Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

ANALISA GEOTEKNIK BENDUNGAN GONGSENG TERHADAP KEAMANAN REMBESAN, STABILITAS LERENG, DAN BEBAN GEMPA Ali Imron; Dianah Sarah; Kresno Wikan Sabdono; Siti Hardiyati
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6 ,Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.365 KB)

Abstract

Bendungan Gongseng terletak di Bojonegoro, Jawa Timur. Bendungan ini direncanakan untuk kebutuhan irigasi seluas 6.169 Ha dan air baku 300 liter/detik. Mengingat pentinganya peran waduk tersebut, maka penulis melakukan studi analisa keamanan bendungan terhadap rembesan, stabilitas lereng, dan beban gempa. Hasil analisa penerimaan material menunjukan bahwa sampel lempung, pasir, dan batuan layak digunakan sebagai bahan timbunan. Justifikasi tersebut didasarkan pada hasil pengujian di Laboratorium Mekanika Tanah Undip dan data dari pihak konsultan perencana.  Pengujian tersebut meliputi:proctor, maximum-minimum density, triaxial UU, direct shear, contant, falling head, gradasi, dan soil properties. Berikutnya dilakukan pemodelan dengan menggunakan Plaxis 8.2 dan Geostudio 2007 menunjukkan keamanan baik pada stabilitas lereng terahadap beban normal, dan stabilitas terhadap beban gempa. Hanya saja, bendungan tidak aman terhadap bahaya rembesan sehingga perlu dilakukan perbaiakan berupa injeksi semen (grouting) pada batuan pondasi sepanjang as bendungan
ANALISA GEOTEKNIK BENDUNGAN GONGSENG TERHADAP KEAMANAN REMBESAN, STABILITAS LERENG, DAN BEBAN GEMPA Dianah Sarah; Ali Imron; Siti Hardiyati; Kresno Wikan Sadono
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.904 KB)

Abstract

Bendungan Gongseng terletak di Bojonegoro, Jawa Timur. Bendungan ini direncanakan untuk kebutuhan irigasi seluas 6.169 Ha dan air baku 300 liter/detik. Mengingat pentinganya peran waduk tersebut, maka penulis melakukan studi analisa keamanan bendungan terhadap rembesan, stabilitas lereng, dan beban gempa. Hasil analisa penerimaan material menunjukan bahwa sampel lempung, pasir, dan batuan layak digunakan sebagai bahan timbunan. Justifikasi tersebut didasarkan pada hasil pengujian di Laboratorium Mekanika Tanah Undip dan data dari pihak konsultan perencana.  Pengujian tersebut meliputi: proctor, maximum-minimum density, triaxial UU, direct shear, constant head, falling head, gradasi, dan soil properties. Berikutnya dilakukan pemodelan dengan menggunakan Plaxis 8.2 dan Geostudio 2007 menunjukkan keamanan baik pada stabilitas lereng terahadap beban normal, dan stabilitas terhadap beban gempa. Hanya saja, bendungan tidak aman terhadap bahaya rembesan sehingga perlu dilakukan perbaikan berupa injeksi semen (grouting) pada batuan pondasi sepanjang as bendungan
PERENCANAAN UNDERPASS ZAENAL ABIDIN – SOEKARNO HATTA, BANDAR LAMPUNG Mila Roofi Prilliyani; Laela Fitriyamtina; Muhrozi Muhrozi; Kresno Wikan S
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.621 KB)

