Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

STUDI ANALISIS BETON MUTU TINGGI SCC (SELF COMPACTING CONCRETE) MENGGUNAKAN CAMPURAN LIMBAH MARMER DAN SUPERPLASTICIZER Muhammad Haidar Irfansyah; Anis Rakhmawati; Yudhi Arnandha
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1073.614 KB) | DOI: 10.31002/jris.v2i1.4182

Abstract

Beton mutu tinggi adalah beton yang memiliki kuat tekan lebih besar dibandingkan beton normal biasa. Self Compacting Concrete (SCC) adalah beton baru yang dapat mengisi ruang secara padat tanpa menggunakan vibrator. Salah satu cara untuk membuat beton SCC adalah penambahan superplasticizer. Penggunaan campuran limbah marmer sebagai pengganti sebagian agregat halus dapat memperkuat nilai kuat tekan beton. Sehingga pada penelitian ini digunakan superplasticizer dan limbah marmer dalam pembuatan beton SCC untuk mendapatkan beton mutu tinggi.            Metode penelitian pembuatan beton sesuai SNI 03-2834-2000. Variabel pada penelitian ini yaitu terletak pada kadar campuran limbah marmer sebesar 0%, 20%, 30%, dan 40%. Benda uji direndam selama 28 hari kemudian dilakukan uji kuat tekan menggunakan Compression Testing Machine (CTM).            Hasil penelitian kuat tekan rata-rata beton normal sebesar 36,542 MPa, beton normal dengan campuran limbah marmer dan superplasticizer sebesar 36,898 MPa, beton campuran limbah marmer 20% sebesar 40,692 MPa, beton campuran limbah marmer 30% sebesar 41,270 MPa, dan beton campuran limbah marmer 40% sebesar 41,948 MPa. Disimpulkan bahwa penambahan campuran limbah marmer dan superplasticizer pada beton SCC berpengaruh terhadap kenaikan laju kuat tekan beton seiring bertambahnya persentase limbah marmer.
EVALUASI BAUT PADA SISTEM SAMBUNGAN WOOD PLASTIC COMPOSITE (WPC) JATI DENGAN VARIASI KUAT PENGENCANG METODE GESER DUA IRISAN BERDASARKAN NDS 2018 Khoirun Ni’am; Yudhi Arnandha; Fajar Susilowati
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.18 KB) | DOI: 10.31002/jris.v2i1.4179

Abstract

Wood Plastic Composite (WPC) merupakan salah satu produk pemanfaatan limbah serbuk kayu dan polimer plastik HDPE (High Density Polyethlene) yang dibentuk melalui sistem ekstrusi. Penggunaan WPC sebagai bahan komponen struktural memiliki keterbatasan pada ukuran. Oleh karena itu diperlukan sambungan baut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kapasitas sambungan WPC menggunakan alat sambung baut. Proses pemasangan baut menggunakan torque wrench, untuk mengetahui kekencangan yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode geser dua irisan. Menggunakan baut standar dengan diameter 10 mm. Tahanan lateral pengujian didapat dari 5% Offset diameter. Penelitian dilakukan di laboratorium Bahan Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai tahanan lateral WPC jati dengan nilai pengencang 6 Nm, 9 Nm, 12 Nm dan15 Nm diperoleh angka berturut-turut sebesar 15182,2 N; 17348,8 N; 15725,6 N; 19563 N. Nilai tahanan lateral pada variasi kekencangan 12 Nm mengalami penurunan dikarenakan baut terlalu kuat dan kaku menyebabkan WPC mengalami kegagalan terlebih dahulu sehingga sistem sambungan tidak bekerja dengan baik. Variasi kekencangan 15 Nm mendapatkan nilai tahanan lateral terbesar dikarenakan semakin besar kekencangannya semakin besar tahanan lateralnya.
Studi Perancangan Model Jembatan Rangka Pejalan Kaki Menggunakan Baja Ringan Sandi Prabowo; Yudhi Arnandha; Dedy Firmansyah
Reviews in Civil Engineering Vol 6, No 1 (2022): Reviews In Civil Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/rice.v6i1.5755

