir kritis dan kemampuan literasi sains merupakan dua aspek kemampuan yang saling berkaitan dan memengaruhi satu sama lain. Kemampuan ini sangat penting dikuasai oleh siswa agar mampu beradaptasi dengan perkembangan dunia modern pada abad 21. Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran OE3C berbasis Ethno-Scientific Issue (ESI) terhadap kemampuan literasi sains fisika dan berpikir kritis siswa di SMA Negeri 3 Majene. Model pembelajaran OE3C adalah pembelajaran dengan lima tahapan yaitu orientasi, eksplorasi, eksplanasi, diskusi etis dan konsolidasi. Jenis penelitian ini adalah ekperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan desain penelitian “pretest-posttest non-equivalent control grup design”. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI MIPA yang terdiri dari tiga kelas. Dua kelas ditetapkan sebagai sampel yang ditarik dengan teknik purposive sampling. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan literasi sains fisika dan berpikir kritis siswa. Analisis statistika deskriptif dan analisis statistika inferensial digunakan dalam menganalisis data penelitian. Analisis MANOVA (multivariate analysis of variance) ditetapkan dalam menguji analisis statistika inferensial dalam penelitian. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan kemampuan literasi sains fisika dan berpikir kritis siswa yang menerapkan model pembelajaran OE3C dengan pendekatan ethno-scientific issue (ESI). Rata-rata kemampuan literasi sains fisika dengan model pembelajaran OE3C pendekatan isu etno saintifik (ESI) sebesar 79,6 lebih tinggi dibandingkan dengan model direct OE3C sebesar 77,6. Kemampuan berpikir kritis siswa dengan menerapkan model pembelajaran OE3C berbasis Ethno-Scientific Issue (ESI) sebesar 81,5 lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan penerapan model direct OE3C sebesar 79,25. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran OE3C dengan pendekatan ethno-scientific issue (ESI) sangat layak diterapkan dalam pembelajaran fisika di SMA untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan literasi sains fisika siswa.
Implementasi Layanan Bimbingan dan Konseling Serta Manajemen Berbasis Sekolah di MTs DDI Lapeo Hajati, Kartika; Barambangi, Muh. Jamil; Baktiar, Muflihah; Amir, Faizal; Hutapea, Bilferi
Sipakaraya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2025): Sipakaraya : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/sipakaraya.v3i2.4863

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait bagaimana implementasi layanan bimbingan dan konseling di MTs DDI Lapeo guna mendukung kesejahteraan mental dan perkembangan karakter siswa. Masalah yang dihadapi oleh siswa di MTs DDI Lapeo, seperti kurangnya dukungan konseling yang terstruktur dan terbatasnya pemahaman siswa serta guru mengenai manfaat bimbingan dan konseling, menjadi dasar pelaksanaan kegiatan ini. Program ini melibatkan serangkaian pelatihan untuk guru, sosialisasi layanan konseling kepada siswa, serta penerapan metode konseling yang berbasis pendekatan individu dan kelompok. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi observasi awal, penyusunan program konseling, pelaksanaan sesi konseling, serta evaluasi efektivitas program. Hasil yang diperoleh menunjukkan peningkatan pemahaman guru terhadap layanan konseling, peningkatan keterampilan guru dalam memberikan konseling, serta terbentuknya pola layanan bimbingan dan konseling yang lebih sistematis di sekolah. Melalui pengabdian ini, diharapkan layanan bimbingan dan konseling di MTs DDI Lapeo dapat terus berlanjut secara mandiri, memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan dan pengembangan karakter siswa.
Analysis of the Impact of Contextual Teaching and Learning Integrated with Quizizz on High School Students’ Learning Outcomes Humairah, Nur Aisyah; Rosman, Andi; Amir, Faizal; Kalsum, Ummu; Ilda, Ilda
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 13, No 2 (2025): PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jpf.v13i2.17915

Abstract

Physics education often faces persistent challenges in enhancing students' engagement and conceptual understanding, especially when abstract topics are taught through traditional, teacher-centered approaches. This study addresses these issues by investigating the impact of integrating the Contextual Teaching and Learning (CTL) model with the gamified digital platform Quizizz on student learning outcomes in high school physics. Employing a true experimental pretest-posttest control group design, the study involved 54 Grade XII students at SMA Negeri 1 Malunda, divided into an experimental group (CTL with Quizizz) and a control group (direct instruction). Data were collected using a validated multiple-choice test (validity = 90.81%, reliability = 0.82) and analyzed through descriptive and inferential statistics, including N-Gain and t-tests. The results showed a significant improvement in the experimental group's average posttest scores (from 41.39 to 59.57), with an N-Gain of 0.30 (moderate), compared to the control group's minimal increase (from 49.96 to 49.31), with an N-Gain of 0.07 (low). Statistical tests confirmed a significant difference between the groups (p 0.05). This study demonstrates that combining CTL and Quizizz not only supports conceptual learning through real-world contexts but also increases motivation and active participation through interactive gamification. The novelty of this research lies in the effective integration of CTL with digital gamified tools to enhance physics instruction. The findings contribute to the advancement of physics education by providing empirical evidence for adopting CTL-Quizizz as a powerful instructional strategy to enhance conceptual understanding and academic achievement in secondary education.