Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

EXPLORATION AND SCREENING FOR ENDOPHYTIC MICROBES OF MAIZE PLANT ROOT AGAINST FUSARIUM VERTICILLIOIDES Rahmat Jahuddin; Jamila .; Awaluddin .; Suriani .
Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika Vol. 18 No. 1 (2018): MARCH, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.792 KB) | DOI: 10.23960/j.hptt.11857-64

Abstract

Exploration and Screening for Endophytic Microbes of Maize Plant Root against Fusarium verticillioides. Fusarium verticilloides is an important pathogen of maize which can attack cob and stem causing ear rot and stalk rot disease. Fusarium ear rot disease needs to get a serious attention because the mycotoxins produced by this pathogen very harmful for consumers. The aim of this study was to screen maize roots endophytic microbes as antagonist to F. verticilloides. Endophytes microbial exploration is done by taking samples of local roots of South Sulawesi and hybrid maizes in Soppeng Regency then isolated in Biological Laboratory of Islamic University of Makassar. The endophytes were then tested their effectiveness on inhibiting growth of mycelia pathogenic F. verticilloides by using dual culture method and tested the suppressing ability of F. verticilloides on maize seed and their influence on seed sprout length. The results showed that there were 8 endophytic microbes consisting of 4 isolates of the fungus group namely HS-01, HS-02, HS-04, LS-01 and 4 isolates from bacterial group namely HS-03, LS-02, LS-03, LS-04. While the results of microbial effectiveness testing on pathogenic F. verticilloides showed that HS-04 has the highest percentage of inhibition followed by isolate HS-01, HS-02 and LS-02. HS-04 isolate also showed the ability to suppress F. verticilloides attacks on corn seeds at 77.78%. The highest seed sprout length was shown in LS-02 isolate application about 10.57 cm. Thus it can be concluded that there were 3 potentially endophytic microbes to control the F. verticilloides namely HS-04, HS-01 and LS-02. The ability to stimulate plant growth became one of considerations to select these three microbes.
Analisis Karakter Agrononomi Jagung Pulut dan Jagung Ungung Berdasarkan Sebaran Hotellings (Character Analysis of Specialty Corn Under Waxy and Anthocyanins) Andi Idham Chalid; Hanafi Hanafi; Rahmat Jahuddin; H. M. Yasin HG
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.646 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i4.6825

Abstract

Penelitian pada dua populasi jagung fungsional yakni jagung pulut (URI 3) dan jagung anthocyanin (Srikandi Ungu 1) dengan menetapkan dua cluster pada peubah komponen vegetatif tujuh peubah dan generatif delapan peubah. Penerapan uji serentak terhadap nilai tengan (µ) (sidik peubah ganda) dengan sebaran Holelling’s (Ƭ2) yakni T2=[(n1xn2)/(n1+n2)]xD2dan D2=d1Z-1d, dimana Z-1:matrix kebalikan ragam peragam dari pasangan peubah yang dievaluasi. Hipotesis yang diajukan H0:µi=µj vs H1:µi≠µj. Penelitian dilaksanakan di KP. FP-UIM selama Oktober 2020 - Januari 2021, Setiap populasi diitanam 12 baris dengan jarak 70x20 cm panjang plot 6.0 m. Menggunakan pupuk kandang 2.0 ton/ha, Urea dan Ponska (100-50) kg/ha dan pupuk organik “bioboosh” 0.5 l/100 l air. Hasil menunjukkan bahwa terjadi penolakan hipotesis H0 baik pada Cluster pertama (vegetatif, T2hit:11.374,588; T2tab:21,148) dan Cluster kedua (generatif, T2hit:6,149.74;T2tab: 23,340). Peubah tinggi tanaman dan tinggi tongkol mempunyai keragaman yang cukup tinggi selisih perbedaan masing masing 145% dan 160%, artinya kedua populasi belum menunjukkan keseragaman tanaman. Peubah jumlah biji, bobot biji, kadar air biji, dan bobot 100 biji menunjukkan bahwa jagung anthocyanin lebih unggul 5,92%-7,97% selisih tertinggi pada bobot 100 biji yakni 51,0%. Produktivitas jagung jagung putut 7.15 t/ha dan jagung anthocyanin 7.18 t/ha. Nilai determinan kedua cluster IDI -5.8581 and 0.8544
POTENSI EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle liin) SEBAGAI BIOFUNGISIDA PENYAKIT BUSUK BUAH STROBERI (Colletotrichum fragariae brooks) SECARA IN-VITRO Ariyanti, Eka Lestari; Jahuddin, Rahmat; Yunus, Muhammad
Jurnal Agroteknos Vol 2, No 3 (2012)
Publisher : Jurnal Agroteknos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of important pathogens on strawberry is Colletotrichum fragariae causing fruit rot. The study aimed to investigate the potency of water betel leaf extract (Piper betle liin) as biofungicides for inhibiting growth of C. Fragariae under   in-vitro test.   The study was arranged in Completely Randomized Design that consisted of five treatments : 0%, 10%, 20%, 30%, and 40%  concentration of water betel leaf extract.  Betel leaf was extracted by grinded in mortal, added steril water and mixed with PDA medium.  The study showed that the 40% concentration of  water betel leaf axtraction was most effective to inhibit growth of C. Fragariae in-vitro on PDA medium. The inhibiting ability of coloni grown was 58,57%, while inhibiting of spore germination was 33,59%. Key word :  Colletotrichum fragariae, strawberry, water betel leaf extract.
Pemanfaatan Formulasi Kompos Limbah Kulit Buah Kakao Dengan Mikroba Endofit Perakaran Jagung Untuk Pengendalian Penyakit Busuk Tongkol Jagung (Fusarium Vercilloides) Jahuddin, Rahmat; Putri, Vanda Elona; Messa, Jamila; Sumange, La; Suryani
Journal Agroecotech Indonesia (JAI) Vol. 1 No. 01 (2022): JULI
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.677 KB) | DOI: 10.59638/jai.v1i01.13

