Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kepadatan Populasi dan Intensitas Serangan Hama Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens. Stal) diI Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke Bodem, Martha Estofia; Sembiring, Jefri; Mendes, Johana Anike; Anwar, Anwar; Yusuf, Mani; Rupang, Maya Sari; Kusuma, Rangga
Jurnal Agrotek Lestari Vol 10, No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v10i1.9196

Abstract

Wereng coklat merupakan salah satu hama utama tanaman padi karena dapat menimbulkan kerusakan yang parah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepadatan populasi dan tingkat intensitas serangan hama wereng coklat di Distrik  Tanah Miring Kabupaten Merauke. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Sampel serangga diambil dengan menggunakan aspirator pada lima ubin yang berukuran 2x2 meter, kemudian diamati seluruh populasi tumbuhan pada setiap ubin. Pengamatan dilakukan pada 3 varietas padi yang dominan di 5 kampung. Data dianalisis berdasarkan rumus kepadatan populasi dan intensitas serangan hama wereng coklat. Hasil penelitian menunjukkan kepadatan populasi hama wereng coklat tertinggi terdapat pada varietas RL sebanyak 145 individu di Kampung Sumber Harapan, dan terendah pada varietas MR 308 sebanyak 91 individu di Kampung Yasa Mulya. Selanjutnya intensitas serangan hama wereng coklat tertinggi terdapat pada varietas RL di Kampung Sumber Harapan dengan persentase sebesar 8,91%, dan intensitas terendah pada varietas Inpari 70 di Kampung Isanombias sebesar 2,25% yang termasuk kategori “ringan”. pada tingkat kerusakan yang di alami.
EKSPLORASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA RIZOSFER GULMA DOMINAN DAN UJI INFEKSINYA TERHADAP TANAMAN JAGUNG Mani Yusuf; Anwar, Anwar; Rizal, Abdul; Sembiring, Jefri; Adrianus, Adrianus; Rupang, Maya Sari; Malesi, Wa Ode Asryanti Wida
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 12 No. 6 (2025): February: Ilmu Pertanian dan Bidang Terkait
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fungi mikoriza arbuskula merupakan fungi yang berasosiasi dengan perakaran dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman terutama di tanah marginal. Fungi mikoriza arbuskula dapat berasosiasi hampir di semua jenis tanaman dan memiliki pengaruh yang berbeda pada setiap jenis tanaman dan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi fungi mikoriza arbuskula yang berasosiasi dengan gulma dominan dan uji infeksi pada tanaman jagung di Kabupaten Merauke.  Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitafif dan kualitatif. Fungi mikoriza arbuskula yang dtemukan akan diintentifikasi menggunakan buku identifikasi dan jumlah sporanya dihitung untuk membandingkan antar rizosfer gulma yang berbeda. Sementara infeksinya dihitung berdasarkan jumlah infeksi pada perakaran tanaman jagung pada masing-masing tempat.  Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan ditabulasi sederhana untuk jumlah mikoriza arbuskula yang berasosiasi pada perakaran gulma pada tempat yang berbeda.  Spora mikoriza pada setiap lokasi memiliki jumlah yang berbeda. Spora tertinggi ditemukan pada rizosfer alang-alang di Distrik Kurik sebanyak 560,44 spora dan terendah ditemukan pada rizosfer Digitaria sp.  di Distrik Tanah Miring.
Kampung Sumber Mulya sebagai sentra produksi pupuk organik di Distrik Kurik Rupang, Maya Sari; Malesi, Wa Ode Asryanti Wida; Yusuf, Mani; Anwar, Anwar; Sembiring, Jefri; Rizal, Abdul; Adrianus, Adrianus; Mendes, Johana Anike; Passali, Daud A
Lebah Vol. 18 No. 2 (2025): Maret: Pengabdian
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari sumber bahan organik seperti kotoran ternak maupun limbah pertanian. Pupuk organik sangat penting dikembangkan untuk meningkatkan produksi tanaman. Pemanfaatan pupuk organik telah dikembangkan dibeberapa daerah, tetapi bukan di Kabupaten Merauke khususnya di Distrik Kurik belum dikembangkan. Kampung Sumber Mulya  merupakan salah  satu Kampung di Distrik Kurik yang sebagaian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani dan peternak. Banyak limbah yang dihasilkan untuk dijadikan  sebagai pupuk organik yang saat ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Adanya potensi limbah tersebut, maka diperlukan edukasi ke masyarakat tentang pemanfaatan limbah ternak dan limbah pertanian sebagai pupuk organik. Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan partisipasi aktif langsung oleh masyarakat. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan yaitu 1) melakukan sosialisasi awal, 2) penyuluhan dan demonstrasi pembuatan pupuk organik dan 3) melakukan pendampingan pengolahan kotoran ternak. Hasil Kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan masyarakat dalam pembuatan pupuk organik dengan bahan-bahan yang tersedia di masyarakat. Rekomendansi kegiatan selanjutkan memanfaatkan pupuk organik pada budidaya berbagai tanaman sayuran.    
Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati Dari Daun Beluntas (Pluchea Indica) Dan Daun Komba-Komba (Chromolaena odorata L.) Untuk Mengurangi Ketergantungan Petani Dalam Penggunaan Pestisida Kimia Pada Tanaman Budidaya Di Kampung Kuper Anwar, Anwar; Adrianus, Adrianus; Sembiring, Jefri; Mendes, Johana Anike; Yusuf, Mani; Rupang, Maya Sari; Rizal, Abdul
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 3 No. 3 (2023): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v3i3.330