Abstract

Kemacetan pada persimpangan Bundaran Tugu Radin Inten yang menghubungkan Jalan  Soekarno-Hatta / Jalur Lintas Timur Sumatera (arteri primer) dengan Jalan Zaenal Abidin (arteri sekunder) telah menjadi permasalahan di Kota Bandar Lampung. Hal ini dikarenakan ruas jalan sudah tidak mampu menangani volume kendaraan pada persimpangan. Oleh karena itu perlu dibuat simpang tak sebidang (underpass). Analisa geoteknik sangat diperlukan untuk merencanakan struktur underpass, karena beban yang bekerja pada underpass tidak hanya berasal dari beban lalu lintas saja, namun sebagian besar berasal dari tanah yang mana sangat berpengaruh terhadap stabilitas struktur. Maka digunakan bantuan software Plaxis 8.2 untuk memperhitungkan besarnya deformasi, rembesan, dan gaya dalam yang terjadi pada underpass. Kemudian hasil dari gaya dalam tersebut dicek terhadap kapasitas sheetpile dengan bantuan software SPColumn, sedangkan untuk besarnya nilai factor of safety (FoS) rembesan (water boiling) yang dihasilkan harus > 1,5. Ketiga aspek perencanaan diatas harus diperhitungakan berdasarkan parameter jangka pendek dan jangka panjang. Selanjutnya hasil yang paling kritis dari kedua parameter tersebut dibandingkan dengan perhitungan menggunakan rumus empiris sebagai validasi hasil yang diperoleh. Hasil yang lebih kritis terdapat pada perhitungan menggunakan parameter jangka panjang. Hasil yang diperoleh dari analisa menggunakan software Plaxis 8.2 dan rumus empiris tidak berbeda jauh.
ANALISIS PERBAIKAN TANAH KERETA CEPAT KORIDOR JAKARTA – SURABAYA, SEKSI 2 CIREBON – SEMARANG Tri Kumala Hasan; Kresno Wikan Sadono; Muhrozi Muhrozi
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pemerintah Indonesia berencana akan melakukan peningkatan kecepatan kereta api koridor Jakarta-Surabaya. Dari beberapa alternatif yang diusulkan terpilih alternatif 1 dimana menggunakan kereta diesel tilt train dengan kecepatan 160 km/jam. Dengan adanya beban kereta yang berbeda maka diperoleh beban kereta (q) sebesar 36,299 kN/m. Analisis ini mengambil lokasi pada daerah Batang (B4-05, B4-06, dan B4-07). Dari hasil analisis dengan interpretasi peta geologi, maka lokasi tersebut berada pada formasi Alluvium yang memiliki ketebalan lapisan tanah lunak yang besar dan berpotensi menimbulkan kegagalan konstruksi timbunan jalan rel. Dari hasil analisis stabilitas menggunakan bantuan software Slope/W didapatkan angka aman untuk masing-masing lokasi adalah 1,346; 1,226; 0,635. Dari analisis penurunan didapatkan penurunan untuk masing-masing lokasi 0,834 m, 0,744 m, dan 0,893 m. Kemudian dilakukan perbaikan tanah menggunakan metode embankment on pile dengan bahan terucuk bambu dan preloading PVD karena metode ini sudah diterima dan umum digunakan di Indonesia. Dengan adanya penambahan tiang bambu untuk jarak spasi 1 m dengan Panjang bambu 6 m, 8 m, dan 21 m pada masing-masing lokasi, dapat meningkatkan stabilitas menjadi 1,368; 1,441; dan 1,335. Kemudian dengan penggunaan metode preloading pvd dapat menjamin stabilitas pada tiap tahapan timbunan serta mempercepat waktu konsolidasi menjadi 282 hari pada lokasi B4-05, 156 hari pada lokasi B4-06, dan 410 hari pada lokasi B4-07.
ANALISIS GEOTEKNIK PERENCANAAN SISTEM POLDER TAMBAK LOROK SEMARANG UTARA PROVINSI JAWA TENGAH Jodan Panretta Diwani; Galih Anggraini; Siti Hardiyati; Kresno Wikan S
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.114 KB)

