Januar Januar
Universitas Islam Negeri Sjech M.Djamil Djambek Bukittinggi

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENELANTARAN HAK-HAK ANAK AKIBAT PERNIKAHAN PADA USIA DINI Januar Januar
HUMANISMA : Journal of Gender Studies Vol 1, No 1 (2017): Januari-Juni 2017
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.424 KB) | DOI: 10.30983/jh.v1i1.243

Abstract

The aims of child protection is enable children to grow and develop optimally. The responsibility and protection of the children lies on their parents. Therefore, the parents are the spearhead of child protection as stated in the Law on Human Rights (pasal 26 paragraph 2). There are many crime in children such as child sexual violence and malnutrition. Moreover, children also get violence from parents and people closest. In other case, children are forced to earn money eventhough they should go to school. One causal factor influencing is the lack of knowledge from their parents and the readiness of the financial. In addition, this condition is often experienced by families from early-age marriage. Perlindungan terhadap anak bertujuan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Tanggung jawab dan perlindungan anak terletak pada orang tua, maka orang tualah yang menjadi ujung tombak perlindungan anak sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang tentang Hak Asasi Manusia pasa 26 ayat 2. Banyak terjadi kasus penelantaran hak-hak anak seperti kasus kekerasan seksual anak juga sering dijadikan ekspose ekonomi keluarga seharusnya anak bersekolah akan tetapi anak harus dibebani untuk mencari nafkah keluarga, anak memperoleh tindakan kekerasan dari orang tua serta orang terdekat, tidak terpenuhinya kesehatan dan gizi yang baik. Kondisi seperti ini terjadi salah satunya karena bekal pengetahuan dari orang tuanya yang kurang serta kesiapan dari material yang belum ada. Kondisi ini sering dialami oleh keluarga dari pasangan yang menikah pada usia dini.
Pengokohan Fungsi Keluarga Sebagai Upaya Preventif Terjadinya Degradasi Moral Pada Remaja Alfi Rahmi; Januar Januar
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 5, No 1 (2019): Januari-Juni 2019
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v5i1.755

Abstract

Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Salah satu yang mesti dimiliki oleh remaja yaitu nilai-nilai moral budi pekerti yang luhur. Pada zaman era modern sekarang ini, remaja seringkali menjadi lupa dengan perannya sebagai generasi penerus bangsa. Perubahan sosial dan pergeseran nilai telah mempengaruhi perkembangan remaja. Salah satu akibat perubahan sosial dan pergeseran nilai yaitu remaja yang terjerumus pada perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan nilai moral. Terdapat remaja yang melanggar norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Kondisi seperti ini tidak menutup kemungkinan akan melahirkan degradasi moral pada remaja. Salah satu faktor penyebabnya degradasi moral pada remaja yaitu melemahnya fungsi keluarga dan peran keluarga dalam membina remaja.Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak untuk memperoleh pendidikan dan penanaman nilai-nilai moral. Fungsi pendidikan dalam lingkungan pendidikan keluarga secara potensial dapat membentuk remaja yang memiliki budi pekerti yang luhurdan bertanggung jawab akan tetapi apabila fungsi pendidikan gagal maka remaja akan mengalami degradasi moral.
MERETAS JALAN DAMAI DI PERBATASAN PANTI RAO PASAMAN SUMATERA BARAT Januar; Vivi Yulia Nora
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 (2019): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Special Issues 1 "Semangat Perguruan
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v3i2.2860

Abstract

Daerah Panti Rao Pasaman merupakan daerah multi etnik yang tidak hanya dihuni oleh etnik Minangkabau sebagai etnik asli, tetapi beberapa etnik pendatang seperti Mandailing, Melayu dan Batak Toba. Di samping keragaman etnik, di Rao juga terdapat keragaman keyakinan agama yang dianut oleh etnik-etnik yang mendiami daerah perbatasan ini. Islam merupakan identitas keagamaan bagi etnik Minangkabau dan Mandailing di Rao. Sedangkan kelompok etnik Batak Toba dan Jawa menganut agama Katolik dan Kristen Protestan. Permasalahan yang muncul di Panti ini adalah pemahaman keagaman masih mengandung sentimen dan menganggap mereka paling benar, ruang dialog budaya dan agama antar Komunitas masyarakat plural masih Minim dan belum terbentuk komunitas damai dalam masyarakat Panti yang berbasis rumah ibadah dan lembaga social. Hasil pemberdayaan komunitas multicultural dan agama menunjukan bahwa adanya pemahaman peserta workshop hidup rukun antar umat beragama dan tidak komunitas tidak menganggap paling benar, dan terbentuknya ruang dialog budaya serta agama antar Komunitas di Panti Pasaman
ANALISIS NILAI-NILAI TRADISI TURUN MANDI DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU DI KANAGARIAN SELAYO KAB. SOLOK Januar Januar
Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies Vol 1, No 2 (2015): December 2015
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1162.035 KB) | DOI: 10.30983/islam_realitas.v1i2.49

