Abdurahman Laqif
Departemen Obstetri Dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi/Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Education on Assisted Reproductive Technology Program with Low Cost Uki Retno Budihastuti; Abdurahman Laqif; Eriana Melinawati; Teguh Prakosa; Hermawan Udiyanto; Heru Priyanto; Darto .; Affi Angelia Ratnasari; Asih Anggraeni; Agung Sari Wijayanti
Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya Vol 11, No 1 (2023): February
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/placentum.v11i1.64796

Abstract

Background: Assisted reproductive technology (ART) programs have proven to be a solution to help infertility couples to conceive. However, most couples face a financial crisis related to the relatively expensive cost of ART treatment. This service aims to educate about ART's meaning, direction, and procedures. Thus, couples want children to be able to understand the ART program at an affordable cost (low-cost) and undergo the ART program without any concerns about costs.Method: Seminar participants be given socialization in person and online through zoom software by the service provider. It is in two stages, in-person and online, so participants who cannot attend in person can follow this service program. In addition, participants are given a pre-test and post-test questions to assess their understanding of the ART program at an affordable cost.Result: The pre-test and post-test results were analyzed using Wilcoxon, which showed that after providing education about the ART program, the post-test results were significantly better than the pre-test results. Down value: 5.5%, fixed value: 15.2%, value rise: 79.3% with significance p<0.001.Conclusion: There are significant differences in the pre-test and post-test scores, which means that the participants understood the explanation the servicer gave.
The success rate of intrauterine insemination in sperm preparation swim-up method at room temperature compared to the incubator temperature Eriana Melinawati; Uki Retno Budihastuti; Mulyoto Pangestu; Teguh Prakosa; Affi Angelia Ratnasari; Abdurahman Laqif; Darto; Cahyono Hadi; Lunardhi Susanto; Metanolia Sukmawati; Rakano Kautsar Dwiyana; Alfi Marita Tristiarti; Abida Zuhra Jatiningtyas
Majalah Obstetri & Ginekologi Vol. 31 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mog.V31I12023.11-16

Abstract

HIGHLIGHTS There were no significant differences in TMSC, sperm motility, sperm morphology, and DFI in sperm preparation using the swim-up method at 27°C and 37°C. However, this study provided an overview of the average improvement of DFI at 27°C compared to 37°C. There was no significant difference in the pregnancy rate of IUI in sperm preparation using the swim-up method at 27°C and 37°C.   ABSTRACT Objective: This study aimed to determine the effect of temperature during sperm preparation on total sperm motile count (TMSC), sperm motility, sperm morphology, DNA fragmentation index (DFI), and pregnancy rate. Materials and Methods: A quasi-experimental laboratory study with pre- and post-test control group was conducted at Sekar Fertility Clinic, Dr. Moewardi General Hospital, Surakarta, Indonesia. A total of 20 sperm samples from infertile patients were prepared using the swim-up method at 27°C (group 1) and 37°C (group 2). TMSC, motility, morphology, and DFI examinations were performed. In addition, IUI was performed to confirm pregnancy rate. Sperm DNA fragmentation was determined using Sperm Chromatin Dispersion/SpermFunc DNAf test. Sperm DNA fragmentation was characterized by a halo <30% of the volume of the sperm head. Results: Group 1 had mean TMSC of 13.77 ± 9.30, while group 2 had 14.82 ± 8.82; p=0.218. Group 1 had a motility value 82.25+12.77 and group 2 had 82.55 ± 11.69; p=0.968. The morphological value for group 1 was 11.25 ± 5.15 and group 2 was 11.6 ± 5.34; p=0.626. The mean DFI for group 1 was 17.79 ± 10.88 and group 2 was 18.18 ± 12.95; p=0.765. Pregnancy rate in group 1 was 10% and group 2 was 20%; p=1.000. Conclusion: There were no significant differences in TMSC, sperm motility, sperm morphology, DFI, and pregnancy rate in sperm preparation using the swim-up method at 27°C and 37°C.
Perbandingan Faktor Risiko antara Pertumbuhan Janin Terhambat Onset Dini dan Lambat di RSUD Dr. Moewardi Prilla Firsty Prasetyo Putri; Muhammad Adrianes Bachnas; Nutria Widya Purna Anggraini; Abdurahman Laqif
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 6 Nomor 2 Juli 2023
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia/v6.n2.459

