Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Perubahan Orientasi Pola Hidup Mahasiswa Pasca Berakhirnya Masa Pandemi Covid-19 Farah, Bilqis; Nasution, Robby Darwis
Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial Vol 5, No 2 (2020): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/jn.v5i2.968

Abstract

Krisis yang terjadi di dunia saat ini akibat munculnya Covid-19 telah memberikan berbagai perubahan mendasar pada kehidupan sosial masyarakat. Salah satu yang patut disoroti adalah dalam bidang pembelajaran pada tingkat mahasiswa, dimana telah nampak terjadi perubahan secara mendasar. Mahasiswa merupakan salah satu status sosial yang disandang oleh orang-orang yang menempuh pendidikan tingkat tinggi, yang juga sarat dengan keilmuan maupun sisi intelektualnya. Pemikiran mahasiswa yang cenderung maju dan kerapnya melakukan aksi sosial, menjadikan mahasiswa sebagai jembatan penghubung bagi perkembangan kehidupan masyarakat luas. Di tengah era Covid-19 ini, potensi sosial dari mahasiswa menjadi perbincangan oleh sebagian pihak terutama para akademisi dan peneliti. Tujuan dari penelitian ini adalah berupa bentuk analisis terhadap kemungkinan perubahan orientasi pada kehidupan mahasiswa pasca berakhirnya masa pandemi Covid-19. Metode yang dilakukan adalah dengan (studi kepustakaan) dimana mengamati fenomena yang terjadi serta didukung berbagai penelitian, artikel, maupun opini terkait untuk kemudian dijelaskan secara deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mahasiswa sangat berpotensi besar untuk mengalami perubahan pada pola hidup dan interaksi akibat penerapan belajar online. Eksistensi mahasiswa menjadi dikhawatirkan, sehingga hal ini mengancam terbentuknya generasi intelektual yang berkualitas. Mengingat saat ini pola interaksi dan pembelajaran pada mahasiswa menjadi berbeda, serta mereka juga berada dalam tahap penyesuaian. Hal ini dapat disimpulkan sebagai suatu permasalahan kompleks, tentang realitas sosial yang telah terjadi dan diprediksi pada kalangan mahasiswa. Maka dari itu, pola pembelajaran online merupakan sesuatu yang tak boleh habis untuk dikaji.
MELAWAN KEPUNAHAN BECAK DENGAN MEMBENTUK BECAK WISATA DI PONOROGO Maharani, Norma; Nasution, Robby Darwis
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiis.v6i1.25181

Abstract

Di era globalisasi dan modernisasi saat ini, semua orang beralih menggunakan transportasi modern dan meninggalkan transportasi tradisional, hal ini dapat menyebabkan becak menjadi punah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam melawan kepunahan becak di Ponorogo. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan informan Kepala Dinas Perdagkum, Kepala Dinas Pariwisata, dan Ketua Paguyuban Becak Kayuh Suromenggolo Ponorogo. Hasil dari penelitian ini, dalam membentuk becak wisata memerlukan proses dari pembentukan dan peresmian paguyuban becak, proses pencairan dana hibah, kemudian peresmian becak wisata. Kesimpulannya untuk melawan kepunahan becak atas munculnya modernisasi dimulai dari kebijakan Pemerintah Kabupaten Ponorogo membentuk becak wisata yang mencerminkan ciri khas Ponorogo dan beroperasi di 36 titik Kota Ponorogo dengan menggunakan atribut reog dan panadon.Kata kunci: Becak wisata; Wisata; Kepunahan; Modernisasi
Upaya Dinas Pariwisata dalam Meningkatkan Resiliensi Pengrajin Reyog di Kabupaten Ponorogo Nurfaidah, Galuh Diah Salsa; Nasution, Robby Darwis; Hilman, Yusuf Adam; Ridho, Irvan Nur
JURNAL NASIONAL PARIWISATA Vol 14, No 1 (2024): Jurnal Nasional Pariwisata
Publisher : Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jnp.94904

