Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Temperatur Carburizing Pada Proses Pack Carburizing Terhadap Sifat-Sifat Mekanis Baja S 21 C Adi Darmawan; Mustaqim ,; Fajar Sidiq
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 8 No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.947 KB) | DOI: 10.24905/eng.v8i1.738

Abstract

Gear salah satu komponen sepeda motor yang mungkin sering terlewatkan oleh para bikers padahal fungsi dari gear ini meliputi sebagai penggerak roda, sebagai pentransfer putaran mesin ke roda sepeda motor, mengatur nafas perpindahan gigi pada motor, meningkatkan atau menurunkan akselerasi sepeda motor, penyeimbang roda belakang sepeda motor sehingga gear sepeda motor ini dituntut agar mempunyai material yang keras dan tahan aus pada mata gear dan dalam inti harus mempunyai keuletan dan ketangguhan yang baik supaya tidak getas. Carburizing adalah proses perlakuan panas pada permukaan benda kerja dengan memanfaatkan karbon sebagai unsur pengerasan. Prinsip kerja perlakuan panas jenis ini adalah meletakkan karbon disekitar benda kerja pada saat dipanaskan, sehingga karbon akan berdifusi dengan permukaan benda kerja. Hasil yang diperoleh adalah benda kerja dengan permukaan yang keras akan tetapi bagian inti tetap ulet. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah eksperimen laboratorium, dibagi menjadi 4 pengujian dan 4 temperatur carburizing raw material, temperatur 825OC, 870OC dan 910OC. Spesimen uji struktur mikro, spesimen uji kekerasan brinell yang digunakan standart JIS Z 2243, spesimen uji tarik yang digunakan standart JIS Z 2241. Gear original GL 200 CC mempunyai struktur yang nampak adalah bainit + martensit, raw material mempunyai struktur mikro yang nampak adalah ferrite + pearlite, temperatur carburizing 825OC mempunyai struktur mikro yang nampak adalah pearlite + martensite, temperatur carburizing 870OC mempunyai struktur mikro yang nampak adalah bainit + martensit, temperatur carburizing 910OC mempunyai struktur mikro yang nampak adalah sementit + martensit. Kekerasan dengan temperatur carburizing 825oC, 870oC dan 910oC, kekerasan rata – rata sebesar 294,33 HB, 333,67 HB dan 369,67 HB, mengalami kenaikan sebesar 103,45%, 130,64% dan 155,53% dari raw material. Kekuatan tarik pada temperatur 825oC, 870oC dan 910oC dengan kekuatan tarik rata – rata 519,17 N/mm2, 527,99 N/mm2 dan 756,69 N/mm2 mengalami kenaikan sebesar 1,45%, 3,17% dan 47,86% dari raw material.  Kata kunci : Pengaruh Temperatur Carburizing Terhadap Sifat Mekanis
ANALISA HUBUNGAN CELAH PLATINA DENGAN TEGANGAN INDUKSI YANG TIMBUL UNTUK PENGAPIAN MOBIL . Mustaqim; Slamet Mulyanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2011): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2 2011
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang besar tegangan induksi tegangan tinggi pada sistem pengapian konvensional pada mobil telah dilakukan. Sistem pengapian adalah salah satu sistem listrik pada motor bensin yang berfungsi untuk membuat percikan di busi. Hal ini digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara pada langkah terakhir dari tahap kompresi. Hal ini juga sebagai tahap awal proses produksi listrik pada motor. Pada penelitain ini digunakan mobil toyota kijang 5 K. Penelitian dilakukan untuk mencari hubungan antara besar celah platina dengan besar tegangan induksi yang dapat ditimbulkan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif.Dari penelitian yang telah dilaksanakan, diperoleh beberapa hasil tentang hubungan celah platina dengan tegangan induksi yang timbul untuk pengapian mobil. Dimana untuk semua celah platina yang diuji dari ukuran 0,1 mm sampai dengan 1 mm, tegangan induksi meningkat mencapai optimum pada celah antara 0,4 mm dan 0,5 mm, percikan bunga api berwarna biru besar dan arus kumparan pimer yaitu 2,80 amper, sedangkan tegangan yang timbul dari koil minimum (Va) = 25564 volt dan optimum antara 34000 volt sampai 35000 volt.Kata kunci : internal combustion engine, spark plug
Variasi Tekanan Kerja Suction Compressor Terhadap Kinerja Ac Split dengan R290: Indonesian Mustaqim Mustaqim; Ahmad Farid; Hadi Wibowo
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 3 (2018): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 3
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.546 KB) | DOI: 10.22236/teknoka.v3i0.2903