Abstract

Kampung kuper merupakan salah satu kampung penghasil padi di Provinsi Papua Selatan karena memiliki luasan budidaya tanaman padi yang cukup luas.  Selain itu terdapat beberapa jenis tanaman hortikultura yang dibudidayakan oleh petani setempat yang cukup menjanjikan produksinya. Beluntas dan komba-komba merupakan tumbuhan liar yang banyak dijumpai disekitaran lahan budidaya petani kampung kuper. Tumbuhan tersebut sangat potensial digunakan sebagai pestisida nabati karena hasil ekstraknya dapat mengeluarkan aroma menyengat sehingga kurang disukai oleh beberapa serangga. Dari hasil diskusi dan survei awal yang dilakukan dengan mitra didapatkan beberapa permasalahan seperti minimnya pengetahuan petani setempat terkait cara pembuatan pestisida nabati dari tumbuhan liar beluntas dan komba-komba dan sebagian besar petani masih terobsebsi dengan penggunaan pestisida kimia dalam mengendalikan tanaman budidaya. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan penyuluhan dan bimbingan teknis tentang manfaat tumbuhan liar yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati serta melakukan pendampingan pembuatan pestisida nabati dari beluntas dan komba-komba. Hasil kegiatan demonstrasi yang dilakukan sangat membantu petani dalam memanfaatkan tumbuhan liar yang ada disekitaran lahan-lahan pertanian khususnya tumbuhan beluntas dan komba-komba. Hasil monitoring dan evaluasi program menunjukkan bahwa Sebagian besar petani sudah dapat membuat pestisida nabati dari daun beluntas dan daun komba-komba secara mandiri serta sampai ketahap pengaplikasian pestisida nabati ke tanaman budidaya. Kata Kunci : Pestisida Nabati, Beluntas, Komba-komba, pelatihan
UJI PATOGENISITAS CENDAWAN Metharizium anisopliae DAN Beauveria bassiana TERHADAP LARVA Spodoptera litura (Lepidoptera:Noctuidae) DI LABORATORIUM Mendes, Johana Anike; Sembiring, Jefri; Yusuf, Mani; Anwar, Anwar; Rupang, Maya Sari; Endrawati, Tri
Agrika Vol. 19 No. 1 (2025): MEI 2025
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v18i2.6660

