Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Pharmacoscript

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN KAPULAGA (Amomum compactum Soland ex. Maton) TERHADAP PERTUMBUHAN Trichophyton rubrum Khusnul Khusnul
Pharmacoscript Vol. 2 No. 2 (2019): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v2i2.238

Abstract

Kapulaga (Amomum compactum Soland ex. Maton) merupakan tanaman yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan dan juga dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya penyakit yang disebabkan oleh jamur. Trichophyton rubrum merupakan salah satu jamur yang dapat menyebabkan penyakit kulit, diantaranya tinea pedis, tinea unguium, tinea korporis, dan lan-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol daun kapulaga (Amomum compactum Soland ex. Maton) terhadap pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum. Pengujian daya hambat ekstrak etanol daun kapulaga (Amomum compactum Soland ex. Maton) dilakukan dengan menggunakan metode Kirby-Bauer. Hasil penelitian yang diperoleh, ekstrak etanol daun kapulaga (Amomum compactum Soland ex. Maton) dapat menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum dari konsentrasi 10% dengan rerata diameter zona hambat sebesar 30 mm, 20% sebesar 35 mm, 30% sebesar 38 mm, 40% sebesar 40 mm, 50% sebesar 45 mm, 60% sebesar 46 mm, 70% sebesar 47 mm, 80% sebesar 48 mm, 90% sebesar 62 mm, dan 100% sebesar 72 mm. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa diameter zona hambat jamur  Trichophyton rubrum  untuk hampir setiap konsentrasi ekstrak kapulaga menunjukkan perbedaan yang sangat nyata terhadap semua konsentrasi ekstrak, Hal ini berarti sebagian besar konsentrasi ekstrak tersebut telah menunjukkan efek yang berbeda dalam menghambat pertumbuhan Trichophyton rubrum. Efek antifungi yang paling baik terlihat pada konsentrasi ekstrak 100% dengan kemampuan daya hambat sebesar 72 mm dengan kategori hambatan sangat kuat sedangkan konsentrasi terkecil yang masih dapat menghambat pertumbuhan  terdapat pada konsentrasi ekstrak 10 % dengan kemampuan daya hambat sebesar 30 mm dengan kategori hambatan sama-sama sangat kuat
PENGARUH EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG BANGLE (Zingiber purpureum Roxb.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Tricophyton rubrum SECARA in vitro. Khusnul Khusnul; Siti Rohmah Aulia; Lia Aulia Rahmah
Pharmacoscript Vol. 4 No. 2 (2021): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v4i2.616

Abstract

Rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.) digolongkan sebagai rempah-rempah yang memiliki khasiat obat, seperti rimpangnya yang dapat dimanfaatkan sebagai bumbu dapur dan bahan pengobatan. Rimpang bangle mengandung senyawa kimia diantaranya adalah minyak atsiri, saponin, tanin, alkaloid, dan terpenoid. Zingiber purpureum Roxb. merupakan salah satu rimpang yang dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya penyakit yang disebabkan oleh jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol 70% rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.) terhadap pertumbuhan jamur Tricophyton rubrum. Uji daya hambat ekstrak etanol 70% rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.) terhadap pertumbuhan jamur Tricophyton rubrum dilakukan dengan menggunakan Metode Kirby-Bauer. Hasil penelitian yang diperoleh, ekstrak etanol 70% rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.) berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan jamur Tricophyton rubrum dari konsentrasi 10% rata-rata zona hambat yang terbentuk sebesar 5,66 mm, 20% sebesar 10 mm; 30% sebesar 12 mm; 40% sebesar 13,66 mm; 50% sebesar 16,33 mm; 60% sebesar 17,66 mm; 70% sebesar 20,66 mm; 80% sebesar 24,23 mm; 90% sebesar 28,33 mm; dan 100% sebesar 43,33 mm. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.) berpotensi sebagai antijamur.