Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Tingkat Literasi Media Digital pada Mahasiswa Pendidikan Biologi di Era Revolusi Industri 4.0 Irfan, M; Sainab; Fitrah
Indonesian Journal of Educational Science (IJES) Vol 5 No 2 (2023): Indonesian Journal of Educational Science (IJES)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/ijes.v5i2.2396

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi media digital pada mahasiswa program studi Pendidikan Biologi di era revolusi industri 4.0. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan metode survei. Pemilihan responden menggunakan teknik random sampling. Jumlah responden penelitian 240 orang yang merupakan mahasiswa aktif angkatan 2015-2021. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar angket. Analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif yang meliputi individual competences framework. Hasil penelitian diperoleh bahwa mahasiswa Pendidikan Biologi pada kategori use (technical skill) 63.33% di tingkatan medium dan 36,67% di tingkatan advanced. Tingkat literasi media digital mahasiswa Pendidikan Biologi pada kategori critical understanding 0.4% berada pada tingkatan basic, 80% pada tingkatan medium, dan 19,59% pada tingkatan advanced. Sedangkan untuk kategori communicative abilities 1.25% berada di tingkatan basic, 80% di tingkatan medium, dan 17,9% berada di tingkatan advanced. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat literasi media digital mahasiswa Pendidikan Biologi ditinjau dari individual competences framework sebagian besar masih berada pada tingkatan medium. Hasil ini dapat menjadi rujukan dalam penentuan kebijakan institusi untuk meningkatkan kemampuan literasi media digital pada mahasiswa. Abstract This study aims to determine the digital media literacy level of students in the Biology Education program in the industrial revolution 4.0 era. This research is quantitative descriptive research, using a survey method. Selection of respondents using a random sampling technique. The number of research respondents was 240 people who were active students of the 2015 – 2021 class. The instrument used in this study was a questionnaire sheet. Data analysis was performed using descriptive analysis which included the individual competencies framework. The results showed that students of Biology Education in the category of use (technical skills) were 63.33% at the medium level and 36.67% at the advanced level. The digital media literacy level of Biology Education students in the critical understanding category is 0.4% at the basic level, 80% at the medium level, and 19.59% at the advanced level. Meanwhile, for the category of communicative abilities, 1.25% is at the basic level, 80% is at the medium level, and 17.9% is at the advanced level. Based on these results, it can be concluded that the level of media digital literacy of Biology Education students in terms of individual competencies framework is mostly still at the medium level. These results can be used as a reference in determining institutional policies to improve students’ digital media literacy skills.
Peripheral Ulcerative Keratitis: A Serious Corneal Inflammation: Poster Presentation - Case Report - Resident Fitrah; Havizra Vitresia; Getry Sukmawati
Majalah Oftalmologi Indonesia Vol 49 No S2 (2023): Supplement Edition
Publisher : The Indonesian Ophthalmologists Association (IOA, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35749/ssgrxa71

Abstract

Abstract Introduction : Peripheral ulcerative keratitis (PUK) is a rare, but severe sight-threatening inflammatory condition that affects the cornea. PUK is characterized by peripheral corneal ulceration, stromal thinning, and neovascularization that can lead to corneal perforation and vision loss. Although PUK can occur in individuals without underlying systemic disease, it is most commonly associated with autoimmune disorders. Case Illustration : A 53-year-old woman presented to the ophthalmology clinic with complaints of redness, foreign body sensation, and blurred vision in her both eye for the past three days. On examination, slit-lamp biomicroscopy revealed a peripheral corneal ulcer. She had a history of rheumatoid arthritis for the past 2 months and was being treated with methotrexate and metylprednisolone. Laboratory investigations revealed elevated Anti-CCP IgG, which confirmed the presence of rheumatoid arthritis. Discussion : PUK is most commonly associated with autoimmune disorders, particularly rheumatoid arthritis, but may also occur in individuals with infectious, degenerative or traumatic corneal injuries. Immune- mediated inflammation, complement activation, and tissue destruction are thought to be involved in the pathogenesis of PUK. The diagnosis of PUK requires a thorough ophthalmic examination, including slit-lamp biomicroscopy, and laboratory investigations for underlying autoimmune disorders. Conclusion : PUK is a rare but serious ocular disease that requires prompt diagnosis and management to prevent severe complications such as corneal perforation and vision loss. Although PUK can occur in individuals without underlying systemic disease, it is most commonly associated with autoimmune disorders, particularly rheumatoid arthritis.
Analisis Faktor Risiko Penyebab Diabetes Melitus dengan Menggunakan Regresi Logistik Biner Rahma Sri Susanti; Sri Dewi Anugrawati; Fitrah; Jusman Usman; Yusrianto
Jurnal MSA (Matematika dan Statistika serta Aplikasinya) Vol 11 No 2 (2023): VOLUME 11 NO 2 TAHUN 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/msa.v11i2.41051

