Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PERBEDAAN PERFORMA PRODUKSI DOMBA LEPAS SAPIH DENGAN PEMBERIAN PAKAN FERMENTASI DAN PAKAN NON FERMENTASI Nur Fajar Azizi; Inggit Kentjonowaty; Oktavia Rahayu Puspitarini
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menanalisis perbedaan performa produksi domba lepas sapih dengan pemberian pakan fermentasi dan pakan non fermentasi. Penelitian dilaksanakan di (UPTD BPPTDK) Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengembangan Perbibitan Ternak dan Diagnostik Kehewanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Yogyakarta. Materi dalam penelitian ini menggunakan domba ekor tipis jantan lepas sapih sebanyak 40 ekor,usia 3-5 bulan rumput umami, konsentrat, bekatul, garam dan saus burger pakan atau SBP. Metode penelitiannya  adalah eksperimen dengan 2 perlakuan (A1 = pakan fermentasi, A2= pakan non fermentasi), dan 20 ulangan. Dengan variabel panjang badan, tinggi badan, dan pertambahan bobot badan. Data dianalisis menggunakan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan sangat nyata (P<0,01) pada PBB domba lepas sapih dengan pemberian pakan fermentasi dan non fermentasi  Rataan PBB (g/ekor/hari) pada *A1 = 90, *A2 =30. Rataan tinggi badan (cm) pada *A1 = 55,6 *A2= 50,7. Rataan panjang badan (cm) pada *A1= 51,8, *A2= 48,8 Kesimpulannya adalah performa produksi (PBB,TB dan PB) domba lepas sapih dengan pemberian pakan fermentasi dan non fermentasi  Rataan PBB (g/ekor/hari) pada *A1 = 90, *A2 =30. Rataan tinggi badan (cm) pada *A1 = 55,6 *A2= 50,7. Rataan panjang badan (cm) pada *A1= 51,8, *A2= 48,8 domba ekor tipis lepas sapih yang diberi pakan fermentasi berbeda dengan yang diberi pakan non fermentasi. Performa produksi domba ekor tipis lepas sapih yang diberi pakan fermentasi lebih baik dibandingkan dengan diberi pakan non fermentasi.Kata kunci: performa produksi, domba ekor tipis, lepas sapih,Pakan fermentasi, non fermentasi
ANALISA KUALITAS DAGING SAPI BALI BERDASARKAN UMUR POTONG DI RPH LESTARI, KECAMATAN LIBURENG KABUPATEN BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN Andi Kausar Arisandi; Oktavia Rahayu Puspitarini; Irawati Dinasari Retnaningtyas
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 7, No 1 (2024): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sapi Bali merupakan sapi lokal khas Indonesia yang memiliki banyak keistimewaan, salah satunya terletak di kualitas dagingnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisa kualitas daging sapi Bali berdasarkan umur potong di RPH Lestari, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Digunakan sebanyak 3 kg bagian has luar dari daging sapi Bali sebagai materi, serta oven, kertas Whatman, kertas grafik, timbangan analitik, 2 buah kaca tebal, wadah/cawan, beban seberat 35 kg, pH meter dan ATK sebagai alat dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) berdasarkan bobot badan. Terdapat 3 perlakuan pada penelitian ini, dengan P1: daging sapi Bali berumur < 1,5 tahun, P2: daging sapi Bali berumur 2-3 tahun, P3: daging sapi Bali berumur > 5 tahun. Setiap perlakuan dilakukan perulangan sebanyak 4 kali. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah bau, warna, nilai pH, kadar air, dan Water Holding Capacity (WHC). Analisis data yang digunakan adalah analisis ragam satu arah dilanjutkan dengan analisis Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) apabila didapati pengaruh. Hasil yang diperoleh untuk rata-rata bau daging sapi Bali adalah P1= 4,00a, P2= 3,75b, dan P3= 2,50c; untuk rata-rata warna daging sapi Bali adalah P1= 3,00c(3), P2= 5,00b(5), dan P3= 7,75a(7-8); untuk rata-rata nilai pH daging sapi Bali adalah P1= 5,53b, P2= 5,38ab, dan P3= 5,31a; untuk rata – rata kadar air (%) daging sapi bali adalah P1= 73,76c, P2= 71,85b, dan P3= 70,92a; dan untuk Water Holding Capacity (WHC) (%) adalah P1= 24,19b, P2=23,95b, dan P3= 21,52a. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara umur daging sapi Bali terhadap kualitas daging sapi Bali di RPH Lestari.Kata kunci: daging sapi bali, umur potong daging, studi kasus, kualitas daging.  
