Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Tekstil: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Bidang Tekstil dan Manajemen lndustri

Analisis Perbandingan Kekuatan Mekanis Benang Cotton Carded Compact dan Combed Compact dengan Ne 24 dan 30 Ardiyanto, Agus; Azizah, Syifa; Khairunnisa, Hasna
Jurnal Tekstil Vol 7 No 2 (2024): Vol 7 No 2 Desember 2024
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v7i2.112

Abstract

Industri tekstil Indonesia merupakan salah satu pilar ekonomi yang signifikan, namun harus menghadapi tantangan global seperti kemajuan teknologi dan persaingan produk impor. Industri tekstil dengan benang sebagai bahan dasar yang sangat berpengaruh terhadap kualitas produk akhir, oleh karena itu pemilihan jenis benang yang tepat berdasarkan kekuatan mekanisnya menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kekuatan mekanis antara benang Cotton CDC (Carded Compact) dan CMC (Combed Compact) dengan menggunakan parameter Reiss Kilometer (RKM), range, dan Coefficient of Variation (CV%). Metode eksperimen dengan pendekatan komparatif diterapkan, menggunakan mesin uji tarik Mesdanlab Autodyn 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benang CMC memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan benang CDC, meskipun beberapa sampel CMC menunjukkan variasi kekuatan yang lebih besar. Nilai CV% pada benang CMC juga lebih rendah, menandakan keseragaman yang lebih baik. Temuan ini memberikan informasi berharga bagi industri tekstil dalam memilih benang yang sesuai untuk produk berkualitas tinggi dan meningkatkan efisiensi produksi, serta berkontribusi pada daya saing di pasar global.
Pengaruh Tekanan Udara Nozzle pada Mesin Muratec Vortex Spinning terhadap Kualitas Benang Bintang, Hamdan S.; Khairunnisa, Hasna; Qomaruzzaman, Gilang
Jurnal Tekstil Vol 5 No 1 (2022): Vol 5 No 1 Juni 2022
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v5i1.19