Abstract

Tujuan: Mengetahui perbandingan faktor risiko antara pertumbuhan janin terhambat onset dini dan lambat di RSUD Dr. Moewardi.Metode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan data sekunder rekam medis ibu dengan pertumbuhan janin terhambat di RSUD Dr. Moewardi mulai 1 Januari 2020–31 Desember 2021. Pengambilan data menggunakan teknik total sampling, Data diolah menggunakan SPSS dan dianalisis menggunakan uji univariat, kemudia bivariat yaitu uji Chi Square.Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna pada variabel usia, paritas, Indeks Massa Tubuh (IMT), pekerjaan ibu, hipertensi, preeklamsi, diabetes melitus, anemia, asma antara pertumbuhan janin terhambat onset dini dan onset lambat (p>0,05).Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada usia ibu, paritas, Indeks Massa Tubuh (IMT), pekerjaan ibu, preeklamsi, hipertensi, diabetes melitus, anemia, asma antara kejadian pertumbuhan janin terhambat onset dini dan lambat di RSUD Dr. Moewardi.Comparison of Risk Factor For Early and Late Onset Intrauterine Growth Restriction in RSUD Dr. MoewardiAbstract Objective: To find out the comparison of risk factors between early-onset and late onset intrauterine growth restriction at RSUD Dr. Moewardi.Method: This research is an analytical observational with a cross sectional approach was done by using medical records of pregnant woman with intrauterine growth restriction at RSUD Dr. Moewardi from January 1, 2020– December 31, 2021. Data was collected using a total sampling technique. And processed by SPSS then analyzed using univariate test, and Chi Square test.Results: The results of bivariate analysis showed that there was no significant differences of age, maternal employment, parity, Body Mass Index (BMI), maternal employment, hypertension, preeclampsia, diabetes mellitus, anemia, asthma between early-onset and late-onset with intrauterine growth restriction (p>0,05).Conclusion: There were no significant differences of maternal age, parity, Body Mass Index (BMI), preeclampsia, maternal employment, hypertension, diabetes mellitus, anemia, asthma between early and late onset intrauterine growth restriction at RSUD Dr. Moewardi.Key words: Risk Factor, Intrauterine Growth Restriction, Early Onset, Late Onset
Tingkat Pemahaman Mengenai COVID-19 dan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan (ANC) : A Cross Sectional Raden Rara Pandhan Budi Larasati; Abdurahman Laqif; Eriana Melinawati; Lukman Aryoseto
Plexus Medical Journal Vol. 1 No. 4 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v1i4.244

Abstract

Pendahuluan: Ante natal care (ANC) dilakukan untuk mengetahui perkembangan janin dan kesehatan ibu hamil. Ketidakpatuhan memenuhi jadwal pemeriksaan ANC meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan, Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Bayi (AKB). Protokol kesehatan (prokes) di masa pandemi COVID-19 memberlakukan stay at home (tetap tinggal di rumah) dan social distancing (menjaga jarak). Ibu hamil merupakan individu yang rentan terhadap infeksi COVID-19. Keterbaharuan penelitian melihat pengaruh pengetahuan ibu hamil terhadap kepatuhan melakukan pemeriksaan ANC. Tujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan mengenai COVID-19 terhadap kepatuhan subjek melakukan pemeriksaan ANC di masa pandemi COVID-19. Metode: Design penelitian adalah cross-sectional study dengan wawancara pada ibu hamil yang datang ANC saat masa pandemi COVID-19 di Puskesmas Cawas 1, Klaten yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kelengkapan data diperoleh dengan pengisian kuesioner yang telah divalidasi dan catatan dari buku KIA. Olah data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Jumlah responden sebanyak 66 orang dengan 77,3 % (51/66) berusia antara 20-35 tahun, 75,8% (50/66) berpendidikan tinggi, dan 69,7% (46/66) merupakan ibu yang tidak bekerja. Tidak terdapat pengaruh tingkat pengetahuan mengenai COVID-19 terhadap kepatuhan pemeriksaan kehamilan (ANC) dalam masa pandemi di Puskesmas Cawas 1, Klaten, dengan p value 0,673. Kesimpulan: Tidak ada pengaruh tingkat pengetahuan COVID-19 terhadap kepatuhan ANC di masa pandemi di Puskesmas Cawas 1, Klaten.
Perbandingan Hipotensi Antara Anestesi General dan Anestesi Spinal pada Seksio Sesarea Ajeng Rahmawati Chandraningrum; R. TH. Supraptomo -; Abdurahman Laqif
Plexus Medical Journal Vol. 1 No. 5 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v1i5.278