Abstract

Penyakit Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit tidak menular dengan jumlah penderita yang meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar di tahun 2018, prevalensi penyakit Diabetes Melitus di Indonesia mengalami peningkatan pada umur >15 tahun. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang menderita penyakit Diabetes Melitus. Pemahaman terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Diabetes Melitus dapat menjadi acuan untuk menurunkan risiko kejadian Diabetes Melitus. Pada penelitian ini digunakan model regresi logistik biner untuk melihat faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang sehingga menderita penyakit Diabetes Melitus dengan mengambil data dari 42 orang pasien, baik yang menderita diabetes melitus maupun tidak, di area kerja Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) Bone Tua Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara di Tahun 2022. Model regresi logistik biner adalah salah satu model regresi yang dapat melihat hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat berbentuk dikotomi (biner). Penelitian ini menggunakan 7 variabel bebas yaitu Jenis kelamin, umur, Pendidikan terakhir, pengetahuan terhadap penyakit Diabetes Melitus, riwayat keluarga yangmenderita Diabetes Melitus, pola makan, dan aktifitas fisik dan 1 variabel terikat yaitu penderita Diabetes Melitus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketujuh variabel bebas hanya ada 4 variabel yang berpengaruh terhadap Penyakit Diabetes Melitus yang diderita seseorang yaitu variabel riwayat keluarga yang menderita Diabetes Melitus, pengetahuan terhadap penyakit Diabetes Melitus, pola makan, dan aktifitas fisik. Variabel riwayatkeluarga yang menderita Diabetes Melitus merupakan variabel yang berpengaruh sangat signifikan pada faktor risiko penyebab seseorang menderita Diabetes Melitus.
Pencegahan Pernikahan Dini Dalam Perspektif Hukum dan Kesehatan di Kelurahan Pammana Andi Dadi Mashuri Makmur; Muharawati; Adam Chandra Kirana; Andi Muhammad Dika; Andri Ardian Aris; Elvira; fitrah
Compile Journal of Society Service Vol 2 No 1 (2024): September 2024
Publisher : YP-SDI Lamaddukelleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Early marriage represents a significant challenge in the village of Pammana, with elevated rates of early marriage frequently attributed to social and economic pressures, coupled with a dearth of comprehension regarding the adverse consequences of early marriage. This article examines the efficacy of an educational approach that emphasises the importance of reproductive health and understanding of related legislation in preventing early marriage. The socialisation activities conducted at MTS Satap Nurul Ulum Pammana employed discussion and question-and-answer methods that facilitated active student participation in understanding the risks associated with early marriage and the importance of pursuing continued education. The results of the socialisation demonstrated an enhanced awareness among the students regarding the consequences of early marriage, as well as a heightened motivation to pursue higher education. It is imperative that continued education and strict law enforcement be implemented in order to reduce the number of early marriages in the future.
Filosofi Lambang Ikan pada Bendera Adat Suku Kuti di Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau Fitrah; Faizah, Hasnah; Elmi, Kastri
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Desember 2024 - Januari 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v6i1.3543

