Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

ANALISA USAHATANI KEDELAI VARIETAS WILIS PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI DESA KLOMPANG BARAT KECAMATAN PAKONG KABUPATEN PAMEKASAN Zainol Arifin

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.051 KB) | DOI: 10.35891/agx.v5i2.721

Abstract

Kedelai merupakan tanaman pangan yang penting sebagai sumber protein nabati. Permintaan dan kebutuhan masyarakat semakin meningkat, sedangkan produksi dalam negeri belum mencukupi, untuk mengatasinya pemerintah masih mengimpor. Hal ini disebabkan karena produksi yang masih rendah untuk itu diupayakan penelitian terusmenerus untuk meningkatkan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Biaya produksi dan pendapatan petani, serta mengetahui faktor-fakor yang mempengaruhi usahatani kedelai. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Klompang Barat Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan. Pada Bulan Juni sampai Agustus 2012, metode penggunaan sampel penelitian dengan cara Simple Random Sampling artinya penggunaan sampel dilakukan secara acak sederhana. Jumlah populasi sebanyak 20 orang, terdiri dari : 10 orang responden/petani dari ke lompok tani “ Margo Rukun “ dan 10 orang responden/petani dari kelompok tani “ Taman Sari ”. pengumpulan data dilakukan dengan 2 ( Dua ) cara yaitu data primer dan data sekunder. Hasil analisa usahatani kedelai menunjukkan bahwa Biaya produksi usahatani Kedelai secara ekonomis menguntungkan Dan Pendapatan bersih usahatani kedelai sudah mencukupi yaitu rata – rata R/C Ratio Per Ha Per Musim Tanam adalah 1,56. Dari hasil Penerimaan ( TR ) yaitu sebesar Rp 5,108,642,- dibagi Total Produksi ( TC ) yaitu sebesar Rp 3,265,452. Dan Pendapatan bersih usahatani kedelai sudah mencukupi yaitu sebesar Rp 1,843,191,-. Dari hasil Penerimaan ( TR ) yaitu sebesar Rp 5,108,642,- dikurangi Total Produksi ( TC ) sebesar Rp 3,265,452,- .Produksi, Luas lahan, Pupuk, Tenaga kerja, Pendidikan dan Pengalaman bertani sangat berpengaruh terhadap usahatani kedelai di daerah penelitian.  
DESKRIPSI SIFAT AGRONOMIK BERDASARKAN SELEKSI GENOTIPE TANAMAN KEDELAI DENGAN METODE MULTIVARIAT Zainol Arifin

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.429 KB) | DOI: 10.35891/agx.v2i2.744

Abstract

Nilai korelasi antara X dan Y pada X5 adalah -0.05, sedangkan nilai pengaruh langsungnya –0.35. Kedua nilai ini saling berdekatan sehingga seleksi secara langsung adalah berdasarkan pada umur matang panen (X5). Pada Tabel 6 nilai koefisien korelasi X dan Y bernilai positif , pengaruh langsung X2 dan X3 masing bernilai negatif yaitu X2 =-1.19 dan X3 =-2.64 maka dilakukan seleksi secara tak langsung terhadap X2 (b Berdasarkan Tabel 13 di atas, genotipe terbaik yang diseleksi secara simultan berdasarkan sifat-sifat komponen hasil yang diamati (berat biji per tanaman, berat 100 biji, jumlah biji per tanaman, jumlah polong per tanaman, umur panen, berat biji per petak) adalah genotipe 12 (Unej 2). Selanjutnya berturut-turut yang menempati peringkat kedua, ketiga dan keempat adalah genotipe Unej 1, Balitkabi 8, dan Balitkabi 10.Pada hasil analisis lintas tidak terdapat nilai koefisien korelasi X dan Y yang negatif dengan pengaruh langsung yang positif sehingga tidak dilakukan seleksi secara terbatas. Jadi seleksi langsung, seleksi tak langsung dan seleksi terbatas berdasarkan hasil analisis lintas sifat agronominya Genotipe terbaik yang diseleksi secara simultan berdasarkan sifat-sifat komponen hasil yang diamati (berat biji per tanaman, berat 100 biji, jumlah biji per tanaman, jumlah polong per tanaman, umur panen, berat biji per petak) adalah genotipe 12 (Unej 2). Selanjutnya berturut-turut yang menempati peringkat kedua, ketiga dan keempat adalah genotipe Unej 1, Balitkabi 8, dan Balitkabi 10.
TEKNOLOGI PENGEMBANGAN PASCA PANEN TANAMAN MENGKUDU (Morinda citrifolia L) DI KECAMATAN PAKONG KABUPATEN PAMEKASAN Zainol Arifin
JURNAL AGROSAINS : Karya Kreatif dan Inovatif Vol 1 No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/agrosains.2014.1.1.67-77