Abstract

Telah dilakukan studi eksperimen kinerja R290 pada AC split basis R22. Karena dampak negative terhadap lingkungan oleh klorin dari penggunaan R22 yang menyebabkan terjadinya penipisan lapisan ozon maka kesepakatan montreal 1997 memutuskan untuk menghapus penggunaan R22. Zat alami R290 yang memiliki ODP nol dan GWP yang dapat diabaikan dipandang memiliki potensi yang besar sebagai alternative pengganti R22. Metode penelitian ini adalah menguji R290 pada AC split 1 PK basis R22 dengan memberikan variasi tekanan kerja pada suction kompresor berturut-turut sebesar 60 psi, 70 psi dan 80 psi. Pada masing-masing tekanan kerja suction kompresor yang diberikan diamati pengaruhnya terhadap kapasita pendinginan, kerja kompresor dan COP. Selanjutnya dengan metode yang sama diuji juga R22. Akhirnya kinerja R290 dan R22 dibandingkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kapasitas pendinginan R290 dan R22 meningkat terhadap peningkatan tekanan kerja suction yang diberikan. Semakin tinggi tekanan kerja suction, memberikan beda kapasitas pendinginan antara R290 dan R22 yang semakin besar. Perbedaan kapasitas pendinginan antara R22 dan R290 rata-rata mencapai 13,4%. Sementara itu, kinerja COP R290 mencapai 15,2 % lebih rendah disbandingkan dengan R22.
KINERJA EKSPERIMEN KOLEKTOR SURYA DENGAN MEDIA TRANSFER PANAS BATU GRANIT DAN MINYAK KELAPA SAWIT Mustaqim; Ahmad Farid; Hadi Wibowo; Muhamad Yusuf; Najarudin; Winarno; Arfian
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 4 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknoka
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.294 KB) | DOI: 10.22236/teknoka.v4i0.4289

Abstract

Telah dilakukan penelitian kinerja kolektor panas matahari dengan media penyerap panas batu granit sebagai upaya memanfaatkan sumber daya alam Indonesia. Ukuran kolektor panas matahari adalah 100 cm x 60 cm x 5 cm. Digunakan media penyerap panas matahari adalah udara, batu granit ukuran butiran 1 mm, dan batu granit ukuran butiran 3 mm. Fluida kerja penyerap panas kolektor adalah minyak kelapa sawit dengan laju aliran 1,5 LPM. Kemiringan kolektor terhadap cahaya datang matahari 30° menghadap utara. Pertumbuhan temperature fluida kerja diukur setiap 30 menit selama 6 jam yaitu dari pukul 09.00 WIB sampai 15.00 WIB. Analisis energy dilakukan untuk mengetahui perbandingan kinerja media penyerap panas yang digunakan tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa beda temperatur fluida kerja masuk dan keluar kolektor tertinggi dicapai antara jam 09.30 sd. Jam 12.00. Kinerja effisiensi kolektor dengan media batu granit butiran 3 mm lebih baik dibanding dengan menggunakan media udara dan media batu granit butiran 1 mm.
Analisis Getaran pada Alat Peraga 1 Derajat Kebebasan dengan Penambahan Peredam Galuh Renggani Wilis; Royan Hidayat; irfan santosa; mustaqim; M Chamim
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 13 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/eng.v13i2.2063