Abstract

Rob merupakan problem yang sering terjadi di Kota Semarang, salah satu penangananya berupa Sistem Polder dengan Kolam Retensi. Salah satu kolam retensi yang dibangun berada di kali Banger. Kolam retensi kali Banger  berupa kolam Retensi sedalam 4 meter dan struktur Rumah Pompa berupa galian sedalam 6 meter. Berdasarkan data bor, NSPT dan pengujian triaxial, tanah pada lokasi tersebut berupa very soft soil sehingga kegagalan galian dapat terjadi. Untuk mengatasi digunakan beberapa alternaif perkuatan pada kolam retensi berupa: 1. sheet pile, 2. sheet pile dan spun pile, 3. cerucuk bambu dan. Perkuatan galian Rumah Pompa menggunakan secant pile. Analisis stabilitas dan keamanan perkuatan tersebut menggunakan beberapa metode yaitu Basal Have dan Terzaghi Modified (gaya uplift tanah), Tekanan Tanah (gaya aktif dan pasif), Slip Line Fellenius (longsoran), Broms (gaya lateral yang dapat ditanggung oleh pile), Ultimate Bearing Capacity (daya dukung pile), Taylor Stability Number (angka aman galian tanpa perkuatan). Berdasarkan analisis data yang dilakukan,hasil perkuatan dinding kolam retensi menggunakan sheet pile memperoleh safety factor 0,647. Perkuatan sheet pile dan spun pile memperoleh safety factor 2,197. Perkuatan dinding kolam retensi cerucuk bambu safety factor 1,9 dengan tetap menjaga muka air pada kolam paling rendah adalah -2,00 meter. Perkuatan yang dipilih menggunakan cerucuk bambu karena mempunyai tingkat keamanan baik, efisien dalam hal biaya serta pelaksanaanya (kemudahan pelaksanaan), dan material bambu lebih awet jika terendam oleh air. Pada analisis galian dalam rumah pompa menggunakan secant pile hingga kedalaman -32,30 m serta untuk menopang beban rumah pompa diperlukan pile group dengan satu spun pile memiliki panjang 60 m.
PENANGANAN LONGSORAN BENDAN DENGAN BORED PILE Eric Himawan Soetedjo; Kresno Wikan
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1728.185 KB)

Abstract

Daerah Bendan yang terletak pada Jalan Pawiyatan Luhur, Semarang, Jawa Tengah, mengalami longsor yang mengganggu aktivitas di daerah tersebut, terutama karena ada dua universitas yang terletak pada jalan tersebut.  Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi longsoran tersebut adalah dengan membangun bored pile pada lokasi longsor. Untuk merancang bored pile, harus diketahui terlebih dahulu stabilitas lereng yang ada dengan berbagai cara. Yang paling sederhana ialah memodelkan longsoran menjadi suatu bidang datar yang terbagi dalam banyak pias dengan gaya dalam masing-masing, lalu dicari faktor keamanan kumulatifnya menggunakan metode Fellenius. Bila keadaan longsoran tersebut telah diketahui, dapat direncanakan penanganannya menggunakan bored pile atau drilled shaft.  Metode elemen terhingga yang memperhitungkan efek soil arching dapat digunakan untuk memperkirakan beban yang akan ditanggung oleh bored pile, demikian juga dengan metode Broms.  Sebagai analisis pembanding, dapat digunakan program komputer Plaxis 8.6 untuk mendapatkan hasil terkomputerisasi. Setelah penanganan dengan bored pile, lereng yang dalam keadaan kritis akan mengalami kenaikan faktor keamanan hingga senilai 1,436.
ANALISIS STABILITAS DAN KEAMANAN BENDUNGAN CIAWI (DRY DAM) DI PROVINSI JAWA BARAT Lia Maretha; Suseno Darsono; Kresno Wikan Sadono
Rang Teknik Journal Vol 3, No 2 (2020): Vol. 3 No. 2 Juni 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.702 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v3i2.1793