Abstract

Cendawan entomopatogen Metarhizium anisopliae dan Beauveria bassiana memiliki potensi tinggi sebagai agen hayati untuk mengendalikan populasi hama. Spodoptera litura merupakan hama utama pada beberapa komoditi pertanian. Pengendalian yang umum dilakukan petani untuk menekan populasi hama ini adalah penggunaan insektisida sintetik. Penggunaan insektisida sintetik yang tidak bijaksana dapat menimbulkan dampak negatif seperti kerusakan lingkungan, kematian organisme non target, residu pada produk tanaman serta resistensi hama. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengendalian yang ramah lingkungan, salah satunya dengan pengendalian hayati. Penelitian ini bertujuan menguji patogenisitas isolat M. anisopliae dan B. bassiana terhadap larva S. litura di laboratorium. Prosedur penelitian mencakup perbanyakan isolat menggunakan media beras, pemeliharaan serangga S. litura, serta pengujian patogenisitas dengan metode pencelupan daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan M. anisopliae menyebabkan mortalitas larva tertinggi pada perlakuan M2, M4, dan M5 sebesar 8%. Kegagalan terbentuknya pupa tertinggi tercatat pada perlakuan M5 sebesar 92% dan kegagalan terendah pada perlakuan M1 sebesar 0%. Perlakuan B. bassiana menunjukkan mortalitas larva tertinggi pada perlakuan B3, B4 dan B5 sebesar 4% sedangkan mortalitas terendah pada perlakuan B1 dan B2 sebesar 0%. Kegagalan pupa sebesar 100% pada perlakuan B1 dan B2 sedangkan perlakuan B3, B4 dan B5 mengalami kegagalan pupa sebesar 96%.   Kata kunci: Spodoptera, Metharizium, Beauvaria, patogenitas, laboratorium
KEPADATAN CACING TANAH PADA TANAMAN HORTIKULTURA DI KAMPUNG SALOR INDAH DISTRIK KURIK KABUPATEN MERAUKE Wida, Wa Ode Asryanti; Rupang, Maya Sari; Yusuf, Mani; Anwar, Anwar; Rizal, Abdul; Endrawati, Tri
Agrika Vol. 18 No. 2 (2024)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v18i2.6685