Abstract

Fusarium verticillioides merupakan salah satu kendala utama produksi jagung yang dapat menurunkan kualitas dan produktivitas hingga 1,8 ton/ha. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas formulasi mikroba endofit perakaran jagung terhadap F. verticillioides, pertumbuhan tanaman jagung dan produksi tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Soppeng Kecamatan Marioriawa Desa Patampanua, Berlangsung mulai Bulan Februari sampai Juli 2018. Metode Percobaan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 8 perlakuan yang masing-masing diulang 3 kali yaitu aplikasi formulasi kompos limbah kulit kakao dengan mikroba endofit Trichoderma spp, Aspergillus spp, dan Bacillus sp. dengan cara pemupukan dan penyemprotan. Parameter yang diamati adalah tingkat keparahan infeksi penyakit busuk tongkol F. verticillioides pada beberapa perlakuan aplikasi, tinggi tanaman dan hasil produksi tanaman jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan formulasi kompos limbah kulit kakao dengan mikroba endofit berpengaruh tidak nyata menekan tingkat serangan penyakit, akan tetapi perlakuan dengan penggunaan mikroba endofit Bacillus sp berpengaruh nyata dengan perlakuan lain pada tinggi tanaman dan produksi tanaman jagung.
PENAMPILAN GENOTIPE MUTAN PADI GOGO HASIL IRADIASI SINAR GAMMA DI LAHAN SAWAH PADA MUSIM TANAMAN KERING Kadir, Abdul; Jahuddin, Rahmat; Pratama, Teguh; Halim, A. Nurlinda
Journal Agroecotech Indonesia (JAI) Vol. 2 No. 01 (2023): JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.528 KB) | DOI: 10.59638/jai.v2i01.40

Abstract

Terbatasnya varietas padi tahan kering merupakan salah satu masalah dalam budadaya padi di lahan kering. Genotype mutan tahan kering dari hasil iradiasi sinar gamma sebagai padi gogo penampilannya dapat diuji pada lahan sawah tanpa genangan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai penampilan agronomi beberapa genotype mutan sebagai padi gogo di lahan sawah pada musim tanam kering. Penelitian dilasaksanakan di Kelurahan Turikale, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, berlangsung dari bulan Juli - Agustus 2019. Material percobaan adalah benih mutan padi gogo hasil iradiasi sinar gamma bersumber dari BB-Biogen Bogor sebanyak 8 nomor, menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penampilan beberapa karakter antar genotipe mutan padi gogo dengan varietas IR-64 dan Situ Bagendit sebagai pembanding. Genotipe dengan jumlah bulir per malai lebih banyak yaitu GT63-E25 (199,57 bulir), GT63-E11 (186,40 bulir) dan GT 73-E45 (189,43 bulir). Bobot 1000 biji lebih berat yaitu GT73-E45 (26,34 g), GT63-E07 (27,99 g) dan GT63-E25 (27,15 g). Genotype yang mempunyai bobot gabah KA 14 % GT73-E45 (8,99 t ha-1), GT63-E25 (8,53 t ha-1), dan GT63-E11 (8,24 t ha-1), sedangkan varietas IR 64 (6,60 t ha-1) dan Situ Bagendit (6,71 t ha-1).
DETEKSI DINI CENDAWAN TERBAWA BENIH KAPAS IMPOR DI SULAWESI SELATAN Jahuddin, Rahmat Jahuddin; Hamid, Hasmiah; Abubakar, Hasnah
Journal Agroecotech Indonesia (JAI) Vol. 2 No. 01 (2023): JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.997 KB) | DOI: 10.59638/jai.v2i01.43