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Optimalisasi Usaha Jamu Sari Mengkudu (morinda Citrifolia), dimana dalam penelitian ini dijelaskan mengenai proses produksi mengkudu pada “Jamu ”. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data pendapatan dan pengeluaran dari Tahun 2007-2013. Dengan menggunakan metode analisis keuntungan maka diperoleh keuntungan diperoleh keuntungan untuk tahun 2007 sebesar Rp. 2.372.250,00, untuk Tahun 2008 sebesar Rp. 2.991.000,00, untuk tahun 2009 sebesar Rp. 6.720.600,00, untuk tahun 2010 sebesar Rp. 11.136.300,00, untuk tahun 2011 sebesar Rp. 16.894.700,00, untuk tahun 2012 sebesar Rp.20.686.150,00, untuk Tahun 2013 sebesar 17.180.000,00. Dalam penelitian ini menggunakan analisis efisiensi dimana diperoleh rasio untuk tahun 2007 sebesar 1,33, untuk tahun 2008 sebesar 1,33, untuk tahun 2009 sebesar 1,52, untuk tahun 2010 sebesar 1,78, untuk tahun 2011 sebesar 2,11, untuk tahun 2012 sebesar 2,08, untuk tahun 2013 sebesar 2,04. Dalam penelitian ini keuntungan yang paling besar yaitu pada tahun 2012.
STRATEGI USAHA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT PESISIR JUMIANG DI KELOMPOK USAHA BERSAMA MITRA BAHARI DESA TANJUNG KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN Riyatus Shalihah; Zainol Arifin; M.Shoimus Sholeh
JURNAL AGROSAINS : Karya Kreatif dan Inovatif Vol 2 No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/agrosains.2015.2.1.135-146

Abstract

Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu kabupaten yang menghasilkan atau membudidayakan rumput laut di Pulau Madura karena perairan dan berpotensi besar untuk pengembangan budidaya rumput laut. Desa Tanjung Kecamatan Pademawu Kabupataen Pamekasan erupakan salah satu desa dimana banyak petani yang membudidayakan rumput laut. Desa tersebut berpotensi untuk budidaya rumput laut mengingat letakya di daerah pinggiran pantai. Mayoritas di Desa Tanjung mengandalkan hasil dari usaha rumut laut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga produktivitas rumput laut berpengaruh terhadap pendapatan para nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usahatani rumput laut dan strategi pengembangan usaha rumput laut agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir di Kelompok Usaha Bersama Mitra Bahari Desa Tanjung Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis usahatani dan SWOT. Dari hasil penelitian didapat biaya total usahatani rumput laut sebesar Rp 8.641.250, Penerimaan Rp 10.800.000, Keuntungan Rp 2.158.750. Nilai R/C sebesar 1,25 berarti usahatani rumput laut layak atau menguntungkan. Strategi yang digunakan dalam analisis SWOT yaitu pertumbuhan sehingga untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani rumput laut di KUB Mitra Bahari di Desa Tanjung, masyarakat harus memfokuskan dengan memanfaatkan peluang yang ada dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki KUB daripada melihat kelemahan yang dimiliki dan ancaman yang akan terjadi.
TINGKAT PENYERAPAN PEMBERIAN ORGANIK KOTORAN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MADURA Zainol Arifin; Ida Sugeng Suyani
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 19 No 2 (2022): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v19i2.2246