Abstract

The aim of this research is to determine the Tourism Department's efforts to increase the resilience of reog craftsmen in Ponorogo Regency. This research is qualitative research. Data collection techniques in research are observation, interviews, and documentation, with data analysis using data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research first show that the efforts made by the government of the Ponorogo Tourism Office to help craftsmen are by promoting their products both locally and internationally. Second, the government helps craftsmen to obtain business permits and collaborates with PKK members to support each other's businesses. Third, promote through social media to increase the economic income of craftsmen. Fourth, to strengthen increased resilience, the Ponorogo Regency Tourism Office carries out networking activities (collaborating with other people), namely establishing collaboration with other regions through participation in arts and crafts exhibitions and involving the younger generation. Researchers put forward several recommendations which can later be used as a reference, including holding exhibitions of works involving the younger generation. This is one of the efforts to make Reyog Ponorogo art more sustainable.
Pemanfaatan Tanah Kas Desa Tatung Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo Dengan Sistem Lelang Tanah Sari, Nova Permata; Nasution, Robby Darwis
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 5, No 3 (2021): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v5i3.2115

Abstract

Town resources can be as Town depository lands, standard land, town markets, creature markets, boat moorings, town structures, fish barters, farming item barters, town claimed woods, town springs, public showers, and different resources having a place with the Town people group. Town land is town possessed land that can be utilized for town pay and for the government assistance of the town local area. This examination was directed to perceive how the utilization of town depository lands and the interaction of land closeout in Tatung Town, Balong Ponorogo Region. Questions that emerge in this investigation are the manner by which the Tatung Town Government, Balong Locale, Ponorogo Rule oversees town depository grounds and how the land sell off measure in Tatung Town Balong Region, Ponorogo Rule. This examination utilized a subjective graphic exploration strategy. The land closeout framework in Tatung Town, Balong Locale, Ponorogo Rule can improve the way of life of the Town people group where with the town depository land sell off framework, individuals who don't have farming area can oversee land, yet the sale interaction has not been done such that right and open so lawful issues don't emerge later on and there is no maltreatment of force and authority by the town government, so in the town of Tatung there is a requirement for socialization and heading to the local area and town government in regards to the right land sell off measure.
PENERAPAN SMART VILLAGE DI WILAYAH PINGGIRAN DESA GROGOL KECAMATAN SAWOO KABUPATEN PONOROGO Juliantoro, Mohammad Andik; Nasution, Robby Darwis; Harsono, Jusuf; Triono, Bambang
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 2 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v6i2.2940

Abstract

This research, entitled Application of Smart Villages in the Outskirts, aims to find out how the concept of the Digital Village program can be applied in suburban areas far from urban areas. In the current era of modern, technological developments are very rapid, especially the development of the internet which gives rise to new cultures in society. The internet is no longer foreign to the public, almost all people feel the changes with the development of the internet. The method used in this research is In this study the approach taken is through a qualitative approach. The research was conducted in one of the suburbs in Ponorogo Regency, namely Grogol Village, Sawoo District. Digital village is a program concept that implements government service systems, community services, and community empowerment based on the use of information technology. Grogol Village is the only village which was inaugurated by the Regent of Ponorogo as a digital village. The "Digital Village" application is an application used by the Grogol Village Government to improve Android-based public services with the hope of making it easier for the public to access information about the village and can also provide public services easily. The Digital Village Program in its implementation in the suburbs, especially in the Grogol Village area, Sawoo District, Ponorogo Regency is still far from the desired expectations in accordance with the digital village concept itself.
Analisis Tingkat Pendidikan Perangkat Dalam Mendukung Pembangunan Desa Manuk Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo Laily, Salsa Nadia; Nasution, Robby Darwis; Harsono, Jusuf; Hilman, Yusuf Adam; Djuwitaningsih, Ekapti Wahjuni
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 3 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v6i3.3333