Abstract

AbstractTradition of ‘turun mandi’ in Minangkabau, especially in Solok, Kenagarian Selayo is a hereditary tradition, and it is a tradition to be grateful for the blessings given by Allah in the form of a newborn baby. Before the tradition done, there are various preparations prepared by the baby's mother’s family, and also from the ‘bako’. The values contained in the tradition ‘turun mandi’ in kenagarian Selayo is to introduce children to the natural environment, feel the diversity of life and strengthen the relationship between father’s family and mother's family.Keywords: Analysis Values, Traditions of ‘Turun Mandi’, Minangkabau Abstrak Tradisi turun mandi dalam masyarakat Minangkabau di kenagarian Selayo Kabupaten Solok merupakan tradisi yang turun temurun, dan merupakan tradisi untuk mensyukuri atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT berupa bayi yang baru lahir. Sebelum pelaksanaan turun mandi, ada berbagai persiapan yang dipersiapkan oleh keluarga ibu bayi, dan juga dari pihak bako bayi. Nilai-nilai yang terdapat dalam tradisi turun mandi di kenegarian Selayo ini adalah memperkenalkan anak dengan lingkungan alam  skitarnya, merasakan aneka ragam kehidupan dan mempererat hubungan silaturrahmi antara keluarga ayah dan keluarga ibu.Kata Kunci: Analisis Nilai, Tradisi Turun Mandi, Minangkabau
Implementation of Syekh Muhammad Djamil Jaho’s Islamic Education Perspective through Adat and Syara’ Interaction Januar Januar
Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies Vol 6, No 2 (2022): July - December 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/it.v6i2.6138

Abstract

This study aims to reveal the application of Islamic education from the perspective of Sheikh Muhammad Jamil Jaho through the interaction of adat and syara’. The method used in research is content analysis, with the steps of having a general idea about the research topic, looking for supporting information, clarifying the focus (expanding or narrowing and organizing reading), searching for and finding the material needed, re-organizing and making research notes (at best central), reviewing and re-enriching reading material, re-organizing material or notes and starting to write. The research results show that applying Islamic education from the perspective of Syekh Muhammad Djamil Jaho through the ‘interaction of adat and syara’ is developed through three values: adat and syara’ values, national values, and cultural values. The three elements of value are essential points in the affinity of custom and syara’ of Syekh Muhammad Jamil Jaho, each of which is related and cannot be separated in Minangkabau society, the interaction between religious values, national values and traditional values,which always interact with each other, mediates between one with another. The affinity of adat and syara’ is also inseparable from the authority holders of adat and syara’ values, in its development, it has experienced very problematic developments in terms of terminological definitions and implementation.
Implementasi Pemberian Reward And Punishment Dalam Pembelajaran Qur'an Hadits di MTS.S Tarbiyah Islamiyah Pasir Kabupaten Agam Ilham Muhammad; Januar Januar; Alimir Alimir; Jasmienti Jasmienti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.13083