Abstract

Abstrak. Jembatan pejalan kaki umumnya menggunakan beton bertulang atau kayu, keduanya memiliki kekurangan dari biaya dan pelaksanaan, sehingga perlu alternatif pemilihan material jembatan. Penelitian ini membahas perencanaan jembatan rangka pejalan kaki menggunakan material baja ringan. Metode analisis struktur jembatan menggunakan SAP 2000 dan SNI 7971-2013. Beban jembatan menggunakan SNI 1725-2016 dan SEMPU No. 02/SE/M/2010. Perencanaan ini dilakukan pada bentang 3 m, 4 m, 5 m, dan 6 meter. Hasil penelitian yang didapatkan adalah baja ringan dapat menjadi alternatif material pembuatan jembatan rangka pejalan kaki. Jembatan dapat menahan beban 570 kg. Biaya jembatan pelat lantai kayu bengkirai sebesar Rp. 2.777.000, Rp. 3.595.000, Rp. 4.079.500, dan Rp. 4.440.500. Untuk jembatan pelat lantai profil R sebesar Rp. 1.810.000, Rp. 2.453.000, Rp. 3.523.500, dan Rp. 3.744.500. Durasi pelaksanaan maksimal 7 jam. Metode pelaksanaan yaitu perakitan dilakukan di tempat lain kemudian di lokasi jembatan tinggal dipasang. Hasil perencanaan tersebut dijadikan manual/standar pembuatan jembatan rangka pejalan kaki.
KEKUATAN SAMBUNGAN DUA TAMPANG PADA MDF DENGAN ALAT SAMBUNG PASAK WPC Ali Murtopo; Elmi Nur Sayekti; Yudhi Arnandha
TEKNISIA Vol 27 No 2 (2022): Teknisia
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknisia.vol27.iss2.art4

Abstract

MDF (Medium Density Fiberboard) and WPC (Wood Plastic Composite) are innovative results of using sawdust waste to overcome the problem of wood scarcity. This study used a WPC Teak dowel because it has high shear strength and does not cause rust marks. This study was conducted to determine the value of the MDF connection capacity using WPC Teak dowel connectors and to determine the connection failure mode based on the EYM (European Yield Model) theory. This study used a WPC Teak dowel with a diameter of 6 mm, 8 mm, 10 mm, and 12 mm. The type of connection is a double-shear wooden joint using MDF. The test was carried out at the Structural Laboratory, Civil Engineering Department, Tidar University using a Compression Testing Machine to get the value of the connection capacity and test failure mode based on the MDF bearing strength and WPC Teak post failure referring to ASTM D764-97a. The test results obtained an average connection capacity value WPC dowel with a diameter of 6 mm, 8 mm, 10 mm, and 12 mm, respectively, which was 1094 N; 1870 N; 2439 N; and 3462. The highest average connection capacity value at 12 mm diameter was 3462 N, and the lowest at 6 mm was 1094 N.
Analisis Jarak Pengereman Laju Kereta Api untuk Mencapai Kecepatan Minimum pada Saat Emergency on Track Wahyu Adi Pratama; Yudhi Arnandha; Evi Puspitasari
JURNAL UNITEK Vol. 15 No. 2 (2022): Juli - Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/unitek.v15i2.455

Abstract

Proses perjalanan lalu lintas kereta api tentu tidak mungkin bisa lepas dari kemungkinan adanya permasalahan baik itu di lapangan maupun di track kereta api tersebut. Tentunya hal tersebut bersifat emergency bagi lalu lintas kereta api. Pada dasarnya kereta api tidak bisa melakukan pengereman secara mendadak karena kereta api membutuhkan jarak yang relatif jauh untuk dapat melakukan pengereman secara efektif sehingga terlambatnya kereta api dalam melakukan pengereman saat kondisi emergency tersebut dapat berpotensi kecelakaan. Untuk mengetahui jarak pengereman kereta api, dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Minden. Penelitian ini membahas tentang jarak pengereman dengan beberapa macam tipe lokomotif dengan rangkaian kereta penumpang maupun gerbong barang sampai berhenti yang dihitung dengan persamaan Minden, serta menghitung jarak perlambatan untuk melintas dengan kecepatan aman yaitu antara 5 km/jam sampai dengan 30 km/jam. Hasil dari perhitungan tersebut ditampilkan dalam grafik.
Tahanan Lateral pada Sistem Komposit LVL Kayu Sengon dan WPC Ali Murtopo; Anis Rakhmawati; Yudhi Arnandha; Achmad Rafi'ud Darajat; Ayu Pusdikawarsi Narendrani Istiqomah
Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 3 (2022): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2022.29.3.6

