Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Madaniya

Peningkatan Keterampilan Komunitas Peternak Lebah Melalui Pelatihan Pembuatan Sabun Propolis Andi Gita Maulidyah Indraswari Suhri; Phika Ainnadya Hasan; A Hasdiansyah
Madaniya Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.451

Abstract

Propolis merupakan produk unggulan lebah tidak bersengat yang memiliki manfaat yang sangat besar utamanya di bidang kesehatan dan kecantikan. Di Kabupaten Luwu Utara terdapat sentra budidaya lebah tidak bersengat yang aktif memproduksi madu dan propolis. Para peternak telah sangat berpengalaman dalam mengolah propolis mentah, tetapi belum mengetahui pemanfaatan lanjutan dari propolis cair agar nilainya bertambah. Permasalahan ini yang menjadi alasan dilaksanakannya kegiatan pelatihan pembuatan sabun propolis yang melibatkan peternak lebah di Luwu Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunitas peternak lebah dalam mengolah produk propolis menjadi sabun mandi. Metode yang digunakan adalah participatory action research (PAR) yang melibatkan partisipasi aktif dari para peternak secara langsung. Kegiatan dilaksanakan selama 28 hari yang diikuti oleh sepuluh orang peternak sebagai partisipan, dan dua dosen sebagai tim pelaksana kegiatan. Hasil dari kegiatan ini adalah dihasilkan produk berupa sabun mandi propolis, serta peningkatan keterampilan masyarakat dalam membuat sabun propolis. Kegiatan ini merupakan langkah awal dari terbentuknya usaha industri kecil dalam komunitas peternak lebah Luwu Utara. Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para peternak lebah untuk memajukan usaha perlebahan dan meningkatkan pendapatan ekonomi melalui keterampilan yang dimiliki.
Pemberdayaan Masyarakat Petani Kopi Melalui Pelatihan Budidaya Lebah Tidak Bersengat A Hasdiansyah; Andi Gita Maulidyah Indraswari Suhri
Madaniya Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.484

Abstract

Dalam mendukung kelestarian populasi lebah tidak bersengat, pemanfaatan lebah lokal adalah strategi yang dapat ditempuh oleh masyarakat.. Pada umumnya, masyarakat melakukan budidaya lebah atau meliponikultur dengan tujuan ekonomi. Namun, masyarakat yang mengembangkan meliponikultur pun telah membantu proses penyerbukan tanaman oleh lebah. Pada kegiatan ini, dilakukan pelatihan untuk memberikan keterampilan budidaya lebah tidak bersengat kepada petani kopi di Desa Pattongko, Kecamatan Sinjai Tengah, Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan berupa sosialisasi dan pelatihan, serta metode evaluasi CIPP (Context, input, process, product). kegiatan pengabdian ini memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat mengenai potensi lokal yang ada di Desa Pattongko. Kegiatan budidaya lebah tidak bersengat ini sangat sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat di lokasi tersebut. Keunggulan budidaya lebah tidak bersengat adalah biaya yang murah, asalkan penanganannya tepat. Kegiatan ini memberikan dampak positif bagi petani kopi karena mereka berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan dari produk yang dihasilkan oleh lebah tidak bersengat setelah dibudidaya.
Pelatihan Teknik Splitting untuk Perbanyakan Koloni Lebah Tidak Bersengat Terhadap Peternak Pemula Andi Gita Maulidyah Indraswari Suhri; A. Hasdiansyah
Madaniya Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.789

Abstract

Teknik splitting merupakan metode ramah lingkungan yang digunakan untuk tujuan perbanyakan koloni lebah tidak bersengat. Pada pelaksanaannya, pelatihan perbanyakan koloni lebah ini terdiri atas tahapan persiapan, sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan terhadap kelompok peternak lebah tidak bersengat di Desa Kompang, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh sepuluh orang peternak lebah kemudian mempraktekkan secara mandiri hasil pelatihan tersebut bersama anggota kelompok peternak lainnya. Setelah kegiatan berlangsung dan dilakukan evaluasi, masyarakat pun memiliki keterampilan baru untuk memperbanyak koloninya dan meningkatan produksi madu secara cepat.