Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

EFEK MORTALITAS DAN PENGHAMBATAN MAKAN BEBERAPA EKSTRAK TUMBUHAN ASAL KABUPATEN MERAUKE, PAPUA TERHADAP LARVA CROCIDOLOMIA PAVONANA (F.) (LEPIDOPTERA: CRAMBIDAE) Mendes, Johana Anike; ., Dadang; Ratna, Endang Sri
JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA Vol 16, No 2 (2016): SEPTEMBER, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA
Publisher : JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.933 KB)

Abstract

Mortality and feeding inhibition effects of several plant extracts collected from Merauke Distric, Papua against Crocidolomia pavonana (F.) larvae (Lepidoptera: Crambidae). The objective of this research was to study mortality and feeding inhibition effects of several plants extract species collected from Merauke District Papua as botanical insecticides against Crocidolomia pavonana larvae. Seven plants used in the research were Areca catechu seeds (Arecaceae), Eucalyptus pellita tree barks (Myrtaceae), Myrmecodia pendans tubers (Rubiaceae), Piper aduncum fruits (Piperaceae), Piper betle leaves (Piperaceae), Pandanus conoideus fruits (Pandanaceae), and Zingiber officinale rhizomes (Zingiberaceae). Each plant extract was tested to 2nd instar C. pavonana larvae. The insecticidal activities were assessed including mortality and feeding inhibition activities. Extract concentrations for mortality tests using topical application method were 0,1%, 0,5%, 1%, 2%, and control, while extract concentrations for feeding inhibition tests using choice and no choice methods were 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, and control. Each treatment was introduced to ten C. pavonana larvae and replicated five times. The results showed that P. aduncum and P. conoideus fruits extracts gave 100% mortality at 2% rate. Extract of P. betle leaf at 2% rate totally inhibited feeding activity of larvae (100%) using choice method, while extract of Z. officinale rhizome at 2% rate resulted in moderate feeding inhibition effect (75%) using no choice method. 
DETEKSI PENYAKIT TANAMAN RAMBUTAN BERDASARKAN CITRA DAUN MENGGUNAKAN FUZZY K-NEAREST NEIGHBOUR Rahayu, Tri Kustanti; Mendes, Johana Anike
MUSTEK ANIM HA Vol 10 No 02 (2021): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v10i02.4143

Abstract

Buah rambutan merupakan salah satu tanaman buah lokal Kabupaten Merauke. Tanaman buah ini dihasilkan di beberapa daerah antara lain daerah Muting, Ulilin, dan Bupul. Hasil produksi tanaman buah rambutan ini diekspor ke beberapa daerah di sekitar kota Merauke seperti Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat. Peningkatan jumlah produksi buah rambutan dapat dilakukan dengan cara menjaga agar pohon rambutan tidak terinfeksi hama atau penyakit. Yang mana sejak dini petani harus selalu waspada untuk mengenali hama dan jenis penyakit pada rambutan. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi ledakan hama, atau penyakit pada tanaman yang berujung pada berkurangnya jumlah produksi buah. Selama ini petani mengenali jenis penyakit pada tanaman rambutan secara visual atau langsung yaitu dengan mengamati perubahan yang terjadi pada tanaman. Ini membutuhkan waktu dan tenaga tidak sedikit untuk dapat secara intens mengamati perubahan pada tanaman rambutan. Sehingga perlu penelitian untuk membangun aplikasi yang dapat mendeteksi penyakit pada tanaman rambutan. Aplikasi ini mengklasifikasi daun rambutan ke dalam 4 kelas yaitu, kelas daun sehat, kelas penyakit embun jelaga, kelas hama kutu putih, dan kelas hama ulat. Daun rambutan yang diinput akan diproses melalui beberapa tahapan yaitu, pre processing, tahap segmentasi, tahap ekstraksi fitur, dan terakhir tahap klasifikasi penyakit menggunakan metode fuzzy knearest neighbour. Hasilnya aplikasi yang dibangun dapat mengklasifikasikan penyakit pada rambutan dengan tingkat akurasi sebesar 67%.
Test of the effectiveness of beluntas leaf extract (Pluchea indica L.) against the mortality of Spodoptera litura Homo, Benediktus; Mendes, Johana Anike; Sembiring, Jefri
AGRICOLA Vol 14 No 1 (2024): AGRICOLA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/ag.v14i1.5649