Abstract

Penelitian dengan judul Analisis Tingkat Pendidikan Perangkat dalam Pembangunan desa bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh tingkat pendidikan perangkat dalam pembangunan desa. Sistem pendidikan di Indonesia mencakup banyak jenjang pendidikan. Tingkat pendidikan merupakan sebuah proses jangka panjang yang di tempuh seseorang agar terorganisir dalam memasuki dunia kerja dan menciptakan tenaga ahli. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah pendekatan kalitatif, penelitian ini dilakukan di salah satu desa di Kecamatan Siman  Kabupaten Ponorogo yaitu Desa Manuk. Di Desa Manuk terdapat 9 perangkat desa yang memiliki tingkat pendidikan akhir yang berbeda-beda. Yang artinya tingkat pendidikan perangkat desa di Desa Manuk belum sama rata. Dengan mayoritas tingkat pendidikan akhir SLTA atau sederajat. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda inilah muncul beberapa permasalahan mengenai kinerja perangkat desa. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan perangkat memang mempengaruhi kinerja perangkat desa, karena perangkat desa yang menempuh pendidikan akhir SLTA atau sederajat harus menguasai teknologi informasi sehingga dapat bekerja secara maksimal. Hal itu dapat dilakukan melalui pelatihan.
Kebijakan Penggunaan Tanah Desa (Bengkok) untuk Pendirian Warung Remang – remang Tanagar, Dony; Kusuma Dewi, Dian Suluh; Nasution, Robby Darwis
Jurnal Administrasi Pemerintahan Desa Vol. 1 No. 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.992 KB)

Abstract

Tanah bengkok sebagai aset desa biasanya dimanfaatkan sebagai salah satu sumber pendapatan desa, akan tetapi ada persoalan menarik ketika Tanah bengkok disewakan namun ada salah pengelolaan dimana ada pengalihan  sewa  dari  penyewa  lama  kepada  penyewa  baru,  namun  penyewa  baru  memanfaatkan  tanah tersebut  untuk  aktifitas  prostitusi  berkedok  warung  remang-remang,  sehingga  meresahkan  masyarakat. Kajian ini diteliti menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan datanya terdiri dari wawancara dan interview, dari hasil penelitian tersebut diperoleh beberapa data, sebagai berikut: 1). Tanah  bengkok  yang  disewakan  desa  telah  berubah  kepemilikan  sewa  dan  digunakan  sebagai  usaha warung  remang  –  remang,  2).Masyarakat  merasa  resah  atas  keberadaan  warung  tersebut,  beberapa  kali protes  tidak  ditanggapi  oleh  perangkat  desa,  3).  Perkembangan  waktu  kemudian  pemerintah  desa mengambil  langkah  setelah  masa  sewa  lahan  selesai,  untuk  tidak  menyewakan  kembali  tanah  tersebut, karena tanah berada di bahu jalan, maka pemerintahan desa akan menyerahkan tanah tersebut kepada PT. KAI. Kebijakan pengolahan Tanah bengkok menuai banyak protes dari masyarakat, dan akhirnya warung remang – remang  tersebut ditutup.
PARTNERSHIP MODEL OF THE VILLAGE AUTHORITY IN DEVELOPING TOURISM SECTOR IN CONTO VILLAGE, BULUKERTO SUB-DISTRICT, WONOGIRI REGENCY Nanda Praptiwi, Elista; Hilman, Yusuf Adam; Nasution, Robby Darwis; Widiyahseno, Bambang
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.908 KB) | DOI: 10.38043/jids.v6i2.3581

Abstract

The authority of Conto Village strives to develop the existing natural potentials by collaborating with investors, the community, and all associated actors. The purpose of this study is to describe the village partnership model taken by the authority in developing the village tourism, especially Conto village of tourism, Bulukerto Sub-District, Wonogiri Regency. The method applied in this study is a descriptive qualitative method with a purposive sampling technique. The instruments used are in-depth interviews and documentation by conducting interactive analysis. The Conto village authority and investors become the main actors in developing Goa Resi tourism with a profit-sharing arrangement model, whereas Pokdarwis and Mbah Sadiman are actors in developing Bukit Gendol tourism with a management contract cooperation model. In the other side, Soko Langit is managed privately, however in its development having a verbal profit-sharing arrangement with Pokdarwis. Banteng Vegetable Garden is managed by the owner of the garden and Pokdarwis through a profit-sharing arrangement, meanwhile the Coffee House is managed by BUMDes as well as the community, and developed by Pokdarwis with a management contract collaboration model. With the good cooperative activities from the youth and the farmers in Conto village, it will support the development of the natural potentials that expected to become the tourist attractions. In conclusion, the involvement of several actors is highly essential in conducting a cooperative partnership. Actors are the main key in cooperative relationships, thus in achieving a goal, each party shall collaborate to realize it. 
KETERLIBATAN ORGANISASI EKSTERNAL DALAM PENYUSUNAN RPJMDESA DI DESA BRINGINAN JAMBON PONOROGO Cahya, Rizky Yoga Dwi; Nasution, Robby Darwis
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 4, No 3 (2020): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.047 KB) | DOI: 10.58258/jisip.v4i3.1141

