Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

UJI KUALITAS SERUM SIMPANAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL DALAM DARAH DI POLTEKKES KEMENKES KALTIM Hartini, Supri; Suryani, Maria Eka
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Manuntung
Publisher : jurnal ilmiah manuntung akademi farmasi samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.469 KB) | DOI: 10.51352/jim.v2i1.49

Abstract

Clinical Chemistry Examination Guidelines stated several factors may affecting the stability of the specimen i.e. contaminant germs and chemicals, exposure to sunlight, the effects of temperature and metabolism of living cells such as blood cells. Blood specimens should be stored in the form of serum in a refrigerator at a temperature of 2-80 C. This study aimed to compare cholesterol levels of serum with no erythrocyte and with erythrocytes during storage for 3 and 9 days at 2-8ºC. This is an analytical survey to compare cholesterol levels in serum blood during storage. Data was analyzed using Independent Sample t-test. The result showed value p (0.410) is greater than α (0.05), so there is no correlation between serum with erythrocytes and with no erythrocytes in cholesterol at a temperature of 2-8 0C stored for 3 days and the p-value (0.162) is greater than α (0.05) then pat concluded that there was no influence of serum with erythrocytes and without erythrocytes to changes in cholesterol at a temperature of 2-8 0C during storage of 9 days
Analisa Kadar Vitamin C dan β-karoten pada Cabai Merah Keriting (Capsicum annuum L) Segar dan Olahan dengan Metode Spektrofotometer UV-VIS Imroatun Hasanah; Ganea Qorry Aina; Maria Eka Suryani
Duta Pharma Journal Vol. 2 No. 2 (2022): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.629 KB)

Abstract

Seiring dengan meningkatnya akan kebutuhan cabai merah semakin meningkat seiring dengan semakin beragamnya jenis menu masakan yang memakai cabai merah. Hampir semua orang mengkonsumsi cabai, baik yang berbentuk segar ataupun olahan. Cabai olahan diantaranya berupa cabai giling kasar dan cabai giling halus. Cabai olahan merupakan hasil olahan cabai baik yang dikeringkan di rebus maupun di goreng menggunakan mesin giling dengan penambahan bahan-bahan lain seperti gram dan air. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental. Teknik sampling pada penelitian ini adalah non random sampling.Sampel pada penelitian ini adalah cabai keriting merah segar dan olahannya yaitu cabai kering, bubuk, goreng dan rebus.Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8-30 juli 2022 di Laboratorium Kimia Air dan Lingkungan UPTD Laboratorium Kesehatan. Berlandaskan penelitian yang sudah dilaksanakan didapatlah hasil uji one way anova memperoleh nilai signifikan (p-value) dengan besaran 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat diartikan bahwasanya terdapat pengaruh yang signifikansi antara perlakuan pada cabai segar, cabai goreng, cabai rebus, cabai kering dan cabai bubuk terhadap vitamin C dan β-Karoten. Kemudian dilanjutkan uji Post Hoc Multiple Comporation LSD (Least Significant Difference).Hasil LSD didapat bahwasanya nilai signifikan (p-value) semua perlakuan yaitu cabai segar, cabai goreng, cabai rebus, cabai kering, dan cabai bubuk dengan besaran 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 serta ditandai dengan tanda (*) pada masing-masing- masing- masing masing perlakuan sehingga dapat di simpukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan diantara tiap tiap perlakuan terhadap vitamin C dan β-Karoten.
Bacterial Contamination Test on Smoked Baung Fish for Sale in Tenggarong District in 2022 Fifi Mufiana Nurrahma; I Gede Andika Sukarya; Maria Eka Suryani
Formosa Journal of Science and Technology Vol. 2 No. 2 (2023): February 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/fjst.v2i2.3153

Abstract

Fish is a food source that contains nutrients such as protein which is very good for public consumption, but fish quickly experience a process of decay. To prevent this, a preservation process is carried out, for example by the smoking method. The purpose of this study was to determine the Total Plate Count (TPC) of smoked baung fish sold in Tenggarong District according to the standards set by SNI 2725: 2013, which cannot be > 5 x 104 CFU/g. This type of research is descriptive. The research sample is 5 smoked baung fish sold by traders in Tenggarong District and the sampling technique is total sampling. All samples were examined in duplicate. The analysis technique of this research is univariate. The results of the study of 5 samples of smoked baung fish, obtained an average TPC value of 2.4 × 104 in all samples, which means they still meet the SNI requirements.
UJI KUALITAS SERUM SIMPANAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL DALAM DARAH DI POLTEKKES KEMENKES KALTIM Supri Hartini; Maria Eka Suryani
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Manuntung
Publisher : jurnal ilmiah manuntung sekolah tinggi ilmu kesehatan samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v2i1.49