Abstract

Beluntas adalah salah satu tumbuhan yang berpotensi dikembangkan menjadi pestisida nabati, karena mengandung asam fenolik, flavonoid, alkanoid, saponin, tanin dan terpenoid. Senyawa metabolit sekunder tersebut dapat memberikan efek mortalitas terhadap hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas daun beluntas terhadap mortalitas S. litura. Metode uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode celup daun terdiri dari enam perlakuan dan diulang sebanyak lima kali. Parameter yang diamati adalah mortalitas S. litura pada fase larva, pupa, dan imago. Hasil Pengamatan menunjukkan mortalitas tertinggi terdapat pada dosis 90 gram basah/500 ml air sebesar 25 individu. Pengamatan dilanjutkan untuk larva yang masih hidup yaitu mortalitas larva prapupa tertinggi sebesar 19 individu pada dosis 45 gram basah/500 ml air, mortalitas pupa sebanyak 15 individu pada perlakuan kontrol, dan sisa pupa yang menghasilkan imago pada perlakuan kontrol sebanyak 2 ekor.
Kepadatan Populasi dan Intensitas Serangan Hama Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens. Stal) diI Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke Bodem, Martha Estofia; Sembiring, Jefri; Mendes, Johana Anike; Anwar, Anwar; Yusuf, Mani; Rupang, Maya Sari; Kusuma, Rangga
Jurnal Agrotek Lestari Vol 10, No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v10i1.9196

