Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pemeriksaan Mata dan Edukasi untuk Menjaga Ketajaman Penglihatan bagi Warga Sembungharjo Permai, Genuk, Semarang Harka Prasetya; Christina Indrajati; Alteriana Mydriati Sita Pritasari; Atik Rahmawati; Nika Bellarinatasari; Suparmi Suparmi
ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Al-Matani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/arsy.v3i2.423

Abstract

Permasalahan yang dialami oleh warga di Perumahan Kelurahan Sembungharjo Permai adalah kurangnya pengetahuan tentang bagaimana menjaga kesehatan mata. Hal ini terbukti banyak warga yang mengeluhkan mengalami penurunan penglihatan, sering pusing saat membaca, mata kering dan kabur ketika mengendarai kendaraan. Gejala-gejala tersebut diduga akibat penggunaan layar monitor yang berlebihan.  Oleh karena itu, PkM ini bertujuan memberikan edukasi kepada warga, melakukan pemeriksaan dan konsultasi mata, serta pemberian kacamata baca gratis. Hasil PkM ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesehatan mata bagi warga Perumahan Sembungharjo Permai, Genuk, Semarang. Edukasi yang diberikan oleh dokter spesialis mata yang sudah berpengalaman bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan peserta PkM dalam menjaga kesehatan mata terutama dengan bijak dalam menggunakan gadget. Pemeriksaan mata dan konsultasi gratis yang diberikan oleh dokter spesialis mata bermanfaat sebagai upaya menjaga kesehatan mata bagi Warga Sembungharjo Permai, Genuk, Semarang. Warga mengharapkan bahwa PkM dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan ada kerjasama dengan optik maupun rumah sakit yang dapat memberikan kacamata gratis sesuai hasil pemeriksaaan maupun operasi katarak gratis.
Pengaruh Berbagai Faktor Eksternal terhadap Stabilitas Pigmen Bixin dari Selaput Biji Kesumba (Bixa orellana L.) Potensi sebagai Pewarna Alami Makanan Suparmi
Sains Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 1 (2009)
Publisher : Fakultas Kedokteran; Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/sainsmed.v1i1.1683

Abstract

HUBUNGAN ANTARA POLA PENGASUHAN ANAK DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 6 – 59 BULAN Arini Asma Syahida; Ratnawati .; Suparmi .
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 1, No 1 (2022): September
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.68 KB)

Abstract

Stunting merupakan permasalahan utama gizi anak Indonesia. Salah satupenyebab stunting yaitu pola pengasuhan anak yang secara tidak langsungmempengaruhi status gizi. Pola pengasuhan merupakan sikap orang tua kepadaanak yang memiliki suatu pola yang relatif dan konsisten. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui hubungan antara pola pengasuhan anak dengan kejadianstunting. Jenis penelitian ini analitik observasional dengan rancangan case control.Data diambil dengan wawancara menggunakan kuesioner. Sampel penelitianberjumlah 50 balita berusia 6 – 59 bulan. Pengambilan sampel dilakukan denganconsecutive sampling. Hubungan antara pola pengasuhan anak dengan stuntingdianalisis dengan uji chi-square, fisher exact, dan regresi logistik. Hasil analisisbivariat menunjukkan perawatan kesehatan tidak berhubungan dengan kejadianstunting (p=0.349; OR=4.57; CI 95%=0.47 – 44.17), pemberian makan anakberhubungan dengan kejadian stunting (p=0.004; OR=9.04; CI 95%=1.74 –46.89); pengasuh anak tidak berhubungan dengan kejadian stunting (p=0.480;OR=1.66; CI 95%=0.40 – 6.78), kebiasaan pengasuhan berhubungan dengankejadian stunting (p=0,002; OR=7,94; CI 95%=1,88 – 33,50). Analisis multivariatmenunjukkan faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu pemberianmakan anak dan kebiasaan pengasuhan. Pemberian makan anak dan kebiasaanpengasuhan berhubungan dengan kejadian stunting. Pemberian makan anak yangburuk berisiko anaknya menderita stunting 9,04 kali dibandingkan anak dari ibuyang pemberian makannya baik. Kebiasaan pengasuhan buruk berisiko anaknyamenderita stunting 7,94 kali dibandingkan anak yang kebiasaan pengasuhannyabaik.
Efforts to maintain visual acuity for the ta'lim assembly at the Daarul Ghufroon Indonesia Foundation (YADIN) Brebes Alteriana Mydriati Sita Pritasari; Christina Indrajati; Atik Rahmawati; Suparmi Suparmi
Community Empowerment Vol 8 No 6 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.8592