Abstract

Abstrak Pemanfaatan produk turunan kayu Laminated Veneer Lumber (LVL) Kayu Sengon dan Wood plastic composites (WPC) Jati sebagai bahan konstruksi perlu dikaji lebh lanjut. Penelitian membahas tentang kinerja sambungan kedua bahan tersebut untuk mendapatkan kapasitas sambungan, nilai tahanan lateral serta pola kegagalan pada sistem komposit LVL Kayu Sengon dan WPC akibat dari penggunaan sambungan baut dengan variasi diameter yang berbeda. Benda uji merupakan balok LVL kayu sengon dan WPC yang disambung dengan baut dalam sistem satu bidang geser. Variasi diameter baut yaitu 6 mm, 8 mm, 10 mm dan 12 mm. Pengujian mengacu pada ASTM D 5652-95. Pengujian dilakukan secara analitis sebagai prediksi kekuatan sambungan dan pola kegagalan dan secara eksperimental di laboratorium. Kegagalan sambungan dilihat dari kegagalan yang terjadi pada kuat tumpu kayu dan kegagalan baut. Hasil penelitian menunjukkan nilai kapasitas sambungan baut 6 mm, 8 mm, 10 mm dan 12 mm berturut-turut sebesar 5453,887 N; 5420,986 N; 9200,262 N; 10207,340 N. Sambungan baut 6 mm membentuk pola kegagalan berupa terbentuknya dua sendi plastis pada alat penyambung dalam satu bidang geser sedangkan sambungan baut 8mm, 10mm dan 12 mm terjadi pola kegagalan tumpu kayu samping disertai dengan satu sendi plastis pada alat sambung dalam satu bidang geser. Kata kunci: LVL kayu sengon, tahanan lateral, WPC, wood plastic composites. Abstrak The use of wood engineering products Laminated Veneer Lumber (LVL) of Sengon Wood and Teak Wood plastic composites (WPC) as construction materials needs further study. Research discusses about the joint performance of the two materials to obtain the connection capacity, lateral resistance value and failure patterns in the LVL Wood Sengon and WPC composite system due to the use of bolted connections with different diameter variations. The test objects are LVL beams of sengon wood and WPC which are connected by bolts in a single plane shear system. Variations in bolt diameter are 6 mm, 8 mm, 10 mm and 12 mm. Testing refers to ASTM D 5652-95. Tests were carried out analytically as a predictor of joint strength and failure patterns and experimentally in the laboratory. Connection failure is seen from the failure that occurs in the wooden support and bolt failure. The results showed that the bolt connection capacity values ​​of 6 mm, 8 mm, 10 mm and 12 mm were 5453.887 N, respectively; 5420,986 N; 9200,262 N; 10207.340 N. The 6 mm bolt connection forms a failure pattern in the form of the formation of two plastic hinges on the connecting device in one shear plane while the 8mm, 10mm and 12 mm bolt connections occur a side wood support failure pattern accompanied by one plastic hinge on the connection tool in one shear plane. Keywords: LVL sengon wood, lateral resistance, WPC, wood plastic composite.
ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN SIKAMENT-LN DENGAN VARIASI PERSENTASE TERHADAP NILAI SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON BERDASARKAN METODE PERAWATAN BETON Riris Nur Anisah; Yudhi Arnandha; Anis Rakhmawati
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 10 No 2 (2022): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/fropil.v10i2.3396