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan tujuan untuk mendeskripsikan filosofi lambang ikan pada bendera adat suku Kuti di Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah bendera adat yang terdapat pada suku Kuti di Kecamatan Kepenuhan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah wawancara bersama narasumber yaitu Mamak Majo Mudo yang merupakan salah satu mamak adat pada suku Kuti di Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara yang dilakukan bersama narasumber. Teknik analisis data dilakukan dengan cara menjelaskan filosofi lambang ikan pada bendera adat suku Kuti, dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Penelitian ini menjelaskan tentang filosofi lambang ikan pada bendera adat suku Kuti di Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
Evaluasi Pelaksanaan Program Penanganan Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Baraka Fitrah; Usman, Usman; Majid, Makhrajani; Umar, Fitriani; Haniarti
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v6i1.1934

Abstract

Indonesia memiliki masalah gizi yang serius saat ini terkait kualitas sumber daya manusia. Masalah gizi pada balita masih menjadi masalah utama di masyarakat, salah satunya ialah stunting. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi bagaimana pelaksanaan dan kendala terhadap program penanganan stunting di wilayah kerja Puskesmas Baraka, Kabupaten Enrekang. Metode penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif deskriptif. Informan yang diwawancarai sebanyak 6 orang yaitu Kepala Puskesmas, Petugas Gizi 2 orang dan Kader Posyandu 3 orang.Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling serta dengan teknik wawancara mendalam kepada informan. Hasil penelitian didapatkan informasi mengenai program penanganan stunting yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Baraka, yaitu penyuluhan mengenai gizi dan pencegahan stunting terutama di 1000 HPK,pemberian makanan tambahan Ibu hamil KEK dan balita gizi kurang dengan kategori pelaksanaan program sudah optimal dan penegakkan ASI Eksklusif dengan kategori pelaksanaan program belum optimal, serta dalam pelaksanaan program tersebut masih terdapat kendala-kendala dalam pelaksanaannya sehingga disarankan kepada petugas gizi dan kader untuk lebih meningkatkan kinerja mengenai program penanganan stunting agar persentase stunting yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Baraka semakin menurun bahkan dibawah 20% serta kepada para ibu agar lebih rajin ke posyandu dengan membawa balitanya, mengikuti penyuluhan dan memperhatikan pemberian ASI Eksklusif hingga usia 6 bulan. Kata kunci: ASI Eksklusif; Gizi; PMT; Stunting
Analisis Makna dan Fungsi Peribahasa atau Potatah Potitih dalam Buku Sejarah Adat Istiadat Masyarakat Kepenuhan, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau Elmi, Kastri; Fitrah; Faizah, Hasnah
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 6 No. 5 (2025): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Agustus-September 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v6i5.5509

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan tujuan untuk menganalisis makna dan fungsi pada Peribahasa atau Potatah Potitih dalam Buku Sejarah Adat Istiadat Masyarakat Kepenuhan, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah Buku Sejarah Adat Istiadat Masyarakat Kepenuhan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan teknik catat, klasifikasi, dan dikontekstualisasikan sesuai dengan penggunaannya dalam narasi budaya yang ada. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peribahasa yang digunakan dalam kehidupan adat dan budaya masyarakat Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau yang terdapat di dalam buku Sejarah Adat Istiadat Masyarakat Kepenuhan. Penelitian ini menjelaskan makna dan makna dan fungsi pada Peribahasa atau potatah potitih dalam Buku Sejarah Adat Istiadat Masyarakat Kepenuhan, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
Malignant Transformation of Primary Acquired Melanosis into Conjunctival Melanoma in an Adolescent Male: A Clinico-Pathological Case Report and Management Review Fitrah; Ardizal Rahman; Mardijas Efendi
Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Vol. 9 No. 11 (2025): Bioscientia Medicina: Journal of Biomedicine & Translational Research
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/bsm.v9i11.1426