Abstract

Clinical Chemistry Examination Guidelines stated several factors may affecting the stability of the specimen i.e. contaminant germs and chemicals, exposure to sunlight, the effects of temperature and metabolism of living cells such as blood cells. Blood specimens should be stored in the form of serum in a refrigerator at a temperature of 2-80 C. This study aimed to compare cholesterol levels of serum with no erythrocyte and with erythrocytes during storage for 3 and 9 days at 2-8ºC. This is an analytical survey to compare cholesterol levels in serum blood during storage. Data was analyzed using Independent Sample t-test. The result showed value p (0.410) is greater than α (0.05), so there is no correlation between serum with erythrocytes and with no erythrocytes in cholesterol at a temperature of 2-8 0C stored for 3 days and the p-value (0.162) is greater than α (0.05) then pat concluded that there was no influence of serum with erythrocytes and without erythrocytes to changes in cholesterol at a temperature of 2-8 0C during storage of 9 days
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN TERHADAP PENGOBATAN TUBERKULOSIS Sutiswa, Shandra Isasi; Fauzi, Ahmad Zil; Askur, Askur; Suryani, Maria Eka
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 3 (2025): Vol. 7 No. 3 Edisi 3 April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i3.3106

Abstract

Abstract: Based on preliminary studies conducted at the Pacar Keling Health Center from January to June 2023, 37 patients suffered from TB. The results of interviews with 5 respondents found that 3 people were compliant with treatment and 2 people were not compliant with treatment. The phenomenon obtained at the Pacar Keling Health Center is that there are still patients who are not compliant with TB treatment, including patients who drop out (incomplete treatment), repeat treatment, feel bored with long treatment. The purpose of the study was to analyze the factors that influence the level of adherence to tuberculosis treatment. The research design used in this study was cross sectional. The study was conducted in the working area of Pacar Keling Health Center. The study was conducted in August 2024. The study population was all patients registered at Pacar Keling Health Center as well as the research sample which amounted to 34 respondents. The sampling technique used total sampling. Data analysis was carried out univariate and bivariate. The results showed a relationship between motivation (p value: 0.004) and family support (p value: 0.000) to the level of compliance with tuberculosis treatment. It is recommended for the patient's family to always provide support and motivation to patients with tuberculosis in the treatment process and for the health center to provide counseling in the form of health promotion about TB disease that can be used by patients.Keywords: Adherence, Motivation, Tuberculosis
Analisa Bakteri Coliform Dengan Metode Most Probable Number (MPN) Dalam Air Es Dawet Yang Dijual Di Kecamatan Samarinda Kota Putri, Jessika; Lamri; Suryani, Maria Eka
Sains Medisina Vol 2 No 3 (2024): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v2i3.91

Abstract

Pencemaran es dawet oleh mikroorganisme dapat terjadi pada semua tahapan terutama pada proses pengolahan dan bahan baku yang digunakan Es dawet dapat terkontaminasi bakteri patogen melalui air. Salah satu bakteri yang dapat mencemari ialah bakteri coliform yang merupakan flora normal pada saluran pencernaan manusia, mikroba ini muncul sejak masuknya makanan ke dalam saluran pencernaan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui cemaran bakteri coliform pada air es dawet yang dijual di Kecamatan Samarinda Kota. Penelitian ini bersifat deskriptif dan dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Teknologi Laboratorium Medis pada bulan Desember tahun 2021. Sampel yang digunakan adalah es dawet yang dijual oleh 15 pedagang es dawet di Kecamatan Samarinda Kota. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling total sampling dengan analisis data univariate. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil uji laboratorium dengan pemeriksaan metode Most Probable Number (MPN). Berdasarkan hasil yang didapatkan pada penelitian ini diketahui bahwa 15 sampel es dawet yang diperiksa terkontaminasi bakteri coliform dengan nilai rata-rata total coliform 1194,73 MPN/100 ml dan fecal coliform 739,2 MPN/100. Hal ini menunjukkan bahwa es dawet yang dijual di Kecamatan Samarinda Kota tidak memenuhi syarat Permenkes RI No.492/Menkes/Per/ IV/2010 tentang kandungan coliform dalam minuman yaitu 0 MPN/100 ml.
Gambaran Morfologi Sel Leukosit Mencit Jantan(Mus musculus) Model Sepsis MRSA Pada Pemberian Ekstrak Cendana (Santalum album l) AZIZAH, WAFIQ TILKA; Suprihartini, Suprihartini; Suryani, Maria Eka
Borneo Journal of Science and Mathematics Education Vol 3 No 1 (2023): Borneo Journal of Science and Mathematics Education, Februari 2023
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/bjsme.v3i1.6098