Abstract

Pendahuluan: Seksio sesarea merupakan salah satu operasi yang paling sering dilakukan dalam persalinan. Seksio sesarea berkaitan dengan penggunaan anestesi, dengan anestesi spinal lebih sering digunakan dibandingkan dengan anestesi general. Penggunaan anestesi pada seksio sesarea dapat menyebabkan hipotensi. Hipotensi adalah terjadinya penurunan tekanan darah sistolik kurang dari 100mmHg atau penurunan sekitar 20% dari nilai baseline. Episode singkat dari hipotensi dapat menyebabkan skor APGAR yang lebih rendah dan asidosis janin hingga hipoksia pada ibu serta depresi nenonatal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hipotensi antara anestesi spinal dan anestesi general pada seksio sesarea di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di bagian Rekam Medik RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Sampel penelitian ini adalah pasien seksio sesarea tahun 2021 sebanyak 60 sampel dengan 30 kasus anestesi spinal dan 30 kasus anestesi general. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang ditetapkan. Data yang diperoleh kemudian di analisis menggunakan analisis bivariat dengan uji statistik yaitu uji chi square dengan tingkat kemaknaan p < 0,05. Hasil: Dari hasil analisis data, didapatkan hubungan yang signifikan antara jenis anestesi dengan kejadian hipotensi pada seksio sesarea di RSUD Dr. Moewardi dengan nilai p=0,002 (p<0,05). Didapatkan juga perbedaan pada kejadian hipotensi, dengan 21 kasus (35%) pada anestesi spinal dan 8 kasus (13,3%) pada anestesi general. Sedangkan yang tidak hipotensi sebanyak 9 kasus (15%) pada anestesi spinal dan 22 kasus (36,7%) pada anestesi general. Simpulan: Terjadinya hipotensi pada seksio sesarea di RSUD Dr. Moewardi Surakarta lebih banyak pada pasien anestesi spinal dibandingkan anestesi general.
Perbedaan Kecemasan dan Kualitas Hidup Wanita Menopause di Wilayah Rural dan Urban Alfi Marita Tristiarti; Uki Retno Budihastuti; Eriana Melinawati; Abdurahman Laqif
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 9 No. 3 (2022): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/jkk.v9i3.304

Abstract

Menopause merupakan proses alamiah pada wanita terkait dengan penuaan. Proses tersebut berdampak terhadap turunnyakualitas hidup atau Quality of Life (QoL) para wanita menopause akibat beragam gejala baik fisik maupun kejiwaankhususnya peningkatan kecemasan. Kecemasan saat menopause dipengaruhi oleh banyak hal seperti ada tidaknyasindrom menopause, tingkat pengetahuan dan wilayah demografi. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaanderajat kualitas hidup dan tingkat kecemasan pada wanita menopause di wilayah rural dan urban. Penelitian inimenggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan di wilayah rural(pedesaan) dan urban (perkotaan). Besar sampel adalah 100 wanita menopause yang tinggal di wilayah rural dan 100wanita menopause bertempat tinggal di wilayah urban yang dipilih melalui fix disease sampling. Pengambilan data padapenelitian ini menggunakan alat bantu kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji statistik yang digunakanuji Chi-Square. Penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara tingkat kecemasan antara wanitamenopause di wilayah rural dengan urban dengan nilai signifikansi p = 0,561. Penelitian menunjukkan tidak terdapatperbedaan derajat kualitas hidup antara wanita menopause rural dengan wanita menopause urban, baik pada domainOccupational QoL ( p = 0,544), Health QoL (p = 0,670), Sexual QoL (p = 0,247), dan Emotional QoL (p = 0,753).Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan dan kualitas hidup pada wanitamenopause yang bertempat tinggal di rural dengan wanita menopause yang bertempat tinggal di urban.