Abstract

Background: Conjunctival malignant melanoma (CMM) is a rare but potentially lethal ocular surface malignancy, especially uncommon in adolescents. It often arises from a precursor lesion known as primary acquired melanosis (PAM) with atypia. We present a case of CMM developing from long-standing PAM in an 18-year-old male, highlighting the diagnostic and therapeutic challenges in this unusual demographic. Case presentation: An 18-year-old male presented with a pigmented conjunctival lesion in his right eye, which had been present for over a decade but had recently shown progressive enlargement and darkening. Slit-lamp biomicroscopy revealed a 5x2 mm, variegated, hyperpigmented lesion on the bulbar conjunctiva with a prominent feeding vessel. The patient underwent an excisional biopsy using a "no-touch" technique with 4 mm margins and adjunctive double freeze-thaw cryotherapy. Histopathological analysis confirmed an invasive malignant melanoma, Breslow thickness of 1.8 mm, arising from PAM with severe atypia. Surgical margins were clear of the tumor. Conclusion: This case underscores that malignant transformation of conjunctival melanocytic lesions can occur even in young patients. The presence of a changing pigmented lesion, regardless of patient age, necessitates a high index of suspicion and a low threshold for excisional biopsy. Meticulous surgical technique combined with adjuvant therapy and vigilant long-term surveillance is paramount for optimizing patient outcomes.
Malignant Transformation of Primary Acquired Melanosis into Conjunctival Melanoma in an Adolescent Male: A Clinico-Pathological Case Report and Management Review Fitrah; Ardizal Rahman; Mardijas Efendi
Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Vol. 9 No. 11 (2025): Bioscientia Medicina: Journal of Biomedicine & Translational Research
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/bsm.v9i11.1426

Abstract

Background: Conjunctival malignant melanoma (CMM) is a rare but potentially lethal ocular surface malignancy, especially uncommon in adolescents. It often arises from a precursor lesion known as primary acquired melanosis (PAM) with atypia. We present a case of CMM developing from long-standing PAM in an 18-year-old male, highlighting the diagnostic and therapeutic challenges in this unusual demographic. Case presentation: An 18-year-old male presented with a pigmented conjunctival lesion in his right eye, which had been present for over a decade but had recently shown progressive enlargement and darkening. Slit-lamp biomicroscopy revealed a 5x2 mm, variegated, hyperpigmented lesion on the bulbar conjunctiva with a prominent feeding vessel. The patient underwent an excisional biopsy using a "no-touch" technique with 4 mm margins and adjunctive double freeze-thaw cryotherapy. Histopathological analysis confirmed an invasive malignant melanoma, Breslow thickness of 1.8 mm, arising from PAM with severe atypia. Surgical margins were clear of the tumor. Conclusion: This case underscores that malignant transformation of conjunctival melanocytic lesions can occur even in young patients. The presence of a changing pigmented lesion, regardless of patient age, necessitates a high index of suspicion and a low threshold for excisional biopsy. Meticulous surgical technique combined with adjuvant therapy and vigilant long-term surveillance is paramount for optimizing patient outcomes.
Perlindungan Hukum Produk Lokal Tembe Nggoli Bima sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi dalam Perspektif Sustainable Development Goals Fitrah; Firmanto, Taufik; Nasrullah
Jurnal Hukum Lex Generalis Vol 6 No 4 (2025): Tema Hukum Perdata dan Kenotariatan
Publisher : CV Rewang Rencang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56370/jhlg.v6i4.1627

Abstract

This study examines the legal protection of Tembe Nggoli, a traditional product from Bima, in the context of achieving the Sustainable Development Goals (SDGs). Using a mix-methods approach, the research found weak protection in both regulatory and practical aspects. The absence of specific local regulations, low legal literacy, and minimal institutional support are key challenges. Yet, local products have strong potential to improve welfare, preserve culture, and enhance economic competitiveness. Therefore, systematic and sustainable legal protection is essential to support the development of a local economy rooted in cultural wisdom.