Abstract

Pembelajaran materi getaran mekanis sebagai dasar pengetahuan mahasiswa tentang kekuatan konstruksi mesin membutuhkan visual dasar seperti alat peraga untuk membantu memahami materi. Getaran Mekanis dipelajari dari system derajat paling sedikit yaitu 1 derajat kebebasan/ 1 degree of freedom (1DOF). Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas mampu bergetar, jadi kebanyakan mesin dan struktur rekayasa engineering mengalami getaran sampai derajat tertentu dan rancangannya biasanya memerlukan pertimbangan sifat osilasinya. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu melakukan pembuatan desain alat dengan solid work, pemilihan bahan serta komponen dan proses perakitan, kemudian pengujian bahan komposit dengan uji impact dan uji bending, serta pengujian getaran pada alat. Pengujian bahan komposit pada kekuatan impact menunjukan hasil nilai rata-rata harga impact tertinggi pada variasi lurus miring yaitu 0,029 J/mm2 dan nilai rata-rata harga impact terendah pada variasi susunan serat miring yaitu 0,009 J/mm2. Pengujian bending menunjukkan rata-rata tegangan bending paling tinggi pada variasi susunan lurus miring yaitu 24,59 MPa sedangkan rata-rata tegangan bending terendah pada variasi susunan serat miring yatu 22,11 MPa. Dari hasil uji kekuatan impact dan bending komposit maka dipilih komposit dengan arah serat lurus+miring yang dibuat sebagai bahan peredam. Hasil dari pengukuran getaran dengan vibration tester meter menunjukkan pengaruh putaran mesin pada kenaikan accelerasi dan displacement alat peraga getaran 1 DOF. Data juga menunjukkan bahwa efek peredam dapat mengurangi besarnya getaran yang terjadi Putaran mesin tertinggi pada alat peraga getaran 1 DOF dengan peredam komposit yaitu sebesar 521,67 Rpm menghasilkan frekuensi getaran 1,724 Hz.
Optimasi Mesin Berpenggerak Udara Dengan Pengaturan Posisi Dan Berat Flywheel Ahmad Farid; Hadi Wibowo; Mustaqim Mustaqim; Soebyakto Soebyakto
Mestro Vol 4 No 03 (2023): Peran Energi Baru Terbarukan dan Robotik di Era Industri 4.0
Publisher : Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/mestro.v4i01.387

Abstract

Dari hasil riset rancangan sebelumya tentang mesin berpenggerak udara bahwa hasil pengujian yang dilakukan dengan pengaturan berat flywheel, pembukaan katup udara dan pembeban pada poros telah diketahui hasilnya adapun pengaturan jarak flywheel ke mesin belum dilakukan. Sehingga untuk mengetahui karakterisktiknya penelitian ini perlu dilakukan. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimen dengan melakukan rancang ulang mesin berpenggerak udara dengan melakukan pengaturan flywheel ke mesin yaitu 12cm, 15cm dan 18cm dan pembukaan katup udara masuk yaitu 1/3. 2/3 dan 3.3 (penuh). Adapun berat flywheel tetap yaitu 3,2kg, pembeban poros yaitu 5kg dan tekanan udara dalam tabung 100psi. Dari pengujian ini diharapkan diketahui karakteristiknya putaran dan daya poros yanag maksimal. Hasil pengujian yang dilakukan menghasilkan putaran mesin yang semakin meningkat berbanding lurus juga pada pengaturan pembukaan kran udara. Dimana putaran terendah adalah pada pengaturan jarak 12cm dan pembukaan kran udara 1/3 yaitu 361,2 rpm. Sedangkan putaran tertinggi diperoleh pada pengaturan 18cm dan bukaan kran penuh yaitu 845,1 rpm dimana peningkatannya rata-rata perpengaturan adalah 1%. Demikian juga dari pengujian jarak flywheel ke mesin dari 12cm, 15cm dan 18 cm menghasilkan daya poros mesin yang semakin meningkat berbanding lurus juga pada pengaturan pembukaan kran udara 1/3. 2/3 dan 3/3 (penuh). Dimana daya poros terendah adalah pada pengaturan jarak 12cm dan pembukaan kran udara 1/3 yaitu 1,49 HP dan putaran tertinggi diperoleh pada pengaturan 18 cm dan bukaan kran penuh yaitu 3,48 HP sehingga peningkatannya rata-rata perpengaturan adalah 1%.
Perancangan Filter Zeolit Dan Sabut Stainless pada Knalpot Sepeda Motor untuk Menurunkan Emisi Gas Buang Royan Hidayat; Mustaqim Mustaqim; Galuh Renggani Willis; M Agus Shidiq; Soebyakto Soebyakto; Rusnoto Rusnoto; Ahmad Farid; Hadi Wibowo; Agus Wibowo
JURNAL ENGINEERING Vol. 15 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/jureng.v15i1.12

