Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ADVOKASI DALAM MENGEMBANGKAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI SDIT PERMATA ISLAM 2 POSO Nur Dhiva Rezhinita; Erniati; Askar
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 3 (2024): JUNI - JULI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan implementasi model pembelajaran advokasi dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di SDIT Permata Islam 2 Poso. Permasalah penelitian adalah bagaiamana implementasi model pembelajaran advokasi dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis peserta didik di SDIT Permata Islam 2 Poso dan apa dampak dari implementasi model pembelajaran advokasi dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Model Pembelajaran Advokasi dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di SDIT Permata Islam 2 Poso dapat membuat peserta didik mengembangkan keterampilan berdiskusi mereka menyampaikan argumen secara logis dan terstruktur. Hal ini membantu mereka mengasah kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis informasi, mempertimbangkan berbagai perspektif, dan menyusun argumen yang kuat. meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dalam mengekspresikan pendapat dan mempresentasikan argumen di depan umum. Hal ini juga mendorong mereka untuk lebih berani dalam mengajukan pertanyaan dan mengkritisi informasi yang diterima
Studi Deskriptif Pola Asuh Orang Tua Otoriter terhadap Perilaku Anak di Lingkungan Sekolah Thurfah Karennina; Askar; Ufiyah Ramlah
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1429

Abstract

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh orang tua yang bersifat memaksakan kehendak dari anak. Orang tua selalu menuntut anak menerima segala perintahnya tanpa penolakan dari anak, tidak bisa menolak maupun memberikan pendapat terhadap orang tuanya. Pola asuh otoriter yang dilakukan oleh orang tua yang selalu berusaha membentuk, mengekang, mengawasi, mengendalikan dan mengubah anak agar selalu sesuai dengan keinginan orang tua, sehingga terdapat hukuman dan aturan-aturan yang sangat ketat dari orang tua terhadap anak yang membuat anak terkekang dan tidak bisa mengambil keputusannya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak perilaku dari penerapan pola asuh otoriter orang tua. Dari beberapa penelitian menunjukkan hasil bahwa pola asuh otoriter berdampak negatif terhadap pembentukan perilaku anak. Akan tetapi, dari hasil penemuan peneliti bahwa pola asuh otoriter yang di terapkan oleh orang tua memiliki dampak positif terhadap perilaku anak. Pola asuh otoriter juga berdampak positif yang dapat mempengaruhi perilaku anak jika aturan yang telah di tetapkan orang tua bersifat wajib di laksanakan, dampak positif dari pola asuh otoriter yaitu perilaku anak menjadi displin, menjaga kebersihan, pribadi terbuka, patuh terhadap perintah dan taat pada perintah agama. Sedangkan dampak negatif dari pola asuh otoriter jika orang tua terlalu menekan maka perilaku anak menjadi agresif dan memilih teman. Penelitian ini menggunakan kualitatif yang memfokuskan pada dampak penerapan pola asuh orang tua otoriter sebagai pembentukan perilaku anak. Metode studi kasus di gunakan dalam rangkaian penelitian yang dilakukan secara sistematis dalam rangka mengkaji lebih dalam informasi tentang kondisi aktual dari suatu peristiwa. Penelitian ini meliputi (1) data primer yang orang tua dan anak atau peserta didik sebagai fokus informasi utama; (2) data sekunder guru sebagai sumber tambahan. Pengumpulan data menggunakan observasi, (2) wawancara dan (3) dokumentasi.