Abstract

Tanaman jagung diguanakan untukkebutuhan makanan baik lokal maupun nasional serta bahan dengan penggunaan pakan hewan terutama daun dan pohonnya serta memiliki ciri khas yang bernilai terhadap upaya peningkatan ekonomi . Sisi lain yang dapat digunakan adalah dengan dilakukan untuk penyerapan unsur yang dapat meningkatkan produksi tanaman jagung di Madura yakni dengan memberikan kotoran sapi atau kambing yang diberi nama. Pupuk organik yang bahannya dari ternak terdiri atas pupuk organik padat yaitu kotoran padat dan cair (feses) dan digunakan dalam pemilhan yang bisa diserap yaitu pupuk organik kotoran dari kelinci. Organik kotoran kelinci sangat berpotensial untuk diajukan sebagai organik karena kandungan unsur haranya sangat tinggi dari bahan kotoran ternak lainnya, diistilahkan denganUnsur hara : (10 – 12%), Phospor (2,20 2,76%), Kalium (1,86%), Calsium (2,08%) dan memberikan unsur hara besar dan kecil yang dimanfaatkan tumbuhan juga mengandung hormon tumbuh yang bisa memberikan rangsangan tumbuhnya suatu tanaman. Research ini memberikan konsep untuk mengetahui pengaruh organik kotoran kelinci terhadap penyerapan dan prouksi beberapa varietas jagung Madura. Penelitian diatur dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 12 treatmen, yaitu faktor pertama terdiri dari pupuk kotoran kelinci 5 ton/ha; 10 ton/ha; 15 ton/ha; 20 ton/ha. Faktor kedua terdiri dari komoditas jagung Mandhing; Luk-Guluk; Talangoh. Dari researchdiketahui dalampenentuan organik kelinci memiliki peran nyata terhadap masa waktu berbunga betina sebesar 40,08 hst, berat jagung tanpa kelobot ukuran 3,48 g dan berat pipilan kering sebesar 2,50 g. Pada penerapan komoditas jagung lokal Luk-Guluk memiliki peran nyata pada masa waktu keluar bunga betina dengan ukuran 39,68 hst. Interpretasi organik kelinci 5 ton/ha dan komoditas jagung unggulan talangoh dalam pengukuran umur keluar bunga betina ukuran 40,89 hst.
PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN PADA KELOMPOK TANI DALAM MENGEMBANGKAN KOMODITI TANAMAN PANGAN Zainol Arifin; Anis Trianawati; Titik Musriati Musriati
BUANA SAINS Vol 22, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/bs.v22i3.4494

Abstract

The agricultural instructor is a party that assists farmers in developing farming. Agricultural instructors must act as facilitators, communicators, and motivators to encourage farmers to participate in facilitating the progress of their farming business. The aim of this study was to determine the role of field agricultural extension workers in farmer groups in developing food crop commodities in Kolilanang Village, Adonara District, East Flores Regency. The method used a descriptive qualitative with a Likert Scale. The results showed that the role of extension workers as facilitators in this study obtained a total score of 399 or 88.6%. For the role of the Agricultural instructors as a communicator, a total score of 398 or 88.4% was obtained, while for the role of the Agricultural instructors as a motivator, a score of 394 or 87.5% was obtained. The role of Agricultural instructors as facilitators, motivators, and communicators in farmer groups in Kolilanang Village, Adonara District, East Flores Regency is categorized as very good or farmers get support in developing agriculture, especially in food agriculture.
Pertumbuhan Stek Pucuk Mangga (Mangifera indica L.) terhadap Respon Konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid) dan Macam Media Tanam: Growth of Mango Shoot Cuttings (Mangifera indica L.) on the Response of IBA (Indole Butyric Acid) Concentrations and Types of Planting Media Zainol Arifin Zainol Arifin; Ida Sugeng Suyani; Aprilia Hartanti
JURNAL AGRI-TEK : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Eksakta Vol. 24 No. 1 (2023): JURNAL AGRI-TEK
Publisher : Universitas Merdeka Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33319/agtek.v25i1.130

Abstract

Mango (Mangifera indica L.) is a fruit plant that has long been known and has become a commodity that has high economic value and is a trade commodity between countries. Vegetative propagation technique is an alternative to reproduce this type of plant. This study aims to: 1) Determine the concentration of IBA (Indole Butyric Acid) which affects the growth of mango shoot cuttings (Mangifera indica L.). 2) Knowing the planting media that affect the growth of mango shoot cuttings (Mangifera indica L.). 3) To determine the interaction between the concentration of IBA (Indole Butyric Acid) and the planting medium which influences the growth of mango shoot cuttings (Mangifera indica L.). The research was carried out using Factorial Randomized Block Design (RBD) with 2 factors. The first factor was the concentration of IBA (Indole Butyric Acid) (0 ppm, 500 ppm and 1000 ppm) and the second factor was the planting medium (sand, husk charcoal and sand + husk charcoal) with 3 replications. The results of this study were 1) There was an effect of IBA (Indole Butyric Acid) concentration treatment on the growth of mango shoot cuttings (Mangifera indica L.). The effect occurred on the percentage of growing cuttings, days of shoot break, shoot length, and number of leaves. 2) There is an effect of growing media treatment on the growth of mango shoot cuttings (Mangifera indica L.). The effect occurred on the percentage of growing cuttings, shoot length and number of leaves. 3) There was no interaction between the treatment of IBA (Indole Butyric Acid) concentrations and the growing media on the growth of mango shoot cuttings (Mangifera indica L.).
TEKNIK DAN PEMASARAN KRIPIK SINGKONG UNTUK MENGATASI EKONOMI MASYARAKAT AKIBAT DAMPAK COVID 19 DESA SUMBERSEKAR KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG Zainol Arifin; Cakti Indra Gunawan; Latif Fianto
JURNAL DAYA-MAS Vol. 8 No. 1 (2023): JURNAL DAYA-MAS
Publisher : Universitas Merdeka Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33319/dymas.v8i1.100