Abstract

Concrete is in great demand because it has good compressive strength. The compressive strength of the resulting concrete is sometimes smaller than the planned compressive strength. Many efforts have been made to fix these problems, one of which is by adding additional materials. In addition to additives, the implementation process of making concrete also have an effect. One of the implementation processes is concrete treatment. In this study, the added material used was Sikament-LN with variations of 0%, 1%, and 2% of the cement weight. The treatment method used is soaking in water and wrapping plastic. Mix planning using the ACI method. The manufacture and testing of test objects is carried out at the Structural Laboratory, Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Tidar University. The results of the research on the compressive strength of concrete with variations of Sikament-LN 0%, 1%, and 2% by immersing in water were 19.63 MPa, 25.10 MPa, and 26.16 MPa. The compressive strength of concrete with variations of Sikament-LN 0%, 1%, and 2% with plastic wrapping method was 23.43 MPa, 23.16 MPa, and 27.80 MPa. This study concluded that the highest compressive strength of concrete was obtained with the addition of Sikament-LN 2% and the effective method of treating concrete used was the method of immersing in water because the compressive strength of concrete was higher than the plastic wrap treatment method. Key words: concrete, compressive strength, treatment, sikament-LN
Sebuah Analisis Kuat Rekat dan Kuat Tekan Sejajar Serat dengan Perkuatan Kayu Mahoni: Analisis Kuat Rekat dan Kuat Tekan Sejajar Serat dengan Perkuatan Kayu Mahoni Julian Winantun Triniko; Yudhi Arnandha; Dedy Firmansyah
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 23 No 1 (2023): Jurnal INTEKNA, Volume 23, No. 1, Mei 2023
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permintaan terhadap kayu yang semakin tinggi menyebabkan ketersediaan kayu semakin berkurang, sehingga perlu adanya inovasi terhadap olahan kayu murni. Salah satu cara untuk mengurangi penggunaan kayu murni yaitu dengan membuat produk daur ulang dari limbah kayu, seperti Medium Density Fiberboard (MDF). Keutamaan penelitian ini yaitu penggunaan perkuatan kayu mahoni  untuk meningkatkan kuat tekan kolom laminasi MDF. Pengujian kuat rekat dengan susunan MDF-mahoni dan MDF-MDF dengan jumlah pelaburan 30, 40, 50 MDGL di setiap susunannya  berukuran 44,4 x 18 x 50,8 mm. Pengujian kuat tekan dengan susunan laminasi yaitu A0 (MDF-MDF-MDF-MDF-MDF), A1 (Mahoni-MDF-Mahoni), A2 (Mahoni-MDF-MDF-Mahoni), A3 (Mahoni-MDF-Mahoni-MDF-Mahoni), berukuran 60 x 60 x 200 mm. Pengujian kuat rekat dilakukan di Laboratorium Struktur, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Pengujian kuat tekan dilakukan di Laboratorium Struktur, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tidar, Magelang. Hasil pengujian nilai kuat rekat terbesar terdapat pada jumlah pelaburan 50 MDGL disetiap susunannya dengan nilai 2,70 MPa dan 1,85 MPa. Hasil pengujian kuat tekan memiliki nilai terkecil 8,99 MPa dengan variasi susunan A0, dan terbesar 25,71 MPa dengan variasi susunan A1.
Analisis Pengaruh Contract Change Order (CCO) pada Siklus Keberlangsungan Proyek Yudhi Arnandha; Sapto Nisworo; Muhammad Djaeni
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 1, No 4 (2023): JPII
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2023.17479