Abstract

Kapas merupakan salah satu komoditas andalan di Sulawesi Selatan yang pengembangannya mendapat perhatian khusus oleh karena produktivitasnya dari tahun ke tahun semakin menurun. Penurunan produktivitas komoditas tersebut dipengaruhi berbagai fartor antara lain adanya serangan hama dan penyakit dan ketersediaan benih bermutu. Kusususnya untuk memenuhi kebutuhan benih bermutu, pemerintah telah melakukan berbagai upaya termasuk melalukan impor benih. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis cendawan yang terbawa benih kapas impor di Sulawesi Selatan. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah metode pencucian (washing) dan metode blotter test dan kertas saring, yaitu masing-masing sebanyak 150 butir diambil secara acak dari sampel benih yang tersedia. Pengamatan di bawah mikroskop compound dan diamati propagul-propagul cendawan yang tampak dan selanjutnya diidentifikasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tidak ditemukannya cendawan dari suspensi benih dengan cara metode washing, sedang dengan metode blotter test ditemukan cendawan dengan persentase serangan masing-masing yaitu Aspergillus niger (26,66 %) dan Aspergillus flavus (12 %) pada benih yang dicuci, dan pada benih tanpa pencucian ditemukan Aspergillus niger (2,66 %) dan Aspergillus flavus (1,33 %). Kedua jenis cendawan patogen yang ditemukan adalah patogen terbawa oleh benih kapas, akan tetapi keduanya merupakan cendawan patogen yang bersifat kosmopolit.
EKSPLORASI CENDAWAN ENDOFIT PADA TANAMAN KEDELAI HITAM DAN POTENSINYA SEBAGAI AGENS HAYATI SECARA IN-VITRO Azis, Asti Irawaty; Marwah, Marwah; Jahuddin, Rahmat
Journal Agroecotech Indonesia (JAI) Vol. 2 No. 02 (2023): JULI
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/jai.v2i02.63

Abstract

Kedelai hitam merupakan salah satu tanaman panganyang penting di Indonesia namun produktivitasnya masi rendah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikeanekaragaman jenis dan potensi cendawan endofit yang terdapat pada jaringan tanaman kedelai hitam sebagai agens hayati. Penelitian ini dilaksanakann di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Universitas Islam Makassar dan Laboratorium Karantina Pertanian Makassar, sejak Februari 2022 hingga Juli 2022. Penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yaitu : eksplorasi, isolasi cendawan endofit, uji penghambatan cendawan endofit terhadap pertumbuhan cendawan patogen tular tanah dan identifikasi isolat cendawan endofit. Eksplorasi cendawan endofit dilakukan terhadap sampel bagian- bagian tanaman kedelai hitam yang sehat dari desa Tellulimpoe kabupaten Soppeng. Hasil eksplorasi dan isolasi pada jaringan tanaman kedelai hitam diperoleh 5 jenis cendawan. Hasil identifikasi dan karakterisasi menunjukkan terdapat 3 genus cendawan. Genus cendawan tersebut Fusarium sp., Aspergillus sp., dan Trichoderma sp. Cendawan dari genus Trichoderma sp. dan Aspergillus sp. memiliki kemampuan terbaik dalam menghambat pertumbuhan cendawan patogen tular tanah (Rhizoctonia sp.) dengan daya hambat masing-masing 60,36% dan 61,86%. Berdasarkan kemampuan daya hambat tersebut genus Trichoderma sp. dan Aspergillus sp berpotensi dapat digunakan sebagai agens hayati untuk patogen tular tanah. Kata Kunci : Cendawa endofit, Kedelai Hitam, Agens Hayati
Efektivitas Beberapa Mikroba Entomopatogen Terhadap Intensitas Serangan Hama Penggerek Batang Padi Putih (Schirpophaga Innotata Walker) kumalasari, ade Sugiarti; Mutmainnah, Mutmainnah; Jahuddin, Rahmat
Journal Agroecotech Indonesia (JAI) Vol. 2 No. 02 (2023): JULI
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/jai.v2i02.78

