ABSTRAK Pertanian berkelanjutan menuntut penggunaan pupuk organik untuk menjaga kesuburan tanah dan mengurangi dampak negatif dari bahan kimia sintetis. Namun, di Kelompok TK-PPEG Mekar Jaya, Kampung Jaya Makmur, masyarakat masih menghadapi keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan pupuk organik. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan limbah pertanian, peternakan, dan rumah tangga menjadi pupuk organik padat dan cair berbasis konsep Zero Waste Plus. Kegiatan ini dilaksanakan melalui 4 tahapan yakni 1) Sosilalisasi awal kegiatan, 2) Sosialisasi dan penyuluhan tentang pemanfaatan limbah rumah tangga, kotoran hewan dan tanaman pertanian sebagai pupuk organik, 3) Pelatihan pembuatan pupuk organik padat dan cair dan 4) Monitoring dan evaluasi program. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan peserta, dengan peningkatan pemahaman konsep zero waste dari 60% menjadi 90%, serta kemampuan membuat pupuk organik padat dan cair meningkat dari rata-rata 40% menjadi 85%. Selain itu, peserta mampu mengaplikasikan hasil pelatihan secara mandiri pada kegiatan budidaya sayuran dan tanaman obat. Kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan kemampuan masyarakat khusus kelompok TK-PPEG Jaya Makmur dalam memanfaatkan limbah pertanian sebagai pupuk organik padat dan cair. Kata kunci: Zero Waste Plus, Pupuk Organik, Kebun Sehat ABSTRACT Sustainable agriculture requires the use of organic fertilizers to maintain soil fertility and reduce the negative impacts of synthetic chemicals. However, the TK-PPEG Mekar Jaya group in Jaya Makmur Village still faces limited knowledge and skills in producing organic fertilizers. This community service activity aims to improve the community’s capacity and skills in utilizing agricultural, livestock, and household waste to produce solid and liquid organic fertilizers based on the Zero Waste Plus concept. The program was implemented through four main stages: (1) initial activity socialization, (2) socialization and counseling on the use of household, livestock, and agricultural waste as organic fertilizers, (3) training on the production of solid and liquid organic fertilizers, and (4) program monitoring and evaluation. The results showed a significant increase in participants’ knowledge and skills, with understanding of the zero waste concept rising from 60% to 90%, and the ability to produce solid and liquid organic fertilizers increasing from an average of 40% to 85%. In addition, participants were able to independently apply the training outcomes in vegetable and medicinal plant cultivation activities. This community service activity successfully enhanced the capacity of the TK-PPEG Mekar Jaya group in utilizing agricultural waste as solid and liquid organic fertilizers. Keywords : Zero Waste Plus, organic fertilizer, healthy garden