Abstract

The focus of this community service is the lack of knowledge and skills in maintaining eye health. This community service aims to increase the knowledge and behavior of the YADIN Brebes congregation regarding efforts to maintain visual acuity. There were 97 participants in the activity where 27.84% were elderly. The method includes counseling, examination and consultation on the results of eye refraction tests and the distribution of eye drops. Participants who need glasses are given free reading glasses. The results of the refractive test of the right and left eyes showed that 45.36% had a brittle eye lens, where 32.98% of them were recommended for cataract surgery.
Upaya Peningkatan Kesehatan di Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung Kabupaten Demak melalui Pemeriksaan dan Penyuluhan Kesehatan Masfiyah Masfiyah; Sampurna Sampurna; Iwang Yusuf; Kamilia Dwi Utami; Suparmi Suparmi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kedokteran Vol 2, No 3 (2023): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/abdimasku.2.3.102-111

Abstract

Timbulsloko merupakan sebuah desa di wilayah pesisir Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah, Indonesia yang terdampak banjir rob sehingga seluruh desa tergenang air. Dampak kesehatan yang dialami oleh masyarakat Timbulsloko terlihat dari menurunnya status kesehatan. Genangan air yang setiap hari dilewati menyebabkan banyak masyarakat yang mengeluh penyakit kulit berupa gatal-gatal dan gangguan pencernaan, seperti diare. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) bertujuan untuk meningkatkan kesehatan warga masyarakat melalui penyuluhan kesehatan terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis. Metode pelaksanaan PkM terdiri dari Penyuluhan kesehatan mengenai PHBS khususnya cara mencuci tangan yang baik. Sebagian besar masyarakat yang memeriksakan kesehatannya adalah perempuan 35(81,4%) dengan umur bervariasi dari balita sampai lansia. Prosentase terbesar pasien adalah umur pra lansia dan lansia 32(74,5%). Terdapat 7 (21,9 %) masyarakat yang memeriksakan diri dengan kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dl dan terdapat 18(56,3%) dengan kadar asam urat yang melebihi nilai normal. PkM di Desa Timbulsloko, Sayung, Demak bermanfaat sebagai upaya peningkatan kesehatan masyarakat yang memiliki keterbatasan akses layanan kesehatan. Penyuluhan mengenai PHBS khususnya cara mencuci tangan sesuai metode WHO bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk menjaga kebiasaan cuci tangan agar terhindar dari penyakit infeksi. Pemeriksaaan dan pengobatan gratis sebaiknya dilaksanakan secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan warga Timbulsloko yang memiliki wilayah pemukiman terendam air rob. Dukungan dari semua pihak baik akademisi, pemangku kebijakan dan politisi sangat diperlukan untuk mengangkat derajat warga Timbulsloko. Timbulsloko is a village in the coastal territory of Sayung, Demak, Central Java, Indonesia, entirely submerged by flooding. The deteriorating health status of the Timbulsloko population is evidence of the adverse health effects experienced by that culture. Many people suffer from skin diseases, such as itching, and digestive disorders, such as diarrhea, due to the daily influx of water. The activities of this community service (PkM) seek to improve the health of citizens through health coverage associated with Clean and Healthy Behavior (PHBS), medical examinations, and free medical care. The method of implementing PkM consists of health assessments regarding PHBS, specifically how to cleanse hands properly. Most of those who examined their health were women over 35 (81,4%), ranging in age from young to old. 74.5 percent of patients are younger than 32 years of age. Seven people (21.9%) self-tested for 200 mg/dl blood sugar levels, and eighteen (56.3%) had uric acid levels that exceeded normal. PkM in the villages of Timbulsloko, Sayung, and Demak contributes to improving public health in a region with limited access to health services. Knowledge of PHBS, in particular how to cleanse hands according to WHO methods, is advantageous for increasing public awareness of the importance of hand washing in preventing the spread of infectious diseases. In order to enhance the health of Timbulsloko residents residing in flooded residential areas, free inspections and treatments must be performed continuously and without cost. To raise the standards of the Timbulsloko people, support from all parties, including academics, policymakers, and legislators, is required.
Personal Higiene, Ketersediaan Air, dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 6–59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Singorojo I, Kabupaten Kendal: Personal Hygiene, Water Availability, and Environmental Sanitation with the Incidence of Stunting in Toddlers Aged 6–59 Months in the Working Area of the Singorojo I Public Health Center, Kendal Regency Veramita Nanda Pradana; Suparmi Suparmi; Ratnawati Ratnawati
Amerta Nutrition Vol. 7 No. 3 (2023): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v7i3.2023.421-426

