Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EFEKTIVITAS CROCODILE PHYSICS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATERI LISTRIK DINAMIS Howard Situmorang; Juniastel Rajagukguk; Wijayanti Wijaya
INPAFI (Inovasi Pembelajaran Fisika) Vol 7, No 4 (2019): INPAFI
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.041 KB) | DOI: 10.24114/inpafi.v7i4.17073

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa berbantuan crocodile physics. Jenis penelitian yang dilakukan adalah quasi eksperimen dengan two group pretest posttest design. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 10 Medan dengan teknik pengambilan sampel secara cluster random sampling dengan sampel 30 orang siswa di kelas XII MIA 1 dan kelas XII MIA 3. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes kemampuan berpikir kritis berupa uraian yang berjumlah 10 soal yang telah dinyatakan valid oleh tim ahli. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata postes kelas eksperimen adalah 70,25 dan kelas kontrol adalah 63,25. Hasil analisis data menggunakan uji N-gain diperoleh data peningkatan kelas eksperimen sebesar 0,5 dalam kategori baik dan di kelas kontrol sebesar 0,4 dalam kategori baik.Kata Kunci: listrik dinamis, crocodile physics, kemampuan berpikir kritis
TOPOGRAPHIC MAPPING OF SLOPES IN LANDSLIDE PRONE AREAS USING THE SCHLUMBERGER CONFIGURATION GEOELECTRICS TECHNIQUE Situmorang, Howard; Nasution, Habibi Azka; Nasution, Budiman; Aningsih, Sri; Ummi, Shofia
EINSTEIN (e-Journal) Vol. 13 No. 1 (2025): EINSTEIN (e-Journal)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/eins.v13i1.65332

Abstract

Landslides in Lembang in 2020-2021 were influenced by intense heavy rainfall. The surface contours in the village are generally in steep surface conditions with varying slope angles. The purpose of this study was to determine the surface contour in two dimensions by using the geoelectric method with Schlumberger configuration. The first stage was carried out by recording data on 5 tracks with 3 parallel tracks up to 75 , one track intersecting the other track area up to 60 and one track next to the landslide at 52.5 . The results showed that the resistivity of the rocks varied between 0.465-1952 . Interpretation of rock 0.465-21.5 as clay and sand, 22-146 as sandstone, dry gravel, 156-380 as andesite, basalt and 389-1952 as granite, diorite, limestone. The contrasting differences in the variation of the values on each track are known as slip planes. Slip planes have been found on 5 tracks with depths ranging from 6 to 12 m. The results of the 2-dimensional surface modelling that has been carried out show that the research area has the potential for landslides
Penerapan Model Problem Based Learning Berbasis Budaya Melayu untuk Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah Fisika Siswa SMA Shofia Ummi; Derlina, Derlina; Sri Aningsih; Situmorang, Howard; Solikin, Solikin
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol. 6 No. 1 (2025): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jlpf.v6i1.4706

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model problem based learning berbasis budaya Melayu dalam meningkatkan keterampilan pemecahan masalah fisika siswa SMA. Budaya Melayu dipilih sebagai pendekatan kontekstual dalam pembelajaran karena nilai-nilai lokal yang terkandung di dalamnya, seperti permainan tradisional, perayaan budaya serta kebiasaan dalam bermusyawarah yang diharapkan dapat memberikan gambaran konkrit dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang terdiri dari kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran problem based learning berbasis budaya Melayu dan kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Instrumen dalam penelitian ini berupa soal pre test dan post test pada setiap pertemuan dan tes keterampilan pemecahan masalah yang terdiri dari 6 butir soal essai. Teknik analisis data menggunakan analisis N-gain dan uji t. Hasil analisis N-gain menunjukkan nilai 0,48 pada pertemuan ketiga pada kelas ekperimen dan nilai 0,32 untuk kelas kontrol. Hasil uji t diperoleh bahwa ada perbedaan karena pengaruh penggunaan model pembelajaran problem based learning berbasis budaya Melayu terhadap keterampilan pemecahan masalah fisika siswa SMA.
Analisis Akurasi Video Tracker untuk Verifikasi Hukum Kekekalan Momentum pada Tumbukan Oblique Dua Dimensi Aningsih, Sri; Ummi, Shofia; Situmorang, Howard; Solikin; Dalimunthe, Riska Romayani; Lamretta, Nanda Akti
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.2694

Abstract

Pemanfaatan teknologi dalam bidang fisika dapat menyediakan metode yang lebih interaktif untuk memahami konsep-konsep yang kompleks, seperti Hukum Kekekalan Momentum pada tumbukan oblique (miring) dua dimensi (2D). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketepatan video tracker dalam mengukur vektor kecepatan objek yang identik pada komponen x dan y sebelum serta setelah tumbukan oblique 2D, sekaligus memverifikasi Hukum Kekekalan Momentum secara kuantitatif melalui analisis komponen momentum total dan perhitungan persentase deviasi terhadap nilai teoritis. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimental dengan desain laboratorium virtual berbasis analisis video. Data dikumpulkan melalui rekaman video tumbukan dua dimensi yang kemudian diolah dan dianalisis menggunakan perangkat lunak Tracker. Tahapan analisis meliputi impor video, pengamatan gerak, perhitungan momentum, dan validasi hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa momentum total sebelum tumbukan pada video 1 dan 2 masing-masing adalah 1,19 kg.m/s dan 0,138 kg.m/s, sedangkan setelah tumbukan nilai momentum tercatat sebesar 1,08 kg.m/s dan 0,125 kg.m/s. Perbedaan ini menghasilkan persentase kesalahan sebesar 9% dan 10%. Deviasi tersebut mengindikasikan adanya kehilangan momentum kecil atau keterbatasan akurasi sistem pelacakan. Faktor penyebab error meliputi gesekan antara benda dengan permukaan, keterbatasan resolusi video dan frame rate yang memengaruhi ketepatan pelacakan, kesulitan dalam menentukan titik pusat massa, serta ketidakakuratan kalibrasi skala pada perangkat Tracker. Meskipun demikian, persentase kesalahan tersebut masih berada pada batas yang dapat diterima untuk eksperimen fisika pada kondisi non-ideal, sehingga tracker terbukti sebagai alat yang efektif untuk analisis gerak.
Transformasi usaha tanaman hias aglonema dengan teknologi IoT: solusi penyiraman otomatis untuk meningkatkan produktivitas Nasution, Budiman; Sani, Ridwan Abdullah; Siregar, Alkhafi Maas; Nasution, Habibi Azka; Situmorang, Howard
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33387