Abstract

Management training for the Home Industry of cassava chips "Burung Pipit" includes planning, organizing, understanding and defining work (job description) to improve division performance. Financial Management in terms of bookkeeping of financial transactions aims to find out how much withdrawals and expenses are each season. By making a simple journal for each financial transaction, you can form and carry out a cash flow analysis. Training on cassava chip product training "Burung Pipit" aims to increase the selling value of processed products so that it is necessary to develop various processing training related to processing components such as handling cooking oil, cassava as a raw material, as well as management of other materials and equipment such as E-Marketing and technology appropriate as a technology medium for cassava chips home product industry. In the future, UD “Burung Pipit” cassava chips is expected to be able to promote and sell their products without being limited by time and place, so that it will accelerate business development efforts and improve the welfare of the Sumbersekar Dau Malang cassava chip Home Industry. Promotional media using the internet is currently very relevant where people are used to looking for something personal, company or agency needs using internet facilities. Surveys prove that 50% of home-based businesses or small and medium businesses are already using appropriate technology and the internet as their marketing instrument.
The Influence of Seedling Age And Dosage of Phosphate Fertilizer on Rice Harvest Result (Oryza sativa L.) zainol arifin; Ida Sugeng Suyani; Susilo Ribut Anggarbeni
Gontor Agrotech Science Journal Vol. 9 No. 2 (2023): December 2023
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/.v9i2.9533

Abstract

This research aims to determine the effect of seed age and phosphate fertilizer dosage on rice yields. The research used a factorial Randomized Group Design (RAK) with two factors and three replications. The first factor is seed age (B) consisted of 4 levels, namely B1 = 15 HSS, B2 = 20 HSS, B3 = 25 HSS and B4 = 30 HSS, while the second factor is the use of phosphate -36 (P) with 3 levels, namely P1 = 50 kg/ha SP-36 equivalent to 5 grams/plot, P2 = 100 kg/hectare SP-36 equivalent to 10 grams/plot and P3 = 150 kg/ha SP-36 equivalent to 15 grams/plot. As a result, there are 12 treatment combinations were obtained. The results of the research showed that the B1 seedling age treatment (15 HSS) was significantly different and consistently obtained the highest results of number of tillers per hill (27), number of productive tillers (22.78), panicle length (24.58 cm). Meanwhile, the P3 Phosphate fertilizer treatment (150 kilograms/ha SP-36) was significantly different and consistently obtained the highest yield of number of productive tillers (21.75), flowering age (21.75 days), number of grains per panicle (166.08 grains), weight of grain per hill (78.78 grams), and weight of 1000 grains (4.01 grams).
Strategi Pengembangan Ikan Lele Menggunakan Terpal Pada Lahan Sempit Dalam Meningkatkan Usaha Masyarakat Di Desa Ngadilangkung Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang Zainol Arifin; Anis Trianawati
AGRIBEST Vol 7, No 2 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agribest.v7i2.17616

Abstract

Budidaya ikan dalam terpal adalah jawaban yang diharapkan untuk hidroponik di daerah sempit dengan pemanfaatan air yang lebih baik, yang sederhana untuk dilakukan daerah setempat di rumah mereka dengan modal yang agak sedikit dan akhirnya siap untuk memenuhi kebutuhan makanan daerah setempat. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui dan menganalisis peluang usaha masyarakat dengan adanya hasil produksi Usaha Ikan Lele Menggunakan Terpal di Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada, yaitu pengembangan pasar dan pemanfaatan barang bekas  mudah dijangkau dengan lebih optimal.