Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Instagram and Mental Health of Institut Agama Islam Negeri Students in Kendari Mayasari, Ros; Mondoano, Nuraeni Aprilia; Gunawan, Fahmi
ANALITIKA Vol 10, No 2 (2018): ANALITIKA DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.066 KB) | DOI: 10.31289/analitika.v10i2.2034

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesehatan mental para siswa yang menggunakan Instagram di Institut Agama Islam Negeri Kendari sebagai Pendidikan Tinggi Islam terbesar di Sulawesi Tenggara. Para peneliti mewawancarai 50 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan Instagram dengan intensitas tinggi memiliki kesehatan mental negatif. Itu dibuktikan dengan persepsi mereka yang tidak akurat terhadap representasi diri mereka. Mereka menilai dan merasakan keberadaan mereka berdasarkan berapa banyak pengikut mengetik "cinta" di posting mereka. Bahkan, mereka akan merasa sangat terganggu, tidak bahagia dan marah jika ada yang mengkritik jabatan mereka dan ketika pengikut mereka mulai berkurang. Mereka juga akan sering menunggu berapa banyak orang yang akan menanggapi posting baru mereka. Mereka serius membuat cerita Instagram mereka sebagai sarana untuk mewakili diri mereka sendiri kepada orang lain seperti yang diinginkan. Kegiatan penggunaan Instagram perlu diajarkan dengan baik agar tidak memiliki dampak negatif pada siswa, terutama untuk kesehatan mental mereka.
Tarik Menarik Faktor-Faktor Sosial Psikologis dalam Terbentuknya Sikap Mahasiswa Terhadap Isu Kesetaraan dan Keadilan Gender Mayasari, Ros; Obaid, Mohammad; Asni, Asni
PALASTREN Jurnal Studi Gender Vol 13, No 2 (2020): PALASTREN
Publisher : STAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/palastren.v13i2.6538

Abstract

Gerakan yang menolak isu-isu kesetaraan gender  dengan menggunakan tafsiran terhadap agama sangat gencar dan sistematis disosialisasikan baik melalui kelompok kajian maupun  di media sosial. Di sisi lain, mahasiswa  sangat familiar dengan media sosial dan juga tertarik mengikuti kajian keagamaan yang banyak tersedia belakangan ini. Bagaimana mahasiswa menyikapi ide-ide kesetaraan dan keadilan gender dalam situasi seperti ini? Faktor faktor apa saja yang penting dalam pembentukan sikap mahasiswa tersebut? Dan bagaimana pengaruh sikap tersebut terhadap perilaku mahasiswa? Penelitian ini mencoba menjawab masalah-masalah tersebut   dengan  pendekatan constructive realism.  Untuk menjawab pertanyaan pertama dan kedua, mahasiswa  diminta  mengisi  open-ended questionnaire. Data tersebut kemudian dianalisis isinya untuk mengkategorisasikan  sikap responden terhadap isu-isu kesetaraan dan keadilan gender  dan faktor-faktor yang melatarbelakanginya. FGD dilakukan untuk memperoleh jawababn tentang dampak sikap terhadap perilaku mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap mahasiswa cenderung setuju dengan ide-ide kesetaraan dan keadilan gender, namun  terdapat differensiasi sikap terhadap semua isu-isu kesetaraan dan keadilan gender yang dipaparkan. Differensiasi sikap itu muncul terutama pada saat menempatkan posisi dan peran perempuan ketika sudah menikah dan memiliki anak. Pengalaman-pengalaman di rumah, di sekolah, di masyarakat dan di perguruan tinggi, saling tarik menarik dalam membentuk sikap tersebut di samping faktor fleksibilitas berpikir individu.  Sikap terhadap isu-isu kesetaraan  dan keadilan gender berperan penting terhadap  aspirasi pendidikan dan karir bagi mahasiswa.  Khusus bagi mahasiswi, sikap setuju secara positif mempengaruhi mahasiswi  untuk mengembangkan diri secara maksimal, namun sebaliknya sikap tidak setuju membawa mahasiswi membatasi peran dan pengembangan dirinya dengan hanya memusatkan peran ideal perempuan sebagai ibu. 
RELIGIUSITAS ISLAM DAN KEBAHAGIAAN (Sebuah Telaah dengan Perspektif Psikologi) Ros Mayasari
Al-MUNZIR No 2 (2014): Vol. 7 No. 2 November 2014
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.93 KB) | DOI: 10.31332/am.v7i2.281