Abstract

Bendungan Ciawi merupakan bendungan kering (dry dam) pertama di Indonesia yang memiliki fungsi utama sebagai pengendali banjir (detention dam) dan merupakan program pemerintah dalam penanggulangan banjir di DKI Jakarta. Bendungan Ciawi dibangun dengan konsep dry dam yaitu pada saat kondisi normal bendungan Ciawi tidak memiliki tampungan air dan saat banjir bendungan akan menampung dan kemudian akan mengalirkan melalui saluran conduit dengan diameter 4.2 m. Bendungan urugan memiliki resiko mengalami kegagalan, maka hal penting yang perlu menjadi perhatian yaitu stabilitas lereng pada bendungan. Ciawi Dry Dam memiliki kapasitas 6,05 juta m3 dengan tinggi 55 m dan masuk dalam klasifikasi IV (extrem) atau memiliki resiko bahaya yang tinggi jika terjadi kegagalan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai faktor keamanan (FK) dari berbagai kondisi pada lereng Bendungan Ciawi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan metode analisis data secara kuantitatif meliputi pemetaan geologi dan geologi teknik, serta analisis kestabilan lereng dengan bantuan perangkat lunak GeoStudio 2012 Slope/W. Perhitungan nilai Faktor Keamanan (FK) dilakukan pada tiga kondisi yaitu kondisi selesai konstruksi, muka air normal dan rapid drawdown. Dari hasil perhitungan pada kondisi tanpa gempa dan gempa Operation Base Earthquake (OBE) nilai FK telah memenuhi syarat minimum berdasarkan SNI 8064:2016.
Penilaian Indeks Risiko Metode Modifikasi Andersen dan Metode Modifikasi ICOLD untuk Bendungan Palasari, Bendungan Gerokgak dan Bendungan Benel Zakariya Ahmad Aji Pamungkas; Hari Nugroho; Kresno Wikan Sadono
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i1.5361

Abstract

Dams are infrastructure that have potential hazards if they are not monitored and maintained. The potential hazard of a dam can be identified through a risk assessment. Risk assessment can consist of risk analysis and risk evaluation. The Palasari Dam, the Gerokgak Dam and the Benel Dam were built to be used to supply water to the northern part of Bali Island. This study aims to determine the level of risk posed by the three dams. Dam risk assessment in the study used the modified ICOLD method and the Andersen modified method. The results of the risk assessment are the basis for consideration in determining maintenance and repair priorities. The results of the dam risk index assessment study, using the Andersen modification method, Palasari Dams, Gerokgak Dams, and Benel Dams have a "Satisfactory" classification based on the safety value of the dam. Whereas with the modified ICOLD method the Palasari Dam and the Gerokgak Dam has a "High" risk classification, and the Benel Dam have a "Medium" risk classification.
Penilaian Indeks Risiko Metode Modifikasi Andersen dan Metode Modifikasi ICOLD untuk Bendungan Palasari, Bendungan Gerokgak dan Bendungan Benel Zakariya Ahmad Aji Pamungkas; Hari Nugroho; Kresno Wikan Sadono
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i1.5361

Abstract

Dams are infrastructure that have potential hazards if they are not monitored and maintained. The potential hazard of a dam can be identified through a risk assessment. Risk assessment can consist of risk analysis and risk evaluation. The Palasari Dam, the Gerokgak Dam and the Benel Dam were built to be used to supply water to the northern part of Bali Island. This study aims to determine the level of risk posed by the three dams. Dam risk assessment in the study used the modified ICOLD method and the Andersen modified method. The results of the risk assessment are the basis for consideration in determining maintenance and repair priorities. The results of the dam risk index assessment study, using the Andersen modification method, Palasari Dams, Gerokgak Dams, and Benel Dams have a "Satisfactory" classification based on the safety value of the dam. Whereas with the modified ICOLD method the Palasari Dam and the Gerokgak Dam has a "High" risk classification, and the Benel Dam have a "Medium" risk classification.
Analisa Perbandingan Penurunan Awal Bendungan Tipe Material Timbunan Urugan Batu dan Urugan Tanah (Studi Kasus Bendungan Digoel-Papua): Comparative Analysis of the Initial Decline of Dam Material Type of Stone Urugan Embankment and Soil Urugan (Digoel Dam-Papua Case Study) Erlangga, Erlangga; Sadono, Kresno Wikan; Putranto, Thomas Triadi
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 12 No 1 (2024): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2024)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v12i1.7876

Abstract

To create prosperity for the people of Papua Province. The government has made one of the programs, namely the construction of the Digoel Dam in Boven Digoel Regency – Papua. The successful construction and operation of a dam requires a comprehensive evaluation of the design prior to commencement of the construction process. This study aims to analyze the initial settlement that occurred in the Digoel dam type earth fill and rock fill. Initial settlement analysis was carried out using the modulus parameter obtained from the literature. SIGMA/W software has been used to estimate dam crest settlement due to static loading. From the results of the analysis of the initial settlement of the dam with the rock fill and earth fill types, it is accepted that the maximum permissible settlement is 1.59%.