Husnia Auliyatul Umma, Husnia Auliyatul
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Differences Levels of Sodium, Potassium, Calcium, and Magnesium Before and After Cisplatin Administration in Child with Osteosarcoma Wardhana, Hendra; Riza, Muhammad; Umma, Husnia Auliyatul
Journal of Maternal and Child Health Vol. 7 No. 5 (2022)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.923 KB)

Abstract

Background: Cisplatin is one of the most commonly used cytostatic chemotherapy agents, especially in patients with solid tumors such as osteosarcoma. The exact mechanism of whether and how cisplatin causes electrolyte disturbances is still unclear. This study aims to determine the differences in levels of sodium, potassium, calcium, and magnesium with the administration of cisplatin in children with osteosarcoma.Subjects and Method: This was an analytical retrospective study using secondary data in the form of medical records. The sample size in this study was calculated by the single proportion for
Hubungan Durasi Tidur dengan Memori Jangka Pendek pada Siswa Sekolah Dasar Putra, Farras Handyra; Umma, Husnia Auliyatul; Moelyo, Annang Giri
Sari Pediatri Vol 26, No 3 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp26.3.2024.152-7

Abstract

Latar belakang. Fungsi tidur secara tepat hingga kini masih belum jelas, tetapi dipercaya bahwa kekurangan durasi tidur dapat menurunkan kinerja kognitif memori jangka pendek. Namun, hasil beberapa penelitian yang sudah dilaksanakan tidak sejalan dengan teori tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara durasi tidur dan memori jangka pendek, dengan harapan mendapatkan hasil yang baru dan signifikan yang sejalan dengan teori yang sudah ada.Tujuan. Mengetahui hubungan antara durasi tidur dengan memori jangka pendek pada siswa SD Al-Islam 2 Jamsaren Surakarta.Metode. Penelitian ini menggunakan studi analitik cross-sectional dengan sampel siswa tingkat sekolah dasar kelas 4-6 SD Al-Islam 2 Jamsaren Surakarta. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner SDSC untuk mengetahui durasi tidur dan tes FDST untuk menentukan kualitas memori jangka pendek anak. Teknik analisis yang digunakan adalah uji analisis chi-square dan uji multivariat regresi logistik. Jika pada analisis bivariat terdapat lebih dari 1 variabel bebas/perancu yang signifikan (p<0.25), maka dilanjutkan dengan analisis multivariat. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik dengan signifikansi statistik p<0,05. Hasil. Hasil uji bivariat yang signifikan (p<0,05) didapatkan pada uji chi-square durasi tidur dengan memori jangka pendek.Kesimpulan. Terdapat hubungan antara durasi tidur dengan memori jangka pendek pada siswa tingkat sekolah dasar. 
Correlation between Blood Sodium and CD4 Level in Pediatrics with Human Immunodeficiency Virus Infection Maulana, Shahdan Taufik; Umma, Husnia Auliyatul; Nugroho , Hari Wahyu
Journal of Maternal and Child Health Vol. 10 No. 4 (2025)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26911/thejmch.2025.10.04.04

Abstract

Background: Electrolyte disorders such as hyponatremia are often found in human immuno­deficiency virus (HIV) patients. It is closely correlated with HIV morbidity and mortality. Sodium levels have also been reported to correlate with cluster of differentiation 4 (CD4) in adult subjects, but it is not yet known how in children with HIV infection.This study conducted to analyze the correlation between electrolyte levels, especially sodium, and CD4 levels in children with HIV infection. Subjects and Method: Descriptive analytical study with a cross-sectional design. The subjects were 42 pediatric HIV patients aged 0-18 years who were willing to undergo sodium and CD4 level examinations. Subjects with liver cancer, liver cirrhosis and cardiovascular disease and opportu­nistic infections in HIV were excluded. Subjects were selected by consecutive sampling. The dependent variables was blood sodium levels, while the independent variables was CD4 counts, and the confounding variables were age, and ARV duration use. Sodium levels were measured using the Cbs400, Jokoh ex-d and smarlyte devices while CD4 levels were measured using the BD FACSCount device by flow cytometry. The correlation between sodium and ARV duration use on CD4 levels analyzed by Pearson test, while correlation between patient’s age and CD4 levels analyzed by Spearman rank test. The multiple linear regression used to control the confounding variables. Results: The average sodium level in pediatric HIV patients at Dr. Moewardi Surakarta Regional General Hospital (Mean= 131.19; SD= 5.68 mEq/L), while the average CD4 level (Mean= 940.40; SD= 464.81 cells/μL). Pearson test showed a positive and weak correlation between sodium levels and CD4 counts (r= 0.32; p = 0.040), meaning that the higher the sodium level, the higher the CD4 count. There was a negative and very weak correlation with the duration of ARV use (r= -0.18; p= 0.254), meaning that the higher the sodium level, the lower the CD4 count. Spearman Rank test showed a correlation between age and CD4 count (r= -0.52; p<0.001), meaning that the older the person, the lower the CD4 count. The results of linear regression showed that there was a significant influence between sodium levels on CD4 count (b= 24.99; p= 0.029) and patient age (b= -55.21; p=0.003). Conclusion: Sodium levels have a moderate positive correlation with CD4 levels in pediatric patients with HIV infection. Examination of sodium levels can be an additional parameter in routine monitoring of the immunodeficiency status of pediatric HIV patients.
Peran Pengetahuan Orang Tua dalam Tindakan Swamedikasi Demam Akut pada Anak Ariani, Fauzia Endri; Umma, Husnia Auliyatul; Candrarukmi, Dewinda
Sari Pediatri Vol 27, No 3 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp27.3.2025.159-65

Abstract

Latar belakang. Demam adalah gejala umum pada anak-anak dan keputusan orang tua dalam merawat demam anak mereka dapat berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan anak. Pengetahuan orang tua tentang tindakan swamedikasi untuk demam akut diidentifikasi sebagai faktor penting dalam pengambilan keputusan perawatan.Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah menyelidiki hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua dengan tindakan swamedikasi demam akut pada anak.Metode. Penelitian ini menggunakan dengan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling untuk memilih subjek penelitian dengan jumlah 58 orang. Data primer dikumpulkan dengan pengisian kuesioner oleh subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Analisis menggunakan univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji Regresi Logistik Berganda dengan perangkat lunak analisis statistik. Hasil. Terdapat 58 subjek untuk dianalisis terdapat korelasi antara tingkat pengetahuan orang tua dengan tindakan swamedikasi demam akut pada anak (p=0,000, OR=24,583, IK95%=2,845-193,611). Selain itu, terdapat faktor lain yang memiliki hubungan signifikan dengan tindakan swamedikasi yaitu pekerjaan orang tua pekerjaan orang tua (p=0,018, OR=7,904, IK95%=1,435-43,545) dan pendidikan orang tua (p=0,028, OR=17,423 IK95%=1,360-223,179).Kesimpulan. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua dengan tindakan swamedikasi demam akut pada anak. Terdapat faktor lain yang memiliki hubungan dengan tindakan swamedikasi yaitu pekerjaan orang tua dan pendidikan orang tua.