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi bahwa masih ada santri yang kurang minat dan motivasi ketika belajar Qur'an Hadits, santri yang malas belajar saat mengetahui pembelajaran jarang diberikan reward dalam pembelajaran, santri yang kelompoknya diberikan reward masih ada yang mengejek kelompok lain yang tidak mendapatkan reward, adakalanya juga terdapat santri itu melanggar terhadap punishment yang diberikan, dan juga dalam hal penerapan punishment seperti yang terlihat masih belum memberikan efek jera pada para santri. Dari permasalahan yang ada peneliti tertarik untuk meneliti implementasi pemberian reward and punishment dalam pembelajaran Qur'an Hadits di MTs.S Tarbiyah Islamiyah Pasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan, implementasi, dan bentuk-bentuk pemberian Reward and Punishment. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang menggambarkan tentang Implementasi Pemberian Reward and Punishment dalam Pembelajaran Qur'an Hadits di MTs.S Tarbiyah Islamiyah Pasir Kabupaten Agam. Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisisnya peneliti menggunakan langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpuan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis menemukan bahwasannya perencanaan pada implementasi pemberian reward and punishment dalam pembelajaran Qur'an Hadits dimulai dari perencanaan guru mempersiapkan pembelajaran dengan membuat RPP dan kontrak pembelajaran. Implementasi pemberian reward and punishment dalam pembelajaran Qur'an Hadits dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam tahap penilaian guru juga menerapkan pemberian reward and punishment. Didalam menerapkan pemberian reward and punishment tersebut sudah sesuai dengan prinsip yang ada, yaitu pemberian reward and punishment dilakukan pada situasi yang tepat, sudah disepakati bersama, diberikan sesegera mungkin, dan diberikan secara wajar dan realistis. Adapun reward yang diberikan bentuknya berupa pujian, senyuman, acungan jempol, tepuk tangan, hadiah (alat tulis dan uang), dan penambahan nilai. Sedangkan punishment yang diberikan bentuknya berupa isyarat (misalnya dengan gerak mata dan raut wajah), perkataan (teguran, sindiran, peringatan), perbuatan (berdiri didepan kelas selama jam pelajaran, dan mengumpulkan tugas lebih cepat dari pada tenggat waktu yang ditentukan), hukuman badan (menjewer telinga), dan pengurangan nilai.
Pelaksanaan Remedial Teaching Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smpn 2 Bukttinggi, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi. Maghfirah Insannia; Fauzan Fauzan; Alimir Alimir; Januar Januar
Lencana: Jurnal Inovasi Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2023): April : Jurnal Inovasi Ilmu Pendidikan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.579 KB) | DOI: 10.55606/lencana.v1i2.1431

Abstract

Berdasarkan pengamatan peneliti berdasarkan pelaksanaan remedial teaching yang dilakukan di SMPN 2 Bukittinggi. Guru melakukan remedial pada siswa yang memiliki nilai di bawah KKM. Setelah dilakukannya remedial masih ada nilai siswa yang di bawah KKM, maka dapat dilihat dimana kesalahan prosedur yang dilakukan oleh guru dan keadaan siswa dalam melaksanakan remedial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana prosedur remedial teaching pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Bukittinggi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan wawancara dan observasi. Informan kunci adalah guru bidang studi Pendidikan Agama Islam dan informan pendukungnya siswa kelas 9 yang mengikuti remedy dan waka kurikulum SMPN 2 Bukittinggi. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Teknik analisis data dengan reduksi data, display data dan verifikasi data. Keabsahan data yang digunakan ialah triangulasi data membandingkan apa yang dikatakan guru dan siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bisa disimpulkan bahwa guru belum melakukan semua prosedur remedial teaching sesuai dengan teori yang dikemukakan. Pada pelaksanaan remedial ini guru menggunakan metode pengulangan dan penugasan. Setelah dilakukan remedial ternyata masih ada nilai siswa di bawah KKM, disebabkan karena siswa menganggap pelaksanaan remedial hanya sebagai penunjang nilai dan tidak percaya diri dengan jawabannya pada saat pelaksanaan remedial. Jika setelah dilakukan remedy siswa sudah mencapai KKM maka siswa bisa melanjutkan pembelajaran selanjutnya. Setelah remedial guru membandingkan hasil remedial dengan ulangan siswa, maka akan terlihat nilai siswa yang sudah mencapai KKM atau belum. Jika nilai siswa belum mencapai KKM maka guru akan memberikan tugas tambahan.
PENGARUH PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK TERHADAP KECERDASAN SOSIAL SISWA KELAS XI DI MAN 1 KOTA BUKITTINGGI Sri Inayati; Salmiwati Salmiwati; Junaidi Junaidi; Januar Januar
JURNAL PENDIDIKAN DAN KEGURUAN Vol. 1 No. 8 (2023): Oktober
Publisher : CV. ADIBA AISHA AMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aqidah Akhlak learning aims to provide basic skills to students regarding Islamic beliefs to develop religious life so that they become Muslims who believe and fear Allah SWT, and have noble character. But in reality there are still some students who are lacking in the application of their knowledge. Even though in the learning process they have been taught about adab, commendable morals and also despicable morals so that with this material students should be able to behave like a good student. This study aims to determine how much influence the learning of aqidah morals has on the social intelligence of class XI students at MAN 1 Bukittinggi City. This research is a quantitative research by distributing questionnaires to students who are members of the sample with a Likert scale. Data analysis techniques using statistics with calculations to answer the problem formulation and perform calculations to test the hypotheses that have been proposed with the help of the SPSS 26 program. The results of the study revealed that there was an influence between learning aqidah morals on students' social intelligence. The results of the hypothesis test show that there is a significant level of 0.003 <0.05, which means that the X variable has an effect on the Y variable. The magnitude of the effect can be seen from Rsquare, which is 0.235, which can be interpreted as having an effect of 23.5%.
Pelaksanaan Pembelajaran PAI pada Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Muftia Rahma Tilatang Kamang Elsa Nur'aini; Junaidi Junaidi; Januar Januar; Nurhasnah Nurhasnah
Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora Vol. 3 No. 4 (2023): Desember : Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/khatulistiwa.v3i4.2260