Abstract

Backgrounds: Stunting is a chronic nutritional problem in Indonesia. The increase in the incidence of stunting in Indonesia is influenced by various factors such as maternal, nutritional, socioeconomic, and environmental factors. Personal hygiene of mothers and children, access to basic sanitation, and clean water are associated with high stunting rates in the Singgorojo 1 Public Health Center. Objectives: Determined the relationship between personal hygiene, water availability, and environmental sanitation with the incidence of stunting in toddlers aged 6–59 months. Methods: Observational analysis used a case-control design. Data were collected through interviews using questionnaires and observation of children. The affordable population of this study was toddlers aged 6-59 months in the working area of ​​the Singgorojo Health Center 1. The sample used was 50 toddlers aged 6-59 months. The sampling technique was carried out by consecutive sampling. Data analysis used Chi-Square, Fisher Exact, and Logistic Regression tests. Results: The relationship between personal hygiene (OR=5.762; p=0.012; 95% CI=1.363–24.362), water availability (OR=4.571; p=0.349; 95% CI=0.473–44.170), and environmental sanitation with stunting incidence ( OR=9.333; p=0.001; 95% CI=2.431–35.839). The results of the multivariate analysis of the relationship between personal hygiene (OR=3.867; p=0.111; =1.353; 95% CI=0.732–20.423), water availability (OR=10.305; p=0.066; =2.333; 95 % CI =0.858–123.732), and environmental sanitation with stunting incidence (OR=10.535; p=0.002; =2.355; 95% CI=2.419–45.887). Conclusions: Personal hygiene and environmental sanitation are associated with stunting in toddlers aged 6–59 months.
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MELALUI SKRINING TUBERCULOSIS PARU DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN RUTIN Dian Ayu Listiarini; Afridatul Luailiyah; Suparmi Suparmi; Ahmad Umar Alfaruq
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24468

Abstract

Abstrak: Tuberkulosis (TB) paru merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia dengan angka kematian yang tinggi. Oleh karena itu, skrining TB paru sangatlah penting. Namun angka penemuan kasus baru TB paru mengalami penurunan khususnya di Kota Semarang. Tujuan dari layanan ini adalah untuk mengidentifikasi orang-orang yang berisiko tinggi terkena TBC paru sehingga dapat segera dilakukan tindakan lebih lanjut. Pengabdian dilakukan oleh tim Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung dengan menggunakan teknik edukasi dan wawancara medis mengenai tanda dan gejala tuberkulosis paru. Peserta diberikan pertanyan secara lisan setelah dilakukan edukasi untuk memastikan peserta sudah memahami materi yang disampaikan. Setelah itu dilakukan pemeriksaan kesehatan meliputi tekanan darah, pengukuran fisik, kadar glukosa darah acak (GDS), kadar kolesterol total, dan kadar asam urat. Sebanyak 166 orang mengikuti kegiatan ini. Dari hasil pengabdian tersebut, ditemukan 10 peserta yang berisiko tinggi terkena tuberkulosis paru. Peserta yang berisiko tinggi terkena tuberkulosis paru akan dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk evaluasi lebih lanjut.Abstract: Pulmonary tuberculosis (TB) is one of the main health problems in Indonesia with a high mortality rate. Therefore, pulmonary TB screening is very important. However, the rate of discovery of new cases of pulmonary TB has decreased, especially in the city of Semarang. The aim of this service is to identify people who are at high risk of developing pulmonary TB so that further action can be taken immediately. The service was carried out by the Faculty of Medicine team at Sultan Agung Islamic University using educational techniques and medical interviews regarding the signs and symptoms of pulmonary tuberculosis. After that, a health examination was carried out including blood pressure, physical measurements, random blood glucose levels (RBG), total cholesterol levels and uric acid levels. A total of 166 people took part in this activity. From the results of this service, it was found that 10 participants were at high risk of developing pulmonary tuberculosis. Participants who are at high risk of developing pulmonary tuberculosis will be referred to the nearest health facility for further evaluation.
PEMERIKSAAN VISUS SERTA EDUKASI MENGENAI MATA MERAH DAN PENGGUNAAN OBAT TETES Harka Prasetya; Alteriana Mydriati Sita Pritasari; Atik Rahmawati; Nika Bellarinatasari; Hikban Fiqhi K; Raditya Pradana Daryosta K; Wakhid Wibowo; Agus Setiyono; Ajik Kurniawan; Tirtanti Siwi Ariana; Tri Ningsih; Puji Lestari; Tyas Puji Ratnasari; Qurrotu A'yunina; Suparmi Suparmi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20395