Abstract

Wereng coklat merupakan salah satu hama utama tanaman padi karena dapat menimbulkan kerusakan yang parah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepadatan populasi dan tingkat intensitas serangan hama wereng coklat di Distrik  Tanah Miring Kabupaten Merauke. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Sampel serangga diambil dengan menggunakan aspirator pada lima ubin yang berukuran 2x2 meter, kemudian diamati seluruh populasi tumbuhan pada setiap ubin. Pengamatan dilakukan pada 3 varietas padi yang dominan di 5 kampung. Data dianalisis berdasarkan rumus kepadatan populasi dan intensitas serangan hama wereng coklat. Hasil penelitian menunjukkan kepadatan populasi hama wereng coklat tertinggi terdapat pada varietas RL sebanyak 145 individu di Kampung Sumber Harapan, dan terendah pada varietas MR 308 sebanyak 91 individu di Kampung Yasa Mulya. Selanjutnya intensitas serangan hama wereng coklat tertinggi terdapat pada varietas RL di Kampung Sumber Harapan dengan persentase sebesar 8,91%, dan intensitas terendah pada varietas Inpari 70 di Kampung Isanombias sebesar 2,25% yang termasuk kategori “ringan”. pada tingkat kerusakan yang di alami.
Kampung Sumber Mulya sebagai sentra produksi pupuk organik di Distrik Kurik Rupang, Maya Sari; Malesi, Wa Ode Asryanti Wida; Yusuf, Mani; Anwar, Anwar; Sembiring, Jefri; Rizal, Abdul; Adrianus, Adrianus; Mendes, Johana Anike; Passali, Daud A
Lebah Vol. 18 No. 2 (2025): Maret: Pengabdian
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari sumber bahan organik seperti kotoran ternak maupun limbah pertanian. Pupuk organik sangat penting dikembangkan untuk meningkatkan produksi tanaman. Pemanfaatan pupuk organik telah dikembangkan dibeberapa daerah, tetapi bukan di Kabupaten Merauke khususnya di Distrik Kurik belum dikembangkan. Kampung Sumber Mulya  merupakan salah  satu Kampung di Distrik Kurik yang sebagaian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani dan peternak. Banyak limbah yang dihasilkan untuk dijadikan  sebagai pupuk organik yang saat ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Adanya potensi limbah tersebut, maka diperlukan edukasi ke masyarakat tentang pemanfaatan limbah ternak dan limbah pertanian sebagai pupuk organik. Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan partisipasi aktif langsung oleh masyarakat. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan yaitu 1) melakukan sosialisasi awal, 2) penyuluhan dan demonstrasi pembuatan pupuk organik dan 3) melakukan pendampingan pengolahan kotoran ternak. Hasil Kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan masyarakat dalam pembuatan pupuk organik dengan bahan-bahan yang tersedia di masyarakat. Rekomendansi kegiatan selanjutkan memanfaatkan pupuk organik pada budidaya berbagai tanaman sayuran.    
Penyuluhan dan Pengenalan Jenis Hama Dan Penyakit Tanaman Padi Serta Teknik Pengendaliannya Di Kampung Sumber Mulya Distrik Kurik Anwar, Anwar; Adrianus, Adrianus; Sembiring, Jefri; Limbongan, Amelia Agustina; Mendes, Johana Anike; Yusuf, Mani; Rizal, Abdul
Lebah Vol. 18 No. 2 (2025): Maret: Pengabdian
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampung Sumber Mulya Distrik Kurik Kabupaten Merauke merupakan wilayah yang di dominasi oleh masyarakat transmigrasi dan sebagian besar berprofesi sebagai petani padi. Pada survei awal yang dilakukan ada beberapa permasalahan yang didapatkan diantaranya adanya berbagai hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi, masih banyak petani yang belum mengetahui teknik pengendaliannya. Tujuan pengabdian ini adalah untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman padi, serta meningkatkan pengetahuan petani terhadap teknik pencegahan preventif terhadap hama dan penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan dan produksi tanaman padi. Dari hasil kegiatan pengabdian terlihat bahwa pemahaman petani masih minim terhadap pengendalian hama dan penyakit tanaman padi. Hal tersebut di akibatkan karena petani belum mampu membedakan secara jelas antara tanaman padi yang terserang oleh hama dan yang terinfeksi oleh penyakit, sehingga dalam pelaksanaan pengendaliannya belum maksimal. Dengan danya pengenalan jenis-jenis hama dan penyakit utama tanaman padi serta teknik pengendaliannya ini sangat membantu para petani. Dari Hasil monitoring dan evaluasi program yang dilakukan sebagian besar petani telah melakukan teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman padi sesuai dengan prosedur, tidak lagi mengendalikan hama dan penyakit menggunakan satu jenis pestisida, tetapi dilakukan sesuai dengan jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi. 
Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati Dari Daun Beluntas (Pluchea Indica) Dan Daun Komba-Komba (Chromolaena odorata L.) Untuk Mengurangi Ketergantungan Petani Dalam Penggunaan Pestisida Kimia Pada Tanaman Budidaya Di Kampung Kuper Anwar, Anwar; Adrianus, Adrianus; Sembiring, Jefri; Mendes, Johana Anike; Yusuf, Mani; Rupang, Maya Sari; Rizal, Abdul
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 3 No. 3 (2023): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v3i3.330