PENGARUH PENAMBAHAN SUSU SKIM TERHADAP KADAR LEMAK DAN KUALITAS ORGANOLEPTIK PADA KEFIR Yuwanda Lailatul Mahmuda; Oktavia Rahayu Puspitarini; Inggit Kentjonowaty
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 7, No 1 (2024): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan susu skim terhadap kadar lemak dan kualitas organoleptic pada kefir. Materi pada penelitian ini adalah 4 liter susu sapi segar, 80 gram susus kim bubuk, dan 120 ml grain kefir. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu P0 = tanpa penambahan susu skim, P1 = penambahan susu skim sebanyak 3%, P2 = penambahan susu skim sebanyak 6%, P3 = penambahan susu skim sebanyak 9%. Variabel pengamatan adalah kadar lemak dan kualitas organoleptik. Data penelitian dianalisis dengan ANOVA (Analysis Of Variance) dan dilanjut dengan Uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan susuk kim tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar lemak dan berpengaruh nyata (P<0,05) pada kualitas organoleptik kefir (rasa, dan tingkat kesukaan), namun berpengaruh sangat nyata (P<0,01) pada tekstur. Adapun nilai rata-rata kadar lemak setiap perlakuan yaitu P0 :22,22%, P1 :22,18%, P2 :22,75%, P3 :22,13%. Sedangkan nilai modus rasa perlakuan yaitu P0 : 3ᵃ, P1 : 3ᵃ, P2 : 3ᵃ, P3 : 4ᵇ. Nilai rata-rata tekstur setiap perlakuan yaitu P0 : 3ᵃ, P1 : 3ᵃ, P2 : 3ᵃ, P3 : 4ᵇ. Nilai rata-rata tingkat kesukaan perlakuan yaitu P0 : 2ᵃ, P1 : 3ᵇ, P2 : 3ᵇ, P3 : 4ᶜ. Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan susu skim pada kefir tidak mempengaruhi kadar lemak tetapi mempengaruhi kualitas organoleptik (rasa, tekstur, dan tingkat kesukaan) kefir. Kualitas organoleptik (rasa, tekstur, dan tingkat kesukaan) kefir optimal dengan adanya penambahan 9% susu skim yang diinkubasi selama 24 jam pada suhu 30°C, yaitu kefir memiliki rasa asam, tekstur kental dan tingkat kesukaan panelis dalam taraf suka.Kata Kunci: kefir, susu skim bubuk, kadar lemak, kualitas organoleptik
PENGARUH PERENDAMAN DAGlNG AYAM KAMUNG DENGAN CAMPURAN SARl DAUN DAN BlJI PEPAYA (Carica papaya L) VARIETAS CALIFORNIA TERHADAP NILAl SUSUT MASAK DAN KUALITAS ORGANOLEPTlK Nurmaya Syafirah; Oktavia Rahayu Puspitarini; Irawati Dinasari Retnaningtyas
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 7, No 1 (2024): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perendaman campuran sari daun dan biji papaya terhadap niIai susut masak dan kualitas organoleptik daging ayam kampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan rancangan Iengkap (RAL). Perlakan dan perendaman berbagai konsentrasi campuran sari daun dan biji pepaya dengan 5 ulangan dan 4 perlakuan yaitu P0 = tanpa perendaman (kontrol), P1 = perendaman dengan konsentrasi 15%, P2 = perendaman dengan konsentrasi 20%, dan P3 = perendaman dengan konsentrasi 25% dengan Iama perendaman 45 menit. Variabel yang diamati berupa susut masak dan kualitas organoleptik (warna, aroma, rasa dan kesukaan). Data hasil pengamatan dianalisa dengan anaIisis ragaman (ANOVA) dengan taraf nyata 1% dan dilanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman campuran sari daun dan biji papaya berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai susut masak dan kualitas organoleptik daging ayam kampung. Perendaman campuran sari daun dan biji papaya dengan konsentrasi 15% menghasilkan nilai susut masak dalam taraf normal, warna agak putih, beraroma daging ayam, tidak terasa pahit, dengan tingkat kesukaan panelis agak suka. Perendaan campuran sari daun dan biji papaya 15% direkomendasikan untuk merendam dagingng ayam kampung dalam menghasikan nilai susut masak dan kualitas organoeptik normal.Kata Kunci : Dada Daging Ayam kampung, susut masak, dan kualitas organoleptik.
PENGARUH PERENDAMAN DAGING AYAM KAMPUNG DENGAN CAMPURAN SARI DAUN DAN BIJI PEPAYA TERHADAP KEEMPUKAN, TOTAL BAKTERI DAN NILAI pH Nabilla Putri A; Inggit Kentjonowaty; Oktavia Rahayu Puspitarini
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 7, No 1 (2024): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh perendaman campuran sari daun dan biji pepaya terhadap keempukan, total bakteri dan nilai pH pada daging ayam kampung. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging ayam kampung jantan bermur 18 bulan, dengan berat 880 gram serta daun dan biji pepaya 480 gram. Penelitian ini mengunakan metode percobaan dengan Rancanggan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan penelitian ini adalah sebagai berikut: P0 = tanpa perendaman (kontrol), P1 = perendaman dengan konsentrasi 15%, P2 = perendaman dengan konsentrasi 20%, P3 = Perendaman dengan konsentrasi 25%. Variable yang diamati dalam penelitian ini mencakup keempukan, total bakteri dan nilai pH. Data penelitian dianalisis menggunakan Analysis of variance (ANOVA). Jika hasil ANOVA menunjukkan pengaruh , dilanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman dengan berbagai konsentrasi campuran sari daun dan biji papaya pada daging ayam kampung berpengaruh yang sangat (P<0,01) terhadap keempukan, total bakteri dan nilai pH. Rata-rata nilai keempukan (N) pada P0 = 23,99c P1= 18,09b P2 =14,16a P3 = 13,15a. Rata- rata total bakteri (CFU/g) pada P0 = 4,5x104 P1= 7,1x105 P2=  4,0x105 P3= 7,8x105 dan rata- rata nilai pH pada P0= 5,15a P1= 5,22a P2= 6,56b P3= 7,15c. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perendaman daging ayam kampung dengan berbagai campuran sari daun dan biji pepaya selama 45 menit mempengaruhi keempukan, total bakteri dan nilai pH. Campuran sari daun dan biji pepaya sebanyak 15% mampu menghasikan kualitas keempukan, total bakteri dan nilai pH.Kata kunci:daun pepaya, biji pepaya, daging, ayam kampung, keempukan, total bakteri,  nilai pH.