Abstract

Abstrak: Psikologi menjelaskan kebahagiaan dengan duapendekatan yang berbeda yaitu tercapainya kepuasaanhidup secara subyektif dan tercapainya kualitas hidupyang bermakna. Di sisi lain Islam sebagai sebuah agamamenjadi kerangka kerja untuk pencarian tujuan danmakna hidup. Religiusitas sebagai pengikatan diriseseorang terhadap Sang Khalik beserta ajaran-Nyamembawa manusia kepada kebahagiaan.Artikel ini bertujuan untuk mengeskplorasi hubungankonsep kebahagiaan/kesejahteraan dalam psikologidengan religiusitas Islam. Religiusitas Islam bisa sajaberkontribusi secara langsung terhadap kebahagiaanseseorang atau secara tidak langsung melalui pemberianmakna dan tujuan hidup manusia. Religiusitas Islamtampak lebih dekat dengan konsep kesejahteraanpsikologis yang menekankan kebahagiaan terhadapadanya hidup yang bermakna (meaning life).Kata Kunci: kebahagiaan, religiusitas, kesejahteraanpsikologis
PENGARUH KETERAMPILAN SOSIAL DAN EFIKASI DIRI SOSIAL TERHADAP KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS Ros Mayasari
Al-MUNZIR No 1 (2014): Vol. 7 No. 1 Mei 2014
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.609 KB) | DOI: 10.31332/am.v7i1.272

Abstract

Abstrak: Kebahagiaan adalah sesuatu yang didambakansetiap individu. Banyak cabang ilmu yang mempelajarikebahagiaan, salah satunya adalah psikologi. Para ahlipsikologi lalu menggunakan konstruk well being ataukesejahteraan. Hubungan social yang baik menjadi salahsatu unsure penting dalam pembentukan kesejahteraanpsikologis. Seseorang baru dapat membangun hubungansocial yang positif memerlukan kemampuan atauketerampilan sosial. Keterampilan sosial ini berhubungantentang kemampuan mengawali dan mempertahankanhubungan dengan cara yang efektif. Kedua adalah efikasidiri sosial yaitu keyakinan bahwa seseorang mampumemanfaatkan keterampilan sosialnya dalam berintraksisocial. Individu tidak cukup hanya memiliki keterampilansocial tetapi juga harus yakin dapat memanfaatkannyadalm situasi sosial. Kedua hal ini diperoleh dari hasilbelajar seseorang dengan lingkungannya.Kata Kunci : kesejahteraan psikologis, keterampilansocial, social self efficacy
HUBUNGAN PEMAKNAAN TERHADAP PERISTIWA KONFLIK ANTAR AGAMA DENGAN TOLERANSI BERAGAMA ROS MAYASARI
Al-MUNZIR No 2 (2016): VOL.9. NO. 2 NOVEMBER 2016
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.78 KB) | DOI: 10.31332/am.v9i2.790

Abstract

Mengalami konflik agama mempengaruhi sikap seseorang terhadap toleransi antar agama. Artikel ini menjelaskan bahwa pengalaman individu yang menyaksikan konflik agama di usia dini, berdampak terhadap perkembangan individu dan sikapnya terhadap toleransi dan perdamaian. Peneitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus. Temuan penelitian menunjukkan bahwa subyek penelitian tidak dapat melupakan kejadian saat konflik dan mengalami perasaaan trauma, tetapi subyek memiliki sikap positif terhadap toleransi antar umat beragama. Bahkan, sikap toleransi yang dimilikinya terkategori sebagai toleransi yang aktif. Peristiwa konflik antar umat beragama yang dialami oleh anak usia dini, dapat berkembang menjadi sikap positif terhadap agama lain disebabkan pemaknaan peristiwa konflik yang diberikan oleh orang tua, menjauhkan mereka dari lokasi konflik dan penanaman nilai-nilai toleransi dengan landasan agama. Implikasi untuk pendidikan perdamaian bagi mereka yang menyaksikan konflik dimulai dari merekonstruksikan makna konflik dan menguatkan keyakinan tentang nilai-nilai perdamaian dan toleransi beragama. Kata Kunci: Peristiwa, Konflik, Toleransi Beragama, Perdamaian
ISLAM DAN PSIKOTERAPI Ros Mayasari
Al-MUNZIR No 2 (2013): Vol. 6 No. 2 November 2013
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.178 KB) | DOI: 10.31332/am.v6i2.260