Abstract

Kampung kuper merupakan salah satu kampung penghasil padi di Provinsi Papua Selatan karena memiliki luasan budidaya tanaman padi yang cukup luas.  Selain itu terdapat beberapa jenis tanaman hortikultura yang dibudidayakan oleh petani setempat yang cukup menjanjikan produksinya. Beluntas dan komba-komba merupakan tumbuhan liar yang banyak dijumpai disekitaran lahan budidaya petani kampung kuper. Tumbuhan tersebut sangat potensial digunakan sebagai pestisida nabati karena hasil ekstraknya dapat mengeluarkan aroma menyengat sehingga kurang disukai oleh beberapa serangga. Dari hasil diskusi dan survei awal yang dilakukan dengan mitra didapatkan beberapa permasalahan seperti minimnya pengetahuan petani setempat terkait cara pembuatan pestisida nabati dari tumbuhan liar beluntas dan komba-komba dan sebagian besar petani masih terobsebsi dengan penggunaan pestisida kimia dalam mengendalikan tanaman budidaya. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan penyuluhan dan bimbingan teknis tentang manfaat tumbuhan liar yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati serta melakukan pendampingan pembuatan pestisida nabati dari beluntas dan komba-komba. Hasil kegiatan demonstrasi yang dilakukan sangat membantu petani dalam memanfaatkan tumbuhan liar yang ada disekitaran lahan-lahan pertanian khususnya tumbuhan beluntas dan komba-komba. Hasil monitoring dan evaluasi program menunjukkan bahwa Sebagian besar petani sudah dapat membuat pestisida nabati dari daun beluntas dan daun komba-komba secara mandiri serta sampai ketahap pengaplikasian pestisida nabati ke tanaman budidaya. Kata Kunci : Pestisida Nabati, Beluntas, Komba-komba, pelatihan
POLA PENYEBARAN DAN INTENSITAS SERANGAN HAMA PENGGEREK BATANG (Scirpophaga sp) DI DISTRIK TANAH MIRING Sarawan, Devida; Sembiring, Jefri; Mendes, Johana Anike; Susanti, Diana Sri; Resubun, Mariana; Anwar, Anwar; Yusuf, Mani
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 12 No. 1 (2024): April
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggerek batang padi adalah salah satu hama utama yang menyebabkan kerusakan dan kerugian hasil padi di Indonesia dan beberapa negara Asia. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisa padat populasi, intensitas serangan dan pola penyebaran hama penggerek batang Scirpophaga sp pada tanaman padi (Oryza sativa L) di Distrik Tanah Miring. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2022, di Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan dan Laboratorium  Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Musamus. Pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling berdasarkan wilayah yang akan diamati yaitu 5 kampung dari 15 kampung di Distrik Tanah Miring. Dari setiap kampung yang diamati, maka ditetapkan pengamatan  varietas padi yang bebeda  pada 3 petakan sampel dengan ukuran petakan minimal  1/4 (2.500 m2), dimana setiap petakan terdiri dari 5 petakan sampel pengamatan dengan ukuran 2 x 2 meter. Berdasarkan hasil penelitian, padat populasi larva penggerek batang padi, tertinggi pada varietas MR kampung Yasa Mulya (SP 2) yaitu 15 individu/petakan. Perhitungan padat populasi menentukan pola sebaran imago maupun larva hama penggerek batang padi dengan indeks morisita lebih besar dari satu (id > 1) dan id lebih kecil dari nilai MC (id < MC) dengan standar derajat morisita berdasarkan rumus 0,5 menghasilkan perhitungan pola sebaran ip < 0 atau ip lebih kecil di bawah 0, sehingga model pola sebaran imago maupun larva sama yaitu seragam atau merata (uniform). Dari pola sebaran merata maka persentase kerusakan yang di sebabkan oleh larva penggerek batang padi hanya mencapai 1,08 % yang termasuk dalam kategori serangan ringan.
UJI PATOGENISITAS CENDAWAN Metharizium anisopliae DAN Beauveria bassiana TERHADAP LARVA Spodoptera litura (Lepidoptera:Noctuidae) DI LABORATORIUM Mendes, Johana Anike; Sembiring, Jefri; Yusuf, Mani; Anwar, Anwar; Rupang, Maya Sari; Endrawati, Tri
Agrika Vol. 19 No. 1 (2025): MEI 2025
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v18i2.6660