Abstract

ABSTRAK Cacing tanah merupakan salah satu organisme tanah yang mempunyai peran penting dalam memperbaiki aerasi tanah, mengurai bahan organik dan meningkatkan kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan cacing tanah pada tanaman hortikultura. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif deskriptif. Penelitian diawali dengan melakukan survei untuk menginventarisir jenis tanaman hortikultura yang ada di Kampung Salor Indah. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel tanah pada lahan tempat budidaya tanaman kangkung, jagung, sawi, tanaman terong dan pada lahan yang tanpa tanaman. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan luasan P x L x T yaitu 25 cm x 25 cm x 20 cm. Selanjutnya dilakukan pengamatan keberadaan cacing tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada budidaya tanaman hortikultura di Kampung Salor Indah Distrik Kurik Kabupaten Merauke kepadatan cacing yang paling banyak ditemukan pada lahan jagung dengan total 34 cacing, setelah itu pada lahan kangkung 21 cacing, pada lahan sawi sebanyak 18 cacing, pada lahan terong 12 cacing dan pada tanah tanpa tanaman 10 cacing.  ABSTRACT Earthworms are one of the soil organisms that have an important role in improving soil aeration, breaking down organic matter and increasing soil fertility. This research aims to determine the density of earthworms on horticultural plants. The method used is descriptive quantitative. The research began by conducting a survey to inventory the types of horticultural plants in Salor Indah Village. Next, soil samples were taken on land where kale, corn, mustard greens, eggplant plants were cultivated and on land without plants. Soil samples were taken with an area of L x W x H, namely 25 cm x 25 cm x 20 cm. Next, observations were made for the presence of earthworms. The results of the research showed that in the cultivation of horticultural crops in Salor Indah Village, Kurik District, Merauke Regency, the highest density of worms was found in corn fields with a total of 34 worms, followed by 21 worms in water spinach fields, 18 worms in mustard fields, and 12 worms in eggplant fields. and on land without plants 10 worms. 
Bimbingan Teknis Pembuatan Pupuk Organik Cair sebagai Alternatif Nutrisi Hidroponik bagi Kelompok Wanita Tani Janang Indah Kabupaten Merauke Resubun, Mariana Lusia; Sembiring, Jefri; Susanti, Diana Sri; Mendes, Johana Anike; Anwar, Anwar; Yusuf, Mani; Sarijan, Abdullah; Rupang, Maya Sari; Ekowati, Nurhening Yuni; Kusumah, Rangga; Limbongan, Amelia Agustina; Kurniawan, Ade
Lebah Vol. 19 No. 2 (2025): November: Pengabdian
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok Wanita Tani Janang Indah adalah organisasi atau kelompok yang beranggotakan perempuan, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang memiliki kegiatan utama di bidang pertanian khusunya budidaya tanaman hortikultura dengan sistem hidroponik. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan masyarakat dalam membuat pupuk organik cair sebagai nutrisi untuk budidaya hidroponik. Metode kegiatan  yang  dilakukan terdiri dari metode  ceramah,  diskusi  dan demonstrasi  praktik  langsung  di  lapangan berupa pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) untuk mengurangi pengunaan AB Mix pada budidaya secara hidroponik,  yang  didasari  oleh evaluasi  awal  sebagai  landasan untuk menentukan posisi pengetahuan kelompok sasaran mengenai pembuatan pupuk organic cair.  Kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan Kelompok Wanita Tani (KWT) Janang Indah dalam pembuatan dan aplikasi pupuk organik cair sebagai nutrisi dalam tanaman sayuran dengan sistem hidroponik. Tingkat pemahaman pemanfaatan pupuk organik cair meningkat dari 50% menjadi 85 %. Selain itu masyarakat juga dapat melaksanakan budidaya pertanian dengan menanam tanaman sayuran disekitar pekarangan mereka.
Edukasi Pembuatan Pupuk Organik Cair Untuk Budidaya Tanaman Sayuran dengan Sistem Hidroponik Pada Kelompok Perempuan Papua Kreatif Barus, Rizki Alkhairi; Musdalifah, Nurul; Sembiring, Jefri; Limbongan, Amelia Agustina; Sarijan, Abdullah; Djaja, Ling Irba; Rupang, Maya Sari; Mendes, Johana Anike; Susanti, Diana Sri
Lebah Vol. 19 No. 2 (2025): November: Pengabdian
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok Perempuan Papua Kreatif merupakan kelompok tani di Kelurahan Kuda Mati yang beranggotakan perempuan-perempuan asal Papua, khususnya ibu rumah tangga, dengan fokus kegiatan pada bidang pertanian. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok dalam pembuatan pupuk organik cair (POC) sebagai alternatif pengganti larutan AB Mix pada budidaya tanaman hidroponik. Permasalahan utama yang dihadapi oleh kelompok sasaran adalah tingginya biaya produksi akibat ketergantungan terhadap penggunaan larutan AB Mix yang relatif mahal. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi ceramah, diskusi interaktif, serta demonstrasi praktik langsung di lapangan. Berdasarkan hasil evaluasi menggunakan instrumen pre-test dan post-test terhadap 30 peserta, diperoleh peningkatan tingkat pengetahuan sebesar 86,7%, dengan persentase peserta yang memahami konsep dan manfaat pupuk organik meningkat dari 40% sebelum kegiatan menjadi 93,3% setelah kegiatan. Selain itu, keterampilan peserta dalam pembuatan POC meningkat hingga 90%, yang ditunjukkan melalui kemampuan seluruh peserta dalam menghasilkan produk pupuk organik cair secara mandiri. Luaran kegiatan mencakup: (1) produk pupuk organik cair berbasis bahan lokal seperti daun gamal, daun pepaya, dan limbah dapur; (2) penyusunan modul pelatihan pembuatan POC untuk budidaya hidroponik; serta (3) perubahan perilaku anggota kelompok dalam pemanfaatan limbah organik rumah tangga sebagai bahan baku pupuk dan pengurangan ketergantungan terhadap pupuk anorganik. Kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan kapasitas, kemandirian, dan kesadaran lingkungan peserta, sehingga berkontribusi terhadap penguatan ketahanan pangan dan penerapan prinsip pertanian berkelanjutan di tingkat rumah tangga.
Edukasi Pembuatan Pupuk Organik Berbasis Zero Waste Plus pada Kelompok Yusuf, Mani; Rizal, Abdul; Malesi, Wa Ode Asryanti Wida; Anwar, Anwar; Sembiring, Jefri; Rupang, Maya Sari; Adrianus, Adrianus; Daoed, Denvy Meidian; Fredy, Fredy; Suriani, Wa Ode; Timba, Yohanes Onaltus; Nongtit, Nikodemus; Kolewora, Riez Kifli
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 12 (2025): Volume 8 No 12 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i12.23152