Abstract

Abstrak: Tingkat pengetahuan dan kesadaran warga pesantren dalam menjaga kesehatan mata masih tergolong rendah, maka pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan memberikan pemeriksaan dan konsultasi mata, serta edukasi mengenai mata merah dan penggunaan tetes mata di Pondok Pesantresn (Ponpes) Islam Baitussalam, Mijen, Semarang. Kegiatan pemeriksaaan kesehatan mata dan edukasi diikuti oleh warga Ponpes Baitussalam, Mijen Semarang sebanyak 173 orang, yang berusia antara 7-76 tahun. Evaluasi keberhasilan edukasi dilaksanakan melalui pemberian pertanyaan sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil pemeriksaaan mata diperoleh bahwa 43,9% peserta memiliki penglihatan yang normal, 38,2% memerlukan kacamata, 16,2% mengalami myopia, dan 15% memerlukan rujukan. Edukasi mengenai mata merah dan penggunaan tetes mata bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan sebesar 10% bagi warga pesantren Baitussalam, Mijen Semarang. Warga mengharapkan bahwa PkM dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan ada kerjasama dengan optik maupun rumah sakit yang dapat memberikan kacamata gratis sesuai hasil pemeriksaaan maupun operasi katarak gratis.Abstract: The level of knowledge and awareness of residents in keeping eye health is still low, so devotion to the community (PkM) waas aimed at providing examination and eye consultation, as well as education about red eyes and the use of eye drops in Pondok Pesantresn (Ponpes) Islam Baitussalam, Mijen, Semarang. The eye health examination and education activities were followed by the citizens of Ponpes Baitussalam, Mijen Semarang of 173 people, who are between 7-76 years of age. Evaluation of educational success was carried out by asking questions before and after the examination. Eye examinations showed that 43.9% of participants had normal vision, 38.2% needed glasses, 16.2% had myopia, and 15% needed reference. Education about red eyes and the use of eye drops is beneficial to increasing knowledge by 10% for the residents of the Baitussalam, Mijen Semarang. Citizens expect that the PkM can be implemented continuously and there is cooperation with optics and hospitals that can provide free glasses according to the results of the examination as well as free cataract surgery.
Saltwater Fish Powder for Amelogenesis in Zebrafish Larvae (Danio rerio) Sandy Christiono; Seno Pradopo; Islamy Rahma Hutami; Novia Indasari; Arlina Nurhapsari; Yayun Siti Rochmah Rochmah; Zurairah Ibrahim; Savira Nurazky Yuniar; Suparmi
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 16 No. 2 (2024): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jipk.v16i2.54677

Abstract

Graphical Abstract Highlight Research 1. The saltwater fish powder is rich in omega3, vitamin D, and calcium which helps tooth amelogenesis. 2. LC50 Toxicity Test was carried out using zebrafish larvae (Danio rerio) with negative control, positive control using 3,4-dichloroanilin, and treatment groups with saltwater fish powder solution in 6 different concentration. 3. No signs of zebrafish embryo mortality or developmental abnormalities on treatment group from the lowest (125μg/ml) nor highest concentration (4000μg/ml). 4. Saltwater fish powder has proven lack of toxicity. Abstract Many nutrients found in saltwater fish are thought to promote amelogenesis in ameloblast cells during tooth development. Although its toxicity is uncertain, saltwater fish powder provided benefits for amelogenesis. Zebrafish embryos have complex metabolic pathways and comprehensive physiological reactions. The LC50 toxicity of saltwater fish powder on zebrafish embryos was investigated in this study. The aim of the of the study is to determine the effect of LC50 toxicity on saltwater fish powder on zebrafish embryos. The experimental research method was a post-test-only control group design, consisting of eight groups, namely the negative control and the internal group using embryo media, the positive control using 3,4-dichloroanillin, and the treatment group 125μg / ml, 250μg / ml, 500μg / ml, 1000μg / ml, 2000μg / ml, and 4000μg / ml using 384 zebrafish embryos. Saltwater fish powder is diluted and observed for 96 hours, controlled every 24 hours. It was found that saltwater fish powder was not toxic because there were no dead zebrafish embryos from various concentrations, negative control, and internal control.