Abstract

AbstrakUsaha tanaman hias Aglonema memiliki potensi ekonomi yang signifikan, namun sering terkendala oleh manajemen penyiraman yang tidak optimal, menyebabkan penurunan kualitas dan produktivitas. Penelitian pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan produktivitas usaha Aglonema melalui implementasi sistem penyiram otomatis berbasis Internet of Things (IoT). Sistem ini dirancang untuk memantau kelembaban tanah secara real-time menggunakan sensor dan melakukan penyiraman otomatis berdasarkan ambang batas yang ditentukan, mengurangi intervensi manual dan potensi kesalahan manusia. Metode yang digunakan meliputi perancangan sistem perangkat keras dan perangkat lunak, instalasi di lokasi mitra usaha, serta pelatihan dan pendampingan. Hasil implementasi menunjukkan peningkatan efisiensi penyiraman, penghematan air, dan waktu kerja petani, serta peningkatan kualitas dan kuantitas produksi Aglonema. Diharapkan inovasi ini dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan pelaku usaha tanaman hias. Kata kunci: aglonema; Internet of Things (IoT); penyiram otomatis; produktivitas; pengabdian masyarakat. AbstractThe Aglonema ornamental plant business has significant economic potential, but is often constrained by non-optimal watering management, causing a decrease in quality and productivity. This community service research aims to optimise Aglonema business productivity through the implementation of an Internet of Things (IoT)-based automatic watering system. The system is designed to monitor soil moisture in real-time using sensors and perform automatic watering based on a defined threshold, reducing manual intervention and potential human error. The methods used include hardware and software system design, installation at business partner locations, and training and mentoring. The implementation results show an increase in watering efficiency, water savings, and farmer work time, as well as an increase in the quality and quantity of Aglonema production. It is hoped that this innovation can be a sustainable solution to improve the competitiveness and welfare of ornamental plant business actors. Keywords: aglonema; Internet of Things (IoT); automatic sprinklers; productivity; community service.
Simulasi Dampak Ledakan Supernova terhadap Planet Terdekat Gomes, Margareth Jacoba Da; Sitanggang, Cesilia Uli Sondang; Gultom, Septi Maria; Situmorang, Howard; Wulandari, Dewi; Warty, Yuni
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 4 (2025): November
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i4.1202

Abstract

This study aims to analyze the comparison of kinetic energy generated by five planets in the solar system and to visually simulate the supernova explosion process as a part of exploring cosmic energy dynamics. A quantitative computational method was employed using Python programming within the Visual Studio Code environment to calculate the kinetic energy of each planet based on its mass and orbital velocity. The data were presented on a logarithmic scale graph to clearly illustrate the wide range of energy magnitudes. The simulation results show that Jupiter generates the highest energy, approximately 3,39 × 1038 Joules, while Mercury yields the lowest, around 6,83× 1030 Joules. In addition to numerical analysis, this research includes a visual simulation of a supernova explosion to depict the dramatic transition of a massive star collapsing and releasing a tremendous amount of energy. The video illustrates the sequential phases of the explosion, including core collapse, shock wave formation, and the outward dispersal of stellar material represented by intense light bursts and dynamic color shifts. This visualization reinforces the understanding of the extreme energy scales involved in supernova events and their impact on the surrounding cosmic environment, including the possible formation of neutron stars or black holes. This study demonstrates how computational modeling and visual simulations can complement each other in explaining complex astrophysical phenomena and serve as an educational tool to enhance understanding of cosmic energy and stellar evolution.
Simulasi Gerak Pengejaran Misil terhadap Target dengan Lintasan Melingkar Menggunakan Python Lahera, Lourensia Bravini; Namira, Cinta Marcella; Siregar, Elisa; Wulandari, Dewi; Situmorang, Howard; Warty, Yuni
JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah) Vol. 9 No. 2 (2025): November Edition
Publisher : Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jipfri.v9i2.4734

Abstract

This study aims to model the pursuit motion between guided missiles and a circularly moving aircraft using Python-based numerical simulation. The target moves along a circular path with a constant angular speed, while the missile follows a pure pursuit strategy, continuously adjusting its path toward the target's current position. Two scenarios are simulated: single pursuer and multi-agent pursuers. In the single-missile scenario, the missile forms a spiral trajectory and intercepts the target in approximately 4.9 seconds. In the multi-agent configuration, five missiles launched from different vertical positions successfully destroy the target within 8.3 seconds, with the first interception occurring at 6.7 seconds. The model is based on numerical solutions of differential equations governing relative motion dynamics. The results demonstrate that increasing the number of pursuers enhances interception speed and system effectiveness. The study is supported by animations, distance-time graphs, and damage analysis.