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas beberapa mikroba entomopatogen terhadap intensitas serangan hama penggerek batang padi putih. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Maros dan di Desa Allaere Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros di atas ketinggian 35 m dpl. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Terdapat 5 perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali, sehingga terdapat 25 unit percobaan. Adapun perlakuan yang dilakukan yaitu : P0 = Kontrol, P1 = Beauveria bassiana 4 gr/l, P2 = Metarhizium anisopliae 4 gr/l, P3 = Bacillus thuringiensis 4 cc/l air, dan P4= Beauveria bassiana + Bacillus thuringiensis + Metarhizium anisopliae. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P1 (Beauveria bassiana 4 gr/l) pada pengamatan intensitas serangan 7,92, jumlah anakan produktif 14,60, jumlah produksi panen 2,833 kg/ha, bobot 1000 bulir 26,90 gr. Perlakuan ini sangat efektif untuk mengendalikan serangan hama penggerek batang padi putih (Schirpophaga innotata Walker)
KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora Philippinensis) DI DI DESA BUNGUNG LOE KAB. JENEPONTO Asri; Jahuddin, Rahmat; Kumalasari, Ade Sugiarti
Journal Agroecotech Indonesia (JAI) Vol. 3 No. 2 (2024): Juli
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/jai.v3i2.98

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketahanan beberapa varietas jagung (Zea Mays L.) terhadap penyakit bulai (Peronosclerospora philippinensis) di Desa Bungung Loe, Kab. Jeneponto yang berlangsung dari bulan Mei sampai Juli 2022. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan yang disusun berdasarkan rancangan acak kelompok (RAK). Dengan perlakuan tehadap 5 varietas jagung hibrida (V5: Bisi 18, V4: Betras, V3: Anoman, V2: Pioner 27, dan V1: NK Sumo). Analisis data menggunakan semua variabel yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisi varian sesuai dengan rancangan percobaan yang digunakan, jika pengaruh perlakuan berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5% untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan. Dari hasil penelitian varietas jagung hibrida mendapatkan persentase hasil V1: NK Suma sebanyak 19% (tahan), V2: Pioner 27 sebanyak 35% (agak tahan), V3: Anoman sebanyak 27% (agak tahan), V4: Betras sebanyak 31% (agak tahan), dan V5: Bisi 18 sebanyak 14% (tahan). Maka maka dapat disimpulkan bahwa varietas bisi 18 dengan persentase terendah termasuk kategori varietas tahan terhadap serangan penyakit P. philippinensis.
Detection of the presence of bacteria causing grain rot disease (Burkholderia glumae) in some rice seed producers in South Sulawesi, Indonesia Rahman, Abdul; Jahuddin, Rahmat; Bahar, Andi Khusnul Fatima; Yani, Ahmad; Patandjengi, Baharuddin
Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika Vol. 24 No. 1 (2024): MARCH, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA: JOURNAL OF TROPICAL PLANT PE
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jhptt.12410-16

Abstract

One of the constraints in rice production is grain rot disease caused by Burkholderia glumae, which can be carried by seeds grain. An observation to determine the presence of B. glumae in different grain yield classes of seeds was conducted by taking samples derived from several seed producers in South Sulawesi. This research was carried out by first taking seed samples at the South Sulawesi Agricultural Technology Study Center (BPTP), Tungro Research Workshop, South Sulawesi Main Seed Center (Balai Benih Induk), PT. Sang Hyang Seri, PT. Pertani and PT. Harmoni were then tested at the Agricultural Quarantine Laboratory of Makassar. Based on the observations, it was concluded that all samples in the sowing seed class tested positive for B. glumae, supported by an average percentage of disease incidence of 25.13%, namely foundation seeds from the Balai Benih Induk, as well as foundation seeds and stock seeds from AIAT.