Abstract

Perubahan sosial mendorong masyarakat untuk lebih maju lagi dalam menyatukan aspirasinya dan membentuk sebuah organisasi yang independent. Di Desa Bringinan terbentuknya salah satu organisasi eksternal yaitu KOPI (Komunitas Pekerja Imigran). Organisai eksternal ini tidak hanya berfokus pada kegiatan sosial saja tetapi organisasi ini membantu pemerintah desa dalam penyusunan RPJMDesa, progam-progam organisasi ini juga menginisiasi pemerintah desa dalam melakukan pendataan tentang masyrakat Desa Bringinan sehingga mendapatkan data akurat yang akan di jadikan acuan pemerintah desa bringinan dalam melakukan penyusunan RPJMDesa. Hal ini menjawab beberapa permasalahan yang terjadi dimasyarakat, yakni kurangnya partisipasi masyarakat dalam penyusunan RPJMDesa. Dengan adanya organisasi eksternal KOPI, aspirasi masyarakat dapat tersalurkan dan penyusunan RPJMDesa akan lebih efektif.  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif desktriptif. Sumber data yang di gunakan ini ada dua jenis yaitu sumber data primer dan data sekunder. Teknik pemilihan informan yang di pilih adalah teknik proposive sampling dengan informan yang di pilih Kepala Desa Bringinan, Pembimbing KOPI (lsm), dan anggota KOPI. Kesimpulan dari penelitian adalah keterlibatan organisasi eksternal dalam melakukan penyusunan RPJMDesa dengan cara melakukan pendataan masyrakat desa secara langsung sehingga mendapatkan hasil yang akurat sehingga mempermudah pemerintah Desa Bringinan dalam menyaring aspirasi masyarakat Desa Bringinan dan memasukannya ke RPJM Desa
Analisis Pembangunan Embung Sedodok Dalam Rangka Pengembangan Potensi Desa Manuk Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo Astuti, Ririn Setia; Nasution, Robby Darwis; Harsono, Jusuf; Djuwitaningsih, Ekapti Wahjuni
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 3 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v6i3.3319

Abstract

Pengembangan wisata desa merupakan tugas bagi seluruh komponen desa baik pemerintah maupun masyarakatnya. Selain pemerintah maupun masyarakat tentunya dukungan dari luar juga menjadi salah satu hal penting yang harus ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih lanjut tentang begitu banyak bantuan untuk pengembangan Embung Sedodok yang juga temasuk dalam perencanaan dalam RPJM-Des dalam rangka pengembangan Embung Sedodok. Penelitan ini dilaksanakan di Desa Manuk, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo. Pengumpulan data dalam penelitian ini yakni kualitatif dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode yang digunakan dalam analisis data ialah deskriptif. Tulisan ini menunjukkan bahwa Pada pembangunan Embung Sedodok sejak tahun 2017 hingga saat ini masih belum dapat dikatakan maksimal. Pembangunan Embung yang kedaannya hingga saat ini masih menjadi tempat memancing serta menjadi sumber pengairan bagi sawah-sawah di Desa Manuk maupun desa yang berada di dekat kawasan Desa Manuk. Hal ini dipengaruhi oleh faktor beberapa kendala yang menyebabkan pembangunan Embung masih stagnan hingga saat ini, yakni: 1). Minimnya dana, 2). Pandemi, dan 3). Akses jalan.