Abstract

Pendahuluan Sepsis merupakan penyakit infeksi yang disertai inflamasi sistemik. Penyakit ini diderita pada pasien terutama di ruangan ICU (Intesive Care Unit). Dalam kondisi sepsis terjadi perubahan hematologi yakni perubahan morfologi sel leukosit. Sel leukosit dapat mengalami peningkatan kesan jumlah, ditemukannya kelainan bentuk sel abnormal, dan sel immature yang positif. Pada kesan jumlah terjadi peningkatan neutrofil, monosit, dan eosinofil. Hal tersebut terjadi sebab adanya interaksi dengan benda asing salah satunya bakteri. Bakteri tersebut terdiri dari bakteri gram negatif dan bakteri gram positif. Pada infeksi bakteri kasus terbesar terjadi pada bakteri gram negatif mencapai 60%-70% kasus. Sedangkan bakteri gam positif hanya 20%-40% kasus. Ekstrak daun cendana yang memiliki kandungan flavonoid, n-heksana, serta metanol memiliki potensi antiinflamasi, sehingga mampu menstabilkan membran sel. Tujuan: Untuk mengidentifikasi morfologi sel leukosit pada mencit sepsis MRSA dengan ekstrak cendana (Santalum album l). Metode: Eksperimen menggunakan hewan coba mencit jantan 27 3kor dibagi 3 kelompok. Pada kelompok pertama mencit kontrol, kelompok kedua mencit sepsis MRSA,dan kelompok ketiga mencit sepsis dengan pemberian ekstrak cendana. Data dianalisis secara univariat untuk mengidentifikasi morfologi sel leukosit sebelum dan sesudah pemberian ekstrak cendana. Diskusi: Didapatkan pada morfologi sel leukosit mencit sepsis MRSA dengan kesan jumlahnya yakni sebanyak 5 sel per lapang pandang, pada kelainan bentuk didominasi oleh sel neutrofil, dan sel immaturenya negatif. Sedangkan pada mencit kontrol dan menict sepsis MRSA dengan ektrak cendana pada kesan jumlah sel leukosit, kelainan bentuk, dan sel immature adalah normal.
ANALISIS KETELITIAN DAN KETEPATAN PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH: STUDI PENANGANAN PRA-ANALITIK SERUM KONTROL ASSAYED Maria Eka Suryani; Julia Saputri, Maulida; Dita Irianti Rukmana
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 6 (2025): Nopember 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v5i6.11841

Abstract

Glukosa darah merupakan salah satu parameter penting dalam deteksi dini dan pemantauan penyakit metabolik seperti diabetes mellitus. Pemantapan mutu laboratorium dengan serum kontrol diperlukan untuk menjamin validitas hasil pemeriksaan. Tahap pra-analitik seperti penanganan serum kontrol sangat mempengaruhi ketepatan hasil quality control. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presisi dan akurasi serum kontrol (normal dan high) dengan dua teknik penanganan. Jenis penelitian observasional analitik dengan comparative study pada pengujian kadar glukosa darah pada dua level serum kontrol assayed yang dicairkan pada suhu ruang dan waterbath 37⁰C di Laboratorium Kimia Klinik Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur. Analisis dilakukan untuk menilai ketelitian dan akurasi. Pengujian didapatkan rata-rata kadar glukosa serum kontrol normal sebesar 98 mg/dl; KV 2,5, dan serum kontrol tinggi sebesar 272 mg/dl ; KV 2,11). Perlakuan pencairan serum kontrol beku, yaitu dengan diletakkan pada suhu ruang 23 – 26ºC dan waterbath (37ºC) diperoleh hasil analisis yaitu ketelitian (KV) berkisar antara 1,80 – 4,55%. Ketelitian pada kedua tingkat kontrol termasuk kategori baik. Tidak ditemukan perbedaan signifikan akurasi hasil antara kontrol normal dan tinggi pada dua teknik penanganan serum. Penggunaan dua level serum kontrol dalam pemeriksaan glukosa darah menjaga ketelitian dan ketepatan hasil laboratorium, serta teknik penanganan serum dengan suhu ruang ataupun waterbath dapat digunakan pada tahap pra-analitik.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Daun Salam Tua (Syzygium polyanthum) terhadap Escherichia coli secara In Vitro Evendi, Agus; Suryani, Maria Eka; Anggrieni, Nurul
Sains Medisina Vol 4 No 2 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v4i2.849

Abstract

ABSTRAK. Infeksi yang disebabkan oleh Escherichia coli masih menjadi salah satu penyebab utama diare di Indonesia. Penggunaan antibiotik sintetis secara berlebihan dapat memicu resistensi, sehingga diperlukan alternatif antibakteri alami. Daun salam (Syzygium polyanthum) diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak metanol daun salam tua terhadap E. coli secara in vitro. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Uji fitokimia dilakukan untuk identifikasi senyawa aktif, uji antioksidan menggunakan metode DPPH, dan uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran pada media Mueller Hinton Agar dengan variasi konsentrasi ekstrak 25, 50, 100, 200, dan 400 µg/well. Hasil uji fitokimia menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid, dan karbohidrat. Aktivitas antioksidan tertinggi diperoleh pada konsentrasi 50 ppm dengan penghambatan 73,48%. Uji antibakteri menunjukkan zona hambat terbesar pada konsentrasi 100 µg/well sebesar 12,78 mm yang termasuk kategori sedang–kuat. Mekanisme penghambatan diduga melalui kerusakan membran sel oleh flavonoid dan tanin. Simpulan penelitian ini adalah ekstrak metanol daun salam tua memiliki aktivitas antibakteri sedang terhadap E. coli dan berpotensi dikembangkan sebagai bahan antibakteri alami untuk mencegah infeksi akibat bakteri Gram-negat