Abstract

Salah satu tahapan proses pemintalan adalah perubahan sliver menjadi benang yang dapat dilakukan dengan menggunakan tiga macam mesin, yaitu mesin Ring Spinning, Mesin Open End (Rotor Spinning), dan Mesin Air Jet Spinning. PT Z merupakan perusahaan pemintalan yang memiliki unit khusus yang mengoperasikan mesin berteknologi Air Jet Spinning terbaru yang disebut dengan mesin Muratec Vortex Spinning (MVS). Mesin jenis ini memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan dua mesin lainnya yaitu produktivitas lebih tinggi dan memiliki beberapa parameter kualitas yang lebih baik. Mesin MVS mempunyai proses pembentukan twist yang berbeda karena twist timbul melalui tekanan udara yang menghasilkan twist semu. Mekanisme pembentukan twist tersebut bergantung pada beberapa parameter, salah satunya adalah tekanan udara pada nozzle. Tekanan udara pada nozzle akan mempengaruhi struktur benang, sehingga berpengaruh erat dengan sifat dan kualitas benang akhir yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tekanan udara pada nozzle di mesin MVS yang dimiliki oleh PT Z terhadap kualitas benang. Percobaan dilakukan dalam tiga tingkatan tekanan udara, di mana pada masing-masing tekanan udara dilakukan pengujian terhadap tujuh parameter kualitas benang. Berdasarkan pengujian, diperoleh tekanan udara pada nozzle paling optimal adalah pada 55 MPa. Sehingga tim produksi PT Z harus menjaga supaya dapat stabil pada angka tersebut. Ketidakstabilan tekanan udara akan berpengaruh pada hairiness, Imperfection Index (IPI), dan kekuatan benang. Apabila tekanan udara turun, maka kekuatan pada benang menurun dan hairness rendah, sedangkan jika tekanan udara naik maka kekuatan benang bertambah tetapi hairness dan IPI tinggi. Beberapa parameter mesin harus diterapkan dan dirawat untuk menjaga kestabilan tekanan udara pada nozzle.
Perbandingan Kualitas Benang Mesin Ring Spinning Toyoda RY No 43 Menggunakan Spindle Tape Baru dan Bekas Bintang, Hamdan S.; Khairunnisa, Hasna
Jurnal Tekstil Vol 2 No 1 (2019): Vol 2 No 1 Juli 2019
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu tahapan industri tekstil dan produk tekstil adalah industri pemintalan benang, di mana proses pembuatan benang terdiri dari beberapa tahapan. Penelitian ini berfokus pada salah satu tahapan proses pemintalan yaitu pada mesin Ring Spinning yang berfungsi memperhalus benang roving menjadi benang pada gulungan tube yang sesuai dengan nomor benang yang diinginkan. Salah satu komponen yang penting pada proses mesin Ring Spinning adalah spindle tape yang kualitasnya akan berpengaruh pada kualitas benang, sehingga apabila spindle tape aus maka harus diganti dengan yang baru. Sementara itu penggantian spindle tape yang baru terkadang membutuhkan waktu lebih lama karena kedatangan komponen tersebut tidak pasti. Penggunaan spindle tape bekas sementara dapat dilakukan sebelum yang baru datang, namun hasil kualitas benang perlu untuk diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan spindle tape bekas pada mesin Ring Spinning dibandingkan dengan penggunaan spindle tape yang baru. Perbandingan dilakukan dalam hal kualitas benang seperti perubahan twist dan ketidakrataan benang. Pengambilan data dilakukan pada mesin Ring Spinning Toyoda RY No 43 di PT. ABC. Hasil dari penelitian menunjukkan spindle tape bekas dapat digunakan lagi untuk produksi dan tidak mempengaruhi nilai rotasi per menit (RPM) dari spindle. Namun penggunaan spindle tape bekas tersebut harus memperhatikan tension pada joki pully yang harus diatur supaya RPM spindle tidak menurun dan tidak menyebabkan turunnya twist pada benang yang dihasilkan serta kualitas benang yang dihasilkan masih memenuhi standar perusahaan
Reduksi Nilai Clearer Cut Benang Ne1 30s Ry Khairunnisa, Hasna; Anggara, Dwika
Jurnal Tekstil Vol 2 No 1 (2019): Vol 2 No 1 Juli 2019
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemintalan benang melewati berbagai tahapan proses dengan berbagai macam mesin yang mengubah raw material menjadi benang. Salah satu proses yang dilalui adalah pengubahan dari bentuk sliver menjadi benang jadi. Proses ini dapat dilakukan oleh beberapa jenis mesin tergantung kebutuhan perusahaan, salah satunya adalah Mesin Open End. Seperti halnya mesin lainnya, salah satu hal yang diinginkan dalam pengoperasian mesin adalah tingkat efisiensi yang memenuhi standar perusahaan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pengamatan mesin Open End di PT. XYZ. Berdasarkan pengamatan tersebut, salah satu faktor yang mempengaruhi turunnya efisiensi mesin adalah tingginya nilai clearer cut atau yarn breakage yang merupakan kondisi putusnya benang setelah melewati sensor. Semakin tinggi nilai clearer cut, semakin rendah efisiensi mesinnya, semakin rendah pula tingkat produktivitas mesin per harinya. Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat beberapa faktor penyebab tingginya nilai clearer cut yaitu faktor mesin, manusia, lingkungan, dan material. Penelitian ini berfokus pada faktor mesin yang paling sering terjadi. yakni opening roll dan rotor yang kotor. Setelah dilakukan pembersihan secara spesifik pada rotor yang memiliki nilai clearer cut yang tinggi, dapat disimpulkan bahwa pembersihan opening roll dan rotor tersebut mampu mengurangi nilai clearer cut serta meningkatkan efisiensi mesin. Clearer cut berkurang 38% dari rata-rata 152,33/1000rh menjadi 94,67/1000rh, efisiensi mesin meningkat sebesar 7,3% dari 92,1% menjadi 98,8%, yang mampu menghasilkan peningkatan produktivitas pemintalan benang dari sejumlah 8,94 bale/hari/mesin menjadi 9,59 bale/hari/mesin. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menjaga kebersihan bagian mesin open end khususnya opening roll dan rotor penting dalam menjaga tingkat efisiensi dan produktivitas.