Abstract

Salah satu cara untuk mengurangi emisi gas buang adalah dengan menambahkan katalitik konverter atau filter. Pada penelitian ini penulis akan memodifikasi knalpot dengan menambahkan katalitik koverter berupa zeolit dan sabut stainlees. Uji coba akan dilakukan pada motor HONDA beat 110 cc menggunakan alat uji emisi yaitu Gas Analyzer. Pada penelitian ini akan digunakan tiga knalpot yang sudah dimodifikasi zeolit dan sabut stainless dengan perbandingan 1:2 , 1:1 dan 2:1. Penelitian ini dilakukan pada putaran 1000 rpm , 2000 rpm, 3000 rpm dan 4000 rpm. Parameter yang diuji adalah CO, NOx dan HC. Dari hasil penelitian diperoleh data penurunan emisi CO paling besar terjadi pada rasio zeolit dan sabut stainless 1:2 yaitu sebesar 67,55 %. Untuk emisi NOx penurunan terbesar terjadi pada rasio 1:1 yaitu sebesar 26,14 %. Dan untuk emisi HC penurunan terbesar terjadi pada rasio 2:1 yaitu sebesar 54,6 %. Dari hasil penelitian juga dapat simpulkan bahwa semakin tinggi putaran rpm nya maka suhunya juga semakin tinggi. Suhu paling tinggi terjadi pada rasio zeolit dan sabut stainles 1:2 yaitu dengan perbandingan zeolit 100 gram dan 200 gram sabut stainless.
Peningkatan Kualitas Nyala Api Pada Kompor Blower Rumah Tangga Berbahan Bakar Minyak Jelantah Ahmad Farid; Hadi Wibowo; Agus Wibowo; Royan Hidayat; Mustaqim Mustaqim; Irfan Santosa; Bambang Hermani
JURNAL ENGINEERING Vol. 14 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/jureng.v14i2.13

Abstract

Upaya dalam penyelesaian permasalahan tentang penkoversian kompor elpiji dan permasalahan kompor listrik yaitu dengan mencari alternatif bahan bakar murah berupa bahan limbah atau bekas (telah digunakan) yaitu dari minyak goreng, tentunya diperlukan juga desain atau rancangan agar bahan bakar tersebut mampu terbakar sempurna dan memiliki efisiensi yang baik seperti halnya kompor elpiji atau listrik atau bahkan lebih baik dari keduanya. Pelaksanaan penelitian eksperimen ini menggunakan variable berupa variasi kecepatan blower kompor dengan pengaturan speed 1:1,5 m/s, speed 2:3.5m/s dan speed 3:5,5 m/s dengan bahan bakar berupa minyak jelantah. Kualitas nyala api pembakaran yang baik dari kompor berbahan bakar minyak jelantah yaitu menghasilkan warna api merah jingga dan merata yaitu pada pada kec.angin blower 5,5m/s dengan temperature api mencapai 497,1 0C, waktu pemasakan 6 menit dan jumlah minyak jelantah terbakar 92ml serta mencapai 7043,9Watt dengan efisiensi thermal 12,67, kemudian pada kecepatan angin blower 3,5m/s warna api kuning merata dengan temperature api 368,90C, waktu pemasakan air 14 menit, jumlah minyak jelantah terbakar 135ml dan daya kompor mencapai 4656,1Watt serta efisensi thermal 3,7 kemudian pada kecepatan angin blower kompor 1,5m/s warna api kuning tapi tidak merata waktu pemasakan air yaitu 25 menit dengan jumlah minyak jelantah terbakar 140ml, temperature api mencapai 308,10C dan daya kompor 3110,9Watt serta efisiensi thermal 1,71.
Model Matematika Dimensi Sungai Pemali Terhadap Volume Curah Hujan Sebagai Penanganan Banjir Di Wilayah Brebes Soebyakto Soekardi; Mustaqim Mustaqim; M. Fajar Sidiq; Teguh Haris; M Yusuf; Weimintoro Weimintoro; Nadya Shafira
JURNAL ENGINEERING Vol. 15 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/jureng.v15i1.16