Abstract

At SLB Muftia Rahma Tilatang Kamang there are problems regarding conducting PAI learning for children with special needs,because teachers have difficulty conveying subject matter because of the diverse students, teachers who have graduated from guidance and counseling education, lack of school facilities and infrastructure, many teachers are unable attend as well as students of different levels combined in one class. The type of research used is qualitative research. The teacher as a key informant and the principal of the SLB Muftia Rahma Tilatang Kamang school as a supporting informant. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. The data analysis techniques used are data reduction, data display and data verification. To test the validity of the data, source triangulation and technique triangulation were used. The results showed that the implementation of PAI learning for children with special needs at SLB Muftia Rahma teachers understood the characteristics of students, mastered the subject matter by applying approaches, strategies and learning methods, developed curriculum adapted to students' conditions, prepared lesson plans and used learning media, communicated with effective, empathetic and polite as well as evaluating with questions and answers and demonstrations. The problems faced by the teacher are conveying subject matter to students, inviting students to work together and managing time for students.
Metode Pembentukan Akhlakul Karimah Dalam Forum Annisa di SMAN 1 Panti Pasaman Mei Derfi; Fauzan Fauzan; Januar Januar; Eka Rizal
Sinar Dunia: Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 4 (2023): Desember : Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/sidu.v2i4.1449

Abstract

This research is motivated by a significant change in the morals of classs XI students for the better after participating in the annisa forum within 1 year at SMAN 1 Panti Pasaman. With indicators of changes in morals, namely morals towards oneself, changes in dressing more modestly the hijab covering the chest according to school regulations, morals towards others by behaving well and speaking more politely, to others, as well as morals towards Allah SWT, namely being more diligent in praying and reading al-qur’an. The purpose of this research is to find out what are the method of forming akhlakul karimah in the annisa forum at SMAN 1 Panti Pasaman. This research uses field research with a qualitative descriptive approach. The research informants were the key informants, the teacher who built the Annisa forum and the informant who supported the class XI female students. Data analysis techniques using data reduction, data display, drawing conclusion. The results of the research show that the method of forming akhlakul karimah in the annisa forum at SMAN 1 Panti Pasaman has been implemented, through the lecture method accompanied by inspiring historical stories of the prophet, singing kasidah, and motivating rhymes, the question and answer method by giving students the opportunity to ask or Answer questions so that the students are more understanding the lecture material, the exemplary methods in terms of appearance and dress, time discipline, behave and speak, the affection methods by giving sincere and sincere attention, the advice methods by giving good advice, the habituation methods by getting used to saying basmalah, greetings obligatory prayers, midday prayer system (prayer agenda), and reading and memorizing the Qur’an, reward methods in the form of praise, smiles, applause, and the form of baranf, namely the qur’an for female students who are have an achievement, as well as methods of punishment methods in the form of advice, a letters of agreement, and a monetary fine according tho the agreement between the female students and the teacher for female students who deliberately do not participate in the Annisa forum without any clear reason. The change in the students morals for the better indicates the success of implementing the akhlakul karimah of class XI female students in the Annisa forum at SMAN 1 Panti Pasaman.