Abstract

Abstrak Pekerjaan konstruksi melibatkan berbagai unsur beserta faktor pendukungnya untuk menjamin keberlangsungan proyek sesuai jadwal dan anggaran. Ketidaksesuaian gambar rencana dan rendahnya koordinasi antar pihak yang berkepentingan di dalam suatu proyek dapat mengarah pada munculnya perubahan pekerjaan. Perubahan kontrak sebagai akibat dari perubahan lingkup pekerjaan menyebabkan potensi keterlambatan waktu pelaksanaan dan penyesuaian anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya perubahan kontrak pada pembangunan gedung FT03 Universitas Tidar yang mencapai 9,3% dari harga kontrak awal. Metode yang digunakan adalah melalui kuesioner kepada pemilik proyek, perencana, pelaksana, pengawas manajemen konstruksi dan staf ahli yang terlibat. Indikator yang dipakai adalah gambar rencana, dokumen kontrak, pemangku kepentingan, pelaksanaan konstruksi dan eksternal lainnya.Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa semua pernyataan pada kuesioner dinyatakan valid dan indikator yang dipakai memiliki reabilitas tinggi. Berdasarkan perhitungan nilai Relative importance index (RII) dan Severity Index (SI) untuk pernyataan yang diberikan pada tiap indikator diperoleh hasil bahwa faktor dominan dari perubahan kontrak adalah akibat dari permintaan pemilik proyek. Ketidakmampuan menginterpretasikan gambar menjadi kendala tersediri bagi pemilik proyek yang kadang tidak memiliki latar belakang konstruksi. Pemanfaatan visualiasi melalui Building Information Modeling (BIM) menjadi salah satu alternatif solusi untuk mengurangi perubahan kontrak untuk pekerjaan pembangunan konstruksi di masa mendatang. Kata kunci: proyek konstruksi; perubahan kontrak; analisis penyebab Abstract[Analysis on Change Order Contract (CCO) on Project Lifecycle] Construction work involves various elements and other supporting factors to ensure the project’s sustainability according to schedule and budget. Incompatibility of plans and poor coordination between interested parties in a project can lead to job changes. Changes in the scope of work followed by a contract change may lead to potential delays in execution time and budget adjustments.This study aims to determine the factors that cause contract changes in the construction of the Tidar University FT03 building which reached 9.3% of the initial contract price. The method used is through a questionnaire to project owners, planners, implementers, construction management supervisors, and expert staff involved. The indicators used are plan drawings, contract documents, stakeholders, construction implementation, and other externals.Based on the calculation of the RII and SI values for the statements given to each indicator, the dominant factor of contract changes is the result of the project owner’s request. The inability to interpret drawings is the main obstacle for project owners who sometimes do not have a construction background. Utilization of visualization through Building Information Modeling (BIM) is an alternative solution to reduce contract changes for future construction work.Keywords: construction project; contract change; caused analysis
Pengujian Kuat Rekat Sambungan Kayu Menggunakan Cyanoacrylate Adhesive dengan Pengisi Serbuk Soda Kue, Serbuk Sketsa, Serbuk Kopi dan Serbuk Kayu Jualiana, Ervananda Putri; Arnandha, Yudhi; Rakhmawati, Anis
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 10, No 2: Juli 2024
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v10i2.124

Abstract

ABSTRAKKayu yang dipasarkan di pasaran mempunyai keterbatasan dalam ukuran, sehingga dapat dilakukan dengan memanfaatkan metode penyambungan kayu. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui nilai kuat rekat sambungan kayu menggunakan cyanoacrylate adhesive dan isian serbuk soda kue, serbuk sketsa, serbuk kopi, dan serbuk kayu serta mengetahui serbuk yang paling baik sebagai pengisi perekatan untuk meningkatkan kekuatan rekatnya. Pembuatan benda uji pada penelitian ini berjumlah 20 buah dengan 5 jenis varian yang masing-masing variasi dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan, Program Studi Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta. Pengujian ini didasarkan pada standar ASTM D905-03. Hasil perhitungan kuat rekat sambungan kayu mahoni menggunakan variasi beda isian yang tanpa isian, serbuk soda kue, serbuk sketsa, serbuk kopi, dan serbuk kayu memiliki rata-rata sebesar 4,97 MPa; 2,58 MPa; 0,61 MPa; 2,54 MPa; dan 6,15 MPa. Variasi isian serbuk kayu memiliki kuat rekat tertinggi dikarenakan sifat serbuknya yang mampu menyerap cairan dengan baik dari pada serbuk yang lainnya sehingga perekatnya lebih menyerap dengan merata serta karena jenis yang sama dengan bidang rekatnya.Kata kunci: kayu mahoni, kuat rekat, cyanoacrylate adhesive, serbuk pengisi ABSTRACTWood that is marketed in the market has limitations in size, so it can be done by utilizing the wood splicing method. The purpose of this study was to determine the adhesive strength value of wood joints using cyanoacrylate adhesive glue and baking soda powder filling, sketch powder, coffee powder, and wood powder; not only to determine the best powder for gluing fillers but also to increase the adhesive strength. The manufacture of test objects in this study amounted to 20 pieces with 5 types of variants, each of which was repeated 4 times. Testing was carried out at the Building Materials Laboratory, Civil Engineering and Planning Study Program, Faculty of Engineering, Yogyakarta State University. This test is based on the ASTM D905-03 standard. The results of the calculation of the adhesion strength of mahogany wood joints using different variations of fillings without fillings, baking soda powder, sketch powder, coffee powder, and wood powder have an average of 4.97 MPa, 2.58 MPa, 0.61 MPa, 2.54 MPa, and 6.15 MPa. The wood powder filling variation has the highest adhesive strength due to the nature of the powder which is able to absorb liquid better than other powders so that the adhesive absorbs more evenly and because of the same type as the adhesive field.Keywords: mahogany wood, adhesive strength, cyanoacrylate adhesive, filler powder