Abstract

Menentukan suatu model matematika untuk mendapatkan volume sungai Pemali sebagai daya tampung curah hujan yang ada disekitar wilayah Kabupaten Brebes. Ini diperlukan untuk memperoleh dimensi sungai Pemali yang cukup atau sangat cukup dalam menampung volume curah hujan di wilayah Brebes. Dimensi sungai Pemali memiliki variable lebar (y), variable kedalaman (z), dan variable panjang sungai (x). Dari masalah ini, tentu bertanya-tanya berapa lebar, kedalaman, dan panjang sungai sehingga volume sungai dapat menampung volume air hujan yang sering terjadi di wilayah Brebes? Panjang sungai pemali telah diketahui x = 125 km dan tinggi wilayah lokasi dimana sungai mengalir juga telah diketahui. Permasalahan berikutnya, ada beberapa lokasi sungai Pemali yang kanan-kirinya dihuni oleh warga Kabupaten Brebes, sehingga tidak mungkin melakukan pelebaran sungai tanpa ganti rugi tanah warga setempat. Penentuan titik-titik model dimensi volume sungai hanya dapat dilakukan di daerah aliran sungai yang disekitarnya tidak padat penduduk atau tanah kosong. Dalam penelitian ini, model matematika dimensi sungai Pemali, penampang vertical sungai berbentuk trapezium dan potongan penampang horizontal berbentuk empat persegipanjang. Ukuran potongan sungai disesuaikan dengan jumlah volume air hujan yang jatuh di wilayah daerah aliran sungai. Penanganan model matematika dimensi sungai berbentuk diskrit. Sebutulnya secara integral dapat dilakukan, akan tetapi membutuhkan titik-titik pengamatan sepanjang sungai cukup banyak. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan model matematika dimensi Sungai Pemali terhadap volume air hujan dengan cara mengoptimalkan fungsi yang didapat dari data sungai dan curah hujan yang sudah tersedia.
Analisis Kinerja Evaporator Pada AC Split 1/2 PK Dengan Refrigeran R-22 dan R-290 Mustaqim Mustaqim
JURNAL ENGINEERING Vol. 12 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AC adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengkondisikan udara. Bisa dikatakan bahwa AC adalah alat yang berfungsi sebagai penyejuk udara. Penggunaan AC dimaksud untuk memperoleh temperatur udara yang diinginkan (sejuk atau dingin) dan nyaman bagi tubuh pada suatu ruangan. Kunci utama dari AC adalah refrigeran, yang umumnya CFC (Chloro Fluoro Carbon), HCFC (Hydro Chloro Fluoro Carbon), HFC (Hydro Chloro Fluoro Carbon) adalah senyawa organik yang mengandung satu atau lebih atom fluorin. Menurut peraturan pemerintah menuliskan penghapusan HCFC-22 atau lebih dikenal dengan freon R22 pada sektor refrigerasi, Air evaporator. Untuk itu dicari pengganti freon R22. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan melakukan rancang bangun AC split 1/2 pk menggunakan refrigeran R290 dan R22 dengan menvariasikan tekanan. Data yang diperoleh dari percobaan kemudian dibandingkan guna menghasilkan pengaruh terhadap efektifitas evaporator. Hasil penelitian diperoleh data evektivitas evaporator pada masing – masing freon. Pada AC yang menggunakan freon R22 memiliki rata – rata evektifitas evaporator dibandingkan AC yang menggunakan freon R290. AC yang menggunakan freon R22 memiliki rata – rata 10,93 Watt sedangkan AC yang menggunakan freon R290 memiliki rata – rata 14,49 Watt.