Abstract

Cendawan entomopatogen Metarhizium anisopliae dan Beauveria bassiana memiliki potensi tinggi sebagai agen hayati untuk mengendalikan populasi hama. Spodoptera litura merupakan hama utama pada beberapa komoditi pertanian. Pengendalian yang umum dilakukan petani untuk menekan populasi hama ini adalah penggunaan insektisida sintetik. Penggunaan insektisida sintetik yang tidak bijaksana dapat menimbulkan dampak negatif seperti kerusakan lingkungan, kematian organisme non target, residu pada produk tanaman serta resistensi hama. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengendalian yang ramah lingkungan, salah satunya dengan pengendalian hayati. Penelitian ini bertujuan menguji patogenisitas isolat M. anisopliae dan B. bassiana terhadap larva S. litura di laboratorium. Prosedur penelitian mencakup perbanyakan isolat menggunakan media beras, pemeliharaan serangga S. litura, serta pengujian patogenisitas dengan metode pencelupan daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan M. anisopliae menyebabkan mortalitas larva tertinggi pada perlakuan M2, M4, dan M5 sebesar 8%. Kegagalan terbentuknya pupa tertinggi tercatat pada perlakuan M5 sebesar 92% dan kegagalan terendah pada perlakuan M1 sebesar 0%. Perlakuan B. bassiana menunjukkan mortalitas larva tertinggi pada perlakuan B3, B4 dan B5 sebesar 4% sedangkan mortalitas terendah pada perlakuan B1 dan B2 sebesar 0%. Kegagalan pupa sebesar 100% pada perlakuan B1 dan B2 sedangkan perlakuan B3, B4 dan B5 mengalami kegagalan pupa sebesar 96%.   Kata kunci: Spodoptera, Metharizium, Beauvaria, patogenitas, laboratorium
PENDAMPINGAN MASYARAKAT ORANG ASLI PAPUA (OAP) MELALUI PEMBUATAN PUPUK ORGANIK Rizal, Abdul; Yusuf, Mani; Adrianus, Adrianus; Anwar, Anwar; Malesi, Wa Ode Asryanti Wida; Nurcholis, Nurcholis; Praptiwi, Irine Ike; Mekiuw, Yosehi; Mendes, Johana Anike
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.37281

Abstract

Yasa Mulya merupakan salah satu kampung di Distrik Tanah Miring yang sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani dan peternak. Kampung Yasa Mulya memiliki masyarakat didominasi oleh masyarakat transmigrasi, namun terdapat dusun yang ditempati oleh Orang Asli Papua. Masyarakat lokal ini bekerja sebagai petani, tetapi pemahaman tentang pemanfaatan sumber daya lokal sebagai pupuk organik masih rendah. Yasa Mulya memiliki banyak sumber daya yang digunakan sebagai pupuk organik. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat OAP di Kampung Yasa Mulya dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan serta mendukung ketahanan pangan lokal dengan memanfaatkan limbah organik yang ada di lingkungan sekitar sebagai pupuk organik. Kegiatan ini dilaksanakan di Kampung Yasa Mulya Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke pada tanggal 4 Oktober 2024. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah pendekatan partisipatif aktif oleh Masyarakat Orang Asli Papua (OAP). Kegiatan ini dilaksanakan dengan tahapan yaitu sosialisasi awal, penyuluhan, demonstrasi dan monitorong dan evaluasi (Monev). Kegiatan ini melibatkan tim pengabdian dari Universitas Musamus, Pemerintah Kampung, Dinas Peternakan dan kelompok tani OAP di Kampung Yasa Mulya. Hasil dari program ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya lokal sebagai pupuk organik. Kegiatan ini membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, di mana pupuk organik yang dihasilkan dapat dijual atau digunakan secara langsung serta mendorong terciptanya praktik pertanian yang lebih mandiri dan berkelanjutan.