Abstract

ABSTRAK Pertanian berkelanjutan menuntut penggunaan pupuk organik untuk menjaga kesuburan tanah dan mengurangi dampak negatif dari bahan kimia sintetis. Namun, di Kelompok TK-PPEG Mekar Jaya, Kampung Jaya Makmur, masyarakat masih menghadapi keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan pupuk organik. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan limbah pertanian, peternakan, dan rumah tangga menjadi pupuk organik padat dan cair berbasis konsep Zero Waste Plus. Kegiatan ini dilaksanakan melalui 4 tahapan yakni 1) Sosilalisasi awal kegiatan, 2) Sosialisasi dan penyuluhan tentang pemanfaatan limbah rumah tangga, kotoran hewan dan tanaman pertanian sebagai pupuk organik, 3) Pelatihan pembuatan pupuk organik padat dan cair dan  4) Monitoring dan evaluasi program. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan peserta, dengan peningkatan pemahaman konsep zero waste dari 60% menjadi 90%, serta kemampuan membuat pupuk organik padat dan cair meningkat dari rata-rata 40% menjadi 85%. Selain itu, peserta mampu mengaplikasikan hasil pelatihan secara mandiri pada kegiatan budidaya sayuran dan tanaman obat. Kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan kemampuan masyarakat khusus kelompok TK-PPEG Jaya Makmur dalam memanfaatkan limbah pertanian sebagai pupuk organik padat dan cair. Kata kunci: Zero Waste Plus, Pupuk Organik, Kebun Sehat ABSTRACT Sustainable agriculture requires the use of organic fertilizers to maintain soil fertility and reduce the negative impacts of synthetic chemicals. However, the TK-PPEG Mekar Jaya group in Jaya Makmur Village still faces limited knowledge and skills in producing organic fertilizers. This community service activity aims to improve the community’s capacity and skills in utilizing agricultural, livestock, and household waste to produce solid and liquid organic fertilizers based on the Zero Waste Plus concept. The program was implemented through four main stages: (1) initial activity socialization, (2) socialization and counseling on the use of household, livestock, and agricultural waste as organic fertilizers, (3) training on the production of solid and liquid organic fertilizers, and (4) program monitoring and evaluation. The results showed a significant increase in participants’ knowledge and skills, with understanding of the zero waste concept rising from 60% to 90%, and the ability to produce solid and liquid organic fertilizers increasing from an average of 40% to 85%. In addition, participants were able to independently apply the training outcomes in vegetable and medicinal plant cultivation activities. This community service activity successfully enhanced the capacity of the TK-PPEG Mekar Jaya group in utilizing agricultural waste as solid and liquid organic fertilizers.  Keywords : Zero Waste Plus, organic fertilizer, healthy garden