Abstract

Abstrak: Islam menyumbangkan aspek spiritual dalampsikoterapi yaitu sebuah psikoterapi yang memodifikasiperilaku manusia berdasarkan hubungan manusia denganAllah SWT. Manusia merupakan totalitas jasmanaiah,nafsani dan rohani. Sementara itu keyakinan dankeimanan manusia dalam psikologi berada pada dimensiafektif, kognitif dan motorik, sehingga pendekatanterhadap mereka yang mengalami masalah psikologistentunya harus memahami manusia sebagai totalitas.Keunikan psikoterapi Islam adalah keberadaannya sangatsubyektif dan teosentris. Dalam melakukan terapi,masing-masing individu memiliki tingkat kualitas yangberbeda seiring pengetahuan, pengalaman, danpengamalan yang dimiliki.Kata Kunci: Psikoterapi, Islam dan psikologi.
Instagram and Mental Health of Institut Agama Islam Negeri Students in Kendari Ros Mayasari; Nuraeni Aprilia Mondoano; Fahmi Gunawan
Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA Vol 10, No 2 (2018): ANALITIKA DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/analitika.v10i2.2034

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesehatan mental para siswa yang menggunakan Instagram di Institut Agama Islam Negeri Kendari sebagai Pendidikan Tinggi Islam terbesar di Sulawesi Tenggara. Para peneliti mewawancarai 50 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan Instagram dengan intensitas tinggi memiliki kesehatan mental negatif. Itu dibuktikan dengan persepsi mereka yang tidak akurat terhadap representasi diri mereka. Mereka menilai dan merasakan keberadaan mereka berdasarkan berapa banyak pengikut mengetik "cinta" di posting mereka. Bahkan, mereka akan merasa sangat terganggu, tidak bahagia dan marah jika ada yang mengkritik jabatan mereka dan ketika pengikut mereka mulai berkurang. Mereka juga akan sering menunggu berapa banyak orang yang akan menanggapi posting baru mereka. Mereka serius membuat cerita Instagram mereka sebagai sarana untuk mewakili diri mereka sendiri kepada orang lain seperti yang diinginkan. Kegiatan penggunaan Instagram perlu diajarkan dengan baik agar tidak memiliki dampak negatif pada siswa, terutama untuk kesehatan mental mereka.
Peran Pemikiran Heuristik pada Hubungan Persepsi Sosial dengan Munculnya Sikap terhadap Ide Penegakkan Khilafah Islamiyah di Indonesia Ros Mayasari
Al-Ulum Vol. 16 No. 2 (2016): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.587 KB) | DOI: 10.30603/au.v16i2.158

Abstract

The spread of the idea of application of Khilafah Islamiyah (Islamic Caliphate) emerges zealously over the last few years. This phenomenon occurs especially among the younger generation. Through a quantitative approach, this research examines the theoretical model of the relationship between the need to reject the uncertainty, the social perception of the reality of a society and democratic practices, bias heuristic thinking and the attitude towards the idea of the application of khilafah Islamiyah in Indonesia. Data processed by regression analysis with 245 respondents. Based on the test results of the regression analysis, theoretical models did not fit with the data. Researchers propose a new theoretical model that does not involve variable need of uncertainty avoidance. The ‘bias-heuristic variable’ thinking proves to be an alternative mediator variable in the relationship between social perception of reality of a society, and democratic emergence and attitudes toward the idea of khilafah Islamiyah. For further research, suggested using SEM analysis. Researchers recommended the need to develop and construct the critical thinking among the younger generation, so they become more critical in addressing ideas tend to be radical
Tarik Menarik Faktor-Faktor Sosial Psikologis dalam Terbentuknya Sikap Mahasiswa Terhadap Isu Kesetaraan dan Keadilan Gender Ros Mayasari; Mohammad Obaid; Asni Asni
PALASTREN Jurnal Studi Gender Vol 13, No 2 (2020): PALASTREN
Publisher : STAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/palastren.v13i2.6538

Abstract

Gerakan yang menolak isu-isu kesetaraan gender  dengan menggunakan tafsiran terhadap agama sangat gencar dan sistematis disosialisasikan baik melalui kelompok kajian maupun  di media sosial. Di sisi lain, mahasiswa  sangat familiar dengan media sosial dan juga tertarik mengikuti kajian keagamaan yang banyak tersedia belakangan ini. Bagaimana mahasiswa menyikapi ide-ide kesetaraan dan keadilan gender dalam situasi seperti ini? Faktor faktor apa saja yang penting dalam pembentukan sikap mahasiswa tersebut? Dan bagaimana pengaruh sikap tersebut terhadap perilaku mahasiswa? Penelitian ini mencoba menjawab masalah-masalah tersebut   dengan  pendekatan constructive realism.  Untuk menjawab pertanyaan pertama dan kedua, mahasiswa  diminta  mengisi  open-ended questionnaire. Data tersebut kemudian dianalisis isinya untuk mengkategorisasikan  sikap responden terhadap isu-isu kesetaraan dan keadilan gender  dan faktor-faktor yang melatarbelakanginya. FGD dilakukan untuk memperoleh jawababn tentang dampak sikap terhadap perilaku mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap mahasiswa cenderung setuju dengan ide-ide kesetaraan dan keadilan gender, namun  terdapat differensiasi sikap terhadap semua isu-isu kesetaraan dan keadilan gender yang dipaparkan. Differensiasi sikap itu muncul terutama pada saat menempatkan posisi dan peran perempuan ketika sudah menikah dan memiliki anak. Pengalaman-pengalaman di rumah, di sekolah, di masyarakat dan di perguruan tinggi, saling tarik menarik dalam membentuk sikap tersebut di samping faktor fleksibilitas berpikir individu.  Sikap terhadap isu-isu kesetaraan  dan keadilan gender berperan penting terhadap  aspirasi pendidikan dan karir bagi mahasiswa.  Khusus bagi mahasiswi, sikap setuju secara positif mempengaruhi mahasiswi  untuk mengembangkan diri secara maksimal, namun sebaliknya sikap tidak setuju membawa mahasiswi membatasi peran dan pengembangan dirinya dengan hanya memusatkan peran ideal perempuan sebagai ibu. 
MENGEMBANGKAN PRIBADI YANG TANGGUH MELALUI PENGEMBANGAN KETERAMPILAN RESILIENCE Ros Mayasari
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3495.385 KB) | DOI: 10.14421/jd.2014.15203

Abstract

Menjalani kehidupan adalah sesuatu yang harus dijalani setiap makhluk ciptaan Allah SWT. Perkembangan zaman yang semakin modern menjadikan hidup semakin kompleks dan penuh tantangan, diperlukan pribadi ketangguhan, kepribadian tahan banting agar dalam menghadapi berbagai tantangan, kesulitan hidup baik sebagai pribadi maupun kelompok tangguh dalam istilah agama, merupakan pribadi yang senantiasa bersyukur atas segala apapun yang diberikan Allah SWT kepadanya apakah itu nikmat atau ujian. Untuk menjadi pribadi yang tangguh adalah tidak mudah, maka diperlukan latihan agar keterampilan pribadi yang tangguh dapat terasah sehingga apapun keadaannya dapat berprasangka baik kepada Allah SWT. Keterampilan resilience akan terlatih dengan interaksi individu dengan lingkungan, semakin individu berhasil mengatasi krisis yang dihadapi maka akan semakin meningkatkan potensi individu dalam rangka menghadapi tahapan perkembangan berikutnya. Hal itu pula yang akan menjadikan mental dan jiwa seseorang akan selalu hidup dan mempunyai energi positif yang terpancarkan. Selalu optimis dalam menhghadapi segala masalah kehidupan yang menerpa.